AZZARINA HUTAMA gadis cantik yang memiliki sifat periang dan manja,anak bungsu dari tiga bersaudara. dia mengalami pelecehan ketika selesai merayakan kelulusan nya. di usia nya yg 18 tahun dia harus menikah dengan anak sahabat ayah nya yang bernama Dirga Abraham demi menjaga kehormatan nya. namun di sinilah awal penderitaan yang sesungguh nya di mana dia di kabarkan tengah hamil sedangkan suaminya tidak pernah menyentuh diri nya,apalagi sang suami menuduh nya perempuan murahan dan ingin menceraikan nya.
apakah azzarina atau biasa di sapa azza akan bertahan atau menyetujui untuk bercerai dan apakah azza akan tau siapa yang orang yang sudah meleceh kan nya? simak cerita nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nouna Sagitarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16
setelah aza terlelap mereka semua duduk di sofa yang yang berada di ruangan itu.
"kenapa tidak memberitahukan ke pada om Abraham dan Tante Sinta?"tanya Dipta
"kalian tau sendiri, kalau ayah memberitahukan masalah ini pada Abraham pasti masalah nya akan tambah besar dan kebencian Dirga terhadap aza makin besar. Ayah tidak mau aza menjadi korban nya Dirga lagi,kalian Taukan maksud ayah?" kata Hutama bijak yang di angguki oleh Alya dan dipta.
waktu sudah menunjukan pukul 9 malam dan aza telah bangun dari tidur nya.
setelah di tanyain dan di mintai keterangan akhirnya Hutama memutus kan untuk membawa aza pergi bersama nya dan aza pun mengiyakan. tapi sebelum nya agar tenang dan terlepas dari status nya aza akan menyelesaikan urusan nya dulu bersama Dirga,walaupun dia di perlakukan dengan buruk tapi aza harus menghadapi Dirga dan akan menyelesaikan urusan nya.
"apa kamu tidak apa-apa dek bertemu dengan nya?" tanya Dipta
"aza tidak apa-apa bang? aza akan menghadapi nya?" jawab nya sambil mengelus perut nya.entah kenapa bayi nya terus menendang jika mereka membahas Dirga.
"biar kakak yang temani?" kata Alya menawarkan diri.
"tidak usah, kalian tunggu kabar dari ku saja?" tolak aza halus.
"sudah, kalau kamu kesulitan kami masih di sini?" ucap Hutama menengahi.
Saat mereka sedang masih berbincang tiba-tiba dua orang yang mereka hindari muncul di balik pintu melihat itu mereka yang berada di ruangan saling pandang.
"kenapa kalian tidak memberitahukan kami jika aza masuk rumah sakit?" tanya orang itu yang langsung menghampiri aza begitu pun dengan istri nya.
"aza cuma terjatuh dan luka nya tidak terlalu serius?" kata Hutama yang berhasil nutupi keterkejutan nya.
"Dirga mana?" tanya orang itu yang mencari di sekitar nya tidak melihat orang yang dia cari.
"tadi Dirga sudah ke sini?, sudahlah Abraham aza baik-baik saja ?" katanya yang mengalihkan kan pembicaraan
Yah,,,mereka adalah Abraham beserta istri percuma mereka merahasiakan tentang aza,karena walau tidak ada yang tau aza adalah menantu dari pemilik rumah sakit ini tetapi tetap saja Abraham akan mengetahui nya, kecuali alasan aza masuk rumah sakit. karena yang dia tau aza terluka dan pingsan akibat terkena pecahan kaca.
"jangan menelpon atau mengganggu Dirga saya mohon Abraham?" pinta Hutama yang melihat sahabat nya itu ingin menelpon Dirga dan perkataan Hutama menimbulkan ke curigaan pada diri Abraham.
"baiklah?" jawab Abraham yang memasukan kembali hp nya ke dalam saku celana.
"kenapa tidak tinggal di rumah bunda saja?" tanya bunda Sinta yang sudah berada di dekat aza.
aza yang mendengar suara halus dan tenang sang mertua seketika ingin memeluk nya mungkin dia kangen dengan bunda nya. seandainya bunda nya masih hidup mungkin bundanya lah yang berada di samping nya saat ini dan dia akan bermanja dengan nya.
"apa boleh aza memeluk bunda?" pinta aza yang di angguki oleh bunda Sinta
Meraka yang melihat aza memeluk erat Sinta menatap nya dengan perasaan sesak tak terasa bulir bening di peluk mata mereka dan cepat-cepat di hapus,beda dengan Abraham dia mengira aza senang melihat dia dan istrinya ada di ruangan ini.
"maaf kan bunda karena tidak bisa menjenguk mu beberapa bulan ini?"kata bunda Sinta yang mengelus rambut aza.
"tidak apa -apa bunda?,dengan bunda ada di sini saja aza sudah senang ?" ucap aza yang sudah melepaskan pelukan nya dan melihat wajah wanita yang teduh dan damai itu.
Sedangkan di sebuah bar besar yang berada di kota ini seseorang sedang asyik meneguk minuman nya dan sudah sedikit mabuk. tanpa dia sadari dari arah belakang seseorang menepuk pundak nya dan langsung duduk di hadapan nya.
"sudahi minum Lo!" kata orang itu yang sudah menarik gelas yang berada di tangan lelaki tersebut.
"jangan ganggu gue!" ucap nya yang langsung merampas kembali gelas di tangan lelaki itu lalu dia meneguk nya cepat membuat lelaki itu menggeleng.
"gue tidak tau apa masalah kalian?" ucap lelaki yang bernama chandra. Yah,,, dia adalah Dokter chandra dan seseorang yang mabuk itu itu adalah Dirga.
mendengar penuturan sahabat nya itu, Dirga yang walau pun sudah sedikit mabuk tapi dari perkataan sahabat nya sepertinya dia mengetahui sesuatu tapi dia belum ingin bertanya
"gue sudah tau tentang Lo dan aza walaupun gue tidak tau semua nya tapi yang gue lihat kalau kalian tidak seperti pasangan pada umum nya?" ucap Chandra
sedangkan Dirga masih terdiam sampai di mana sahabat nya ini mengetahui tentang nya.
"tapi gue minta sama Lo, kalau memang Lo tidak ingin hidup bersama nya jangan siksa anak orang?" ucap Chandra berhasil menghentikan pergerakan dirga yang ingin meneguk minuman nya.
"apa maksud Lo! Tanya Dirga dingin.
"tadi pagi gue membawa aza ke rumah sakit dengan keadaan pingsan dan banyak luka di tangan dan kaki nya?" kata Chandra yang memberitahu Dirga tentang kejadian tadi pagi.
"entah apa yang terjadi padanya kalau kakak nya aza tidak berada di sana tepat waktu!"
"sebaik nya Lo pulangkan dia ke keluarganya jangan menyiksa nya apa lagi dia sedang hamil?"
"mereka menipu dan membohongi keluarga gue!"
"mungkin mereka ada alasan nya?"
"apapun alasan nya tetap gue tidak terima di bohongi,apalagi gue harus menanggung sesuatu yang bukan milik gue!"
"gue tau,gue sudah mendengar nya,tapi itu bisa di bicarakan baik-baik?"
"tidak ada yang harus di bicarakan dengan baik-baik mereka sengaja menjebak gue dan ingin memanfaat kan kebaikan keluar gue!"
"kalau begitu ceraikan aza?
"bahkan gue sudah memberi nya surat cerai tapi dia belum menandatangani nya!"
mendengar itu chandra pun terdiam dan tidak melanjutkan ucapan nya lagi.