CINTA DAN AMARAH

CINTA DAN AMARAH

BAB 1 AMARAH

"Sayang.... " Siska memeluk tubuh Reyner yang duduk di sofa kamarnya.

"Kenapa sayang... Kenapa kau memelukku begitu erat? apa kau sedang ingin.... " Reyner menjeda kalimat nya.

"Ish,, tidak Rey... " Siska menyela.

"Lalu apa? Apa kau sedang merayuku untuk membuat baby? " Tangan Reyner mulai nakal meremas d*d*nya.

"Rey aku sedang tidak ingin,,, aku mau meminta izin padamau" Ujar Siska melepas tanga Reynir dari asetnya.

Seketika Reyner menatap intens Siska.

"Mau izin kemana?" dengan dahi Reiner yang masih mengernyit.

"Boleh kah aku merayakan ulang tahunku di bali?"

"Boleh, aku akan mempersiapkan nya? " dengan lembut membelai rambut Siska. Siska kembali berkata.

"Tidak Rey,, kau tidak perlu repot, karena teman-temanku sudah ada disana mempersiapkan semuanya, karena aku sudah lama tidak bertemu mereka, dan mereka ingin memberiku surprise sebagai tanda persahabatan"

Hening

Terdengar aneh memang, surprise sebagai tanda persahabatan? Hah, tapi bukan Siska namanya jika ia tidak bisa merayu suaminya.

"Kenapa harus bersama mereka? Apa aku tidak penting bagimu, sehingga kamu lebih memilih merayakan ulang tahun mu bersama tema-temanmu dan tidak denganku?"

Reyner mulai sedikit cemburu dengan Siska yang lebih senang berpesta dengan teman-temanya daripada dengannya. Padahal Reyner sudah merencanakan untuk pesta ulang tahun Siska di hotel mewah, karena dia ingin menghabiskan waktu dengan istrinya dan membujuk Siska agar siap memberikannya keturunan.

"Ohh..suamiku ini semakin tampan jika cemburu". Rayu Siska dengan merangkul leher Reyner.

"Ayolah sayang itu hanya sebentar, hanya 3 hari... setelah itu aku akan merayakan nya dengan mu... Lagian aku juga sudah lama tidak bertemu mereka, Boleh ya..?"

Rayunya lagi dengan sedikit menggoda Reyner.

Seketika Reyner berfikir, dan Siska masih memandangi Reyner menunggu jawabannya, yang pasti permintaan nya pasti akan di kabulkan oleh Reyner.

"Baiklah"

Bibir Siska seketika mengembang.

"Tapi ada syaratnya. " sambung Reyner

Siska seketika mengernyitkan dahinya.

"Apa syaratnya?"

Reyner menghela nafasnya, memandang dan meletakkan tangan kekarnya pada pinggang Siska, Siska membalas dengan mengalungkan tangannya pada leher Reyner.

"Apakah kau siap menjadi ibu dari anak-anakku?" tanya Reyner dengan wajah yang penuh harap.

Siska merenggangkan pelukanya, ini bukan kali pertama Reyner bertanya mengenai anak, karena sudah 3 tahun mereka menikah Siska selalu menunda kehamilannya dengan suntik KB, ia memang mencintai Reyner tapi dia tidak siap jika harus merawat anak dan menyusui anaknya, itu akan membuat kemolekan tubuhnya berubah, apalagi setelah melahirkan perutnya akan kendor dan tidak menarik lagi, padahal Reyner tidak mempermasalahkan nya.

"Apa tidak ada syarat lain sayang...?" tanya Siska.

"Syaratku sangat mudah sayang, aku sudah lama ingin memiliki buah hati dari rahimmu, aku ingin pernikahan kita semakin lengkap dengan adanya baby" jawab Reyner.

"Dan jika kau masih tidak mau ya lebih baik kita merayakan ulang tahun mu di sini saja bersamaku."

Siska berfikir keras, ia mulai berfikir sedikit licik, biarlah dia menyetujui persyaratan Reyner agar dia bisa bebas pergi ke Bali, tapi dia tetap teguh dengan pendirian nya tidak ingin memiliki anak. Reyner yang selalu meminta untuk siap melahirkan anak darinya, dia bosan dan ingin refreshing dengan temannya.

"Emm baiklah, setelah nanti aku pulang dari Bali aku akan memikirkan nya... " Sahut Siska. Reyner seketika tersenyum lebar.

"Trimakasih sayang... Aku harap kau tidak membuat ku kecewa, aku akan menunggu kepulangan mu dari bali, dan setelah itu kita akan menghabiskan waktu bersama" ucap Reyner dengan memeluk tubuh Siska.

"Aku sangat mencintaimu sayang... " ujar Reyner yang ia kira berhasil membujuk istrinya untuk memiliki anak, dan Siska hanya membalasnya dengan senyuman.

'Maaf Rey aku mengatakan ini hanya agar kau mengizinkan aku pergi ke Bali, dan aku tetap tidak ingin memiliki anak, karena itu akan membuatku tidak cantik lagi' Batin Siska yang masih dalam pelukan Reyner.

.

.

.

Pagi pukul 06.00 Siska sudah siap dengan 2 koper nya, ia masih duduk didepan meja riasnya, sementara Rey yang mendengar istrinya sedang berhias membuka matanya.

"Sayang kau sudah bersiap sepagi ini? Sepertinya kau bersemangat sekali untuk bertemu teman-temanmu?"

Siska tersenyum dan menghampiri Reyner.

"Sayang... Kita janjian di bandara jam 9, aku harus segera berangkat karena aku tidak mau mereka terlalu lama menunggu ku"

"Baiklah aku akan bersiap untuk mengantarmu ke bandara"

"Sayang, tidak usah... aku sudah janjian sama Gea dia OTW kesini"

Reyner berhenti dari pergerakan nya.

"Oh baiklah, aku akan tenang karena ada Gea yang menemani mu"

Sementara Gea kini sudah berdiri didepan gerbang dan Siska melambaikan tangannya, dan memberi kode untuk menunggu nya.

"Sayang aku  berangkat dulu ya... ?"

Tanpa memperdulikan wajah Reyner yang sedikit sedih karena istrinya pergi.

"Kamu hati-hati sayang... Ingat jangan nakal"

"Iyaaa. Bye" ujar Siska sembari memberi kecupan pada pipi Reyner. Reyner tersenyum dan melambaikan tangannya pada Siska.

"Aku juga akan memberikanmu kejutan nanti disana sayang" teriak Reyner, entah Siska mendengar nya atau tidak, namun Siska memandangnya dengan senyuman, dan akhirnya mobil itu melaju meninggalkan rumah Reyner.

*

*

Sampai di bali Gea dan Siska si jemput temanya di bandara.

"Leon?" Sapa Siska dari kejauhan yang melihat Leon, dan di barengi dengan temannya yang lain yaitu Monika.

"Siska, Gea" teriak Monika, yang juga berlari dan memeluk sahabat nya itu.

"Apa kabar kalian aku kangen banget" Ujar Monika memeluk mereka bergantian.

"kita baik-baik aja Mon.. " jawab Siska.

"Hai Sis.. Hai Mon... " Leon ikut menyapa.

Dan keduanya sama-sama menjawab 'baik'.

Kini mereka meninggalkan bandara menuju tempat mereka berkumpul untuk merayakan ulang tahun Siska, dan ini adalah kali pertama, karena setiap kali Siska ingin mengadakan acara ulang tahunya di Bali dia selalu dilarang oleh mertuanya yaitu orang tua Reyner yang selalu menginginkan Siska selau memprioritaskan suaminya, akhirnya Siska hanya merayakan ulang tahunya di Jakarta bersama suaminya.

Di tengah-tengah perbincangan para sahabat nya Siska berkata.

"Eh.. aku nginap di hotel lain ya... Soalnya suamiku sudah memesankan hotel disebelah gedung acara ulang tahunku" Alasan Siska, padahal buka suaminya yang memesankan tapi Doni, dia adalah sahabat mereka juga, tapi jarang mau berkumpul.

"Yahhh padahal aku ingin cerita banyak denganmu karena aku akan menikah, jadi aku ingin tau pengalaman darimu" sahut Monika.

Siska tersenyum "kau bisa menanyakan apapun nanti setelah acara ulang tahunku, sekarang aku ingin istirahat dan kita akan berkumpul di gedung xx untuk bepesta, oke?"

Monika menjawabnya hanya dengan mengangguk, Leon akhirnya mengantarkan Siska ke hotel yang disebutkan, dan mereka kembali ke apartemen milik Leon yang juga tidak jauh dari gedung acara ulang tahun Siska, sekitar 15 menit.

"Gea kenapa Doni belum ada kabar ya apa dia jadi ikut ke Bali? " tanya Monika pada Gea di tengah perjalanan mereka.

"Tadi sih aku sudah di hubungi, katanya dia sudah sampai, dan sekarang masih ada dirumah tantenya. "

Dan Monika hanya ber"oh" ria.

*

*

"Hai sayang..."

"Jangan memanggilku seperti itu Don... Kau bukan pacarku atau suamiku,,"

Begitu lah Siaka setelah sampai di hotel ternyata dia menemui Doni yang sudah menunggunya.

"Oke.. Baiklah,,, apa perjalanan mu menyenangkan?"

"Ya, aku sedikit lelah, tapi aku butuh refreshing"

Doni berdiri dari duduk nya menghampiri Siska,

"Apa kau  butuh pelampiasan?" ujar Doni dengan tangan yang sudah meremas b*k*ng Siska, dan di balas Siska dengan sentuhan di bagian pusaka Doni, dan itu sangat mengg*irahkan bagi mereka yang sekarang sudah saling melumat b*b*r.

"Pu4sk4n aku Don... "

"Oke baby." Doni mengangkat tubuh Siska seperti koala dan memulai pergulatan.

"Ahhh... "

Desahan demi desahan keluar dari bibir Siska yang tak pernah merasa puas dengan suaminya.

Dan siang itu mereka terhanyut dalam panasnya penyatuan yang tak akan pernah mereka sadari bahwa yang mereka lakukan akan berkibat fatal nantinya.

*

*

Dret.... Dret... Dret...

Sorenya dengan mata yang masih terpejam, Siska dengan malas mengangkat panggilan telepon,

"Ada apa Mon....?"

"Jadi kan acara nanti malam..?" tanya Monika.

"Hmmm sory Mon,,, kayaknya acaranya ditunda besok deh... Karena aku capek banget gak tau kenapa badanku meriang, aku sudah konfirmasi pihak gedung kalau acara aku tunda besok malam"

Alasan Siska berbohong, padahal ia baik-baik saja, hanya saja Siska masih ingin bercinta dengan Doni hingga benar-benar puas, padahal siang tadi sudah dua ronde mereka melakukan itu, tapi, entah mengapa Siska masih ingin lagi dan lagi, beruntung Doni bisa menuruti kemauannya yang ingin bercinta sampai beberapa ronde.

"Apa jangan-jangan kau hamil ya?" canda Monika yang tau sahabat nya tidak mau hamil karena belum siap.

"Enak saja, aku kan selalu suntik KB, aku hanya kelelahan biasa Mon... Mungkin sudah lama aku tidak naik pesawat"

"Oke, kalu gitu kau istirahat saja dulu... Berarti besok kita pestanya ya? " ulang Monika.

"Iya.. Sorry... Bye Mon... Jangan lupa kabarin yang lain...!"

"Oke, Bye... "

Pukul 19.00 malam dikamar hotel Siska dan Doni.

"Don... Aku pengen lagi.." rengek Siska.

"Apa? kau mau lagi apa yang tadi siang masih kurang?"

"Entahlah Don aku selalu ingin lagi dan lagi"

"Apa suami mu tidak pernah memberi kepuasan seperti aku?", tanya Doni.

"Entahlah... Sebenarnya dia juga perkasa, tapi, saat aku menginginkannya dia selalu membahas tentang anak, aku jadi tidak berselera untuk melakukannya"

"Oh begitu tapi sekarang kamu dalam keadaan masih KB kan?"

Siska masih diam dan berpikir tanggal saat terakhir KB.

"Seperti nya aku belum waktunya kembali untuk KB, dan masih bulan depan"

"Apa kau benar mengingat nya, karena dari tadi siang aku mengeluarkan nya didalam"

"Ih kau ini, kau mau melayaniku atau tidak? Kau terlalu banyak bertanya"

Siska memulai pergumulan dengan menindih tubuh Doni dan mencium b*b*r Doni dengan penuh g*ir*h, dan kini ia memimpin permainan dengan mengg*y*ngkan p*ngg*lnya membuat Doni semakin bern*fsu.

"Ohh Siska, kenapa kau begitu n*km*t, aku tidak akan bisa melupakan malam ini sayang, ahhhh..." des*h Doni, dan Siska semakin bersemangat menari diatas benda pusaka milik Doni.

"Ahhhh Don aku akan sampai.... Sebentar lagi", tidak tinggal diam, Doni mengambil alih permainan dengan membalik tubuh Siska dan mengungkungnya, ia melebarkan kaki milik Siska dan terlihat jelas aset milik Siska, membuat Doni tersenyum penuh n*fs*.

"Cepat Don lakukan,,, aku sudah tidak t*h*n... Ushhh"

Doni semakin memepecepat gerakannya.

"Ahhh Don....  "

Begitulah percintaan mereka, nafas mereka masih memburu usai pelepasan. Dan tanpa mereka sadari ada dua orang berdiri di samping pintu mereka yang berhasil dibuka menggunakan kunci cadangan yang diberikan oleh resepsionis hotel, dia adalah Reyner, ya, Reyner dan asistennya Jai yang sudah lama berdiri di pintu hotel kamar mereka.

Entah berapa banyak tetesan air mata yang di jatuhkan oleh Reyner, mendengar perkataan Siska pada Doni yang dikenal Reyner adalah sahabat istrinya sendiri, hati Reyner terasa seperti di tusuk-tusuk oleh belati tajam, sakit sangat sakit bahkan dengan sadar istrinya mengatakan itu.

Tanpa suara dan tanpa gerakan apapun Reyner lagi-lagi meneteskan air mata dan akhirnya ia menundukkan kepalanya untuk mengusap air matanya, asistennya mengusap pundak bosnya untuk memenangkan nya.

Beberapa detik kemudian, Doni dan Siska akhirnya mulai tenang dan perjanjian mereka inilah yang terakhir mereka melakukan itu, karena Siska tidak ingin suaminya tau dan berimbas pada rumah tangganya, ia ingin fokus pada suaminya, namun sayang nasi sudah menjadi bubur dan Reyner sudah mengetahui semua penghianatanya.

"Apa kalian sudah puas bercinta?" suara bariton dan terdengar serak itu mengagetkan keduanya, Siska sampai terlonjak dan menampilkan d*d*nya yang masih terbuka, dan langsung menutupinya dengan selimut.

"Rey...... "

Siska segera berdiri dan menghampiri Reyner, Siska kelagapan dan tidak menyangka bahwa Reyner akan datang ke Bali dan memergoki kelakuannya selama ini.

"Rey aku bisa jelaskan sayang, ini tidak seperti yang kau lihat, aku di jebak sama Doni sayang, aku tidak tahu tiba-tiba aku sudah berada di sini dan Doni menyentuhku sayang, please jangan salah paham Rey, aku.... "

"DIAM!!!!! " bentak Reyner yang membuat Siska terlonjak kaget.

Sementara Doni hanya ternganga mendengar pembelaan Siska, dan itu terlihat lucu karena sebenarnya Siska lah yang memintanya untuk melakukan percintaan itu.

"Mengapa kau tega melakukan ini padaku Sis,,, apa kurangku padamu?"

"Rey ini tidak seperti yang kau lihat, aku tidak mau melakukan itu Rey, tapi Doni terus memaksa dan aku tidak bisa apa-apa karena dia mengancamku akan merusak hubungan rumah tangga kita sayang... "

Kilah Siska masih membuat mulut Doni menganga dan membulatkan kedua matanya.

"Apa aku tidak salah dengar", batin Doni yang masih asyik menyaksikan pertengkaran mereka.

"Cukup Siska!" Lagi lagi bentakan itu keluar dari mulut Reyner, yang kini wajahnya begitu memilukan, dan masih tersisa air mata disana.

"Aku sudah mendengar semuanya, jadi inikah alasan mu tidak mau memiliki anak dariku, kau ingin mencari kepuasan pada pria lain?"

"Tidak Rey,,, aku minta maaf, aku menyesal, aku tidak akan melakukan nya lagi Rey,, aku janji ini yang terakhir, tolong beri aku kesempatan, aku akan setia padamu Rey, dan kita akan membuat bayi yang kau inginkan"

"Kau sudah sangat terlambat Siska,, mengapa tidak dari dulu kau mengatakan nya, kau telah menyakiti perasaanku Sis..."

"Rey... Tolong percaya padaku ini yang terakhir tolong maafkan aku, aku akan setia setelah ini sayang"

Siska berurai air mata memegang lengan Reyner, dan kini dia bersimpuh di hadapan Reyner, karena Siska mengira hati Reyner akan luluh, karena itulah yang biasa dia lakukan saat ia melakukan kesalahan, tapi keslahan ini sangat fatal dan tidak mungkin Reyner memafkan nya begitu saja.

"Dengan kejadian ini kau masih bisa bicara tentang kesetiaan? Bulsh*t!! tidak ada kata maaf bagi seorang penghianat sepertimu Siska!" Masih dengan teriakan Reyner dan tatapan amarah yang menggebu.

"Bangunlah Sis.... " Siska mendongakkan wajahnya, ia kira Reyner akan memafkan nya, dan kini dia berdiri menatap suaminya.

Reyner menghela nafasnya dalam- dalam, dia ingin secara sadar mentalak istrinya.

"SISKA AURORA, HARI INI AKU REYNER PUTRA RAJASSA MENGUCAPKAN TALAK TIGA PADAMU, DAN KAMU BUKAN LAGI ISTRIKU HARI INI DAN UNTUK SELAMA NYA!!"

Bagai sambaran petir Siska terkejut mendengar penyataan Reyner, ia yang masih belum siap akan bercerai dengan suaminya mematung tanpa sepatah kata pun, karena ia sadar ini semua kesalahannya dan keegoisanya, ia memandang punggung Reyner yang belum jauh akan meninggalkan kamar hotel mereka.

"Jai,,, Urus perceraian ku secepatnya, dan blokir semua kartu yang pernah kuberikan padanya", ujar Reyner tanpa menatap asistennya itu.

"Baik bos". Reyner melewati Jai begitu saja dan melangkah pergi menjauh dari mereka, Reyner akan kembali ke Jakarta tanpa menunggu Jai.

"Rey tunggu.... Jangan seperti itu Rey aku masih sangat mencintaimu Rey.... "

Teriak Siska yang tanpa didengar oleh Reyner.

"Maaf Nyonya, sebelum saya kembali ke Jakarta saya ingin menyampaikan bahwa saya sudah memblokir kartu kredit ataupun debit anda atas perintah tuan Rey, dan beberapa hari lagi akan ada surat panggilan dari pengadilan agama untuk perceraian Nyonya dan Tuan, Terimakasih, saya permisi". Jai meninggalkan tempat itu.

Siska yang lemas mendengar semua penjelasan dari Jai itu jatuh ke lantai karena tidak kuat menopang tubuhnya sendiri, ia masih tidak terima dengan kenyataan yang hari ini menimpmya, Padahal Reyner sudah memberikan segalanya untuk Siska, Reyner adalah suami idaman para wanita karena sifat kasih sayang dan penuh tanggungjawab, sehingga banyak wanita yang ingin bersanding dengannya, tapi setelah menikah dengan Siska hanya Siska lah yang ada di hatinya, Reyner selalu menjaga hati istrinya dengan tidak merespon wanita lain, tapi kini Siska lah yang akhirnya menyesal, dia tidak pernah bersyukur memiliki suami seperti Reyner. Inilah Kado ulang tahun Siska yang sebenarnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!