Jeffrey Roderick, seorang aktor tampan dengan segudang prestasi yang diraihnya, namun banyak berita miring yang melingkupi namanya. Dari mulai skandal gay dan berita perselingkuhan semua itu tak luput dari namanya. Hingga sebuah ide terbit di otaknya, saat dia melihat Mytha sahabat dari orang yang dicintainya.
“Jadilah pacarku selama tiga bulan dan kau akan mendapat bayaran untuk itu.” Jeff.
–
“Dia wanita kuno yang ketinggalan jaman.” Jeff.
“Cih, laki-laki dengan makeup tebal, apa bagusnya.” Mytha.
Sekuel dari novel "Terpaksa Menikahi Pria Belok" disarankan untuk membaca novel itu terlebih dahulu agar memahami isi cerita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 27 - Mantan bukan Kakak
Malam berikutnya Mytha berjalan mondar-mandir tak karuan. Hari ini Jeff bilang dia akan datang ke rumahnya untuk menemui orang tuanya. Walau dia sudah melarang Jeff tetap kekeh akan datang, jujur Mytha takut jika sampai sandiwaranya dengan Jeff sampai diketahui orang rumahnya, apa lagi Ibunya. Sangat sulit mengelabui Ibunya Mytha, dia sudah seperti detektif yang bisa membaca ekspresi wajah orang dan mencium bau-bau kebohongan.
‘Sial, kenapa jadi begini. Kalau sampai Ibuku tahu semua ini hanya sandiwara entah apa yang akan terjadi.’ batin Mytha risau.
Bel pun berbunyi, menandakan seseorang datang bertamu.
‘Apa itu dia?’ Jantung Mytha berdegup kencang, dia berjalan mengendap-endap keluar kamar dia menengok ke bawah untuk melihat siapa yang datang. Mytha tak bisa melihat wajahnya karena tamu itu masih ada di depan pintu.
“Sedang apa kau?” tegur Jo, dia hendak turun ke lantai bawah. Kebetulan ini adalah jam makan malam.
Mytha tak menjawab, membuat Jo penasaran dan ikut menengok ke bawah.
“Dia,” desisnya, “mau apa dia kemari?”
Ternyata itu benar-benar Jeff, dia membawa buket bunga dan paper bag berukuran sedang entah apa isinya. Dia berjalan masuk mengikuti langkah Ibunya Mytha.
“Mytha, mau apa dia kemari?” tanya Jo diiringi tatapan tajam.
“Dia pacarku, tentu saja untuk menemui aku, siapa lagi,” sahut Mytha.
“Kau serius dengan dia?” dia menatap tak percaya.
“Kau pikir aku bercanda? Aku dan dia memang menjalin hubungan, jadi tolong lupakan semua yang pernah terjadi di antara kita Jo. Sekarang kita adalah saudara, itu faktanya.” pungkas Mytha, dia berlalu turun meninggalkan Jo yang masih berdiri di tempat yang sama dengan wajah membrengut kesal.
“Kita hanya saudara tiri Mytha, sampai kapanpun aku tidak akan menyerah untuk membuatmu kembali ke pelukanku.” Gumam Jo pelan.
Mytha berjalan menuruni undakan tangga, tampak Jeff tengah duduk di ruang tamu. “Hay,” sapa Mytha.
Jeff tersenyum, “hay juga,” sahutnya, “kau tampak cantik saat rambutmu di gerai seperti itu,” pujinya. Entah pujian ini benar-benar dari dalam hati Jeff atau hanya sekedar kata kiasan semata namun entah mengapa Mytha tersipu dibuatnya.
Plak... Mytha menampar pipinya sendiri untuk menyadarkan diri, dia takut terlena dengan kata-kata manis yang keluar dari mulut Jeff yang sudah pasti itu bukan yang sebenarnya.
“Hey! Apa yang kau lakukan?!” pekik Jeff terkejut.
“Tidak papa, ada nyamuk di pipiku tadi,” dustanya.
Ibunya datang dengan segelas jus dan camilan di atas nampan. Kemudian ia pun duduk bergabung bersama mereka.
“Aku pikir kau tidak akan datang,” ucap sang Ibu memulai percakapan.
“Mana mungkin saya tidak datang. Tante mengundang saya secara langsung,” sahut Jeff dengan nada sopan.
“Kau datang sendiri?” tanyanya lagi.
“Ya, Manager saya sudah pulang saya tidak ingin mengganggu mereka di jam istirahat mereka,” terang Jeff.
Ibunya Mytha mengangguk tanda mengerti, “minumlah,” titahnya. Seperti ada tali jerat di lehernya, Jeff langsung menurut begitu saja dan minuman jus tersebut sampai habis tak bersisa.
Mytha sendiri sampai terkejut melihatnya.
“Kau mau lagi? Sepertinya kau sedang kehausan,” ucap Ibu Marisa, yakni nama dari Ibunya Mytha.
“Tidak Tante, sudah cukup,” Jeff menyahut tak lupa dengan senyum sejuta wat-nya.
‘Jeff, apa dia gugup? Tapi wajahnya terlihat tenang, namun sikapnya jelas menunjukkan kalau dia sedang gugup,’ batin Mytha.
“Kau pasti punya maksud tertentu kan datang kemari, tidak mungkin kau hanya ingin singgah dan menemui anakku di rumahnya. Mytha pasti sudah cerita padamu kalau aku melarangnya pergi menemuimu atau pun bekerja padamu sebelum aku pasti dengan hubungan kalian. Mungkin bagimu aku terkesan egois karena memaksamu mengambil keputusan disaat hubungan kalian baru terjalin beberapa waktu.” Ucapannya terjeda.
“Tidak sama sekali Tante, aku faham kekhawatiran seorang Ibu terhadap putrinya itu wajar saja,” sahutnya, sedang Mytha sendiri hanya diam menyimak perbincangan antara Ibunya dan Jeffrey.
“Bagus kalau kau mengerti. Aku hanya punya Mytha sebagai anak kandungku, aku tidak ingin dia salah memilih jalan.”
Jeff mengangguk pelan, “Sebenarnya kedatangan saya kesini karena saya ingin bilang bahwa saya serius sama Mytha, Tante. Saya tidak main-main.” Terang Jeff, dia berucap penuh keyakinan.
‘Ck, jika saja dia tidak bilang dulu soal rencananya padaku, aku pasti sudah tertipu dengan aktingnya itu, patutlah dia jadi artis karena sepertinya Mamah juga percaya pada ucapannya.’ Batin Mytha.
Mytha menangkap keberadaan Jo tak jauh dari mereka, sepertinya dia menguping percakapan Jeff dan Ibunya Mytha. Jo menggerakkannya jari telunjuknya, memanggil Mytha untuk mendekat, namun dia memilih mengabaikannya dan pura-pura tak melihat.
“Baiklah kalau begitu, aku akan pegang kata-katamu.” Sahutnya seraya bangkit.
“M-mah, kalau gitu Mytha udah boleh kerja lagi jadi Asistennya Jeff?” Mytha buka suara.
“Boleh, tapi kau harus tetap tinggal di rumah ini sampai kau menikah nanti.”
Mytha mengangguk setuju.
“Makanlah dulu sebelum kau pergi. Itu pun jika kau tak keberatan.” Ucap Nyonya Marisa lagi yang di tujukan untuk Jeff.
“Iya Tante.” Sahutnya.
Jeff akhirnya bisa bernafas lega, bicara dengan Ibunya Mytha lebih menegangkan dari pada saat pertama kali dia ikut casting sebuah film.
“Apa Kak Cecil tahu, kau datang kemari?” tanya Mytha menyingkap ketegangan.
“Tidak, aku tidak memberi tahunya. Aku juga tidak ingin dia tahu soal ini.”
Mytha mengangguk pelan. Jeff ikut makan malam bersama meski dia nampak tegang, setelah itu iya pun berpamitan.
“Tunggu!” seruan seseorang membuat Jeff yang hendak masuk kedalam mobil kembali mengurungkan niatnya. Ternyata Jonathan lah yang memanggilnya.
Dia berjalan mendekat.
“Jauhi Mytha.” Cetusnya tiba-tiba membuat Jeff mendengus tawa pelan.
“Kau hanya Kakak tirinya Mytha, kau tidak berhak mengatur kehidupannya,” Jeff berucap penuh penekanan.
Kini giliran Jo yang mendengus tawa, “Apa Mytha tidak cerita secara lengkap tentang diriku?”
Jeff menatap tajam kearah Jo dalam diam, dia mulai tak suka pada pria ini, tapi dia juga penasaran apa yang ingin di katakannya.
“Aku adalah mantan pacarnya dan cinta pertamanya Mytha.” Ucapnya diiringi tatapan sinis.
Jeff menyipitkan matanya, dia sedikit terkejut dengan fakta yang baru saja Jo ungkap, namun untuk apa dia mempermasalahkannya toh hubungan dia dan Mytha hanya sebuah kesepakatan semata, pikirnya.
❤❤❤❤❤❤😀😀😀😀
cemburu bilang aja jefff...
❤❤❤❤❤❤😀😀😀😀😀
dia kesal ama mytha..
makanya ruangannya diobrak abrik..
❤❤❤😀😀😀😀😀
jeff cemburu ama reyhan...
mulai bucin ..
❤❤❤❤❤
yg ringan aja terlalu berat kasihan Jeff 😂😂
secuek apa jefff kalo lihat jo deketin mytha....
😀😀😀❤❤❤❤
❤❤❤❤❤❤
astaga..
❤❤❤❤❤
kapoookkkkk..
❤❤❤❤❤❤
tapi ngapain jga jrles ama asistennya yg dikatakan jelek
toh mereka gak sedarah.
malh keren.
😀😀😀❤❤❤❤