💮Warning mengandung unsur 21+ jadi bijak dalam memilih bacaan ya💮
Di tinggalkan oleh orang yang kita cintai tentu sangat berat. Apa lagi dengan hadirnya sesosok makhluk kecil yang di sebut anak. Gerry Ardana seorang pengusaha properti harus menelan kenyataan pahit karena istrinya mendadak meninggalkan dirinya setelah melahirkan putra pertama mereka. Sang istri tak terima melahirkan bayi prematur yang di diagnosa dokter memiliki kekurangan itu. Di sisi lain bayi yang diberi nama Zafa Ardana itu memiliki alergi terhadap susu sapi. Lalu bagaimana nasib baby Zafa? ikuti kisah selengkapnya.
S2. Menceritakan tentang kehidupan percintaan Didi, Aldo dan Arsen. (S2 ini gado-gado kisahnya. Jika suka silahkan lanjut, jika tidak tinggalkan othor disini tanpa kata" yang menyakitkan)
Plagian harap menjauh, kisah ini pure dari hasil Meres otak. Jadi jangan sekali sekali mencontek
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
💮Selamat membaca💮
Selena sudah memakai sebuah gaun berwarna hitam yang berhiaskan batu permata. Gaun tanpa lengan yang panjangnya semata kaki namun belahannya hingga di atas lutut menjadi pilihan Selena untuk makan malam bersama Mark. Mark adalah seorang fotografer profesional yang sering menjadi langganan majalah kenamaan. Selena memoles wajahnya secara all out agar membuat Mark terkesan padanya. Bahkan ia menggunakan perhiasan pemberian Rian untuk bertemu pria lain.
Saat asyik berdandan ponsel Selena berdering. Ada nama Mark di sana. Ia segera menggeser tanda hijau di layar ponselnya.
Selena : "Halo Mark, ada apa?"
^^^Mark : "Aku sudah di bawah apartemenmu. Apa perlu aku naik ke atas untuk menjemputmu?"^^^
Selena : "Tidak perlu Mark, aku sudah hampir turun. Tunggulah sebentar."
Selena langsung mematikan sambungan teleponnya. Ia segera turun menemui Mark.
"Hai maaf menunggu lama." kata Selena.
"Asal itu kamu, bertahun tahun menunggu pun akan ku jalani." Ucap Mark, pria itu memang bermulut manis dan pandai merayu karena dia seorang play boy yang begitu terkenal.
"Kau bisa saja, Mark!" Selena menepuk pundak Mark. Mereka pun akhirnya meninggalkan lobi apartemen menuju restoran yang sudah di pesan oleh Mark.
Sesampainya di sebuah restoran, di hotel Langham yang terletak di fifth avenue. Selena di buat takjub dan kagum. Senyuman bangga Selena terbit karena ia bisa menginjakkan kaki di negara adidaya itu.
"Ini indah sekali Mark." Kata Selena, Mark hanya memberi senyum manis.
"Keindahan hanya milikmu seorang babe." Ucap Mark, hal itu membuat Selena merona malu.
"Terimakasih pujianmu Mark." Kata Selena.
Mereka pun akhirnya makan dan berbincang. Setelah puas Mark sengaja mengajak Selena ke kamar yang telah ia pesan, dengan alasan ada hadiah yang tertinggal untuknya. Tanpa ragu Selena mengikuti Mark masuk ke kamar hotel yang begitu luas dan mewah.
"Kamar ini indah sekali Mark." Kata Selena takjub. Mark tersenyum miring.
'Tikus sudah masuk perangkap.' pikir Mark.
"Aku akan ambilkan minum, kau duduklah!" kata Mark. Selena menurut, ia duduk di sofa yang empuk dengan tenang.
Ia tak pernah tau jika Mark memasukkan obat perangsang di minumannya.
"Ini minumlah!" Mark meletakkan segelas wine di hadapan Selena. Wanita itu pun perlahan menenggak wine yang ada di gelas itu tanpa tersisa.
"Aku ke kamar mandi sebentar, rasanya cuaca sedikit panas." Mark meninggalkan Selena sambil menunggu obat yang ia masukkan berkerja. Setelah 15 menit Mark keluar dari kamar mandi hanya mengenakan boxer. Pria itu berjalan mendekati Selena yang mulai menunjukkan gelagat yang aneh.
Melihat Mark yang bertelanjang dada, dan hanya memakai boxer membuat sesuatu di inti tubuh Selena merasa tergelitik. Selena bangkit berdiri menghampiri Mark, dalam keadaan setengah sadar, Selena mencium bibir Mark dengan rakus. Tak menunggu waktu lama, Mark membalas ciuman Selena yang begitu memabukkan. Mark bahkan mendorong tubuh Selena ke arah sofa. Ia menindih tubuh Selena dan mulai melucuti gaun wanita itu, dengan tangan terampil Mark hampir berhasil menelanjangi tubuh Selena, tapi alangkah terkejutnya Mark, ternyata Selena memakai Tampon (biasa di pakai orang luar kalo sedang haid). Mark mengumpat dengan kata² kasar. Namun Mark tak kehabisan ide, karena benda pusakanya terlanjur on, dia mulai mengarahkan pusakanya ke mulut Selena. Setelah beberapa menit dan mendapat pelepasannya, Mark segera pergi meninggalkan Selena di kamar hotel sendirian. Mark masih merasa emosi karena tak bisa memasuki Selena. (Yang udah terlanjur baper jangan kecewa ya 😂😂 kisah ini masih panjang)
⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Kembali ke Indonesia.
Setelah bergumul dengan pergolakan batinnya, sore ini Dian keluar dari kamar bayi menemui nyonya Arini.
"Bu, saya menerima pernikahan ini. Tapi saya minta pernikahan ini jangan diketahui umum. Kalian boleh mengadakan resepsi tapi jangan memakai wartawan dan sebagainya. Karena saya takut keluarga saya di Bandung akan mengusik saya. Mereka sudah memakai saya untuk menebus hutang mereka, jadi saya tidak ingin punya hubungan lagi dengan mereka meskipun mereka keluarga satu²nya yang saya punya." Tutur Dian, tak urung air matanya pun membasahi pipinya.
"Ibu tau nak, ibu akan turuti semua syarat darimu." Kata Nyonya Arini.
"Lalu bagaimana dengan status pernikahan tuan Gerry, Bu?" tanya Dian, sebenarnya ini salah satu alasan ia tak ingin ada di posisi ini. Dia tau bagaimanapun di pandang, statusnya hanya istri kedua bukan istri pertama. Pasti suatu saat jika orang tau, orang akan mengatainya dengan pelakor.
"Kamu tenang saja. Mereka juga sama sepertimu, mereka hanya menikah siri. Karena Selena dulu sedang berada di puncak karirnya, ia tidak ingin publik tau statusnya. Bahkan saat hamil Zafa dia memilih pergi ke London untuk bersembunyi. Baru kemarin pas dia pulang ke Indonesia tiba² saja dia terjatuh di kamar mandi dan Zafa harus segera di keluarkan."
Nyonya Arini memandang Dian yang tampak ragu. Ia pun menyentuh pundak Dian.
"Ibu bisa pastikan kau akan menjadi istri sah satu²nya untuk Gerry." Ujar nyonya Arini. Sangking senangnya ia pun segera menghubungi Gerry dengan tak sabar.
Gerry : "Halo mah, ada apa? tumben mamah telpon aku?"
^^^Nyonya Arini : "Ger, Dian setuju."^^^
Gerry : "Gimana mah, maksudnya? sorry mah, Gerry lagi sama Didi masih di jalan ini mau lihat lokasi proyek baru aku.
^^^Nyonya Arini : "Dian setuju nikah sama kamu Ger." Teriak nyonya Arini kegirangan.^^^
Karena merasa terlalu senang Gerry menginjak rem mobil dengan mendadak membuat tubuh Didi terhuyung ke depan. Beruntung ia memakai sabuk pengaman sehingga tubuhnya tak terbentur.
"Lo apa²an sih Ger, Lo mau bikin gue jantungan?" bentak Didi. Pria itu awalnya masih asik chatingan dengan pacar barunya. hingga tiba tiba mobil Gerry berhenti mendadak dan membuatnya tersentak ke depan beruntung ponselnya masih bisa ia tangkap.
Gerry tersenyum lebar. Entah mengapa ia begitu senang mendengar Dian bersedia menikah dengannya.
"Dia bersedia nikah sama gue, Bro!" ucap Gerry sumringah.
"Hah, siapa maksud Lo?" tanya Didi belum terkonek dengan ucapan Gerry.
"Dian Bro, dia mau nikah sama gue." kata Gerry. Didi tersenyum miring.
"Segitu senengnya Lo, atau jangan² Lo udah jatuh cinta kali ma ibu susu Zafa?" kata Didi menyindir.
"Eh .. bukan gitu. Ya gue seneng karna Zafa ga akan kehilangan Dian sampai bertahun tahun kedepan." Kata Gerry dengan menutupi kegugupannya.
"Yakin cuma Zafa, Lo engga? tanya Didi lagi.
"Yakin lah gue." Ucap Gerry membuang pandangan ke arah lain. Ia tak ingin sahabatnya itu dapat membaca binar bahagia yang tersirat di matanya.
"Terus gimana kalo suatu saat Selena pulang dan ingin balikan sama kamu?" Gerry tercenung ia belum memikirkan tentang hal itu.
"Gue .. " Gerry bingung harus berkata apa.
"Sekali Lo bikin Dian sedih, gue bakal bawa dia dan anaknya pergi dari hidup Lo." ujar Didi.
"Segitunya Lo, emang Lo kenal ma tu cewek?" kata Gerry. Namun Didi hanya terdiam dalam lamunannya.
💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮
Hayo menurut kalian ada apa ya sama Didi? apakah Dian cinta pertama Didi? Simak terus ya kelanjutan kisah mereka.
Terimakasih sudah mampir.
tamat ❤❤