Linda adalah seorang pengembara dengan ilmu medis dan keterampilan beladiri yang sangat hebat.
Mengalami hilang ingatan membuatnya diperbudak oleh sebuah keluarga yang membutuhkan seorang perawat gratis untuk putra mereka yang sedang sakit.
Sebuah kecelakaan membuat Linda kembali mengingat ingatannya dan kemudian bertemu seorang pria bernama Alaska yang memberinya sebidang tanah.
Dari tanah itu Linda mendapat kesuksesan sebagai seorang perempuan pengusaha tanaman herbal terbaik di desa tersebut.
Kalau kamu sakit, jangan lupa datang ke kebunnya meminta obat herbal, dijamin sembuh!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. Perempuan yang melukai ayah dan ibu
Linda akhirnya memasuki toko obat yang menjadi tujuannya, begitu tiba di toko obat tersebut, ia memperhatikan sekitarnya dan mendapati bahwa obat-obat herbal yang dijual di sana hanyalah obat-obat standar saja.
Tidak ada di antara obat-obat herbal itu yang menyentuh harga sampai ke 500.000.
'sepertinya para tabib Di sini masih menggunakan pengobatan yang sangat buruk untuk mengobati orang-orang di sini, pantas saja selama aku berada di desa ini ada banyak sekali orang-orang yang mati karena sakit,' kata Linda dalam hati sambil mengulurkan tangannya menyentuh salah satu bahan obat.
"Ada yang bisa kami bantu nona muda?" Pelayan toko menghampiri Linda, dia senang melihat gadis cantik datang ke tokonya.
"Dari mana kau mendapatkan obat-obatan yang kau jual di tokomu ini?" Tanya Linda Seraya meletakkan kembali obat herbal yang sempat ia sentuh, kualitasnya tidak baik jadi tentu saja akan sulit menyembuhkan penyakit terutama penyakit yang sudah sangat parah.
"Ah,, seorang pedagang dari ibukota datang kemari membawakan obat-obatan untuk dijual kembali. Biasanya seminggu sekali dia akan datang dan aku akan mengambil obat-obatan dalam jumlah yang besar. Tapi jangan khawatir soal kualitas, obat-obatan di tokoku ini berkualitas tinggi sama seperti yang dijual di toko obat di ibukota," kata Sang pria penuh percaya diri seolah-olah dia hendak menipu perempuan yang ada di harapannya.
"Ya, memang sangat berkualitas," ucap Linda meramas salah satu obat yang kemudian langsung rontok begitu saja di telapak tangannya.
Sang pemilik toko obat terkejut, dia tak menyangka Linda akan melakukannya dengan begitu tenang.
Linda kemudian berjalan dan semakin memasuki toko untuk melihat semua obat-obat yang tersedia di sana, kualitasnya jauh dari kata baik.
Linda menggelengkan kepalanya membuat sang pemilik toko tiba-tiba merasa keringat dingin, Bagaimana kalau Linda sebenarnya mengerti akan obat-obatan dan kemudian menyatakan rahasianya pada orang-orang desa?
Masihkah ada orang desa yang datang membeli di tokonya?
Pada saat itu, seorang perempuan tiba-tiba saja memasuki toko sambil berkata, "Tuan, obat yang kemarin Tuan bilang itu apakah sudah datang? Ayah dan ibuku sangat membutuhkannya, mereka belum sadarkan diri."
Linda yang sedang melihat-lihat toko obat langsung melirik ke arah perempuan yang baru saja berbicara, dan dia terdiam sambil melipat tangan di dada memperhatikan Lerina yang tampak sangat panik.
'Jadi ayah dan ibunya bersandarkan diri? Aku harus memberi hadiah pada pengawal itu,' ucap Linda dalam hati mengukir senyuman tipis di wajahnya.
"Ah,, pedagang dari ibukota belum datang, Jadi belum ada obat-obatan yang masuk, mungkin harus menunggu 3 atau 5 hari lagi," jawab pemilik toko.
"Apa?!" Lerina sangat terkejut, mungkin 3 atau 5 hari itu Ayah dan Ibunya sudah berjumpa dengan malaikat maut.
Lerina berdiri dengan gugup, dia menggigit Bibir bawahnya sambil berusaha berpikir bagaimana caranya segera mendapatkan obat-obatan yang diminta oleh tabib agar Ayah dan Ibunya bisa langsung diobati.
Pada saat Lerina sedang bingung, tatapannya tiba-tiba saja terhenti pada Linda yang berpakaian serba putih dengan tusuk konde emas di kepalanya dihiasi permata warna merah muda.
Lerina mengerutkan keningnya menatap Linda, dia tampak sedikit familiar dengan wajah itu, namun tidak ingat di mana dia bertemu, yang lebih ia pikirkan ialah kata-kata adiknya tempo hari.
Emiralda yang mengatakan orang yang telah membuat ayah dan ibu mereka jadi sangat buruk seperti itu ialah seorang perempuan berpakaian serba putih dengan tusuk konde emas dan hiasan bermata merah muda di kepalanya.
"Kau,," Lerina membuka mulutnya, ia berjalan mendekati Linda dan memperhatikan Linda dengan seksama.
Seorang pelayan langsung menghalangi jalan Lerina ketika Lerina sudah begitu dekat, "tolong jaga jarak," ucap sang pelayan memberi peringatan.
"Kakak!" Tiba-tiba suara Emiralda dari belakang membuat Lerina langsung menoleh ke arah belakangnya dan melihat adiknya muncul dengan nafas ngos-ngosan.
"Ibu baru saja membuka matanya, Tapi sebentar saja sebelum dia menutup kembali matanya!" Kata Emiralda mengatur nafasnya yang terasa berat.
"Ayo kita ke sana," kata Lerina langsung berbalik untuk meninggalkan toko itu, dia tidak peduli lagi dengan perempuan yang tadi menarik perhatiannya.
Tetapi belum saja dia keluar dari toko ketika Emiralda sudah melihat Linda dan dengan lantang berkata, "itu dia perempuan yang telah melukai ayah dan ibu!"
"Apa?!" Lerina menghentikan ucapannya dan berbalik menatap Linda.
Kilatan kemarahan langsung ditujukan Lerina pada Linda.
"Kakak harus memberinya pelajaran, dia yang membuat ayah dan ibu tidak sadarkan diri! Dia bahkan tidak bertanggung jawab untuk menyembuhkan orang tua kita setelah Apa yang dia lakukan," kata Emiralda sambil menggertakkan giginya.
Lerina pun kembali melangkah mendekati Linda dengan kemarahan yang sudah tidak tertahankan lagi.
Emiralda berdiri di tempatnya sambil tersenyum mengejek, 'mampuslah kau Kak, akan bagus kalau kau langsung mati hari ini!' ucap Emiralda dalam hati.
biar makin semangat
thankyou ya Thor..