NovelToon NovelToon
Once Again

Once Again

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:711
Nilai: 5
Nama Author: Mesta Suntana

Tampan, kaya, pintar, karismatik mendarah daging pada diri Lumi. Kehidupan Lumi begitu sempurna yang membuat orang-orang iri pada kehidupannya.

Hingga suatu hari Lumi mengalami kecelakaan yang membuat hidupnya berada ditengah garis sial atau beruntung?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mesta Suntana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30 - Neck

...Saat aku mendapatimu tepat di hadapanku,...

...setelah tiga hari aku tidak pernah bertemu sosok mu. Senyum sopan itu begitu lembut menyapaku. Hatiku sedikit tersentak. Rasanya seperti ada yang mengalir begitu deras dalam diriku. Aku merasa gugup tapi aku menutupinya....

...Wangi manis teh chamomile tercium merebak dalam penciumanku....

...Teh chamomile pilihanmu....

...Untukku....

...Kau selalu tahu kapan itu harus di sajikan....

...Apakah kau semacam paranormal?...

...Aku terus merasa penasaran....

...Setelah kejadian itu, Kau melihat titik lemah diriku....

...Apa yang Kau pikirkan setelah itu?...

...Apa Kau mengasihani ku?...

...Apa Kau melakukan itu hanya sekedar ingin?...

...Kau tahu kau terlalu perhatian padaku,...

...Kau membuat secerca harapan padaku....

...Saat jawaban itu terucap,...

...bahwa kau ingin membantuku....

...Sungguh ada rasa senang yang begitu hangat sehangat teh yang Kau suguhkan....

...Bahkan ucapanmu itu begitu manis semanis teh yang Ku sesap perlahan....

...Senyum tulus itu begitu tulus dan lembut seperti aroma manis teh chamomile yang menyeruak menyapa hidungku....

...Teh chamomile ini mendeskripsikan dirimu Lana....

...Manis, hangat, dan menenangkan....

...Aku tidak terbiasa dengan ketenangan ini....

...Aku takut....

...Aku menyukai apa yang kau lakukan Lana....

...Lana...

...Lana...

...Lana...

...Aku mengharapkan sesuatu yang tidak inginku korek dalam hatiku....

...Jadi aku menyangkal ketulusanmu itu....

...Aku yang terlalu lama dalam kegelapan,...

...sulit bagiku keluar....

...Jadi aku berbicara sarkas padamu Lana....

...Tapi sesuatu tak terduga menyelimutiku....

...Kau bilang itu hanyalah "kewajiban"....

...Itu membuatku kecewa....

...Bukankah aku tidak boleh seperti ini?...

...Aku mendapati diriku kecewa oleh mu Lana....

...Aku tidak bisa mengendalikan emosi yang mengalir....

...Aku harus pergi....

...Kakiku menuntunku berjalan begitu cepat dan tergesa. Ayo kita tenangkan....

...Tapi saat aku menahan perasaan yang tak terkendali ini....

...Beraninya Kau Lan ada di hadapanku....

...Pundak itu mengingatkan ku akan lembut belaianmu....

...Akh, Sial...

...Ini lepas....

...Sesuatu mulai mengendalikan diriku,...

...aku bertindak tidak sesuai keinginanku....

...Aku menyeretmu dalam lingkupku....

...Sekarang Kau terkurung....

...Wajah manis ini, bibir tipis merah muda yang begitu menggoda dan mata almond itu kini terlihat kebingungan. Kau sekarang terkurung oleh kedua tanganku. Mata bingung itu berangsur menjadi ketakutan....

...Apa Kau takut Lana?...

...Salahmu memantik perasaan yang tidak pernah ku rasakan....

...Saat Kau dalam kurunganku,...

...Aku termangu menatap dirimu Lana....

...Aku tidak mengharapkan kekecewaan darimu....

...Tapi lebih aneh diriku kenapa aku kecewa....

...Bukankah ini yang kau mau Lumi....

...Lalu kenapa kau bimbang?...

...Aku ingin menyingkirkan perasaan yang berseteru ini....

" Kau tidak apa-apa? " Suara itu menghentikan Lumi yang termangu termakan oleh pikirannya.

Mata Lumi terperanjat. Lumi kini melihat jelas Lana dalam kekangannya. Wajahnya yang khawatir serta tangan yang mebelai halus pipinya. Hati Lumi sedikit goyah dan melembut sesaat. Setelah itu tangan besar dan kekar Lumi memegang pinggang Lana dengan cepat.

Mata Lana membulat terkejut seketika. Dia merasakan kedua tangan besar Lumi memegang pinggangnya. Sontak Lana langsung berpegangan pada pundak Lumi. Lana mendapati dirinya berada di atas meja yang tak jauh dari pintu kamar. Tepatnya di samping pintu.

" Apa yang k.. " kalimat Lana terhenti, ketika mata mereka saling bertatapan.

Posisi mereka sekarang sejajar, Lana tidak perlu lagi menengadahkan kepalanya untuk melihat Lumi. Mata mereka saling tertegun satu sama lain, Lana merasa kebas di sekujur tubuhnya. Dia tidak bisa bergerak. Jarak wajah Lumi yang terlalu dekat membuat Lana tidak bisa berkutik.

Mata itu terlihat begitu terkejut. Lumi tersenyum tipis melihat Lana begitu kaku. Lana yang melihat Lumi tersenyum, membuatnya kembali terkejut.

" Ini tidak lucu. "

Lana mencoba memberontak sekuat mungkin, tangan Lumi terlalu kuat megang pinggangnya. Saat Lana berusaha melepaskan tangan Lumi dari pinggangnya. Mata Lana kembali tercengang, sesuatu yang berat bersandar pada pundak Lana. Kepala Lumi menunduk di atas pundak Lana secara mengejutkan. Kepala itu terus begesek pada pundak Lana yang terhalang kain. Tangan Lumi kini mulai beralih ke arah punggung Lana. Tangan itu merayap begitu lembut, membuat Lana sedikit tergelitik.

Satu tekanan penuh. Lumi mendekap Lana begitu erat. Mata Lana kembali terbelalak. Dada mereka saling bersentuhan, Lana merasakan sesak karena dekapan kuat itu. Deru nafas kini mulai terasa menyentuh tengkuk Lana. Samar - samar kulit pangkal Hidung Lumi menyentuh lembut. Gesekan rambut Lumi mulai terdengar samar saat kepala Lumi mulai beralih keleher Lana. Bibir lembut Lumi dan pangkal hidung begitu jelas terasa pada leher Lana. Nafas Lana tersentak, tubuhnya membeku seketika. Ketika Lumi mulai mencium leher Lana dengan lembut.

Bibir Lumi tidak berhenti mencium pada satu titik tapi dia hampir menjamah leher Lana. Lumi menikmati setiap sentuhan dan sesapan yang Dia lakukan pada leher Lana.

Sensasi yang dibuat Lumi membuat Lana kehilangan tenaga. Tubuh Lana mulai gemetar. Terlihat jelas Lana yang memberontak dan memukuli Lumi kini pukulan itu semakin melemah. Tarikan pada kerah belakang Lumi kini hanya tinggal remasan. Lana mulai terbawa suasana. Kepalanya begitu kosong dan panas pada tubuhnya semakin meningkat. Lana tidak mengerti kenapa Lumi melakukan ini.

Kedua tangan yang terus menggerayangi Lana, kini salah satunya mulai mengekang rahang Lana. Leher Lana sudah tertawan sekarang, Lumi semakin leluasa mencium leher jenjang Lana. Lana menggigit bibirnya, mencoba menahan sesuatu yang keluar dari mulutnya. Suhu tubuh mereka makin memanas. Lana sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Tubuhnya begitu lemas. Terkadang tubuh Lana tersentak saat Lumi menyesap kuat leher Lana. Lumi yang terlalu menikmati tanpa sadar Dia mulai menggigit leher Lana. Erangan kesakitan keluar begitu saja dari bibir Lana. Tanpa pikir panjang Lana langsung menjambak rambut Lumi secara kasar.

Jarak kini terlihat pada mereka. Mata Lumi tersentak. Dia mulai kembali sadar. Wajah sensual Lana terekam pada Lumi. Senggalan nafas terus - menerus keluar, pakaian dan rambut Lana sudah tak karuan. Lumi terkejut mendapati dirinya yang terbawa perasaan. Dekapan Lumi kini mulai merenggang. Perlahan Lumi memegang pinggang Lana dan menurunkannya.

Tubuh Lana yang gemetar masih kentara. Senggalan nafas itu kini mulai Dia atur. Saat Lana mencoba menenangkan dirinya. Lumi mengucapkan sesuatu yang membuat Lana tercengang.

" Kau mengganggu. " Ucapan itu begitu dingin menembus hati Lana. Rasa sesak kembali menyergap Lana.

Lana menggigit keras bibirnya mencoba menahan sesuatu yang harusnya tidak boleh keluar. Wajah suram dan tertunduk malu Lana meninggalkan Lumi tanpa sepatah kata apapun. Langkah yang gemetar dan lemas itu mencoba bergerak cepat meninggalkan Lumi. Satu tarikan kasar, pintu terbuka dan tertutup dengan bantingan yang begitu keras.

Lumi menatap kepergian Lana tanpa rasa bersalah, mata dingin itu tertera jelas. Suasana hening seketika, Lumi berdiri merenungi dirinya di ruang gelap itu.

1
Robitasari
hai kak, mampir di karya aku juga dong, kita saling support🫠
Metana: Ayo kita saling mendukung, semangat
total 1 replies
Sugandi Abah
Bagus,aku suka penggambarannya
minsook123
Penggambaran luar biasa.
Beerus 🎉
Sayang banget udah selesai. 😢
ʀɪᴢᴀʟ Wibu
Seru banget, aku nggak sabar nunggu chapter berikutnya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!