Alya Nadira adalah gadis cantik imut, ceria, humoris,jujur,dan sering membuat orang di sekitarnya tertawa,namun dibalik senyum dan keceriaannya,terpendam luka dalam dan beban berat yang ia tanggung sendiri.
kemudian datanglah 3 cowo dalam kehidupan Alya Nadira, si tukang bolos tengil tapi jujur,si jutek cuek tapi diam diam perhatian dan si ketua geng motor yang di takuti di jalanan namun sangat tergila gila pada Alya.
siapakah 3 cowo tersebut,dan siapakah diantara mereka yang bisa melihat penderitaan Alya,pada siapa kah Alya menambatkan hatinya, jangan lupa mampir baca....☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cinta liya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
UNGKAPAN ALEX
Kevin menjelaskan kepada kedua orang tuanya,kalau Alya teman sekelasnya,Kevin juga mengungkapkan apa yang kevin lihat dan kemalangan apa yang terjadi pada Alya dan keluarganya.
Ayah dan ibu Kevin awalnya ragu, mengira Kevin sedang berbohong, tapi setelah melihat keseriusan,dan keberaniannya membuktikan semua kata dan perilakunya.
Akhirnya Ayah dan ibu Kevin pun mempercayainya, mereka bertiga pun bersiap siap untuk ke rumah sakit.
Ayah dan ibu kevin adalah seorang pengusaha sukses, ke duanya mempunyai perusahaan. Ayah nya di perusahaan farmasi dan ibunya perusahaan disain berlian, kedua orang tua Kevin sangat baik dan penyayang, hanya saja mereka terlalu sibuk,hingga Kevin sering kali mencari perhatian dengan membolos dan membuat onar agar di perhatikan.
Kevin dan keluarganya pun masuk mobil dan pergi menuju rumah sakit yang Kevin tunjukan, setelah sampai di rumah sakit,Kevin dan keluarganya bergegas menuju ICU ruangan ibu Alya yang di rawat.
Kevin terlihat kebingungan setelah sampai melihat Albar yang duduk agak jauh dari ruangan ICU, sedang makan dengan di temani 2 cowo yang berpakaian seperti anak motor, siapa lagi kalau bukan anggota geng motor Alex, yang Alex suruh melunasi seluruh biaya rumah sakit dan membawa makanan untuk Albar.
Albar terlihat lebih tenang dari sebelumnya,walaupun wajahnya masih sedih dan kesal.
" Bar ,Apa Alya belum balik.?" Tanya Kevin berdiri di depan Albar, sembari memandang dua orang yang berada di sisi Albar dengan wajah bingung.
" em ... " Albar menggeleng dengan mulut penuh mengisyaratkan belum pulangnya Alya, kemudian pandangan Albar beralih pada sepasang suami istri yang ada di samping Kevin, dengan pandangan penuh pertanyaan.
"Oh ... Ini mama dan papah ku." Ungkap Kevin seakan mengetahui apa yang ada di pikiran Albar.
"Hai om, Tante .. "Ucap Albar mengangguk sopan berusaha menelan cepat makanan di mulutnya.
"Mereka ... Teman loh bar.??" Ucap Kevin dengan pandangan tertuju ke arah dua orang yang duduk di samping Albar.
"Bukan kak, katanya mereka temannya kak Alya,mereka juga yang bayarin semua biaya rumah sakit dan kasih makanan ini." Jelas Albar mengejutkan Kevin yang masih menetap heran 2 cowo itu, 2 cowo itu pun mengangguk tersenyum sopan.
"Teman Alya ...?? Ko Alya nggak pernah cerita yah,apa Alya juga Anak motor.? Atau salah satu dari mereka pacar Alya.?Apa Alya tadi pergi nemuin mereka buat minta tolong? " Batin Kevin penuh dengan pertanyaan.
Sedangkan kedua orang tua Kevin hanya berdiri bingung,niat hati ingin membantu teman anaknya ,sekaligus penasaran ingin tahu seperti apa wujud Alya, tapi malah lain kenyataan.
Alya yang sudah berada di dalam mobil tiba tiba membuka matanya, sedangkan Alex sama sekali belum menyadari bangunnya Alya ,Alex membaringkan Alya di jok mobil tengahnya.
"Ko aku tiba tiba di dalam mobil kak.?" Tanya Alya terlihat bingung melihat posisinya.
"Aku tadi ketiduran yah kak ... ? Lanjut Alya lagi yang masih belum di respon Alex, sedang kan pikiran Alex terus saja terganggu pada kejadian timun itu.
" Sadar Lex ... Sadar." Ucap Alex sembari menepuk jidatnya berusaha membersihkan pikiran mesumnya.
""Kenapa sih gue mikirin itu terus." Lanjutnya membuat Alya penasaran Apa yang sedang Alex bicarakan.
"PUK ..." Alya bangkit sedikit berdiri merunduk menepuk pundak Alex disambut Alex yang terkejut dan ngerem mendadak mobilnya membuat Alya terdorong maju tanpa sengaja bibir merah ranumnya menempel di pipi lembut Alex.
"Mmmmm ..." Alya pun ikut terkejut melihat situasinya
Dug dug dug dug dug dug ...! Irama jantung keduanya berdendang bagaikan tabuhan gendang cepat, suasana hening romantis seketika membuat Alex tidak bisa menahan lagi, Alex mematikan mesin mobilnya, yang kala itu berada di gang sepi,Alex membalikan wajah dan menarik tubuh Alya dengan cepat di pangkuannya.
"Bug ... Hah." Alya terkejut bukan main, anehnya bibir Alya terasa kelu,ingin bicara saja tak mampu seperti orang bisu kalah oleh tatapan tajam mendalam Alex yang terpancar indah.
"Kak Alex mau apa ... ?" Batin Alya memandang pria yang memangkunya dan memeluk pinggangnya itu.
Alex dan Alya saling menelan Saliva nya, yang dua detik kemudian tanpa aba aba Alex dengan cepat dan bergairah,mendekatkan wajahnya menge**cup mesra bibir cantik yang sedari tadi terlihat menggiurkan.
Kecupan demi kecupan lembut menggoda bibir Alya yang tadinya hanya terdiam pasrah kini mulai mengikuti iramanya, keduanya saling mengecup membuat Alex tersenyum puas karna itu menandakan Alya juga merasakan apa yang Alex rasakan.
Kecapan yang tadinya lembut kini semakin ganas dan menuntut Alex mengajak lidah Alya bertarung, lidah mereka pun bertautan,tangan Alex meremas jemari Alya,keduanya merasakan sensasi yang luar biasa menggebu di hati,sampai terdengar suara kecapan nikmat yang mereka rasakan.
Setelah lama saling menikmati kecupan hangat kini keduanya kehabisan nafas melepas tautan bibir dan saling menautkan dahi nafas mereka berdua tersengal dengan debaran hati yang masih terus terpacu.
Alex dan Alya saling menatap,yang 5 menit kemudian Alya menyadari situasi lalu bangkit dari pangkuan Alex dan duduk di jok mobil sebelahnya,menahan malu yang terpancar di wajahnya yang memanas dan memerah.
"Al ... Gue tau ini bukan waktu yang tepat,tapi gue suka sama loh, gue nggak bisa nahan perasaan ini lebih lama lagi Al."
Ungkap Alex membelai lembut rambut Alya, berusaha menahan hasratnya yang menggebu agar tidak menyakiti Alya, walaupun si rudal meronta ingin keluar dari sang sarang, tapi Alex bukanlah pria yang tega mengambil kesucian gadis yang di sukainya.
"Em ... Kak kita kerumah sakit aja dulu."Alya tidak menjawab pertanyaan Alex,karna Alya merasa minder,dia merasa dirinya tidak pantas dan tidak mungkin bersanding dengan cowo di sampingnya itu.
Alex terus menatap Alya yang sepertinya terlihat tak nyaman dengan pertanyaannya,Alya tidak menolak maupun tidak menerima.
"Apakah dia belum siap untuk suatu hubungan pacaran.?" Batin Alex bertanya tanya.
"Baiklah kita ke rumah sakit." Sambut Alex tidak mau memaksa Alya, karna yang terpenting bagi Alex adalah kenyamanan Alya saat bersamanya.
Alex menjalankan kembali mobilnya,membawa Alya kembali ke rumah sakit,tapi sebelum ke rumah sakit Alex dan Alya mampir sebentar kerumah kontrakan mengambil baju ganti dan perlengkapan yang akan di butuhkan saat disana.
Alex membantu Alya mengemas pakaian dan barang barangnya, suasana canggung menyelimuti hati Alya belum pernah ia merasa terlindungi aman dan nyaman seperti saat ini, Alya merasakan kekuatan baru yang membuatnya lebih bersemangat menjalani hidup.
"Terimakasih kak... Sudah bersama ku disaat aku mendapati jalan buntu,di saat saat terpuruk dalam hidupku,terimakasih sudah membantuku,mencintaiku, dan selalu ada untukku." Batin Alya bergumam sesekali melirik Alex.
""Kenapa ...? Nglirik nglirik gitu ... Ganteng yah? Kalau mau mandang bilang aja gue siap ko buat loh pandang sampai subuh ..." Ungkap Alex sembari membantu merapikan keperluan Alya.
"Gue nggak nglirik ... gue cuman lihat sisir di sana." Alya ngeles di sambut gelengan kepala dan kekeh nya Alex.
"
،