Datang ke Jakarta sebagai saudara tiri baru yang dikenal sebagai ketua OSIS sekolah.
Ini kisah Venera yang mempunyai saudara kembar bernama Venela.
Venera menikmati kehidupan di sekolah nya sebagai murid pindahan, sekaligus ingin membantu percintaan segitiga dari saudara tirinya di sekolah.
Apakah peran Venera sebagai pemain latar akan berubah menjadi sebuah kebencian atau jadi pemenang dihati Aldi? mengingat saudara kembarnya sekarang sudah menjadi pacar dari saudara tirinya.
Ikuti kisahnya Venera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. Traktir Nonton.
Venera bersama Ola dan Angel sekarang sudah masuk ke dalam kantin dan melihat riuhnya kantin sekolah yang penuh sesak dengan para murid yang sedang beristirahat.
Kali ini Venera memesan makanan soto khas betawi, sedangkan kedua teman nya masih setia dengan bakso balungan sepuluh ribuan.
Venera yang sedang asik makan di hampiri oleh Andara dan kedua teman nya yang secara tiba-tiba mengulurkan tangan.
"Maaf ya" Kata Andara.
"Yang tulus dong" Pekik Aldi dari arah tiga meja di depan meja makan mereka.
Venera melihat wajah Andara yang sedang memerah, aslinya Andara gengsi untuk meminta maaf duluan kepada Venera.
Venera sedikit menatap dingin kepada Rezaldi yang menurut nya saat ini sangat begitu menyebalkan.
"Duduk dulu" Titah Venera.
Ola dan Angel pindah posisi tempat duduk di samping Venera, sedangkan Andara bersama kedua teman nya duduk tenang di hadapan Venera.
"Geser dong" Desis Zelia kepada Renata.
"Udah di pojok banget sumpah, ini Andara yang makan tempat duduk" Jawab Renata.
"Lu di depan kek dar, kebiasaan banget deh" Protes Renata.
"Berisik, lu tinggal ambil bangku lain apa susah nya sih" Jawab Andara.
"Kepake semua tolol" Kata Renata.
Venera bolak balik kepala ke kiri dan ke kanan untuk melihat Andara yang kebiasaan nya berdebat kepada geng nya karena masalah sepele.
"Kalian gak pesan makan?" Tanya Venera.
"Kalau gue enggak kayak nya Ra" Jawab Andara.
"Why? Bawa bekal?" Kata Venera.
Andara merespon menggeleng kepala, sambil menatap ke perawakan Rezaldi penuh harap.
Renata mendadak berdiri dan pergi ke warung untuk memesan nasi campur.
Zelia ikut berdiri tapi menghampiri Venera lebih dulu. "Dia uang nya habis sepertinya Ra" Desis nya. Setelah nya dia mengikuti Renata ke warung.
Venera menurunkan kedua alis dan langsung menoleh tajam ke arah Andara yang sudah tertangkap basah sedang memperhatikan Aldi.
Venera menghela nafas, Bangkit dari tempat duduk lalu membawa Andara ke salah satu warung yang ada di kantin.
"Lu mau mesan apa? duit nya dari gue" Kata Venera.
Disana, Aldi sedang mengerut kening ketika melihat Venera yang tiba-tiba membawa Andara ke warung, biasa nya dia lah yang traktir makan Andara setiap hari nya di kantin. Lamunan nya terhenti setelah Della bersama kedua teman nya tiba-tiba menghampiri.
"Lagi liatin Andara lagi?, sebel deh" Kata Della.
"Iya maaf sayang" Jawab Aldi mengelus puncak kepala Della.
Balik lagi ke arah Venera yang tawaran nya di tolak oleh Andara.
"Gak enak ah, lu ngapain bawa gue kesini, kita kan belum saling kenal" Kata Andara.
Venera tersenyum kecil sambil menepuk salah satu pundak nya. "Lu pacar saudara gue kan? Otomatis gue bukan orang asing untuk lu" Kata Venera.
"Pa-Pacar?" Kata Andara gagap.
Blush!!
Tiba-tiba wajah Andara menjadi memerah total, cepat-cepat dia menutup nya dengan telapak tangan.
"Lah kenapa lu?" Tanya Venera.
Andara menggeleng kepala, lalu mendekap ke dada Venera "Gue bukan pacar, tapi sahabat baik Aldi, tapi gue sayang sama Aldi" Gumam nya.
"Oh begitu" Kata Venera singkat.
"Heum.." Jawab Andara berdehem lambat.
Venera mendorong tubuh Andara dan membuat nya tegak.
"Gini amat ya harus kenal sama lu, harus mancing perhatian lu dulu, gue juga mau minta maaf udah jambak lu tadi, saat gue diam saja di bully lu, itu gue itu lagi akting sebenernya" Kata Venera.
"EH, jadi lu pura-pura nangis?" Kata Andara.
Venera mengangguk. "Habisnya bingung gimana caranya jadi teman lu, kemarin gue ajak kenalan, lu malah abaikan" Kata Venera.
"Oh iya sorry, saat itu gue masih emosi banget sama perkataan Della waktu bilang gue pelacur di kantin" Jawab Andara.
Venera sedikit terhentak dan menatap Aldi yang sudah ditemani Della.
"Mulut-mulut rusak" Gumam Venera berbalik badan untuk mengambil mangkuk yang sudah di isi soto Betawi.
"Makasih Bu" Kata Venera sambil membayar makanan nya. "Nih buat lu, dimakan ya mumpung masih hangat" Kata Venera.
"Sumpah lu baik banget, padahal tadi gue sudah siram lu air, gue jambak rambut lu, gue cakar pipi lu." Kata Andara.
Venera menggeleng kepala "Sayangnya saya tidak di ajarkan oleh ibu untuk dendam, apa lagi melukai orang lain" Kata Venera.
"Eh melukai orang lain ya? Rezaldi? Lu tendang selangkangan nya, lu tarik rambut nya itu bukan melukai ya" Kata Andara menggoda.
"Oh itu beda, bagi gue kalau ada cowok yang ingin membahayakan tubuh gue, bahkan sampai ingin merampas keperawanan gue, gue bakal tunjukkin siapa gue sebenernya" Kata Venera dingin.
Andara membeku total, langsung di gandeng tangan nya oleh Venera untuk kembali ke tempat duduk "Waktu istirahat sebentar lagi, ngapa ngelamun? Buruan dimakan" Kata Venera.
"Iya sorry" Jawab Andara.
**
Materi demi materi pelajaran sehabis istirahat bahkan sampai pulang nya sudah Venera selesaikan, Kali ini Aldi mendadak buru-buru pulang karena dirinya sudah ada janji untuk mengajak Della ke rumah sakit.
Pertanyaan dari Venera mengenai dirinya diabaikan oleh Aldi begitu saja.
Venera tidak mau ambil pusing, dia berjalan santai tanpa beban pikiran, sorotan matanya tiba-tiba mengarah kepada Andara bersama kedua teman nya yang sedang di kawal oleh Pak Budi.
Venera berlari menghampiri. "Maaf pak kenapa dengan mereka?" Tanya Venera.
"Saya ingin menghukum mereka karena perbuatan tercela nya." Jawab Pak Budi.
"Loh? Emang apa yang mereka lakukan?" Tanya Venera kembali.
"Membully murid lain di dalam toilet saat sesudah bel istirahat berbunyi" Jawab Pak Budi.
"Heum.."
"Maaf untuk itu saya korban nya pak, dan saya sudah memaafkan mereka, lagi pula saya akan mengajak mereka untuk pergi nonton bioskop, tiket sudah saya pesan lewat online, kalau bapak mengulur waktu sama aja bapak membuang duit saya" Kata Venera tajam.
"Tapi maaf Venera, hukuman ini harus tetap diberikan" Kata Pak Budi.
"Dengar tidak bapak saya bicara?" Kata Venera serius "Saya ini korban, dan saya sudah memaafkan mereka, jadi masalah itu sudah saya selesaikan dan saya protes keras kalau bapak menghukum mereka!" Sambung Venera dengan tatapan dingin.
"Baiklah" Kata Pak Budi —mau gak mau beliau membatalkan hukuman yang diberikan untuk Andara dan kedua teman nya.
"Untuk kalian ini kesempatan terakhir, bapak tidak ingin dengar dan lihat kalian berbuat onar lagi di sekolah ini, paham!?" Kata Pak Budi.
"Iya pak paham"
"Paham pak"
"Iya pak"
Pak Budi meninggalkan mereka bertiga, Andara langsung memeluk Venera karena kebaikan hatinya seakan meluluhkan hati kejam nya sebagai siswi nakal.
"Gue gak bisa berkata-kata sumpah"
Venera senyum, langsung melepas pelukan Andara, menggeret mereka untuk menuju parkiran sekolah dan bersiap otw ke CGV bioskop.
"Eh seriusan kita mau nonton?" Kata Andara.
"Iya woy ngapain bohong, gue liat kalian bakal jadi teman satu frekuensi gue, jadi gue yakin pilihan gue akan tepat" Kata Venera.
"Eh uang bioskop nya ini" Kata Zelia sambil merogoh dompetnya yang ada di dalam tas.
"Simpan aja zel, gue traktir kalian, karena hari ini gue ulang tahun!" Kata Venera lugas.
membawa 1mawar dan iklan biar tmbh semangat
membawa 1 iklan biar tmbh semangat
mampir yuk ke tempat aku. bebas yg mana aja 🙏🏿😘😁
salam dari
"aku dan teman kamarku"