NovelToon NovelToon
Become The Duke'S Adopted Daughter

Become The Duke'S Adopted Daughter

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:66.6k
Nilai: 5
Nama Author: Atiiqah Alysia Hudzaifah

Maulidya Alissa Agraham, atau yang kerap disapa Lidya, gadis 20 tahun yang mati ketika menjalani sebuah misi. Hidupnya yang dipikir sudah berakhir justru malah terbangun di raga seorang gadis didunia lain yang dikenal buruk dalam beretika. Sikapnya yang pemalu dan tidak percaya diri membuatnya diolok-olok oleh bangsawan lain.

Namun sebuah perubahan terjadi ketika gadis itu terbangun dari pingsannya. Sikapnya tiba-tiba berubah menjadi tegas dan tidak mudah ditindas membawa kehebohan besar diseluruh Kekaisaran. Mereka yang menghinanya dulu kini berlutut memohon ampunan. Para pelayan yang merendahkannya terbujur kaku dengan kepala yang terpisah. Ditambah lagi, kedatangan Lidya saat itu membawa banyak perubahan sejarah di seluruh Kekaisaran.

Misinya adalah menjadi wanita terkaya disana

Namun apadaya jika semua laki-laki justru tertarik padanya?

Dan, takdir? Apakah benda ini benar nyata?

Semua keanehan ini..

Tidak masuk akal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atiiqah Alysia Hudzaifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12 | Perihal gaun

Kamar Gricella

Lidya saat ini tengah berdiri didepan cermin sembari memilah gaun.

Bukan kah sudah dikatakan jika masalah duke selesai dia akan menyelesaikan permasalahan gaunnya? Jika saja tidak ada bocah itu kemarin mungkin masalah gaun ini sudah selesai.

Lidya berdecak kesal melihat gaun-gaun yang tersimpan dilemarinya. Geleng-geleng dan berdecak adalah kegiatan yang dilakukannya selama 10 menit ini.

Lidya benar-benar meragukan Style Fashion Gricella yang dulu. Seleranya benar-benar norak. Warna yang terlalu mencolok, aksesoris yang berlebihan, campuran warna yang tak senada, bahkan tipe atau model gaunnya yang terlalu berlebihan.

Tidak heran bila pelayan disini merendahkannya, belum lagi yang dikatakan orang Gricella dulu tidak pandai beretika. Pasti akan semakin menjadi nilai minus dimata para bangsawan.

Meskipun Lidya tidak pernah melihat Gricella dengan pakaian dan etikanya, tapi cukup mendengar kabar dari orang-orang tentangnya pun dia sudah bisa membayangkan.

Buruk sekali.

Lidya kemudian memijat pelipisnya "Oliver!" panggilnya

"I-iya nona" jawab Oliver gugup seraya mendekat

"Bawakan semua gaun milikku yang tersimpan, aku ingin memilih pakaian mana yang harus kugunakan hari ini. Dan mungkin sebagian akan ku buang bila tak pantas digunakan" ucap Lidya tanpa menoleh pada lawan bicaranya

Oliver tersentak, tapi dia tidak mengatakan apa-apa. Segera dia pergi lalu kembali dengan beberapa pelayan yang membantu membawakan gaun milik Gricella.

"I-ini nona, seperti yang anda katakan ini semua a-adalah gaun yang anda miliki." Ujarnya gugup dan memilih menunduk sambil menunjuk rentetan gaun gaun dibelakang sana.

Lidya mendelik tidak suka "ini? Hanya ini?" Ujarnya tidak percaya.

"I-iya nona, ini adalah pakaian yang anda miliki sebelumnya. Ada apa? Apakah anda ingin membeli gaun kembali? Maka saya akan menyampaikannya kepada tuan Hendrick." Oliver melangkah pergi berniat meninggalkan Lidya tapi sebelum itu Lidya berhasil mengatakan sesuatu yang membuatnya berhenti.

"Tunggu, siapa yang menyuruhmu pergi. Aku bahkan belum Memerintahkan apapun pada mu."

Sontak Oliver terdiam, diam-diam dia mengepalkan tangannya. "Beraninya dia" geramnya tertahan. Kemudian dia berbalik kearah Lidya.

"Saya hanya berniat memberi tahu tuan Hendrick jika anda sedang kekurangan gaun. Lalu kenapa anda menahan saya?" ucapnya berani

Lidya bersedekap "Kapan aku menyuruhmu melakukan itu, rasanya sedari tadi aku hanya diam." ucapnya dengan tatapan memicing tajam

"Anda memang tidak menyuruh saya, namun saya sudah terbiasa melakukan itu dulu tanpa anda suruh. Jadi saya berinisiatif membantu anda melakukannya kembali." jelas Oliver yang membuat Lidya mengerutkan keningnya

Lidya mulai memikirkan perkataannya "dengan kata lain yang membeli dan memilih semua gaun ini adalah Hendrick?" Tanyanya.

Oliver mendelik tidak suka dengan perkataan Lidya yang mengucapkan nama Hendrick tanpa menggunakan embel-embel tuan sepertinya. Meskipun begitu, Oliver masih menjawab meskipun dengan nada yang sedikit ketus "Tidak, tuan Hendrick hanya menyampaikannya kepada tuan Duke lalu memberikan uangnya kepada saya. Lalu saya yang akan kepasar untuk membeli semua gaun milik anda nona."

Oke sepertinya Lidya paham sekarang "Bagaimana dengan ku, apa yang ku lakukan?"

"Anda biasanya hanya dikamar menunggu saya selesai membelikan anda gaun."

"Berarti kau yang memilih semua gaun ini?" Tanya Lidya tepat sasaran.

"Tentu saja, siapa lagi."

Lidya mangut-mangut mengerti. Jadi selama ini bukan Gricella yang memiliki selera berpakaian yang rendah, tetapi pelayan pribadinya. Yang menjadi pertanyaannya, kenapa Gricella dulu tidak menolak semua gaun yang diberikan oleh curut tidak tau dirinya ini, apakah selera Gricella dulu juga patut diragukan.

"Apa alasanmu memilihkan ku baju jelek bin norak seperti ini?" ucap Lidya dengan raut jijik menatap gaun gaun yang tersusun didepannya

"Jelek anda bilang?" ucap Oliver tak percaya "Nona, sepertinya selain nona yang sekarang menjadi kurang sopan, selera berpakaian nona juga semakin jelek. Bagaimana mungkin gaun seindah dan semahal ini anda sebut jelek dan norak. Sepertinya anda gila." Ketusnya dengan nada tidak santai.

Lihatlah wajah songongnya itu. Sepertinya hukuman kemarin sudah benar-benar dilupakannya.

"Oh ya, indah dan mahal? Bagian mana menurutmu dari gaun ini terlihat indah, aku tanya padamu." ujar Lidya menantang

"A-ah itu.. anda tidak melihat, warna yang dimiliki semua gaun anda berbeda dari bangsawan lain. Warna gaun putri lain terlalu monoton berbeda dengan gaun milik anda yang memiliki Varian warna gaun yang kaya dan penuh warna.

Dan tentu saja ini mahal, anda tidak lihat semua perhiasan yang menempel disana. Satu gaun tersebut seharga puluhan koin emas nona." Ujar pelayan tersebut dengan nada yang dibuat semeyakinkan mungkin.

"Pfft.. lalu"

"Y-ya... bukankah selama ini anda selalu bilang ingin membuat duke memperhatikan anda, dan dengan inilah caranya. Anda harus tampil secantik mungkin agar anda dapat membuat duke kagum dan tidak menyesal karena telah mengangkat anda sebagai putrinya." Ujar Oliver menghindari tatapan Lidya.

Dia sedikit takut dengan tatapan tajam yang diarahkan Lidya kepadanya. Apa salahnya kali ini, bukankah selama ini nonanya selalu termakan omongannya bila ini menyangkut tentang gaun dan duke, lalu kenapa kali ini tidak.

Dia merasa seperti nonanya menyadari kejahatan yang selama ini dilakukan kepada Gricella. Bukankah itu aneh?

Kenapa baru sekarang?

Ah benar, belakangan ini nonanya memang menjadi aneh. Tegas, kasar, dan menyeramkan. Belum lagi auranya yang tiba-tiba terlihat dominan setelah bangun dari pingsan.

Oliver tiba-tiba mengingat kejadian dimana dia ditampar berkali-kali. Saat itu juga dia menyadari hidupnya tidak akan selamat sebentar lagi. Tubuhnya seketika melemas memikirkan hal itu 'a-apa yang kulakukannn... Dia benar-benar tidak akan membiarkanku kali ini.'

Lidya diam, tapi percayalah tangannya kali ini sudah benar-benar gatal dan siap untuk menghajar orang didepannya. Jadi karena ini, Gricella dulu hanya diam jika Oliver memberikannya baju buluk seperti itu. Lidya tentu tau, bahkan sangat tau mengenai Gricella yang mengharapkan perhatian dari duke, dan hal itu dimanfaatkan Oliver untuk menjatuhkan Gricella melalui orang-orang disekitarnya.

Setelah mencocok logikan semuanya, dapat disimpulkan. Oliver sengaja memberikan Gricella baju norak seperti ini dengan iming-iming perhatian duke agar Gricella terlihat jelek dimata semua orang yang melihatnya. Belum lagi Gricella yang dulu tidak begitu pandai dalam etika kerajaan.

Dan yang jadi pertanyaan, apa yang membuat Oliver begitu gencar ingin menjatuhkan Gricella sampai sebegitunya. Apakah Gricella dulu pernah melakukan kesalahan pada Oliver? Atau memang atas dasar tidak suka? Atau hanya karena iri? Ntahlah.

Akan tetapi Lidya sedikit yakin dengan point ketiga. Biasanya musuh dalam selimut melakukan kejahatan atas dasar iri dengki, dan hal tersebut sudah biasa terjadi pada kehidupan sehari-hari.

Terutama persahabatan yang rusak karena faktor kecemburuan dan iri hati. Hal tersebut sudah lumrah terjadi bukan. Bahkan mungkin salah satu dari pembaca disini pernah merasakan hal tersebut.

"Begitukah, lalu apakah menurutmu sekarang duke sudah mulai memperhatikanku?" Tanya Lidya semakin menantang.

Oliver mencoba agar terlihat tak gentar "T-tentu saja, bukankah hari itu saat anda pingsan tuan Hendrick datang kesini memastikan keadaan anda. Itu pasti karena perintah dari tuan duke" u percaya diri

Sudah cukup, kesabaran Lidya mulai habis

"kau!!---" ucapannya terpotong akihat rasa sakit yang tiba-tiba menghantam kepalanya

Akkhh

Lidya mencengkram kepalanya kuat. Kepalanya benar-benar sakit, Lalu tanpa dicegah, potongan memori berhasil masuk ke kepalanya.

"Hey nona.. ini adalah baju yang saya dapatkan dari toko baju yang sedang terkenal. Bukankah ini indah? harganya bahkan jauh lebih mahal dari berlian yang sedang terkenal."

"Wahh nona anda tampak sangat cantik dengan gaun itu, tuan duke pasti sangat bangga bila memiliki putri secantik nona"

"Nona, putra mahkota baru saja memenangkan sebuah perburuan besar. Nona tidak ingin memberikan hadiah?"

"Hey kalian! Aku adalah pelayan pribadi nona disini. Kalian seharusnya menunduk ketika melihatku. Pangkatku jauh lebih tinggi dari kalian!"

Lidya mencengkram erat pegangan kursi disebelahnya. Dirinya sedikit melirik kearah Oliver yang memasang ekspresi tidak peduli padanya. Lidya sudah menduga reaksi pelayan nya itu.

Sial, setelah tadi ingatan duke dan putra mahkota, sekarang pelayannya.

Setidaknya dia tahu seberapa brengsek pelayannya itu. Maka Lidya tidak akan segan menghukumnya nanti.

Lalu ingatannya berhenti masuk saat bagian Oliver menghukumnya.

"Bukankah sudah saya bilang anda harus menggunakan gaun ini untuk pergi ke istana, kenapa anda menggunakan gaun murahan seperti ini dasar nona bodoh!!"

Plak

"Ma-aaf i-itu diberikan oleh ayahanda. Cella gak mungkin nolak yang ayahanda berikan untuk Cella jadi-"

Brukk

"Saya sudah bilang, jika anda diberikan gaun oleh siapapun tolak saja. Mereka hanya ingin menjatuhkanmu!!"

"T-tapikan itu-"

"Kau berani membantahku?!!"

Byurr

"Anda tidak perlu makan hari ini, itu sebagai hukuman untukmu. Dan jangan pernah berani mengadu pada duke. Duke tidak suka seorang pengadu. Jika masih kau lakukan, itu terserah padamu bila ingin semakin dibenci oleh duke."

Grrtt

Melihat hal itu semakin membuat Lidya geram ingin menghabisi orang didepannya. Jadi separah itu Gricella disiksa oleh pelayannya, baru satu pelayan, belum yang lain. Lidya tak habis fikir dengan kediaman ini. Kenapa para pengawal diam saja ketika mendengar keributan ini, dan dimana Alverd? Ck kalau bukan dia membutuhkan kekayaan Alverd, mungkin dia juga akan masuk salah satu list orang yang harus disingkirkan disini.

Lidya menghirup udara banyak-banyak dan menghembuskannya secara perlahan mencoba memendam niat membunuhnya yang mulai keluar. Sepertinya dia benar-benar harus menyelesaikan permasalahan pelayan ini, namun sebelum itu, harus ada yang ia lakukan saat ini.

Lidya bangkit dari duduknya dan kembali berjalan kearah rentetan gaun-gaun milik Gricella dulu, dirinya harus segera memilih baju agar cepat bertemu dengan sang duke.

Lidya benci mengakuinya, tapi sekarang dia membutuhkan Alverd untuk membantunya. Sekarang tubuh ini sama sekali tidak memiliki kuasa, tubuh ini adalah tubuh gadis berusia 13 tahun yang diremehkan dan direndahkan.

Karena itu yang kita butuhkan sekarang adalah uang dan kuasa.

Dan satu satunya orang terdekat nya yang memiliki semua itu adalah....

duke alias Alverd, ayahnya.

Sekitar 30 menit waktu yang Lidya habiskan untuk memilih satu gaun, ya separah itulah gaun yang dimiliki Gricella. Mencoba mencari gaun yang tidak perlu menggunakan Korset sepertinya lebih susah dibanding mencari jarum di tumpukan jerami. Lidya tidak suka menggunakan baju terlalu ketat, namun apadaya di dunia ini diwajibkan seorang putri menggunakan Korset.

Menyebalkan.

Hahhh... sepertinya Lidya harus membuat perubahan baju pada zaman ini. Dirinya cukup mengerti Fashion dan Design jadi mungkin butik pakaian akan masuk dalam jajaran toko yang akan dibukanya dimasa depan. Lidya menantikan hal tersebut.

Lidya suka uang, bahkan sangat suka. Bagi Lidya uang adalah segalanya.

Memang kata orang uang bukan segalanya, tapi tak dipungkiri segalanya butuh uang. Gak ada uang memang gak bikin mati, tapi rasanya mau mati kalo gak ada uang. Kalo cuma ada uang gak bikin kita bahagia, tapi gak ada uang juga kita sengsara. Jadi gak usah naif deh, ngakunya hidup gak harus pakai uang tapi ke wc pun butuh goceng. Prett..

Bener kan? Ya bener lah. Karena author termasuk orang sengsara itu. Kadang buntu, kadang rich. Gak menentu. Tergantung orang tua ada duit pa kagak ehek😆.

Maklum gess masih beban

Lidya yang kini telah berganti pakaian, memutuskan untuk menggerai rambutnya.

Dan sedikit tambahan bunga dirambutnya membuat nya terlihat Perfect dengan rambut pirang kuning miliknya. Lidya memuji kecantikan Gricella yang alami, rambut pirang bercahaya, mata biru secantik laut, kulitnya yang seputih susu, benar-benar menambah nilai plus untuknya.

Baik, tujuan Lidya saat ini adalah yang mulia duke Alverd Alexio de Velvord, ayah angkat Gricella. Atau ayah angkatnya juga sekarang? Ntah tidak tau. Toh sama-sama bukan darah dagingnya ataupun Gricella bukan, jadi dirinya tidak peduli. Dia hanya berharap rencananya ini berhasil

...-oOo-...

Sedangkan disisi lain

"Bagaimana, kau mendapatkannya?"

Hendrick menunduk "saya sudah mencari semua informasi yang Anda inginkan."

"Beritau aku."

"Saya akan memulainya dari pelayan pribadi nona. Oliver Evrio adalah putri pertama di keluarga Evrio. Evrio adalah nama keluarga yang dulunya dikenal sangat kaya, memiliki usaha wol yang sangat berkualitas dimata para rakyat kelas menengah. Namun karena terjadi kebakaran pada lokasi penyimpanan kain menyebabkan hangusnya semua wol hingga habis tak bersisa.

Karena hal itu membuat usaha kain wol milik keluarga Evrio bangkrut. Kepala keluarga Evrio saat itu memiliki 2 istri dan masing-masing istri memiliki 2 anak, salah satunya Oliver dari hasil istri pertama.

Dikarenakan Oliver merupakan putri tertua, akhirnya dia diharuskan keluarganya untuk mencari uang. Dan karena alasan itulah Oliver bisa sampai di kediaman duke untuk bekerja."

"Lanjutkan"

"Karena keberuntungan nya dia akhirnya dipilih menjadi pelayan pribadi nona Gricella. Dari hasil penyelidikan saya selama ini .... Dari awal Oliver sama sekali tidak memperlakukan nona sebagai majikan. Dia selalu bersikap semena-mena dan malah memperlakukan nona layaknya budak. Mempengaruhi pikiran nona hingga mungkin... Menyiksa nona."

Hendrick diam memperhatikan raut duke yang nampak semakin datar. Hendrick menelan ludah nya kasar lalu kembali melanjutkan.

"Dari hasil survei yang saya lakukan terhadap semua pelayan seminggu belakangan ini, saya menyimpulkan sesuatu," Hendrick membasahi bibirnya lalu melanjutkan

"Nona selalu dicuci otaknya oleh pelayannya dengan iming-iming perhatian anda. Dia selalu berkata jika seperti ini anda akan dibenci duke dan jika seperti ini duke akan menyayangi anda, dalam konteks yang buruk."

Lihatlah tangan duke yang terkepal siap menghancurkan apapun didekatnya. Bahkan Hendrick sudah ancang-ancang untuk menahan serangan yang mungkin akan dilakukan kedepannya.

"Puncak dari ini semua adalah nona yang dipaksa Makan makanan yang tidak layak dengan alasan keuangan Anda yang tidak stabil. Awalnya para koki memberikan makanan nona selayaknya bangsawan, namun lama kelamaan mereka memberikan nona makanan yang tidak layak untuk dimakan, seperti contohnya makanan sisa.

Para koki terkadang menyajikan ikan mentah, telur busuk, roti keras, daging sisa dan bahkan... Minyak ikan." Hendrick memasang raut jijik saat menyatakannya.

Raut duke makin menggelap "dengan kata lain?"

"Kepala koki ikut andil dalam hal ini."

BRAKK

Hendrick menutup matanya kaget. Seharusnya dia sudah menduganya, tapi tetap saja terkejut jika dilakukan tiba-tiba. Hendrick meringis melihat meja kerja duke yang tebelah menjadi dua.

'Padahal benda itu tidak salah apa-apa' batinnya nyeleneh.

Mengabaikan nasib naas yang dialami mejanya, duke melangkah memilih melihat keluar jendelanya. Tangannya bersilang dibelakang tubuhnya.

"Bagaimana sikap pelayan yang mengetahui nya?"

"Mereka hanya diam dan terkesan mendukung."

"Para kesatria dan pengawal?"

"Mereka juga sama. Walau tidak ikut menghina dan mengejek di depan nona, mereka hanya diam walau penindasan nona terjadi didepan mata."

Duke hanya diam tidak menjawab. Namun Hendrick tau, dia begini karena sedang menahan amarahnya. terdengar dari nafas duke yang semakin memberat

"Jadi.. Bagaimana tuan?"

Duke diam tidak membalas

"Bukankah kau bilang dia sudah berubah?" Tanya Duke setelah sekian lama diam.

"Benar tuan"

"Kalau begitu biarkan saja, ini akan jadi sedikit menarik. Aku ingin lihat sampai mana perubahannya. Dan kau, ku perintah untuk tetap mengawasinya tanpa diketahui siapapun. Sampaikan padaku apa yang terjadi padanya saat dia mulai tidur." perintah Duke mutlak.

"Baik"

"Kau boleh pergi. Ingat tugasmu!"

.

.

.

To be Continued_

1
Viona Syafazea
bener banget.. 🤣🤣🤣
Nadine Wulans
ku tunggu up nya kak yg panyang biar puasss lanjutt🌹
Dewi Ansyari
Season 2 jadi penasaran deh 🤔
Dewi Ansyari
AQuarium di bilang laut dalam kotak 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣Lucu banget Leo namanya
Dewi Ansyari
Wah luar biasa rancangan baju-bajunya benar bagus dan cantik
Dewi Ansyari
Wow nama Ella sudah di sebut hebat .semuanya pasti terkejut hingga ingin muntah darah🤣🤣🤣🤣🤣
Dewi Ansyari
siapa sebenarnya laki2 berambut perak itu jadi penasaran deh 🤔
Dearest
semoga lekas sembuh ya othor yang imut²...
gak sabar baca ceritanya lagi.

tapi tolong banget nih untuk konfliknya gak usah terlalu banyak n ribet karna aq bakal skip kalo udah terlalu kompleks konfliknya.

get well soon ya bebep
Chauli Maulidiah
isabela itu sp thor? koq aku lupa ya..

btw, cepet sembuh ya thor. biar bs liat aksi si lidya lagi..
Dewi Ansyari
Gracella di lawan 🤣🤣🤣🤣 dasar Isabella bodoh
Kartika Lina
syafakillah ya thor,, gws,, semangat 💪💪💪 kusetia menunggu update an nya 🤭🤭🤭
febri_2474
get well soon ya thor, ttp semangat
ana azizah
karakter nya ga se wow yg di prolog
kirain bakal beneran kejam
tapi yg ada malah kebalikannya, naif, banyak mikir doang ga gerak
Dewi Ansyari
Kenapa selalu panggil Lidya kan udah pindah di mensi jadi namanya Gricella
Kartika Lina
kebayang kepala othor ngebul demi memuaskan kita para readers yg bawel selalu minta update,, keren pisan othor mah lah,, uhuyy pisan 👍👍😍😍😍
L K
ini aku suka bgt ceritanyaaaa
Chauli Maulidiah
tak ksh hadiah kopi thor. biar melek trs mata nya. trs up lagi deh... seruuuu banget lho novelmu... 😍😍🎉🎉🎉
Chauli Maulidiah
oh alverd, jgn kaget ya liat aslinya putrimu itu gmn.. beringas syekaleeee.. iblis aja takut berhadapan dgn nya.. 😈😈
Nur Aulia Rahmah
bukan gk mau komen sih thor, saking asyiknya baca sambil bayangin scene sampek kelupaan komen 😂😆

big thanks buat update nya ya thor, sering² kek begini ya thor, wkwkwwk 🤣
dewi_oetari14
ya semoga mood other selalu bagus😎
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!