Vivian putri suksena, adalah mahasiswi universitas Pratama jurusan sastra bahasa Indonesia, dia bercita-cita menjadi seorang penuliss
Sampai akhirnya dia bertemu dengan seorang lelaki yang sedang tertidur bersandar di bawah pohon… ternyata lelaki itu bernama Damar Adinatha yudha, dia adalah mahasiswa favorit dan terkenal di kampusnyaa
Damar memiliki sebuah rahasia tentang kehidupan nya
Dan pria berambut pirang, Lorenzo Adya pratama. ayahnya adalah pemilik universitas pratama di mana vivian kuliah, ibunya pemilik yayasan di belanda dia adalah senior vivian, Lorenzo tertarik dengan Vivian yg polos dan sifat vivian yang tegas dan tidak mudah di tindass
Damar memiliki kisah keluarga sangat yang sangat tabu, Vivian memiliki sebuah trauma dalam keluarganya sehingga mengharuskan dirinya untuk pergi mengejar cita-cita dan mimpinya
Lorenzo penerus keluarga pratama, yang tidak luput dari kegelisahan masa kecilnya
Kisah Cinta setiga pun terjadi,,, penasaran?
ikuti kisah selanjutnya yaa!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PURO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 12
Sisi tampak terdiam sesaat, wajahnya penuh dengan rasa penasaran…
Apa yang mereka bicarakan sampai lama sekali, namun dia tau walaupun dia bertanya vivian pasti tidak akan menjawab nya…
Melihat wajah Vivian saat ini saja membuat sisi tau apa yang akan dia katakan kalau semisal dia bertanya lagi…
Bibir mungilnya itu pasti tidak berkata apapun yang ada malah dia yang akan bertanya balik kepadanya, dan akhirnya malah menjadi bumerang untuk dirinya sendiri..
Akhirnya sisi menghela nafasnya…
“Haa…” Dia mengurungkan niatnya untuk bertanya apapun kepada Vivian dan lebih memilih untuk diam saja sampai dia sendiri yang mengatakan sesuatu
“Sisi…” Ucap vivian
Sontak saja membuat sisi kaget.. Tatapan mata sisi mengarah ke wajah Vivian, dengan mata yang berbinar itu berharap dia mengatakan sesuatu agar rasa penasaran nya menghilang…
“Kita keluar yuk,,, aku sudah terlalu lama di sini jadinya aku bosan ingin jalan-jalan..” ucap vivian
“.....................”...~_~
Sisi dengan wajah berbinar nya kemudian murung, “Bukannn ini jawaban yang ingin aku dengar darimu Viviannnnnn…” Batinnya bergejolak.. tampak wajah sisi mengeluarkan ekspresi suram, namun dia tetap mencoba tenang dan menahan untuk mengatakan sesuatu…
“Kamu kenapa? Kenapa wajahmu begituu?” Tanya Vivian yang bingung melihat sisi dengan ekspresi wajahnya yang aneh..
“Yasudah ayo kita jalan-jalan saja keluar…” Ucap sisi yang baru saja mau berdiri
Vivian pun juga mulai beranjak bangun dan merapikan buku-buku yang ada di atas meja..
“Oh yaa Vivian tadi aku melihat ka Lorenzo” Ucap sisi yang tiba-tiba saja keluar dari mulutnya
“Ka Lorenzo sedang apa dia di sini?” Tanya Vivian bingung…
“Tadi dia sempat menyapa ku, lalu aku bertanya kenapa dia di sini, Lalu ka Lorenzo bilang dia menjadi perwakilan untuk pidato universitas menggantikan ayahnya…”
Vivian tampak merenung mendengarkan ucapan Sisi, mau bagaimanapun Lorenzo adalah anak dan sekaligus pewaris pemilik dari universitas Pratama yang sebentar lagi akan menggantikan ayahnya, yang kabarnya akan segera pensiun…
Jadi mungkin dari sekarang dia akan melanjutkan peranan ayahnya untuk melakukan hal yang biasanya ayahnya lakukan…
“Dan kebetulan tadi juga dia menanyakan kamu…” Ucap sisi tiba-tiba
“Menanyakan aku? Lalu kamu jawab apa?” Tanya Vivian dengan penasaran
~“kenapa ka lorenzo menanyakan aku, dan yang lebih pentingnya lagi adalah apa yang di jawab oleh orang ini”~ Batin Vivian
“Yaa aku jawab saja kamu sedang berada di perpustakaan sedang membaca buku …”
“Seharusnya kamu bilang, kamu tidak tau keberadaan ku di mana …” Ucap Vivian, untuk saat ini Vivian belum ingin bertemu dengan Lorenzo, akan sedikit canggung bila mereka bertemu dengan keadaan seperti ini..
“Yahh.. aku sedikit bingung kalau jawab begituu…”
“Bingung kenapa?, kamu cukup bilang tidak tau keberadaan ku. Itu sangat mudah..”
“Masalahnya aku tidak bisa berbohong kepada pria tampan Vivian…”
“.........................” Vivian sudah tidak bisa berkata-kata lagi, wajahnya tampak kaku…. -_-
***************
Setelah itu mereka berjalan meninggalkan perpustakaan dan pergi keluar…
Belum begitu jauh dari area perpustakaan, dan akhirnya merek memutuskan untuk melihat-lihat bazar yang ada di bawah…
Suasana masih terlihat ramai para mahasiswa masih merayakan perayaan, karna ini masih di pertengahan acara, dan bahkan banyak dari mahasiswa luar yang datang ke sini untuk melihat-lihat acara, ataupun mengikuti perlombaan yang di adakan oleh universitas…
Vivian dan sisi terus berjalan menelusuri area bazar yang di buat oleh mahasiswa yang lain…
Namun tiba-tiba ada segerombolan orang mendekat ke arahnya… seperti segerombolan bodyguard yang sigap seperti mengamankan seseorang yang penting di tengah mereka…
Setelah itu terdengar suara teriakan..
“Vivian…..”
Suara yang tampak tidak asing di telinganya, bukankah itu ….
“Ka Lorenzo…,,” Ucap Vivian
Tidak berapa lama Lorenzo muncul di depannya setelah beberapa bodyguard itu menyingkir dari hadapannya..
“Kamu sedang jalan-jalan …? Ucap lorenzo seraya bertanya pada vivian
“Ahh iya ka aku sedang jalan-jalan sama sisi melihat-lihat bazar…”
“Oh begitu…” ucap lorenzo
“Kakak sedang apa di sini?...” ucap Vivian yang mencoba mencari topik pembicaraan…sebenarnya mana mungkin Vivian tidak tau mengapa Lorenzo di sini…
Selain di beritahu oleh sisi, Lorenzo juga adalah penerus dari pemilik universitas Pratama .. dan ini adalah hut ulang tahun universitas Pratama, mana mungkin Lorenzo tidak datang..
“Ahh hari ini aku akan sedikit perpidato, sepatah dua patah kata pada mahasiswa universitas ini..” Ucap lorenzo
Vivian hanya mengangguk dan kemudian secara tiba-tiba sisi menggandeng tangan Vivian, tangannya tampak bergetar seperti seseorang yang gugup…
“ Halo Sisi ?” Ucap lorenzo yang kemudian menyapa sisi
“Halooo … ka Lorenzo…” jawab sisi dengan mata berbinar-binar nya itu…
Belum sempat bertanya banyak, tiba-tiba para mahasiswa langsung berkumpul
…
Kedatangan Lorenzo membuat para mahasiswa berkumpul dan berdesak-desakan, mau bagaimana pun pasti semua orang penasaran siapa pewaris baru dari universitas Pratama, di tambah dengan wajahnya yang rupawan membuat para gadis sampai rela berdesak-desakan untuk melihatnya secara langsung…
Vivian yang tadinya berdiri dengan kokok akhirnya terjatuh karna dorongan dari belakang…
“Ahhh….” Vivian terjatuh terduduk karna dorongan dari belakang, dorongan dari gadis gadis yang ingin melihat Lorenzo
“Vivian… “ ucap lorenzo yang kemudian berjongkok dan membantu nya berdiri
Para bodyguard terlihat sangat sigap saat Lorenzo membantu Vivian, mereka seperti menghalangi para gadis dan memberi ruang untuk Lorenzo membantu Vivian berdiri…
“Kamu tidak apa-apa? Ada yg sakit?” Ucap lorenzo dengan wajah khawatir
“Aku tidak apa-apa kaa…” Ucap Vivian agar Lorenzo tidak mengkhawatirkan nya..
“Bisakah kita pergi ke sana vivian, di sini tampaknya terlalu ramai..” Ucap lorenzo yang mulai memasang badannya di depan Vivian
“Baik kak…” Ucap Vivian yang mulai mengikuti Lorenzo dari belakang
Lorenzo menuntun Vivian kedepan bersama dengan sisi dan di bantu oleh beberapa bodyguard, mereka tampak berdesak-desakan melihat dan berbisik-bisik…
Mau bagaimanapun Lorenzo adalah wajah utama universitas Pratama, dia adalah putra pemilik universitas dan merupakan seorang pengusaha ternama, di tambah wajahnya yang tampan rupawan, siapa yang tidak tertarik kepadanya
Maka dari itu Vivian merasa orang seperti Lorenzo ini pasti memiliki selera yang tinggi untuk mencari pasangan, tidak ada sebersit di fikiran vivian tentang hubungan laki-laki dan perempuan seperti yang pernah sisi katakan…
Vivian tau hal seperti itu tidak pernah terjadi di antara mereka, dia hanya menganggap lorenzo sebagai senior yang baik. Dan Lorenzo yang seperti ini pasti sudah memiliki seseorang yang pantas untuknya…
Tidak berapa lama mereka pun sampai di dalam universitas, karna cukup ramai akhirnya pintu aula di tutup…
Lorenzo tampak menuntun Vivian ke dalam acara, dan di tempatkan di kursi VIP
Karna selanjutnya adalah acara utama yaitu sambutan pimpinan universitas pratama yang akan di wakilkan oleh Lorenzo..
“Kalian duduklah dulu di sini…” Ucap lorenzo
Vivian dan sisi tampak bingung, mereka akhirnya saling memandang satu sama lain…
Acaranya sudah di mulai, melihat MC sudah membacakan naskah untuk acara-acara yang akan di tampilkan..
Mereka tidak pernah berfikir untuk datang ke acara ini dan duduk di kursi VIP, mau bagaimana pun ini adalah acara resmi. dan kursi VIP ini adalah kursi khusus untuk para pengusaha dan orang-orang penting di universitas…
“Vivian… sedang apa kita di sini…” ucap sisi sambil bisik-bisik
“Aku juga tidak tau…” ucap Vivian sambil bisik-bisik
“Ahh.. yaa.. maafkan aku sebelumnya telah membuat kalian bingung, bisakan kalian ikut acara ini, aku tidak begitu mengenali orang-orang di sini…
“Baik ka Lorenzo…” Ucap sisi dengan mata berbinar-binar
“.................” Vivian dengan wajah kaku nya sudah tidak asing dengan sikap sisi
“Oh iyaa Viviannn, setelah acara ini selesai apakah kamu ada janji pergi ke tempat lain?” Tanya lorenzo kepada Vivian yang saat ini duduk di sampingnya
“Ahh ituu.. aku .. “
Vivian tampak gugup, apa yang harus dia katakan, dia sudah ada janji dengan damar akan datang ke tempat rahasia. Tapi dia tidak bisa mengatakan nya, terlebih lagi ada sisi di sampingnya…
“Aku.. sepertinya…”
“Tidak ada ka Lorenzo…” timpal sisi
“Benarkah?” Tanya Lorenzo
“Vivian sesudah selesai di sini kemungkinan pulang, soalnya tadi dia bilang kepadaku hari ini tidak mengajar les dulu” Ucap sisi lagi menjawab pertanyaan Lorenzo
“Oh iyaa benar.. tadi ka monica juga bilang kepadaku dia sedang jalan-jalan dengan yasha.. tadinya aku fikir kamu memiliki janji lain setelah ini..”
“Ahh tidak ada janji apa-apa ka, biasanya juga Vivian klo gk ada les dia tidak pernah pergi ke manapun…” Ucap sisi seperti mewakili Vivian
Wajah Vivian sangat suram, seperti ingin mengumpat…
“Sisiiiiiiiii…..” Batin nya ….
“Ohh begitu yaa…” Ucap lorenzo dan kemudian Sisi tampak mengangguk
“Kalau begituu bagaimana kalau kita jalan-jalan sesudah acara ini selesai?” Tanya Lorenzo
“Wah jalan-jalan aku suka sekali..” ucap sisi dengan wajah berbinar nya itu
Vivian yang ada di tengah Lorenzo dan sisi hanya bisa terdiam, dia bahkan belum bicara apapun tapi sisi telah mewakili nya bicara … dia ingin mengatakan sesuatu namun tampaknya akan canggung bila dia menyela saat mereka sedang berbincang-bincang
“Iya benar, kalau kalian ada waktu luang aku ingin mengajak kalian jalan-jalan setelah acara ini selesai.. itupun kalau kalian mau, aku tidak memaksa kalau kalian tidak mau” Ucap lorenzo
Vivian seperti sedang berancang-ancang untuk berkata tidak, dan ingin mengatakan dia ingin pergi ke suatu tempat, namun sebelum dia berbicara tiba-tiba
“Bolehh… aku suka sekali jalan-jalan.. baru kali ini ada yang mengajak aku jalan-jalan aku jadi terharu “ ucap sisi sambil merangkul pundak Vivian
Vivian yang belum sempat mengatakan apapun akhirnya kesal kepada sisi dan menyikut nya diam- diam…
“Aduh…” ucap sisi sambil meringis..
“Ada apa?...” Tanya Lorenzo bingung
“Tidak apa-apa kaa…” ucap Vivian sambil tersenyum
Setelah itu Vivian langsung mengatakan sesuatu karena sisi sudah mulai terdiam…
“Kak lorenzo mohon maaf sepertinya aku..” ucap Vivian yang belum sempat menyelesaikan kalimatnya…
Namun... tiba-tiba...
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
