NovelToon NovelToon
Menantu Dewa Roh

Menantu Dewa Roh

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Kebangkitan pecundang / Budidaya dan Peningkatan / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:66.9k
Nilai: 4.7
Nama Author: Sayap perak

Dua tahun menjadi bahan hinaan dan tertawaan seluruh kota, Zhao Yang, menantu tidak berguna dari kediaman Keluarga Gu kini telah menyelesaikan pelatihannya.

Selama ini dia diam bukan karena penakut. Dia tak melawan juga bukan karena pengecut. Itu tak lain karena pelatihan khusus yang mengharuskannya hidup tanpa Qi hingga ia mencapai syarat tertentu.

Sekarang, setelah pelatihannya selesai, dia tak lagi harus menahan semua hinaan itu. Dia dapat berdiri tegap dengan dada membusung, menunjukkan kepada semua orang siapa Zhao Yang sebenarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch - 27 : Tiga Pembuat Masalah

Dermaga Sungai Yuan. Setelah menunggu kedatangan kapal lebih dari setengah jam Zhao Yang meninggalkan kedai saat beberapa orang berseru jika kapal akan berangkat.

Zhao Yang bergegas. Tidak ingin tertinggal karena dirinya mungkin akan menunggu lebih lama untuk naik kapal selanjutnya. Berbaris dengan penumpang lain, dan secara bergantian naik melaluinya jembatan kayu sementara.

"Harga tiketnya lima koin emas." Awak kapal membentangkan tangan saat Zhao Yang akan naik. Menodongkan tangannya, menunggu biaya sebelum mempersilakannya.

"Lima koin emas, kan?"

Melihat awak kapal hanya bergeming Zhao Yang lalu merogoh sakunya dan memberikan lima koin emas seperti yang diminta. Setelah itu Zhao Yang langsung naik, kemudian mencari tempat yang nyaman di area depan kapal.

"..."

"Hei, Pak Tua! Kursi yang kau tempati itu milik bos kami. Cepat menyingkir sebelum kami menggunakan kekerasan."

Pria tua hanya menatap tiga pria di depannya tanpa sepatah kata pun. Wajahnya yang polos seperti orang tua pikun yang kebingungan. Sementara tiga pria di depannya sudah siap menghajar.

"Pak Tua! Apa kau tuli? Ku bilang cepat menyingkir sekarang!!"

Sejujurnya, Zhao Yang tidak berniat ikut campur dalam masalah orang lain. Namun melihat tiga pria dewasa dengan tubuh yang cukup besar berbicara begitu kasar dan memerintah pada seorang pria tua membuatnya tidak tahan untuk berjalan menghampiri mereka.

"Bukan milik siapapun. Kursi itu disiapkan untuk seluruh penumpang kapal dan siapa siapa yang cepat maka dapat menempatinya."

Pandangan ketiga pria berbadan besar itu beralih kepada Zhao Yang. Mendengus kesal dengan tatapan yang tajam.

"Siapa kau?! Jangan ikut campur!!"

Zhao Yang tak menghiraukan peringatan ketiga pria biru dan menggeser tubuhnya ke samping pria tua.

"Kakek duduk saja. Tidak perlu dengar omong kosong mereka."

Pria tua mengangkat wajahnya untuk melihat sosok pemuda yang membantunya. "Begitukah? Jika begitu pria tua ini sangat berterima kasih."

Melihat percakapan antara dua orang itu membuat tiga pria menjadi kesal. Satu dari mereka yang mengenakan pakaian kuning, dan berdiri sebelah kanan, tiba-tiba berjalan mendekati Zhao Yang lalu menarik dengan kasar pundaknya hingga Zhao Yang berbalik seketika menghadap mereka.

"Kau- ...." Ketika mau mencerca, kalimat pria itu tertahan saat wajah pemuda itu menjadi jelas di matanya.

"Aku mengenalmu. Kau Zhao Yang. Menantu Tuan Besar Gu."

Zhao Yang hanya menaikkan alisnya sebelum mulai menyeringai sambil berkacak pinggang.

"Karena kalian tahu siapa aku, seharusnya kalian tidak mencari masalah." Diam beberapa saat untuk menarik nafas, Zhao Yang kembali melanjutkan kalimatnya. "Sekarang, pergi dari hadapanku, kita akhiri masalah ini sampai di sini saja."

"..."

Ketiga pria saling melempar kontak mata. Berpaling satu sama lain, kemudian tertawa dengan mencibir.

"Hahahahaha!! Lucu ...."

Zhao Yang tak mengerti kenapa ketiga pria di depannya itu malah tertawa.

"Tuan Muda Zhao~ ...." Nada suaranya saat memanggil seperti sedang mengejek.

"Itu sebaliknya.. Karena kami tahu siapa dirimu, maka kami tidak perlu khawatir karena kau hanya pria tidak berguna."

Ketiga pria itu kembali tertawa, dan tawa mereka semakin keras yang menarik perhatian lebih banyak penumpang lain di sekitar.

"..."

Zhao Yang berdecak pelan. Tersenyum, tapi tampak mengerikan.

"Karena kalian bilang aku ini hanya pria tidak berguna, maka biarkan pria tidak berguna ini membantu kalian menemukan tempat yang tepat sebelum kapal berlayar."

"..."

"Apa maksudnya?" Pria di tengah menatap pada dua orang lainnya saat mendengar perkataan Zhao Yang.

"Maksudnya? Seperti ini ...."

Byur!!

Tidak dalam keadaan siap, pria berpakaian kuning sudah terjatuh ke sungai ketika Zhao Yang hanya menggunakan sedikit kekuatannya.

"Bos! Tolong.. Aku tak bisa berenang!"

Pria berpakaian kuning melambai-lambai dengan panik berusaha mencari bantuan. Dua pria yang masih di atas kapal jelas dalam kebingungan. Namun saat mata kembali tertuju pada Zhao Yang, sorot mata mereka menjadi lebih tajam.

"Sial! Kau pikir kami tidak berani melakukan sesuatu hanya karena kau menantu Tuan Besar Gu? Terima ini!!"

Pemimpin di antara ketiga orang itu melayangkan pukulan berbarengan dengan kalimatnya. Tingkat jiwa lapisan kelima, dia memiliki cukup kepercayaan diri dan yakin serangannya itu cukup untuk memberi Zhao Yang pelajaran.

Namun, ketika menyadari pukulannya bahkan dapat dihentikan hanya dengan satu tangan, ekspresi wajahnya sontak membeku dan menjadi pucat dalam satu waktu.

"Tidak mungkin. Bagaimana kau- ...."

Byur!!

Sebelum pria itu menyelesaikan kalimatnya Zhao Yang sudah melempar tubuh pria itu hingga jatuh ke sungai.

"Bos!!"

Pria berpakaian hijau yang masih di atas berseru dengan panik. Tidak lama dia memalingkan wajahnya ke belakang menatap Zhao Yang, dan meneguk ludahnya saat mata mereka bertatapan.

"A-aku ...." Suaranya terbata-bata, membuat Zhao Yang seakan ingin tertawa.

"Lompat sendiri atau ku lempar seperti mereka?"

Sepertinya tidak ada yang baik dari pilihan tersebut. Namun pria berpakaian hijau harus segera memilih, dan dia memutuskan ....

"Lompat, lompat... Aku akan lompat."

Karena tak mau dilempar seperti karung dari atas kapal pria itu memilih menceburkan dirinya sendiri ke sungai. Meski sama-sama tercebur, tetapi dengan melompat sendiri dia bisa mengatur cara pendaratannya agar tidak menyakitkan.

"Bos!"

"Sialan. Ini dingin sekali. Cepat berenang menepi."

"Tunggu aku, Bos! Aku tak bisa berenang. Tolong!!"

Zhao Yang melihat ketiga pembuat masalah itu dan akhirnya bisa menikmati waktunya di atas kapal dengan nyaman.

"Karena mereka sudah tidak di sini, kakek tidak perlu pindah apalagi mencari tempat lain."

Pria tua itu mengangguk. Pada saat yang sama pandangannya menatap Zhao Yang dengan lekat. "Omong-omong, namamu tadi ...."

"Zhao Yang,"

Pria tua masih memperhatikan Zhao Yang seolah menemukan sesuatu darinya.

"Jadi margamu itu Zhao?"

"Benar. Apa ada yang salah, Kakek?" tanya Zhao Yang spontan yang membuat pria tua itu menggelengkan kepalanya berirama.

"Tidak. Tidak ada."

1
DRAJAT ADI WIJAYA
Jaga kesehatan Tor
Pinbar Hunter
mantap thor..tambah lagii
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yup yup yup
DRAJAT ADI WIJAYA
Semoga cerita ini tdk menggantung dan sampai tamat
DRAJAT ADI WIJAYA
Byuuuur jadi katak
DRAJAT ADI WIJAYA
Karena perempuan hrs menjadi pertarungan
DRAJAT ADI WIJAYA
Makin menarik antara Menantu yg tak diinginkan mertua perempuan
DRAJAT ADI WIJAYA
Ketemu musuh lama
DRAJAT ADI WIJAYA
Merangkak kayak bayi betapaa konyolnya Gu Xin
DRAJAT ADI WIJAYA
👍👍👍👍👍💪
DRAJAT ADI WIJAYA
Lucu juga antara mereka berdua
DRAJAT ADI WIJAYA
Makin Asyik dan menarik Tor
DRAJAT ADI WIJAYA
cepat balik dan tolong Istrimu
DRAJAT ADI WIJAYA
Istrinya ternyata juga keras kepala
DRAJAT ADI WIJAYA
Keren.... dan keren Tor
DRAJAT ADI WIJAYA
Perampokan sdh biasa dijalan
DRAJAT ADI WIJAYA
Alur yang bagus
DRAJAT ADI WIJAYA
Ceritanya mulai hidup
DRAJAT ADI WIJAYA
Teruskan
DRAJAT ADI WIJAYA
Ship
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!