Pernikahan adalah sebuah rumah bagi setiap pasangan yang telah menikah untuk berpulang. namun apa jadinya kalo Seorang suami tidak menginginkan dirinya. sedangkan di hatinya masih belum bisa melupakan wanita lain yang sudah bahagia dengan suami dan anaknya tersebut.
Itu lah yang di alami oleh Rania
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda sri ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12. ancaman sang mama
”Udah bos menidurkan Mbak Rania di dalam." tanya Bagas pada sang bos yang baru saja turun dari lantai atas.
”Hemm." jawab lintang dengan singkat saat asistennya tersebut menanyai hal itu.
”Oh ya bos kok tadi saat saya mau gen..."
”Masih mau di sini tau saya tinggal pergi." potong lintang sebelum Bagas bertanya lebih jauh kenapa ia mengendong wanita itu tadi secara tiba tiba.
”Eh iya bos, file juga sudah saya ambil di dalam ruang kerja anda." kata bagas menjawab pertanyaan atasannya dan melupakan pertanyaan dirinya untuk bos nya itu.
Lalu setelah itu lintang dan juga Bagas pun pergi dari rumah meninggalkan Rania yang masih tertidur di kamarnya setelah dipindahkan oleh lintang.
.
2 jam kemudian Rania pun terbangun dari tidurnya dengan wajah yang lebih segar setelah tertidur lumayan lama. namun saat Rania melihat kanan dan kiri ia terkejut saat berada di dalam kamarnya, padahal seingatnya dirinya berada di luar rumah dan ketiduran di bangku depan rumah saat pulang dari menemui klien baru nya.
”Siapa yang menggendong aku kesini, apa jangan jangan pria itu yang gendong aku masuk kedalam kamar. tapi gak mungkin lah dia, mana pula bakal mau menyentuh tubuh istri yang tidak di inginkan ini. apa lagi pria itu lagi kerja, gak mungkin pulang."
”Tapi siapa yang buka pintu rumah ini, bukanya tadi pintu rumah ini ke kunci Terus kenapa bisa aku berada di dalam kamar." gumam Rania yang terus-terusan mau memikirkan hal tersebut Kenapa bisa dirinya berada di dalam kamar Sedangkan tadi berada di luar.
”Ya udahlah Rania nggak usah kamu pikirkan itu lagi, Yang penting kamu nggak apa-apa aman dan kamu baik-baik saja, enggak ada yang terluka sama kamu. mendingan sekarang aku salat dulu baru pergi untuk mencari bakal baju buat Mbak murni sekaligus mencari penjahit yang mau bekerja sama." lanjut Rania sambil turun dari tempat tidur untuk masuk kedalam kamar mandi.
.
Setelah selesai salat dan yang lainnya Rania pun turun lagi lantai bawah untuk pergi keluar lagi. namunsampai di lantai bawah Rania melihat sebuah surat dan juga sebuah kunci rumah yang terdapat di atas meja ruang tamu yang akan ia lewati.
Rania pun mengambil surat tersebut dan membacanya Apa isi dalam surat tersebut.
” Ini kunci rumah ini, jadi kalau ke mana-mana tidak menyusahkan saya, dan tidur sembarangan di luar bikin saya malu." isi dari surat tersebut yang membuat Rania mengerti kalo pria itu yang ternyata mengendong nya masuk kedalam kamar.
”Jadi bener kalo tadi pria itu yang mengendong aku masuk kedalam kamar saat tau, kalo dia malu ngapain pula pake di gendong segala, kan bisa di bangunkan aja." kata rania dengan kesal saat membaca isi surat tersebut dari pria di dingin tersebut.
Dengan raut wajah yang masih kesalRania pun langsung pergi dari sana dengan mengambil kunci serep yang telah disiapkan oleh pria tersebut untuk dirinya walau seumpama pergi keluar jadinya tidak menunggu yaitu pulang untuk dibukakan pintunya.
Untung saja perumahan tersebut tidak terlalu jauh dari pangkalan ojek yang ada di depan sana, jadinya Rania hanya berjalan beberapa menit saja untuk sampai di pinggir jalan besar.
*
Sedangkan di kantor terlihat lintang tengah serius mengerjakan sesuatu di depan layar laptopnya, sampai tidak sadar Bagas masuk ke dalam ruangan atasannya hingga mengagetkan Lintang yang sedang fokus tersebut.
”Permisi Bos, maaf saya main masuk aja soalnya tadi saya sudah mengetuk pintu berulang kali tapi Bos tidak ada menyahut makanya saya masuk aja." Bagas membuat rintang sedikut sembari menatap tajam asistennya tersebut.
” Ya lain kali lebih keras lagi ngetiknya Kalau saya nggak dengar. Ada apa ke sini?" Tanya lintang sambil melanjutkan pekerjaannya yang belum terselesaikan.
” Ini bos saya mau memberikan dokumen tentang stok daun teh yang baru kita dapatkan dari pak Fadil mertua anda." kata bagas pada atasannya tersebut, sontak saja ucap asistennya tersebut membuat jari ajri lintang terhenti saat Bagas menyebutkan nama mertuanya itu.
”Ya sudah kamu letakkan aja berkas itu di situ, nanti bakal saya periksa." ucap lintang Tampa melihat kearah Bagas berada.
” Baik boss kalau gitu Saya permisi dulu." pamit bagas setelah meletakkan dokumen tersebut di atas meja atasan.
Setelah Bagas keluar Lintang pun menghentikan pekerjaannya lalu mengambil berkas yang ditinggalkan oleh Bagas di atas meja miliknya.
Lintang ternyata melupakan kalau dirinya masih bekerja sama dengan mertuanya tersebut dalam mengambil hasil olahan teh milik sang mertua yang sampai saat ini.
Jadi sebenarnya perusahaan milik Lintang bergerak dalam industri minuman dari perisa daun teh asli serta makanan ringan lainnya yang ada di Bandung tersebut.
Sebenarnya perusahaan milik kedua orang tua Lintang tidak hanya ada di Bandung namun di Jakarta jugw. namun dirinya lebih memilih tinggal di Bandung semenjak ditinggal nikah oleh wanita yang membuat dirinya jatuh cinta, yang tak bisa di gapai karna sudah menikah dengan orang lain. bukannya bikin tenang di sini, malahan dirinya menikah dengan wanita itu yang kini sudah resmi menjadi istrinya tersebut.
Apalagi wanita itu adalah saudara dari laki-laki yang menikahi wanita yang ia cintai. terkadang memang takdir sangat lucu menyatukan orang yang jelas-jelas tidak mungkin bisa bersama namun terpaksa menikah karna kaadaan.
Menyadari hal itu membuat Lintang hanya tersenyum miris. sampai tidak lama kemudian handphone milik Lintang pun berbunyi yang ia letakkan di atas meja.
Lalu Lintang pun mengambil handphonenya dan melihat Siapa yang menghubungi dirinya.
”Mama lagi, ngapain pakek nelpon lagi sih." gumam lintang yang tidak suka. karna pasti sang Mama menghubunginya ada maksud tertentu apalagi kalau tidak ingin menjodohkan dirinya dengan wanita lain yang jelas-jelas tidak ia sukai.
Menikah dengan wanita yang saat ini sudah menjadi istrinya saja tidak ia perdulikan apalagi dengan wanita lain.
Karena telepon dari sang Mama tidak Lintang angkat hingga beberapa kali, sampai sebuah pesan pun masuk dengan Punuh ancaman dari sang mama yang mau tak mau lintang akhirnya menjawab panggilan tersebut.
”Ya apa lagi mah." kata Lintang dengan datar kepada sang Mama yang sejak dari tadi selalu mengusiknya.
”Bagus ya kamu di ancam baru di angkat, tadi kemana aja hah." oceh sang mama dengan berteriak membuat lintang menjauhkan ponsel tersebut dari telinganya yang pegang karena teriakan mama nya itu.
”Ngapa lagi sih mah selalu gangguin lintang yang lagi kerja." kata lintang dengan kesal sambil menghidupkan speaker handphone yang tersebut.
” Besok malam mama tunggu kamu di rumah utama, kalo kamu gak datang juga mama yang bakal kesana buat menyeret kamu pulang kali tidak liat aja apa yang bakal lakukan sama kamu. jadi anak kok sudah kali di bilangin orang tua, mau jadi anak durhaka kamu." ujar sang mama yang marah pada putranya nya tersebut. setelah itu sang Mama pun langsung mematikan sambungan ponselnya begitu saja membuat Lintang mengerang kesal.
”Arghhhh." teriak lintang dengan mengacak-ngacak rambutnya saat mendengar ancaman dari sang mama yang pastinya tidak main main. Kalau sudah seperti itu Lintang tahu apa yang bakal mamanya lakukan walaupun tanpa diberitahu Apa maksud dari ancaman tersebut.
saking banyaknya list cerita yg di baca 😁😁
rajin up dong 🙏🙏🙏
dan ternyata sy jatuh cinta sama cerita nya.. dan suka alur seperti ini 👍👍🤗🤗🤗
gak sabar saat si Lintang malah berubah haluan dalam memperhatikan Rania 👍🤩😁😁