Aku Terpanggil Ke Dunia Lain Sebagai Pahlawan Dengan Kemampuan "Menulis" Ku!

Di Guild petualang, Rio hendak mengambil Quest bersama dengan Mai dan Yui. Namun semua kertas quest tidak ada di papan quest.

“Lah, hilang kemana semua Questnya?”

“Yah... Karena ada serangan Goblin King si monster Rank A, semua Quest dan misi untuk para petualang ditarik untuk sementara. Karena semua petualang diperintahkan untuk bersiap jikalau pasukan walikota dan petualang lain gagal mengalahkan mereka. Maka status gawat darurat dinaikkan menjadi siaga 2.”

“Begitu rupanya. Yah sayang banget, tapi mau gimana lagi.”

Rio hanya bisa menghela nafas.

“Bagaimana kalau kita mengobrol sebentar. Aku juga penasaran dengan asal muasalmu nak Rio.”

“A..aa.. itu...”

Ketika mereka sedang mengobrol, tiba-tiba datang lah seorang prajurit dengan tergesa-gesa masuk ke dalam Guild petualang. Semua orang terkejut karena hal itu, lalu salah satu resepsionis menghampiri dirinya.

“Apa yang terjadi dengamu pak?!”

“Mereka... Mereka butuh bantuan... Goblin king.. terlalu kuat! Pak walikota dibuat pingsan olehnya, bahkan dia juga meratakan setengah dari pasukan prajurit kota! Namun berkat para petualang dan Nona Rina dan Nona Luna, kami berhasil membalikkan keadaan untuk sementara. Tapi mereka pasti punya batasnya, maka dari itu Nona Rina menyuruh ku untuk meminta bantuan ke Guild petualang!”

Prajurit itu menjelaskan situasi di medan pertempuran. Hasilnya setengah pasukan prajurit kota rata, yang lainnya terluka. Berkat para petualang mereka bisa membalikkan keadaan untuk sementara.

“Begitu, sepertinya aku sendiri yang harus turun tangan. Nak Rio, ikut lah dengan ku menyusul mereka. Persiapkan dirimu dan anggota party mu, kita akan berangkat 30 menit lagi. Dan yang lain bersiap jikalau pasukan goblin menyerang!” ucap nona Rosetta kepada Rio dan semua orang.

Namun semua orang kaget, mengapa Rio yang merupakan petualang baru mendaftar kemarin yang diajaknya pergi bersama.

“Tunggu! Kenapa harus si anak baru ini?? Dia baru saja mendaftar kemarin! Aku tahu dia menyelesaikan ketiga ujiannya dalam waktu satu hari, tapi tetap saja...” ucap si tukang jagal.

“Diam Valis. Kau tidak tahu kemampuan anak ini, aku melihatnya dengan mata kepala ku sendiri. Dia memiliki keteguhan, kekuatan dan tatapan mata seperti seorang prajurit veteran ketika dia melaksanakan ujian pertama dan kedua. Terlebih lagi, dia juga memburu kedua monster Rank A itu kan?” tegas nona Rosetta kepada Valis sang tukang jagal.

“Prajurit Veteran... Katamu? Anak muda ini?”

Valis menatap Rio dengan rasa tak percaya.

“Dia tidak salah pak Valis. Aku memang mantan seorang tentara... Lebih tepatnya, aku mantan tentara bayaran. Aku sudah menjadi tentara bayaran ketika usia ku 12 tahun, dan aku telah melihat banyak sekali kematian. Bahkan aku sudah membunuh sekitar ribuan nyawa manusia yang tak terhitung jumlahnya.” Ucap Rio menjelaskan tentang dirinya dengan tatapan serius.

Semua orang yang mendengar itu seketika terkejut. Mereka tak percaya bahwa Anak muda seperti Rio adalah mantan seorang tentara bayaran.

“Huh... Ternyata tebakan ku benar ya? Padahal tadi itu hanya tebakan ku saja.” ucap nona Rosetta sambil tertawa.

“Jadi... Kau sengaja membuat ku mengatakan semua itu?”

Nona Rosetta menganggukkan kepanya sambil tertawa. Rio dan semua orang hanya bisa tersenyum pahit melihat tingkah Guild master mereka yang satu ini.

“Baiklah, aku akan kembali dalam 30 menit. Kuharap kau sudah siap saat aku kembali.”

“Ya, siap laksanakan!” balas Rio dengan sikap seperti seorang tentara.

30 menit kemudian Nona Rosetta telah kembali. Dia mengenakan pakaian seperti penyihir kerajaan dengan tudungnya, dengan tongkat permata Hijau, dia nampak seperti penyihir dalam kisah-kisah dongeng pahlawan.

“Aku sudah siap, kau?”

“Ya, kami sudah siap!”

“Baiklah, Ayo kita berangkat!”

Nona Rosetta menghentakkan tongkatnya ke tanah dan seketika kami berempat melayang di udara.

“Uwaaah..?! Apa ini sihir udara?”

“Mai! Aku bisa terbang!”

“Aku juga!”

“Semuanya, ayo kita pergi ke sana!”

“Baik!”

Mereka berempat terbang dan pergi menuju ke tempat Prajurit pembasmian Goblin King berada.

Dengan kecepatan yang tinggi, mereka sampai dalam waktu 15 menit.

“Itu mereka!”

BOOM....!!! Terdengar suara ledakan besar dari arah sana.

“Ledakan apa itu?!”

“Hoho... Sepertinya mereka berdua sedang habis-habisan. Meski mereka hanya bisa bertahan dalam waktu 1 jam saja. Ayo kita turun dan bantu mereka, seharusnya mereka sudah mencapai batasnya sekarang!”

“Baik!”

Mereka pun turun ke bawah. Dan benar saja, Rina sudah terpojok. Sedangkan Luna terpental hingga menabrak dinding tebing bebatuan.

“Uuuuoooorrrgghhh.....!!”

Buaaakk..!!! Goblin King memukul Rina hingga terpental dan jatuh tersungkur tak berdaya. Bahkan Armor merah yang digunakannya hancur berkeping-keping.

“Ugh...!”

Ketika Goblin King ingin memukul kepala Rina, tiba-tiba Rio menendang kepala Goblin king hingga membuatnya terpental.

“Menjauh darinya! Dasar monster jelek!!”

Buaakk...!!

“Uuuarrrgghh....?!”

Wuuuzz...!! Boom!

“Rina! Kau tidak apa-apa??”

“Ri...Rio...? Kenapa kau bisa ada di sini?”

Rina bertanya pada Rio dengan suara lirih.

“Sudah jangan banyak bicara dulu. Aku akan membawa mu dan Luna ke tempat yang aman. Mai, Yui kalian juga bawa semua orang yang masih hidup, dan bawa mereka ke tempat yang aman!”

“Baik!”

Rio menggendong Rina dan juga membawa Luna ke tempat yang aman. Kemudian membaringkan tubuh mereka. Begitu pula dengan Mai dan Yui, mereka membawa beberapa orang yang terluka menggunakan sihir angin mereka.

Dari kejauhan Goblin King melihat Rio, dia membelalakkan matanya karena terkejut dengan apa yang dilihatnya dan berbicara.

“Manusia...? Bukan... Kekuatan itu... Darah dewa...? Kau... Anak dewa...?!”

“Huh... Ternyata kau bisa berbicara ya?”

Goblin King mencari asal suara itu, kemudian dia makin terkejut ketika melihat suara itu berasal dari Nona Rosetta.

“Kau...kau...!! Pri-Primordial...!?” ucap Goblin King sambil gemetar ketakutan.

“Ah, sudah lama tidak ada yang memanggil ku dengan nama itu.”

“Aaargh....!! Aaah....!! Primordial..! PRIMORDIAL!!”

Goblin King itu lari ketakutan, tapi Nona Rosetta tidak akan membiarkannya lari kemana pun.

“Kau pikir kau mau pergi kemana?” ucap Nona Rosetta sembari menghentakkan tongkatnya ke tanah.

Seketika keluar lah akar berduri dari bawah tanah, akar-akar itu mengejar Goblin King dan menangkapnya.

“Uaaarghh...!!!”

Goblin King berteriak sangat keras. Bahkan membuat Rio terkejut karenanya.

“Itu... Teriakkan dari Goblin King? Kenapa dia terdengar seperti ketakutan?? Sepertinya nona Rosetta menyiksanya tanpa ampun. Tapi yang penting aku harus memberikan pertolongan pertama!”

Rio pun mencoba fokus memberikan pertolongan pertama kepada Rina dan Luna. Luka mereka cukup parah, sepertinya mereka memang bertarung habis-habisan melawan Goblin King itu.

“Potion penyembuh tingkat tinggi, sepertinya ini bisa menyelamatkan mereka.”

Rio meminumkan mereka berdua potion penyembuh tingkat tinggi. Dan luka-luka mereka langsung tertutup.

Rio membiarkan mereka untuk beristirahat dan langsung pergi ke tempat Nona Rosetta berada. Dia membantai semua Goblin elit yang menghalangi jalannya.

Ketika sampai Rio melihat pemandangan yang mengerikan. Nona Rosetta benar-benar menyiksa Goblin King itu dengan amat sangat sadis.

“Nona Rosetta- ah ya ampun.”

“Ooh..? Nak Rio? Apa kau sudah membawa semua orang yang masih hidup ke tempat yang aman?”

“Ya, Mai dan Yui sudah membawa mereka semua, dan juga aku telah membasmi semua gerombolan Goblin elit yang tersisa.”

“Bagus lah, aku tinggal membereskan makhluk ini dan misi kita selesai-”

Tiba-tiba energi gelap dan asap hitam yang pekat keluar dari tubuh Goblin King itu.

“Sial! Nak Rio mundur!”

“Eh...? Uwaah....?!”

Nona Rosetta yang terkejut seketika langsung membawa Rio ke tempat yang agak jauh dari makhluk itu.