NovelToon NovelToon
Kekasihku Jodoh Orang

Kekasihku Jodoh Orang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Suami ideal
Popularitas:865
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Gibran harus merelakan kisah cintanya dengan Shofiyah yang telah dia bina selama 8 tahun kandas karena orangtua Shofiyah tak menerima lamarannya dan membuatnya harus menyaksikan pernikahan kekasih yang begitu dicintainya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Usir

Shofiyah tidak menyangka jika tante yang ada di hadapannya itu berani menamparnya, padahal yang dia katakan itu kebenaran.

"Jangan kurang ajar Shofiyah, kamu itu hanya cucu disini dan saya adalah anaknya. Yang paling berhak tinggal disini adalah saya bukan kau dan saudaramu itu!! ". Teriaknya dengan menunjuk wajah keponakannya itu.

" Baiklah, kami akan pergi dari sini sekarang juga, akan kupastikan tante akan membayar mahal perlakuan tante kepadaku dan juga adik-adik ku dan juga nenekku". Ucapku penuh penekanan.

"Aku akan kesini besok mengambil semua barang-barang ku karena hampir semua barang yang ada disini kubeli pakai uangku. Kau bisa bertanya pada nenek".

" Tidak bisa tinggalkan semua barang itu disini, anggap saja itu bayaran karena kau dan ketiga saudaramu menumpang disni!! ".

Shofiyah menyeringai sinis, kini dia tahu kenapa tante dihadapannya itu memang manusia serakah. "Baiklah kelihatannya anda sangat miskin dan serakah sampai mau mengambil barang orang yang kata anda hina benalu ini".

"Terserah apa katamu, yang penting kau pergi dari sini dan tinggalkan semua barang itu disini!! ".

" Dan aku tidak perduli apa yang kau katakan karena aku punya bukti transaksi pembeliannya". Ucapku tersenyum sinis melihatnya terkejut.

"Bahkan aku akan membuat malu seluruh anakmu karena membiarkan orangtuanya mengambil punya orang padahal katanya mereka semua orang sukses".

" Kau". Tunjuknya padaku

"Rosyid, ayo bereskan semua barang kita malam ini kemudian kamu pergi mencari mobil truk karena barang kita banyak bahkan springbed dan lemari yang ada di kamar tante itu akulah yang membeli.

" Iya kak, aku pergi cari mobil dulu". Rosyid segera keluar dari rumah untuk mencari apa yang diperintahkan sang kakak.

"Bereskan pakaian tante dan barang tante dari barang-barang ku. Nanti tante gatal-gatal menggunakan barang orang miskin dan benalu seperti kami". Sarkas ku Menatapnya dengan tajam.

Dia langsung membereskan barang-barang nya dari lemari serta mengambil seprei dan yang lainnya dari kamar yang dia tempati.

Aku segera membereskan barang ku yang ada dikamarku dan kamar kakek serta kamar yang ditempati tanteku belum lagi barang-barang lain yang ku beli pakai uangku.

Mobil datang beserta dengan 4 orang lelaki yang tidak lain teman-teman Rasyid.

"Bisaka kalian membereskan barang-barang ini sendiri, aku akan pergi mencari tempat tinggal dan tempat menyimpan semua barang ini". Ucapku kepada semuanya.

" Nak, kenapa kamu tinggalkan nenek, jangan pergi!! ". Ucap nenek dengan lirih mengusik bathin ku.

Amarah yang tadinya meluap-luap kini berganti dengan perasaan sendu dan bersalah. Tapi aku tidak ingin terus-menerus dihina oleh anaknya. Sejak awal aku mengatakan pada nenek untuk tidak menerimanya tinggal bersama kami karena kami semua tahu bagaimana sifatnya tapi nenek kasian padanya.

"Maafkan aku nek, sejak awal aku sudah memperingatkan nenek untuk tidak menerimanya disini dan inilah hasilnya, aku juga manusia nek, aku juga bisa sakit hati dan tidak tahan dengan keadaan ini. Selama ini aku tulus menjaga kakek dan nenek tanpa mengharap uang kalian bahkan aku sengaja bekerja untuk membiayai nenek dan kakek yang selalu sakit-sakitan tapi penghinaan anak nenek kepadaku dan adik-adik ku tidak bisa aku terima".

"Maaf yah nak, tapi jangan pergi tetaplah disini, rumahmu disini!! ". Nenek berucap dengan nada lirih penuh mengibah.

" Pergilah, tidak usah banyak drama kamu!! ". Hardiknya dengan keras mendorong ku dengan sengaja.

" Rumah ini sudah menjadi rumahku dan nenekmu sudah tanda tangan surat-suratnya jadi tidak usah sok mau tinggal disini!! " .

Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku melihat hanya karena harta untuk berubah keserakahannya bahkan menipu orangtuanya yang sakit-sakitan untuk mendapatkan hartanya.

"Maaf ya nek, nenek sudah mendengarnya sendiri. Aku sudah tidak mungkin disini jika orangnya mengusir ku, nenek baik-baik disini, aku pergi dulu semoga nenek sehat-sehat". Ucapku membereskan semua barangku yang ada dirumah itu sampai selesai

Rumah terlihat kosong karena memang hampir semua yang ada dirumah ini ku beli pakai uangku mengganti barang nenek yang sudah lapuk dan tua serta banyak tidak bisa digunakan. Aku tidak rela dan tidak ridho orang serakah ini menikmati barnag yang ku beli hasil keringatku.

"Ayo pergi kak, barang yang kakak atur tadi sudah selesai aku bereskan tapi dimana akan kita bawah barang-barang ini?? Tanya Rasyid penasaran.

" Kakak akan bicara dengan sopir mobil untuk menyewa mobilnya sampai kita mendapatkan rumah untuk kos".

"Iya kak, kakak atur saja, aku akan ikut kakak kemanapun kakak pergi".

" Tapi dek, nenek sendirian disini, dia tidak mungkin terurus jika orang itu yang mengurus nenek!! ". Kataku khawatir.

" Kenapa lama sekali, pergi kalian!! ". Teriak tante melihat aku belum pergi dari rumahnya

" Tenang saja, walau kau tidak mengusir ku aku akan pergi. Ingat karmamu itu pasti akan kau lihat didunia tanpa menunggu penghukuman diakhirat. Orang yang di hadapan kamu itu adalah ibu anda dan perlakuan anda bahkan tidak lebih baik dari orang lain".

"Pergilah, aku sangat bersyukur manusia-manusia benalu seperti mu pergi dari rumah ini. Aku bebas menggunakan rumah ini tanpa gangguan".

" Tante-tante jangan lupa rumah ini adalah rumah tante Tini dan dia pasti akan memperkarakan rumah ini karena kau menipu nenek untuk mendapatkan tandatangan dan sidik jari beliau". Ucapku menggeleng tidak percaya dengan manusia serakah itu.

Padahal orangtuanya sedang sakit tapi sikapnya sangat keterlaluan seperti itu.

"Tidak usah banyak omong, pergi saja dari sini, bukan urusanmu dan kau tidak punya hak". Hardiknya dengan kasar.

" Kami pergi yah nenek, maafkan aku tidak bisa menjaga nenek sampai akhir, jaga diri nenek baik-baik. Aku menyayangi nenek". Ucapku mencium pipi nenekku dengan sayang.

Air mataku tak berhenti menetes melihat tatapan nanar dan terluka nenek atas keputusanku keluar dari rumah ini. Tapi aku tidak tahan dengan semua penghinaan tante ini hanya karena dia menginginkan rumah nenek dan berusaha menyingkirkan kami.

"Aku pergi nek, maafkan aku. Dan kau semoga Allah membalas semua perbuatanmu dengan segera. Kau manusia serakah dan tidak tahu diri yang pernah kukenal". Ucapku membawa sisa barang ke mobil dan kuambil kunci motor ku kemudian meninggalkan mereka dengan detail air mata.

"Pak, bisakah mobilnya saya sewa sampai saya mendapatkan kontrakan untuk saya dan adik saya?? Tenang saja saya akan membayar double untuk semuanya". Ucapku memelas.

"Iya dek, maaf yah saya menguping pembicaraan kalian tadi, kamu yang sabar yah, memang kadang keluargalah yang menjadi malapetaka untuk kita dan juga merampas hak kita".

" Terima kasih atas pengertiannya pak, maafkan saya jika merepotkan bapak".

Shofiyah sebenarnya tak ingin pergi dari rumah karena dia takut terjadi sesuatu pada neneknya apalagi sang tante memang tidak pernah memperhatikan beliau.

1
Karangkuna
wah cerita awal yang menarik. semangat menulisnya ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!