Sabar bukan berarti lemah,bertahan bukan berarti bodoh.Itulah ungkapan Arumi menjalankan rumah tangganya.
Sejak menikah, Arumi harus banting tulang cari nafkah untuk suami, anak dan juga mertuanya.Tapi apa yang di dapatkan Arumi, hanya perlakuan kasar dari suaminya
Setelah mendapatkan kekerasan rumah tangga.
Apakah Arumi masih akan mempertahankan rumah tangganya?
Jika ingin tahu kelanjutan ceritanya ikutin terus ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selviana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 Bertemu mantan
Perkataan Sasha membuat Angga tertawa.Berbeda halnya dengan Arumi yang hanya diam dan menyimak apa mereka katakan.Sementara Aqilah sendiri menikmati ayam goreng crispy tersebut.
"Kenapa tertawa?" tanya Sasha dengan mengerutkan kening sambil menatap ke arah Angga.
" Lucu aja kalau aku sama kamu,Sha.Ini pasti akan menjadi trending topik dimana-mana karena seorang Angga akhirnya memutuskan masa jomblonya dengan menjalin hubungan dengan sahabatnya.Itu sama saja menjatuhkan harga diriku sebagai pria.Aku tidak mau ya itu sampai terjadi!" sahut Angga tanpa dia sadari sudah menyakiti hati Sasha.
Sasha tersenyum hambar."Serius amat? Aku cuma bercanda,Ga.Tidak mungkin juga kamu menyukai wanita gendut sepertiku."
"Jika itu pun benar,Sha? Apa salahnya kalian menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih? Lagi pula, kalian ini sangat serasi,"sambung Arumi.
Ya, Arumi mendukung jika Angga bersama Sasha supaya bosnya tidak jomblo lagi.Dengan seperti itu, Jessi tidak perlu lagi mengusiknya jika Angga sudah memiliki pasangan.
Kemudian Angga merangkul pundak Sasha."Ya.. serasi,sebagai sahabat.Karena sampai kapanpun, Sasha selamanya akan menjadi sahabatku.Iya,kan ,Sha?"
Sasha menjawab dengan anggukan kepala walaupun sebenarnya wanita itu menginginkan lebih dari sebatas sahabat.
Tak lama, pelayan Restoran mengantar makanan yang sudah di pesan oleh Sasha lalu menyantap makanan begitu lahap karena itu sebagai pelampiasan sakit hatinya.
" Sha, pelan-pelan kalau makan, nanti keselek!" tegur Angga dengan menepuk pundak Sasha.
"Aku sangat lapar,Ga.Kalian juga makan!" Jangan sampai makanan kalian, aku ambil juga," ucap Sasha yang mencoba menyembunyikan kesedihan hatinya.
Mendengar hal itu, Arumi dan Angga melanjutkan kembali makanan yang sempat terhenti karena kedatangan Aqilah dan Sasha hingga membuat Arumi gagal mendapatkan informasi tentang Gilang.
++++++
Sementara Gerry diperbolehkan pulang oleh dokter hingga pulang ke rumah.Setibanya, pria itu langsung duduk di teras rumah.
"Kenapa berhenti?Ayo kita masuk ke dalam rumah!" ajak Sarita.
"Ibu duluan!"
Selepas dari perkataan putranya,Sarita masuk ke dalam rumah lalu pergi ke dapur.Sebenarnya dia paling malas masuk ke dapur apalagi untuk memasak.Tapi mau bagaimana mana lagi, tidak ada yang bisa di harapkan lagi setelah Arumi pergi dari rumah.
"Jika seperti ini,aku tidak akan membiarkan Arumi pergi dari rumah ini,"keluh Sarita.
Akan tetapi,tetangga yang lewat membicarakan Gerry yang sedang duduk di teras.
"Gerry, kenapa tuh?"
"Yang aku dengar sih digebukin orang."
"Itulah karma orang yang suka berbuat jahat terhadap istrinya.Dia itu kurang bersyukur jadi pria,di kasih istri cantik, soleha dan bekerja keras lagi.Tapi, dia justru menyia-nyiakan wanita sebaik Arumi," sindirnya.
Mendengar cibiran mereka membuat Gerry mendengus kesal hingga beranjak dari tempat duduknya lalu pergi mendekati mereka.
"Kalian tadi bilang apa,hah..? Aku jahat sama Arumi?Justru dia yang jahat, karena pergi meninggalkan aku,"tegas Gerry yang tak ingin di salahkan oleh tetangganya.
"Tidak perlu cari pembelaan.Tetangga di sini sudah pada tahu kalau kamu itu suka main tangan sama Arumi hingga dia pergi meninggalkan kamu," ucapnya dengan ketus lalu mereka pergi.
Mendengar hal itu,membuat darah Gerry mendidih dan ingin rasanya memberikan pelajaran pada mereka dengan menampar mulut tetangganya yang sudah berkata buruk terhadap dirinya.Tetapi hal itu tidak dilakukan karena tangan dia masih sakit.
++++++
Setelah selesai makan, Angga mengundang Arumi dan Sasha untuk datang ke pesta ulang tahun maminya yang ke 50 Tahun, yang di adakan di sebuah gedung.
"Hore....ada esta ulang tahun.Aqilah juga mau ikut ya, Bunda?" ucap Aqilah yang nampak gembira.
"Iya, Aqilah boleh ikut," sahut Arumi sambil tersenyum manis ke arah putrinya.
Sementara Sasha yang lagi kekenyangan sangat sulit untuk bangkit dari tempat duduknya hingga Angga mencoba pembantu sahabatnya untuk berdiri.
Tetapi Sasha menolak bantuan Angga." Tidak perlu! Aku bisa sendiri! Oh iya,Rum.Aku pulang dulu!" pamit Sasha.
" Terima kasih ya sudah mengantar Aqilah kemari," ucap Arumi sambil tersenyum ramah pada Sasha.
" Sama-sama,Rum," sahut Sasha dengan membalas senyuman Arumi lalu pergi.
Sementara Angga hanya menatap kepergian Sasha yang lagi berjalan begitu lambat karena sahabatnya memiliki bobot 100 kg.
"Sepertinya Sasha itu suka sama kamu,"celetuk Arumi.
"Itu hanya perasaan kamu saja.Lagi pula,aku sudah menyukai wanita lain," ungkap Angga membuat Arumi penasaran.
"Siapa?"
Pertanyaan Arumi membuat Angga bungkam karena wanita yang dia sukai ada di hadapannya.
"Biar aku antar kamu pulang ya sama Aqilah?"ajak Angga sebagai pengalihan.
"Tidak perlu! Aku sama Aqilah naik taksi aja,"tolak Arumi, tak ingin selalu merepotkan Angga.
+++++
Di malam harinya, Arumi mengunakan dress putih hingga terlihat agung dan elegan sementara Aqilah terlihat menggemaskan.Saat menunggu taksi justru mobil Alphard berhenti di hadapan Arumi hingga pengendara mobil tersebut menghampiri Arumi.
"Nona Arumi, bukan?" tanya pria itu untuk memastikan.
"Betul.Ada apa ya?" sahut Arumi dengan wajah datarnya.
"Aku di tugaskan pak Angga untuk menjemput Nona.Silah masuk!" ucapnya dengan membuka pintu mobil tersebut.
Tetapi Arumi mematung karena bosnya itu terlalu berlebihan sampai menyuruh orang untuk menjemput dirinya padahal dia cuma sekertaris.
" Ayo, Bunda!"
Aqilah menarik tangan bundanya untuk segera masuk hingga wanita itu menuruti keinginan putrinya.
+++++
Tetapi Angga yang sudah terlihat rapi dengan jas abu-abu yang dia gunakan.Setelah itu, menemui sang Mami di kamar.
" Apa Mami sudah siap?''
"Sudah.Tapi kita akan kemana?"
Dewi di buat penasaran karena putranya hanya meminta dirinya untuk dandang yang cantik serta mengunakan dress yang mewah.
"Nanti Mami juga akan tahu sendiri,setelah kita sampai di sana," kata Angga hingga mereka meninggalkan rumah.
Sesampainya, mereka turun dari mobil lalu Angga mengambil sapu tangan dari sakunya lalu mengarahkan ke arah mata maminya.
"Maaf ya, Mi.Angga harus menutup mata Mami," ucap Angga.
"Untuk apa kamu melakukan hal konyol seperti ini,Ga? Mami tidak bisa melihat apapun.Bagaimana bisa Mami jalan kalau seperti ini?Kamu ini ya-----"
"Aku punya kejutan untuk Mami.Aku harap Mami diam dulu!" ucap Angga lalu menuntun maminya masuk ke dalam.Setelah itu, melepas menutup mata.
"Surprise!! Selamat ulang tahun,Mi.Sehat selalu dan tetap jadi mami yang baik."
Mendapatkan kejutan dari putranya membuat Dewi tercengang dan terharu melihat banyak orang di dalam sana.Dengan berbagai penampilan yang berbeda bahkan gedung tersebut sudah di hias begitu mewah, sebagai pesta ulang tahun dirinya.Hingga berbagai ucap selamat ulang tahun di dapatkan dari tamu undangan.
" Terima kasih."
Cuma kalimat itu yang bisa di ucapkan Dewi sebagai ungkapan bahagia atas kedatangan mereka.
Tak lama, Arumi dan Aqilah memasuki pesta hingga tatapan Angga tertuju pada wanita itu dengan tatapan berbinar.Ternyata penampilan Arumi yang berbeda dari biasanya membuat Angga semakin terpesona.
Aqilah yang melihat Angga segera berlari.Hanya saja, anak kecil itu terjatuh tersungkur di lantai kala menabrak pria yang lagi berjalan ke arah Dewi hingga pria itu berbalik badan.
" Gilang?"
Betapa terkejut Arumi melihat pria itu yang tega meninggalkan dirinya di saat dia sedang hamil, kini pria itu muncul kembali setelah 5 Tahun menghilang tanpa ada kabar.
Tetep berusaha saling percaya dan menyemangati Arumi bersama Angga ...hati" jng mudah luluh dan waspa ma gilang laki" pecundang tempat ttp sampah
kayak gaji umr staff biasa..