Queen Azura adalah seorang gadis tangguh dan tidak pernah takut pada apapun. tumbuh sebagai anak Yatin piatu membuatnya menjadi anak yang kuat. Azura juga merupakan gadis berhati dingin dan pendiam. Dia tidak terlalu suka berinteraksi dengan orang yang tidak dikenalnya terlebih jika orang itu tidak dia sukai. memiliki wajah sangar terkadang membuatnya ditakuti banyak orang, yah tentu saja Azura adalah mantan petinju wanita. dia selalu memenangkan kejuaraan tinju selama ini. Azura hanya memiliki 1 sahabat, sedangkan kekasih Azura tentu saja tidak memilikinya. dengan wajah menakutkan seperti itu memang siapa yang mau menjadi kekasihnya. Selama hidupnya Azura belum pernah merasakan yang namanya cinta dan dia juga tidak begitu tertarik dengan yang namanya cinta. Karena bagi Azura cinta hanya membuat seseorang menjadi lemah.
Bagaimana kisah Azura si perempuan tangguh yang tidak mengenal arti cinta, Justru bertransmigrasi ke tubuh seorang wanita yang selalu mengejar cinta suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nitaastri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Setelah Alexander pergi, Nadine merasa sangat bahagia.
Akhirnya dia bisa terbebas dari pernikahan menyebalkan ini. Jika kalian berpikir bahwa Nadine akan melepaskan Alexander dan Sofia begitu saja. Kalian salah, karena Nadine adalah wanita pendendam. Dia akan membalas semua rasa sakit yang di derita oleh Nadine asli pada kedua orang itu.
Nadine tidak akan membiarkan musuhnya hidup bahagia. Terutama untuk Sofia, wanita ular itu harus menderita seperti Nadine dulu. Karena wanita itulah alasan di balik semua tindak kejahatan Nadine selama ini.
Mari kita lihat siapa yang paling cerdik dan licik, dirinya ataukah wanita ular itu. Tapi tenang saja, Nadine tidak akan membalas dengan mengambil nyawa mereka. Nadine lebih suka membalas dendam dengan menghancurkan mental mereka sampai tidak tersisa.
Terserah jika orang akan mengatai dirinya kejam, nadine tidak peduli pada pendapat orang yang tidak dia kenal. Untuk keluarga Nadine yang asli, Nadine malas menganggap mereka. Lagipula dia bukanlah Nadine melainkan Azura jadi untuk apa membangun hubungan dengan mereka.
Untuk kakek dan nenek Nadine, mungkin Nadine akan mencoba menghubungi mereka nantinya. Tapi setelah dia menyelesaikan semua dendam Nadine yang asli agar wanita itu bisa tenang di akhirat sana.
Bukankah dia sangat baik hati, sangat jarang ada orang yang dengan suka rela membalaskan dendam orang yang tidak di kenalnya.
Nadine tidak sabar rasanya menunggu Alexander dan Sofia mengalami gangguan mental karenanya.
Mungkin pertama-tama dia harus membalasnya dari Sofia dulu, bagaimana jika Nadine memprovokasi ayah kandung dari bayi Sofia agar mengambil bayi itu setelah dilahirkan.
Memprovokasi orang bukanlah hal yang sulit bagi Nadine. itu adalah hal yang sangat mudah.
Lagipula Nadine merasa wanita seperti Sofia tidak cocok untuk membesarkan seorang anak. Wanita itu terlalu licik dan manipulatif, jadi biarkan Nadine membongkar semua kebohongan Sofia selama ini.
Nadine jadi membayangkan bagaimana perasaan Alexander saat mengetahui bahwa bayi yang di kandung Sofia bukanlah bayi kandungnya.
Dia pasti akan merasa sangat terluka bukan, ah Nadine harus mengabaikan momen itu nantinya. Anggap saja sebagai kenang-kenangan untuk Alexander.
Pria bodoh itu, bahkan tidak pantas di sebut seorang mafia. Matanya terlalu buta sampai bisa di bodohi wanita seperti Sofia. Bahkan pelayan di Mensionnya ini jauh lebih cantik daripada si Sofia itu. nadine sampai berpikir, apakah memang cinta sebuta itu. Sampai Alexander tidak bisa melihat mana wanita cantik dan mana wanita buruk rupa. ah tapi bukankah Alexander dan Sofia itu pasangan yang serasi, sama-sama buruk rupa.
Nadine juga tau bahwa saat menikah dengan Alexander Sofia sudah tidak perawan lagi. Karena wanita itu sering menjual tubuhnya sendiri hanya demi nilai.
Yang lebih bodohnya lagi adalah, Alexander bahkan percaya begitu saja saat Sofia mengatakan padanya bahwa dia di perkosa oleh sahabat Nadine karena pria itu diam-diam menyukai dirinya. Hingga akhirnya Alexander membunuh pria tidak berdosa itu begitu saja tanpa mendengar penjelasan pria itu terlebih dahulu.
Alexander bahkan tidak mencari tau kebenaran saat itu, dia terlalu mempercayai Sofia.
Nadine juga heran bagaimana bisa si Sofia itu menjadi seorang designer sedangkan dia sama sekali tidak tau caranya menggambar. Menggambar bentuk trapesium saja dia tidak bisa apalagi menggambar sebuah gaun.
Tapi sekali lagi Sofia itu sangatlah cerdik, dia mencari seseorang yang designnya bagus setelah itu dia dengan tidak tau malunya mengakui karya orang itu sebagai karyanya. Tentu saja, wanita yang karyanya di curi Sofia itu, merelakan karyanya begitu saja setelah di iming-imingi uang yang banyak.
Nadine tidak mengerti lagi, katanya Alexander dan seluruh keluarga Nadine itu orang yang cerdas. Tapi bagaimana bisa mereka sampai tertipu dengan semua kebohongan Sofia itu.
Bahkan kedua orang tua Nadine yang bodoh itu, lebih memilih anak pungut mereka hanya karena anak itu selalu membuat mereka bangga sangat berbeda dengan Nadine yang setiap hari hanya bisa mempermalukan mereka.
Keluarga Nadine itu memang adalah keluarga yang menjunjung tinggi kecerdasan dan kehormatan, mereka tidak akan segan membuang keturunan mereka jika tidak memenuhi kualifikasi sebagai anggota keluarga.
Jika mereka mampu membuang Nadine, lalu kenapa Nadine tidak membuang mereka juga sekalian. Lagipula dia bukan Nadine yang asli, dia adalah Azura. Keluarganya saat ini hanyalah kedua anaknya dan sahabatnya Kelaya Anastasia, mungkin dia juga akan memasukan kakek dan nenek Nadine sebagai keluarganya juga.
Uang kedua paruh baya itu banyak, kenapa tidak di manfaatkan saja sekalian. Tenang saja Nadine juga akan melindungi mereka seperti dia melindungi kedua anaknya ini.
Andai saja saat ini Kelaya mengetahui bahwa Nadine sudah menganggapnya sebagai salah satu orang penting dalam hidupnya mungkin Kelaya akan bersorak gembira.
Nadine tidak sabar ingin bertemu wanita cerewet dan centil itu. Nadine tau bahwa Kelaya selalu bersedih karena kematiannya karena selama ini hanya dialah keluarga Kelaya satu-satunya.
Kelaya juga tumbuh besar di panti asuhan yang sama sepertinya dulu, dan sejak kecil gadis cerewet itu selalu mengikuti Azura kemanapun. Walau Azura jarang menganggap kehadiran gadis periang itu. Tapi sekarang Nadine bertekad tidak akan mengabaikan keberadaan gadis itu lagi.
untuk keluarga Nadine dan Alexander sendiri Nadine tidak akan membalas mereka. Nadine malas berurusan dengan mereka. Itu terlalu merepotkan dan buang-buang tenaga dan waktunya saja.
Tapi sebelum perceraiannya berakhir, Nadine pikir dia harus membuat surat perjanjian dulu. Agar kelak pria tidak bertanggung jawab itu tidak akan merebut kedua anaknya.
Biarkan saja keluarga Alexander tidak memiliki penerus setelah ini, Nadine tidak peduli. Lagipula itu bukan urusannya bukan.
Dia hanya perlu mempertahankan kedua anaknya ini tetap di sisinya saja. Karena menurut Nadine Alexandra tidak pantas menjadi ayah kedua anak imutnya itu.
Nadine juga tidak ingin putra tampannya itu memiliki otak udang seperti Alexander karena di besarkan oleh pria itu.
Nadine rasanya tidak sabar menunggu saat dimana keluarga Alexander datang memohon padanya untuk bisa menemui kedua anaknya. Tapi Nadine tentu saja tidak akan pernah mengizinkan keluarga jahat itu menemui kedua anak menggemaskannya itu. Katakanlah dirinya egois dan jahat tapi bukankah itu sepadan dengan kejahatan keluarga itu pada kedua anak manisnya itu.
tentu saja Nadine tau jika selama ini ibu Alexander sering menyiksa kedua anaknya. Wanita itu juga kerap kali menghina kedua anaknya sebagai anak haram dan anak pembawa sial dan masih banyak lagi kata-kata tidak mengenakan yang di ucapkan mantan ibu mertuanya itu pada kedua anak manisnya itu.
Begitu juga dengan ayah Alexander, pria tua itu bahkan pernah mengatakan dengan lantang jika lebih baik dia tidak memiliki penerus di bandingkan memiliki penerus tapi harus terlahir dari rahim wanita sepertinya.
Jadi yah Nadine hanya mewujudkan harapan mantan ayah mertuanya itu saja. Bukankah Nadine sangat baik, ini pertama kalinya dia mewujudkan keinginan orang lain. Jadi harusnya mantan ayah dan ibu mertuanya itu bahagia bahkan kalau perlu mereka harusnya merayakan kebaikan hati Nadine ini.
BERSAMBUNG