Ketua OSIS Sedingin Kulkas

setelah melakukan perjanjian keduanya pun sepakat dengan apa yang mereka katakan, bian mulai mencari cara mendekati amel, karna tujuanya membuat Amel jatuh hati padanya sebelum 100 hari jadian....

Amel berangkat naik bus sekolah,tidak biasanya Amel berangkat sendiri biasanya bersama Angga, setelah pulang menemui bian semalem, Angga mengirim pesan kepada amel, kalo dirinya besok tidak bisa masuk sekolah Karena ada urusan keluarga,,,, Amel tidak banyak tanya lagi pula setiap orang pasti punya urusan,,,,,

bis berhenti di depan gerbang sekolah, seluruh siswa turun secara bergantian, bian yang sedari tadi memang menunggu Amel langsung menghampiri ..

"tumben naik bis ,ojek jemputan Lo mana" sindir bian karna memang hari hari Amel selalu dengan Angga

" masih pagi jangan cari ribut ,belum bertenaga" dan Amel berlalu pergi ...

bian mengikuti dari belakang dan dengan sengaja menggandeng tangan Amel

" galak amat sama pacar, Lo kan udah jadi pacar gue bersikap manis ke" sambil menggenggam tangan Amel, Amel yang merasa risih dengan bian langsung melepaskan genggaman tangan bian ,namun sialnya bian menggenggam dengan sangat erat sampai sampai begitu susah di lepaskan ,

"kenapa malu ...? lagian Lo itu harusnya bersyukur dari sekian banyak cewek cewek yang ngejar gue,elo yang gue pilih" jelas bian sombong ,Amel menghentikan langkahnya

" gue nggak minta buat di pilih lagian gue juga bukan pilihan," sambil tersenyum meniggalkan bian

Bian hanya tersenyum kecil " boleh juga", katanya dan berlalu mengejar Amel....

Sesaat jam istirahat Amel memilih untuk diam dikelas karena dia fikir tidak ada Angga tidak ada energi, biasanya keduanya menikmati sandwich yang sering dibawakan Angga.

" kekantin ayo mel" ajak Jasmine dan olive

" nggak dulu deh, gue mager,kalian berdua aja ", aku menolak ajakan keduanya karena memang sangat tidak berselera makan ...Jasmine dan olive pun pergi ke kantin

" tumben berdua temen kalian mana" tanya bian menghentikan olive dan Jasmine

" dikelas kata Amel,,dia lagi mager ke kantin," dengan raut wajah sedikit takut Jasmine coba menjawab pertanyaan bian....

tidak bicara apapun bian langsung pergi menuju kelas

" ganteng tapi serem kalo ngomong " guamn Jasmine

" jangan keras keras ,nanti ada yang denger " kata olive lirih

bian menemui Amel yang sedang merebahkan kepala nya diatas meja...

" mejanya keras nanti kepalanya sakit " Amel menaikan kepalanya dan melihat bian yang sudah berada di depannya , tanpa memperdulikan bian Amel merebahkan kepalanya lagi, dialasi telapak tangan bian yang begitu cepat menimpa kepala Amel,....

" apaan si ganggu tau nggak" kata Amel kesal

" gue tu nyari pacar gue, tumben mereka cuman ber 2 biasanya kaya lalet bertiga "

sambil memberikan roti kepada amel. " buruan makan nanti sakit perut Lo, atau sengaja biar pingsan terus di gendong " kata bian ngeledek

" gue cuman mau tenang ,mending Lo pergi, dan stop bilang kalo gue ini pacar Lo," Amel berdiri hendak pergi tapi dihalangi bian ,,,,, bian mendekatkan wajahnya dan mengelus rambut Amel, tapi yang terlintas dalam fikiran bian adalah Tiara,

" kalo dari dekat mukalo mirip banget sama Tiara" tanpa sadar bian mengatakan itu di depan Amel,

" gue Amel bukan Tiara" jelasnya ,,,bian pun memundurkan tubuhnya, " gue nggak bermaksud nyama nyamain,kelepasan tadi" Amel seakan tidak perduli dengan kata kata bian, dan pergi meniggalkan kelas ,,, bian pun tampak bingung kenapa dia begitu ceroboh mengatakan hal demikian, kenapa bayangan Tiara seketika hadir dalam ingatan bian ,,,,,,sambil memegangi kepalanya

" siallll.....kalo Amel mikir yang nggak nggak gimana,hancur semua rencanaku" memukul meja dengan keras, untung nya tidak ada siswa lain dikelas selain bian,

Amel duduk bawah pohon ,tempat favorit Amel melepaskan lelah, taman sekolah yang di penuhi bunga dan rumput hijau, tukang kebun sekolah begitu rajin dan sangat mencintai tanaman,karna nyatanya tanaman sekolah begitu subur nan indah, notif pesan masuk dari Angga

" pasti kamu kesepian" Angga seperti tau betul apaa yang sedang di alami Amel dan sesepi apa dirinya

" nggak ada Lo sepi banget,sampe bingung mau ngapain" kata Amel membalas pesan Angga,

" besok aku udah masuk, sabar ya" dengan emot senyum manis ,,,,

" lo harus hancur bian, karna elo gue kehilangan ka Tiara" gumam Amel ..

kembali ke 2013

Aku punya kembaran namanya Tiara, Tiara dan aku begitu berbanding terbalik,, gayaku tomboi sedangkan tiara bergaya modis fashionable,,, dari sejak lahir Tiara mengidap penyakit jantung yang kapan pun bisa merenggut nyawanya ....sejak kecil Tiara tinggal bersama om dan Tante nya di jakarta karna keduanya tidak punya anak sedangkan aku tinggal bersama ayah dan ibu di Surabaya ,hampir setiap bulan ayah dan ibu menjenguk Tiara di Jakarta....

sampai suatu hari Tiara datang berkunjung ke Surabaya...

Ibu dan yah begitu sangat perhatian dengan Tiara ,sampai aku begitu cemburu dengan Tiara, ayah memberikan mobil baru untuk Tiara tanpa ragu, sedangkan aku ,hanya menerima barang bekas Tiara ..

" manusia penyakitan Kayak dia, nggak pantes hidup kenapa. ..? Karna bisanya cuman nyusahin " aku mengamuk di hadapan ayah ,ibu dan juga Tiara

"kenapa karna dia, penyakitan semua yang dia mau di kasih ,sedangkan aku selalu dapet bekasnya dia"

", sadar nggak sih kalian itu egois "

Plakkkkkk suara tamparan ayah menggema di dalam rumah,

" ayah tidak pernah mengajarkan kamu berkata kasar kepada orangtua ,ataupun orang lain,kamu tau dokter bicara apa, umur kakamu tidak lama, sewaktu waktu dia bisa kehilangan nyawanya, sedangkan kamu harimu masih panjang ,masih bisa melakukan hal apapun yang kamu mau" ayah menjelaskan sambil menangis tersedu-sedu

begitu juga ibu dan Tiara ,

Tiara mendekatiku ......

" dek, maaf ya karna aku kamu selalu merasa di nomor duakann, setelah aku pergi kamu bebas melakukan apapun yang kamu mau bareng ayah dan ibu" jelas Tiara menghampiriku yang menangis

" maaf kaka sering merapotkan kamu ,dari dulu hingga kini ,kakak belum bisa jadi kakak yang baik buat kamu" kata Tiara sambil menyeka air mataku, rasanya dunia bgitu hancur aku memeluk Tiara dan pecah sudah tangisku .....

" kamu hebat bisa bertahan sampai sekarang,aku minta maaf karna keegoisanku menyakitimu"

Ayah dan ibu memeluk kami, ayah meminta maaf karna selama ini kurang memperhatikanku dan hanya fokus kepada Tiara,...

Tiara mengajaku bicara ,sambil membuka sebuah kotak berisikan foto dan memberikan nya padaku ..

" dek nama dia bian ,dia anak pling populer di sekolah , anaknya pinter tapi dingin , sifat nya egois dan nggak mau kalah" jelas Tiara sambil menunjukan foto bian kepadaku...

" Kaka cuman mau kamu balesin dendam Kaka ke bian, 2 bulan lalu hampir saja aku mengalami pemerkosaan yang dilakukan geng bian , kenapa aku bisa tau itu mereka,,,, " Tiara coba menjelaskan dengan jelas kejadian itu

" aku pernah menolak cinta bian ,dan lebih memilih Angga temanya,tapi bian mengetahui hal itu dan langsung memukul Angga sampai bian nekat membakar motor kesayangan Angga,, dia dikeluarkan dari geng nya ,aku fikir Maslah ini telah selesai ternyata tidak,,,, bian begitu dendam dengan Angga apapun caranya bian hanya ingin melihat Angga hancur ....

sepulang sekolah seperti biasanya aku pulang dengan Angga tapi hari itu karna Angga ada urusan di sekolah yang belum selesai akupun memutuskan untuk pulang sendiri ,, sesaat aku hendak meninggalkan kelas seorang siswa memberiku kertas bertuliskan

" ada yang mau aku bicarain Ra di ,gudang belakang sekolah \* by Angga"

awalnya aku ragu Karan tidak seperti biasanya Angga mengirim surat ,akupun tidak befikir panjang langsung ku temui Angga di gudang belakang sekolah,,, gudang itu sepi, bahkan tidak pernah terlihat orang sama sekali, aku memangil nama Angga berkali kali, tapi tidak ada sautan dari Angga, hingga akhir nya keluarlah seorang laki laki misterius menggunakan topeng mereka ber 4,,, tanpa basa basi ke 2 teman nya memegang tanganku, dan hampir melepas bajuku, aku berteriak sangat kencang saat salah satu dari mereka menciumku, namun rasanya suara ku tidak terdengar... Aku meronta meminta pertolongan dan memohon untuk di lepaskan , tapi apa yang aku dapat mereka memukulku dengan kasar .... hal yang membuatku lebih kaget Bian datang dengan membawa kamera merekam adegan tidak senonoh itu,,,, aku tidak ingat kenapa Angga sampai tiba di gudang belakang,karna yang aku tau aku benar benar ketakutan,Angga menggendongku keluar dan mengantarku pulang , sampai hari ini ayah dan ibu tidak pernah tau kejadian itu, " tolong Kaka dek,bantu Kaka ....

hari itu menjadi hari terakhir aku bertemu Tiara, karna setelah nya Tiara di bawa ke eropa oleh tante untuk menjalani pengobatan atas izin ayah dan ibu, tapi sayang nya itu tidak bertahan lama ,Tiara menghembuskan nafas terakhirnya saat operasi sedang berlangsung.

Plotwist banget......