NovelToon NovelToon
Usai Sebelum Dimulai

Usai Sebelum Dimulai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Pengganti / Teen Angst / Diam-Diam Cinta / Slice of Life
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Roshni Bright

Layaknya matahari dan bulan yang saling bertemu disaat pergantian petang dan malam, namun tidak pernah saling berdampingan indah di langit angkasa, seperti itulah kita, dekat, saling mengenal, tapi tidak pernah ditakdirkan untuk bersama.

Aku akan selalu mencintaimu layaknya bulan yang selalu menemani bintang di langit malam. Diantara ribuan bintang di langit malam, mungkin aku tidak akan pernah terlihat olehmu, karena terhalau oleh gemerlapnya cahaya bintang yang indah nan memikat hati itu.

Aku memiliki seorang kekasih saat ini, dia sangat baik padaku, dan kita berencana untuk menikah, tetapi mengapa hatiku terasa pilu mendengar kabar kepergianmu lagi.

Bertahun-tahun lamanya aku menunggu kedatanganmu, namun hubungan kita yang dulu sedekat bulan dan bintang di langit malam, justru menjadi se-asing bulan dan matahari.

Kisah kita bahkan harus usai, sebelum sempat dimulai, hanya karena jarak yang memisahkan kita selama ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roshni Bright, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kenang-kenangan

Ketika sedang asik mengenang masa-masa indahnya bersama Ji-hyeon, Ibunya masuk ke dalam kamarnya yang terbuka.

“Apa Kamu merindukannya?” tanya Ibunya merangkul pundak Aisyah.

“Rindu siapa Bu? Aisyah gak lagi rindu sama siapa-siapa kok!” jawab Aisyah yang nampak panik dan menutup bukunya.

“Tadi Ibu dengar Kamu sedang membuat puisi, puisinya sangat indah, Ibu suka, makanya Ibu masuk, biasanya Kamu kalau membuat puisi itu kalau ada sesuatu yang sedang Kamu rasakan di dalam hatimu itu. Apa Kamu mencintainya?”

“Apaan sih Ibu! Aisyah gak cinta kok sama Ji-hyeon!” jawab Aisyah memalingkan wajahnya dan tersenyum kecil.

“Jadi Kamu lagi mikirin Ji-hyeon? Dari tadi Ibu cuma ngomong “Dia” lho, tapi Kamu malah ngomong “Ji-hyeon,” berarti Kamu lagi mikirin Ji-hyeon. Pesan Ibu, kalau Kamu kangen sama Ji-hyeon, minta saja nomornya ke Jolie, kan Jolie gak ikut sama Ji-hyeon ke Kalimantan, dari pada Kamu terus-menerus menahan kerinduanmu itu pada Ji-hyeon kan?”

“Enggak Bu! Aisyah malu kalau Aisyah yang harus minta nomor Ji-hyeon sama Jolie.”

“Malu kenapa? Kalian kan pernah sangat dekat dulu, kenapa harus malu?”

“Tapi Kita udah asing selama itu Bu, apakah mungkin di sana Ji-hyeon juga merindukanku?”

“Kalau itu Ibu gak tahu, yang Ibu tahu hanyalah, perbaiki hubungan Kamu dengan Ji-hyeon. Kikis perlahan asing diantara Kalian itu ...”

“... Tidak ada salahnya memperbaiki tali silaturahmi. Kalau Kamu gak mau minta nomor Ji-hyeon sendiri sama Jolie, biar Ibu yang mintain aja ya nomor Ji-hyeon sama Jolie.”

“Jangan Bu! Nanti biar Aisyah yang minta sendiri aja, tapi Aisyah ngumpulin keberanian dulu, sama cari alasan yang tepat kalau ditanya “buat apa?” karena kan Aisyah sama Ji-hyeon udah lama asing.”

“Ya tinggal bilang aja buat menjalin tali silaturahmi kembali.”

“Gak semudah itu Bu, Aisyah sama Ji-hyeon kan beda gender, takutnya Jolie atau bahkan Ji-hyeon mikir kalau Aisyah suka sama Ji-hyeon gimana?”

“Ya kenyataannya Kamu memang jatuh cinta pada Ji-hyeon kan?”

“Hm...”

“Ibu tahu kok, kalau Kamu menyimpan perasaan cintamu itu untuk Ji-hyeon, semua terserah padamu, mau tetap menjadi Zulaikha yang mencintai dengan cara senantiasa mendoakannya, atau menjadi Khadijah yang menyatakan perasaannya terlebih dahulu ...”

“... Tapi Ibu berharap kisah cinta seperti Rasullullah SAW dan Siti Aisyah yang saling menguatkan satu sama lainnya, itu sebabnya Ibu memberikan Kamu nama “Aisyah,” karena Ibu ingin Kamu tumbuh seperti Siti Aisyah.”

“Hm iya Bu.”

“Ya sudah, kalau begitu Ibu tinggal ya.”

“Iya Bu.”

Ibunya pun pergi meninggalkan Aisyah dengan menutup pintu kamarnya, sedangkan Aisyah kembali memikirkan Ji-hyeon.

“Apa aku minta aja ya nomor Ji-hyeon? Tapi aku gengsi, ah.. Kenapa sih harus ada gengsi segala? coba gak ada gengsi, kan enak! Siapa sih yang menciptakan rasa gengsi itu?” tanya Aisyah kesal sendiri pada dirinya yang terlalu gengsian.

Aisyah membuka album box hadiah dan mengeluarkan sebuah kalung. Aisyah membuka bandul kalung itu, dan nampak foto dirinya dan Ji-hyeon saat masih kanak-kanak.

Ji-hyeon membeli dua kalung yang sama pada saat itu, satu kalung Ia pakai sendiri, sedangkan satu kalung lagi Ia berikan pada Aisyah, agar keduanya memiliki barang couple.

“Katanya memberikan kalung menandakan orang itu menyayangi Kita dan ingin melanggengkan hubungan, tapi kok yang langgeng malah keasingan Kita ya?” tanya Aisyah menatap fotonya dan Ji-hyeon.

Aisyah mengingat saat Ji-hyeon memberikan kalung itu padanya.

“Aku punya sesuatu buat Kamu,” ucap Ji-hyeon.

“Apa itu?” tanya Aisyah.

Ji-hyeon membuka sebuah kotak yang Ia bawa, dan nampak 2 kalung di dalamnya.

“Aku bikin 2 kalung untuk Kita sebagai kenang-kenangan dengan foto Kita di dalamnya,” ucap Ji-hyeon memperlihatkan foto yang ada di bandul kalungnya.

“Kenang-kenangan? Apa Kamu berniat untuk pergi meninggalkanku suatu saat nanti?”

“Jika ditanya seperti itu, aku akan jawab “tidak,” tetapi aku juga tidak bisa melawan takdirku sendiri, aku tidak tahu, bagaimana takdirku ke depannya, apakah kita masih bisa bersama atau tidak, aku tidak tahu akan hal itu, tapi semoga saja jarak tidak pernah mengasingkan Kita.”

“Semoga saja takdir berpihak pada Kita.”

“Iya, ya udah, aku pakaikan ya kalungnya.”

“Iya,” jawab Aisyah tersenyum menganggukkan kepala.

“Cantik!” ucap Ji-hyeon.

“Makasih,” jawab Aisyah tersipu malu.

“Bukan Kamu yang cantik, tapi kalungnya yang cantik,” ucap Ji-hyeon.

“Ngeselin Kamu!” ucap Aisyah kesal mendorongnya.

“Bercanda ikh! Gitu aja ngambek Kamu!” ucap Ji-hyeon.

“Bodoamat!”

“Ya maaf,” ucap Ji-hyeon memegang tangannya, namun ditepis olehnya.

“Hm.. es krim mau?” tanya Ji-hyeon.

“Mau!” jawab Aisyah antusias.

“Hm.. Giliran es krim aja cepet banget jawabnya!” ucap Ji-hyeon.

“Ang.. ang... ang... Ayok ikh! Kita beli es krim!” ajak Aisyah menarik tangan Ji-hyeon.

“Bang, es krim satu,” ucap Aisyah pada penjual es krim.

“Kok satu? Lah aku gak dibeliin?” tanya Ji-hyeon.

“Enggak!” jawab Aisyah menjulurkan lidahnya.

“Bang, es krim dua,” ucap Ji-hyeon pada penjual es krim.

“Rasa apaan Dek?” tanya penjual.

“Hm.. Rasa yang pernah ada diantara Kita ada Bang?” tanya Ji-hyeon.

“Gak ada Dek, saya bukan ho*mo pedo*fil, penyuka anak kecil, apalagi sesama jenis,” jawab penjual es krim.

“HAHAHA! Bercanda Bang!” ucap Ji-hyeon menertawakannya.

“Biasa aja Kau Dek! Ya udah, mau rasa apaan Kau pada?” tanya penjual es krim.

“Hm.. coklat strawberry ada gak Bang?” tanya Ji-hyeon.

“Ada nih, mau berapa truk?” tanya penjual.

“Banyak banget Bang! meledak nanti usus, lambung Kita berterbangan,” ucap Ji-hyeon.

Mendengar hal itu sontak membuat Ji-hyeon dan Aisyah tertawa.

“Jadi beli berapa ini?" tanya penjual es krim.

“Lah 2 aja Bang, kagak lihat apa Kita berdua doang?” tanya Ji-hyeon.

“Ya kali buat Saudara atau Keluarganya di rumah gitu,” jawab penjual es krim.

“Kagak Bang, nanti cair kalau kelamaan, rumah Kita jauh soalnya dari sini,” ucap Ji-hyeon.

“Coklat strawberry dua-duanya?” tanya penjual es krim.

“Kamu mau rasa apa?” tanya Ji-hyeon menatap Aisyah.

“Samain aja deh!” jawab Aisyah.

“Coklat strawberry dua-duanya Bang,” ucap Ji-hyeon menatap penjual es krim.

“Nih! Sepuluh ribu,” ucap penjual es krim memberikan pesanan Mereka.

“Makasih Bang!” jawab Ji-hyeon memberikan uang pas dan langsung pergi mengajak Aisyah.

Ji-hyeon dan Aisyah duduk di salah satu bangku taman untuk menikmati es krim yang Mereka beli. Ji-hyeon membuka bungkus es dan memberikannya pada Aisyah.

Aisyah nampak terbawa perasaan oleh perlakuan Ji-hyeon kepadanya. Ji-hyeon membersihkan sisa es krim di bibir Aisyah, lalu mengantarnya pulang ke rumah.

Aisyah kini sedang berbaring sembari tersenyum karena mengingat masa-masa itu bersama dengan Ji-hyeon.

1
JAESAHI😎
ceritanya bagus👍
Nini 🐻: makasih kak 🥰
total 1 replies
JAESAHI😎
dah mampir ya kaka
Nini 🐻: iyaa kak, makasih 🥰
total 1 replies
Angel
aku suka puisinya indah banget puisinya 🥰
Nini 🐻: makasih kak 🥰
total 1 replies
Setia R
wauuu indah!
Nini 🐻: makasih kak 🥰
total 1 replies
LISA🌟
definisi cinta monyet 🐒😭😭
Nini 🐻: tidak ada salahnya kan jika monyet jatuh cinta? wkwk
total 1 replies
Fahri
Ji-hyeon? kayak kenal deh 🤭
Nini 🐻: Ri, diem gak lu 🫵🏻😭😭
total 1 replies
Sayang Kamu 🌷
kau kesambet apaan Ni? lama ngilang sekalinya dateng puitis sekali 😭😭
Nini 🐻: kesambet rinduku padamu duhai sayangku 🤣🤣
total 1 replies
范妮·廉姆
hi sy mampir
Nini 🐻: makasih udah mampir kak 🥰
total 1 replies
Vinaaa 👸
tuh tak vote, karna Nini sedang berusaha menjadi seorang wanita yang puitis 🤣🤣
Nini 🐻: gimana? gimana? ngakak gak? nulisnya geli² gimana gitu, ngakak sendiri wehh 🤌🏻😭🤣
total 1 replies
Vinaaa 👸
sejak kapan Nini jadi puitis sekali 🙄😂
Nini 🐻: sejak saat ini sayangku 😂
total 1 replies
Feyza
aku heran covernya org indo tp tokohnya namanya ke koreaan
Nini 🐻: follback ya
Nini 🐻: oke kak
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!