NovelToon NovelToon
Kebahagiaan Yang Hilang

Kebahagiaan Yang Hilang

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Keluarga / Cinta Murni
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Gita Simamora

Kehidupan manusia memang dipenuhi dengan penderitaan. Namun apakah manusia akan selalu menangis dengan hal itu?
Jawabannya tidak, penderitaan yang datang bukan untuk ditangisi namun untuk bangkit menjadi sosok yang kuat dan mandiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gita Simamora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kenangan Indah di Rintik Hujan

..."Kebahagiaan tidak perlu di cari jauh-jauh. Kadang kebahagian dapat kita temukan dalam sebuah kebersamaan bersama orang yang membuat hati kita tenang"...

...Hari berikutnya, Gio dan Nala berjanji untuk bermain di sore hari. Hari itu langit biru membentang tanpa awan, angin sepoi-sepoi menghempaskan bunga di taman yang berada di tengah-tengah kota. Harum bunganya sangat semerbak sehingga keduanya sangat menikmatinya. Nala duduk di atas kursi yang ada di taman tersebut sambil menyendok eskrim ke mulutnya sedangkan Gio sibuk mengejar seekor anjing kecil yang telah mencuri rotinya. ...

..."Gio, kamu cepat kali kalah dengan seekor anjing kecil." goda Nala sambil memegang perutnya yang sakit akibat terlalu banyak tertawa. ...

...Gio akhirnya kembali ke samping Nala dengan nafas yang terengah-engah sambil membawa roti yang berhasil ia selamatkan. Namun, roti itu hanya tinggal setengah sebab anjing kecil itu sudah memakannya. ...

..."Dia kecil, tapi sangat licik!!! Kamu seharusnya bantuin aku bukan malah menertawai aku!!" ucap Gio sambil mengatur nafasnya. ...

..."ngapain aku bantuin, kan kamu jagoan!" ucap Nala dengan nada menggoda....

...Mereka saling tertawa yang diikuti dengan suara burung yang berkicau di sekitar taman. sepertinya burung itu menjadi saksi persahabatan mereka. ...

...Hari itu memang sangat membahagiakan karena tidak ada beban dan kesedihan. Mereka hanya menikmati kebahagian yang sederhana diantara dua sahabat yang saling peduli. ...

...Melihat Gio yang membuang rotinya karena bekas makanan anjing tadi. Nala memberi rotinya setengah kepada Gio. ...

..."Ngak usah Nala, makan aja. Aku juga tidak lapar." ucap Gio yang sebenarnya pengen tapi sok nolak. ...

..."Kita kan sahabat, jadi semuanya harus kita tanggung bersama. Kamu tidak punya roti untuk kamu makan, yahh aku harus memberinya." Ujar Nala yang menatap Gio. ...

...Tatapan Nala membuat Gio luluh dan membelah roti Nala menjadi dua bagian. Setelah memakan kue, Gio mengambil gitar kecil dari tasnya. ...

..."Dengar ya... Aku mau nyanyi." ucap Gio dengan penuh percaya diri. ...

...Lalu, Gio memetik senar gitar dengan suara yang belum sempurna dilanjut dengan bernyanyi. Suaranya sedikit fals namun ia tetap semangat bernyanyi untuk Nala. ...

...Nala tidak bisa menahan tertawanya. "Astaga Gio....harusnya sebelum tampil di depan publik latihan dulu!" ...

..."Kamu kan bukan publik Nala, kamu hanya sahabat aku" balas Gio sambil tersenyum lebar ...

...Meskipun suara gitarnya cempreng dan suaranya yang fals, Nala tetap memberinya teluk tangan. ...

..."Kamu tahu Gio...aku ngak pernah selega ini tertawa setelah kejadian dulu. Aku pikir tidak akan pernah tertawa selepas ini" Ucap Gio dengan menunduk. ...

...Gio meletakkan gitarnya dan memegang wajah Nala dengan kedua tangannya. Dengan serius ia mengatakan, "kamu tahu Nala, itu karena kamu sangat kuat. Kamu belajar untuk iklas dan kamu dapat memilih untuk bahagian sekarang."...

...Nala yang memiliki perasaan cinta kepada Gio. Nala gemetar dan melepaskan tangan Gio dari wajahnya. Ia mencoba mengarahkan pandangannya ke langit biru. " Aku juga sadar kebahagiaan itu ternyata bisa di dapatkan dari hal-hal kecil seperti ini. Kamu yang mengejar anjing karena roti, suara gitarmu yang parah dan bernyanyi dengan suara fals. Itu menjadi suatu moment yang bahagia menurutku. Itu juga menjadi suatu yang tidak akan terlupakan. Terimakasih ya Gio." ...

...Gio tertawa mengacak-acak rambut Nala. "Hei jangan menganggap gitarku separah itu ya..." ...

...Nala hanya mengangguk dan dengan ekspresi jahil, "Emang parah kok.." ...

...Mereka kembali tertawa dengan menikmati kehangatan sore hari di kala itu. Disana hanya terdapat dua sahabat yang saling membagi waktunya dengan kebahagiaan sederhana. ...

...Saat matahari tenggelam, tiba-tiba rintik hujan datang membasahi tanah. Gio yang tahu Nala trauma dengan hujan karena kecelakaan dahulu merasa khawatir. Gio menatap Nala yang sudah sudah basah akibat hujan yang deras. Nala peka terhadap tatapan Gio, "aku ngakpapa Gio, aku sudah terbiasa dengan hujan." ...

...Gio merasa tenang sehingga mereka saling bermain hujan sore itu. Gio merentangkan tangannya ke langit sambil menikmati rintiknya hujan....

... Ia mengatakan, "Nala kamu harus mengingat hari ini, bahwa hujan adalah kenangan kebahagiaan bukan sebuah luka!" ...

...Nala mengangguk sambil membiarkan hujan membasahi pipinya. Melihat itu, Gio merasa Nala sangat cantik saat itu. Dengan sentuhan air hujan yang menetes di pipinya memberikan sebuah perasaan damai di dalam hatinya. ...

...Nala memejamkan matanya sejenak, merasakan tiap tetes hujan yang menyentuh kulitnya. Ia menghela napas panjang, seakan membiarkan segala kenangan pahit pergi bersama dinginnya air yang mengalir. Di sisinya, Gio hanya tersenyum, memperhatikan bagaimana sahabatnya kini tampak jauh lebih kuat daripada dulu....

...“Hujan selalu istimewa, ya,” gumam Nala pelan, membuka matanya kembali. ...

...“Dulu aku benci hujan. Rasanya seperti menggambarkan semua kesedihan dalam hidupku. Tapi sekarang, aku malah merasa hujan membawa kedamaian.” lanjutnya ...

...Gio mengangguk sambil memandangi wajah Nala. "itu karena kamu sudah lebih kuat dari sebelumnya Nala" ...

..."Kamu benar sekali Gio, air hujan saat ini akan menjadi pengingat bagiku untuk tetap memandang dunia sebagai kehidupan yang harus terus dijalani dengan sebuah kebahagian" ujar Nala kepada Gio. ...

...Gio menunduk dan mengulurkan tangannya kepada Nala. "Kalau begitu, maukah kamu menari bersamaku di bawah hujan ini?" tanya Gio. ...

...Nala memandang Gio dan meresponnya dengan ragu.."Menari?? Kamu serius??" ...

..."Kenapa ngak.." ucap Gio dengan memutar bola matanya. ...

...Nala akhirnya mengeluarkan tangannya dan mereka menari ditengah-tengah rintikan hujan. Mereka tidak peduli meskipun basah kuyup, jiwa mereka damai saat itu. ...

..."Hidup tidak selalu sempurna. Selama kita bisa menemukan alasan untuk bahagia maka kita harus tetap merasakannya!" ujar Nala kepada Nala sambil memutar badan Nala. ...

...Sambil menari, Nala merasa sangat lega karena dapat menebarkan kebahagiaannya bersama Gio. Untuk pertama kalinya ia merasa bahwa hujan bulan lambang kedukaan akan tetapi menjadi saksi kebahagiannya bersama Gio. ...

...Nala merasa bahwa dibalik kedukaan pasti ada satu titik yang membawanya untuk kembali pulih. Sebenarnya kebahagiaan bukan dicari melainkan datang dengan sendirinya saat seseorang dapat bersyukur dengan kehidupannya. ...

...Setelah itu, Gio mengajak Nala pulang karena langit sudah mulai gelap. Dengan menaiki sepeda Gio, Nala langsung melompat ke sepedanya membuat Gio terkejut. ...

..."Nala, hati-hati dong kalau kamu jatuh gimana? ucap Gio dengan sedikit kesal. ...

..."Apaan sih.. aku ngakpapa kok. Kamunya aja yang terlalu sewot.." jawab Nala dengan sedikit judes. ...

..."Mulai deh.. Kamu memang susah dibilangin" ujar Gio. ...

..."Iya..iya.. cepatlah nanti keburu malam" jawab Nala...

..."Oke saatnya kita gas.." ucap Gio...

...Nala merasa bahwa Gio membawa sepeda dengan kencang. Ia akhirnya mengatakan, "Pelan-pelan dong kan kalo lambat sampah juga. Bukan dengan ngebut kayak gini. Kalau jatuh gimana? ...

..."Baru gitu aja, udah marah..." ucap Gio dengan sedikit jahil. ...

...Akhirnya Nala sampai rumah dan dengan cepat Gio pulang karena bajunya sudah sangat basah. Pikirannya melayang saat mengingat ibunya pasti marah melihat kondisinya sekarang. Tentu saja Gio yang mudah sakit di marahi oleh orangtuanya. Padahal jika dihitung-hitung Gio baru saja keluar dari rumah sakit tapi sudah main hujan-hujanan sampai basah kuyup. Nala juga seperti itu, pamannya sedikit marah kala itu. Meskipun marah, Nala mengerti bahwa pamannya sangat khawatir kepadanya. Dia mandi dan siap-siap untuk makan malam. Disana Nala minum air yang dicampur garam sebagai pencegah supaya dirinya tidak sakit. Itu adalah nasehat ibunya sejak dahulu....

...Bersambung... ...

1
Robitasari
hai kak mampir di karya aku juga yuk
✨Wyn한✨
Karakter-karakter ini begitu kuat, membawa cerita menjadi hidup.
Gita Simamora: Terimakasih, ditunggu selanjutnya ya.
total 1 replies
JustReading
Aku nunggu update terbaru setiap harinya, semangat terus author!
Gita Simamora: Pastinya, ditunggu ya!
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!