seorang anak yang sejak kecil hidup bersama kakak perempuannya.
dimana didunia kekuatan adalah kekuasaan tertinggi.
anak yang lemah selalu diintimidasi,sebab ia lemah tanpa kekuatan.
untungnya ia memiliki seorang kakak perempuan yang selalu menyayanginya.
hidup sebagai anak lemah,pastinya penderitaan selalu menerpa.
hingga akhirnya keberuntungan mengubah nasibnya menjadi penguasa disegala alam bahkan semesta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendy Choa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Mendapat masalah lainnya
Malam diarea terujung perkampungan Lu,selalu terlihat sunyi.
Saat Guo Liang dan Guo Ying tiba dibatasan terujung itu,hunian pertama yang mereka temukan,adalah bekas hunian mereka dulu.
Keduanya menatap sesaat pada hunian itu,lalu memutuskan pergi.
Berjalan menyusuri kegelapan malam yang sunyi,dua saudara itu terus bergerak pergi.
Melawan secara langsung,mereka tahu,itu sulit.
Keduanya bergerak pergi kearah kota terdekat dari wilayah itu,yaitu kota Lian.
Saat berada diarea jalanan yang sepi,tanpa keraguan dua saudara itu melesat cepat dipermukaan tanah.
Ketika tiba digerbang kota Lian,malam belumlah larut,Guo Ying yang sering pergi kekota Lian,membawa adiknya kesebuah penginapan.
Memesan sebuah kamar dengan dua tempat tidur,mereka pun langsung masuk kekamar.
Kota Lian,walau tidak begitu besar,namun lumayan ramai,disekeliling kota Lian,terdapat beberapa perkampungan.
Jadi,sebagian besar perkampungan yang rata rata dihuni oleh para petani dan pemburu,akan selalu mengunjungi kota Lian,guna menjual hasil pertanian dan buruan mereka.
Karna alasan itulah,siapa pun yang masuk kekota Lian,tidak akan pernah dicurigai.
Jadi kehadiran dua saudara itu dikala malam hari,tidak memancing perhatian siapa pun.
Guo Ying dan Guo Liang duduk ditempat tidur masing masing.
Didalam pagoda emas Guo Liang,selain segala harta kelas atas ada disana,juga terdapat material berjenis emas.
Jadi untuk kebutuhan seperti menginap atau makan,dua saudara itu memiliki sangat banyak uang.
Dialam rendah,dimana mereka hidup saat itu,emas adalah mata uang umum.
Sedangkan didalam pagoda emas milik Guo Liang,emas hanyalah sampah,sebab bagi ahli kelas atas didunia atas,emas tidaklah berguna.
"Kakak kita tidak mengenal semua klan dan sekte yang ada dialam dua kerajaan ini,apakah kakak yakin,dengan tinggal dikota Lian,akan mudah menemukan informasi mengenai para pembunuh malam itu" kata Guo Liang.
Guo Ying tersenyum "sesungguhnya,kakak sendiri tidak yakin,namun hanya ini yang bisa kita lakukan saat ini,adik bersabarlah" kata Guo Ying.
"Yah kakak" jawab Guo Liang.
Ini adalah pengalaman pertama Guo Liang,pergi jauh dari hunian perkampungan mereka.
Pastinya banyak hal baru yang menarik pandangannya,namun pemuda itu tahu,ia wajib menahan diri,sebab mereka kekota Lian dengan tujuan mencari musuh.
"Kakak saat itu hal yang sama pernah terjadi pada ayah dan ibu,tanpa memiliki musuh,tiba tiba mereka diserang,lalu dibunuh,apakah kematian mereka pun,bisa kita selidiki penyebabnya" tiba tiba Guo Liang berkata.
Mendengar ucapan adiknya,sontak bayangan masa itu,muncul dibenak Guo Ying.
Saat itu Guo Ying berusia sepuluh tahun,dan Guo Liang berusia delapan tahun.
Tiba tiba muncul sekelompok orang,menyerang perkampungan Lu.
Tapi anehnya,para penyerang saat itu,seakan akan hanya fokus pada ayah dan ibu mereka.
Sekelompok penyerang,setiap menyerang,selalu menghindari pemimpin perkampungan Lu.
Dan ketika berhasil membunuh ayah dan ibu mereka,para penyerang pun melarikan diri.
Memang awalnya para penyerang pun berniat membunuh Guo Ying dan Guo Liang.
Namun paman kecil mereka menolong,dan pada saat menolong kakak dan adik itulah paman kecil mereka terluka.
Akibat luka itu,hingga saat ini kultivasi paman kecil mereka menjadi lemah,dan tubuhnya sakit sakitan.
Memikirkan semua itu untuk sesaat,Guo Ying pun menghela nafas "adik masalah itu,nanti saja kita menyelidikinya,saat ini kita fokus pada masalah pribadi kita dulu" kata Guo Ying.
"Um,yah kakak dimengerti" jawab Guo Liang.
Setelah mengobrol santai untuk beberapa waktu,akhirnya kakak dan adik itu pun tertidur.
_
Keesokan harinya,pagi pagi sekali,dua saudara itu telah bangun.
Mereka pun memutuskan sarapan dirumah penginapan itu.
Setelah itu berjalan jalan dikeramaian kota,dimana pada pagi hari itu,kota Lian terlihat sangat meriah.
Melihat keramaian itu,Guo Liang yang terbiasa hidup diperkampungan yang sunyi,nampak bahagia.
Melihat kebahagiaan adiknya,Guo Ying pun merasa bahagia,ia menemani adiknya berjalan jalan menyusuri keramaian kota Lian.
Pedagang kaki lima sangat ramai hari itu,para anak muda,juga terlihat berjalan dijalan raya.
"Kakak apakah kota Lian selalu seramai ini" kata Guo Liang.
Guo Ying tersenyum "kota Lian selalu ramai,tapi hari ini lebih ramai dari biasanya" kata Guo Ying.
"Eh,seperti itu yah,emmmm..apakah akan ada festival dikota ini" kata Guo Liang.
"Yah,mungkin saja" kata Guo Ying.
Guo Ying saat itu menyembunyikan level kultivasinya,usianya baru lima belasan,bila ada yang tahu ia berada dilevel 1 ranah kaisar,pasti akan mengagetkan.
Berbeda dengan Guo Liang,ia tetap menampilkan level kultivasinya apa adanya.
Ranah jendral level 9,itu masih terhitung kelas bawah,jadi terasa wajar dengan usia mudanya.
Guo Ying saat itu hanya menampilkan kultivasinya dilevel 1 ranah panglima saja.
Dengan demikian orang orang disekeliling mereka pun tidak memperhatikan kehadiran mereka.
Berjalan diantara keramaian,dua mata Guo Liang melirik kesegala arah.bibirnya tersenyum ceria.
Sifat kekanak Kanakan Guo Liang pun keluar saat itu.
Guo Ying membiarkan semua yang adiknya lakukan.selama ini keadaan telah memaksa mereka untuk dewasa diusia muda.
Jadi ketika memiliki kesempatan menikmati masa muda nya,Guo Ying pun membiarkan adiknya menikmati semua itu.
"Eh,hehehehehe kakak lihatlah itu,disana ada penjual manisan,mari kita membelinya,bukankah dulu itu yang sering kakak belikan dikala pulang dari kota Lian" kata Guo Liang sambil menunjuk kesatu arah.
Melihat apa yang adiknya tunjuk,Guo Ying tersenyum dan mengangguk "yah benar,mari kita kesana" kata Guo Ying.
"Yee..hehehehehehe ayo kakak" teriak Guo Liang.
Lalu pemuda itu mempercepat pergerakannya diantara keramaian saat itu.
"Hei berhati hatilah" teriak Guo Ying mengingatkan adiknya yang nampak sangat bahagia saat itu.
Guo Ying bergerak mengikuti adiknya,dimana Guo Liang saat itu enam meteran lebih cepat darinya.
Bergerak terburu buru seakan akan takut penjual manisan pergi,Guo Liang selalu terpaku menatap penjual manisan.
Siu..
Pa
Pa
Melesat diantara keramaian saat itu,dua mata Guo Liang tetap fokus pada penjual manisan.
Buk..
Ugh..
Lalu diantara keramaian beberapa pemuda yang ada diantara keramaian itu berhenti,saat salah satu dari mereka tertabrak bahunya oleh Guo Liang.
"Oh,ah,maaf teman ini" kata Guo Liang.
Guo Liang melirik orang yang bahunya saling menabrak dengannya.
Pemuda berusia delapan belasan,melotot marah pada Guo Liang "apakah anda buta" teriak pemuda itu.
Saat tabrakan terjadi,Guo Liang fokus pada penjual manisan,sedangkan pemuda itu melirik kearah teman disebelahnya sambil mengobrol.
Sama sama lengah,bahu mereka pun saling bersentuhan.
"Kurang ajar beraninya menabrak tuan muda Lian,apakah anda cari mati" kata salah satu dari teman pemuda yang bertabrakan dengan Guo Liang,lalu orang itu melepaskan satu pukulan kearah Guo Liang.
Pa
Buk..
Ugh..
Guo Liang yang tidak menyangka akan dipukul itu,hanya bisa menerima saat sebuah pukulan hinggap dibahunya.
Guo Liang baik baik saja,ia mengangkat wajahnya menatap orang yang memukulnya.
"Teman ini,mengapa anda memukulku" kata Guo Liang tidak mengerti.
Ini pertama kalinya hal seperti itu Guo Liang alami,namun ia tahu bahwa ia tidak sengaja bertabrakan,jadi ia merasa bingung mengapa ia dipukuli.
"Teman,teman,siapa teman mu" bentak pemuda yang memukul Guo Liang.sambil melotot marah.
Guo Liang menatap bingung,mengapa ia malah dimarahi.padahal pertanyaan yang ia utarakan adalah kewajaran.
Guo Liang terlampau lugu,ia anak desa yang baru pertama kali berkunjung kesebuah kota.
"Hei,tunggu dulu" teriak Guo Ying,saat pemuda yang memukul Guo Liang bersiap memukul lagi.
Guo Ying menyelinap diantara keramaian pejalan kaki saat itu.
Tiba disamping Guo Liang ia pun menangkupkan dua tangannya "harap tuan muda ini memaafkan adikku yang masih kecil" kata Guo Ying sopan.
Total ada lima anak muda dalam kelompok pemuda yang bertabrakan dengan Guo Liang.
Saat melihat Guo Ying,lima pemuda itu terdiam dan kagum akan kecantikan gadis itu.
_
lanjutkan Thor aku suka karya mu...
nanti aku komen di novel sebelah Thor. teknik yg bikin Han Sian, senior dan juniornya hampir kewalahan ada di novel toon.🙏🙏🙏