Ketika Permohonan Bumi Di Kabulkan

Aku sudah berhasil mengumpulkan 2 manusia pilihan tuhan, pertama Rendy yang memiliki kemampuan mengubah dirinya menjadi batu dan magnet, dan yang kedua, aku belum bertemu denganya, katanya dia memiliki kemampuan sihir api.

“Halo selamat siang.” Ucapku.

Aku terkejut melihat seorang perempuan, imut, pendek, rambut panjang, dan cantik. Ini anak SD kah?

“Etoo, hmm, kamu kelas berapa.” Ucapku sedikit gugup bicara dengan ya.

“Umurku sudah 24 tahun. Aku bekerja di perusahaan E, sekarang aku sedang meminta cuti, karena ingin bertemu denganmu. Dan namaku Elena

“Oh, maaf, aku kira kamu anak sekolahan.” Ucapku sambil duduk di kursi

Aku melihat hp ku, berharap Yuven menghubungiku.  Tapi sepertinya di belum sampai di rumah Rendy.

“Aku tahu kamu dari instagram, katanya kamu pernah mencari orang yang memimpikan malaikat, jadi aku menghubungimu. Dan maaf, aku mendapatkan nomor kamu secara ilegal.” Ucap Elena.

“Ohh, iya tidak apa, aku senang kalau kamu menghubungiku.” Ucapku.

“Sebenarnya, aku mendapatkan kekuatan ini sejak dua minggu yang lalu, aku diam saja karena, aku berniat untuk menyembunyikannya. Tapi semenjak ada berkemampuan khusus di luar negeri sana yang diburu dan dibunuh akibat meneror warga, aku jadi takut. Apa lagi pemerintah kita sedang mencari keberadaan berkemampuan khusus.” Ucap Elena.

“Tenang saja, kamu tidak sendiri kok, asistenku sedang menjemput temanmu, yang memiliki kemampuan juga. Seambil menunggu mereka, aku boleh melihat kemampuanmu.” Ucapku.

Elena menganggukkan kepalanya, lalu dia memunculkan api dari telapak tangannya. Wah ini keren sekali, aku sudah mempunyai teman yang memiliki kekuatan tempur, tapi kenapa aku tidak memilikinya, kenapa kemampuanku malah lebih ke support, padahal aku tinggi, bertubuh kekar, jago semua beladiri, masa ada di barisan belakang sih.

“Aku tidak sama sekali merasakan panas sama sekali, saat aku mengeluarkan api ini. Tapi aku pernah membakar tanganku dengan api, aku merasakan sakit. Dan ketika aku mengeluarkan kemampuanku, api tersebut seperti menyatu padaku.” Ucap Elena, menjelaskan hasil percobaannya.

“Hooo, berarti sama dengan Rendy, ketika dia tidak memakai kemampuannya, saat di timpuk batu, dia masih merasakan sakit, tapi jika sudah memakai kemampuannya, damagenya tidak terlalu besar.” Ucapku.

Kami saling bertukar pikiran, satu sama lain. Aku juga mintanya untuk mengubah rambutnya menjadi api, dan ternyata bisa donk, bukan hanya itu tubuhnya juga bisa berubah jadi api. Setiap barang yang menyentuh tubuhnya, akan meleleh dan terbakar.

Aku mendapakan ide yang gila, dan aku akan beritahu ketika Rendy berada disini. Aku dan Elena sedang menyiapkan tempat di halaman rumahku untuk melakukan percobaan ini, aku tidak mungkin melakukannya di dalam rumah, bisa – bisa rumahku hancur. Yang di tunggu – tunggu akhirnya tiba, aku langsung memperkenalkan mereka berdua.

“Nah Elena, ini Rendy, dia masih bocil.” Ucapku sambil berbisik.

“Rendy ini Elena, dia pemilik kemampuan sihir apa.” Ucapku memperkenalkan mereka.

“Salam kenal kak Elena.” Ucap Rendy.

“Iya, salam kenal juga.” Ucap Elena.

Aku langsung masuk ke intinya saja, jadi aku ingin mereka menyatu. Maksudnya, ketika Rendy menutupi dirinya dengan batu, dan membentuk tubuhnya menjadi lebih kekar, Elena menyelimuti tubuh Rendy dengan sihir apinya itu. Jadi mereka bergabung menjadi satu, untuk menciptakan tentara tempur yang tak terkalahkan.

“Apakah kalian paham maksudku?” Tanyaku.

Mereka menganggukkan kepalanya, bertanda kalau mereka paham. Rendy langsung merubah dirinya menjadi manusia batu sesuai dengan arahanku, setelah itu Elena menjadi makhluk api dan menyelimuti tubuh Rendy.

“Elena, coba kamu tambah suhu apimu hingga batu itu menjadi menghitam.” Teriakku

Elena memakai energinya untuk memaksimalkan pembakarannya, dan berhasil. Sekarang mereka telah menjadi manusia magma. Semua yang disentuh oleh Rendy akan terbakar dan meleleh, efek magnet Rendy berguna sekali jika musuh mengenakan pakaian besi, bisa dengan mudah di tangkap dan meleleh dengan satu sentuhan.

Tapi ini tidak berlangsung lama, elenan yang jarang melatih tubuhnya jadi mudah lelah dan energinya sudah habis. Ketika Elena berpisah dengan Rendy, magma yang tercipta menghilang seketika. Tubuh Rendy pun kembali dingin kembali.

“Ohh, jadi, ketika kalian berpisah, semua panas diserap kembali oleh Elena.” Ucapku.

Elena pingsan karena kehabisan energi, aku menggendongnya ke kamar kosong dan membiarkannya istirahat.

“Yuven, ayo kita beli makanan.” Ucapku.

“Biar saya saja bos, bos di rumah saja.” Ucap Yuven.

“Aku sekalian mau jalan – jalan ven, ayo pergi bersama.” Ucapku.

Yuven tidak bisa menolak, dan pada akhirnya kami pergi bersama mencari makanan. Hari ini aku ingin makan junk food, jadi aku dan Yuven pergi ke SFC.

“Yuven kita ke mall itu saja, aku sekalian ingin mencari barang.” Ucapku sambil menunjuk ke arah mall itu.

“Oke siap boss.” Ucap Yuven.

Sebenarnya aku ingin muncul di keramaian saja, kali saja aku menemukan manusia pilihan tuhan lainnya. Aku yakin pasti mereka memilih menutup diri, karena takut dengan situasi sekarang ini.

“Yuven, kita keliling mall ini dulu, baru pergi beli makanannya ya, soalnya aku ingin mencarinya langsung.” Ucapku.

Yuven langsung mengerti dengan ucapanku, dan kami langsung mencarinya. Semua pandangan orang menuju padaku. Aku lupa, baru saja mengungkap identitasku, dengan kata lain sekarang aku artis yutuber, semoga saja tidak ada fans yang fanatik, yang tiba – tiba minta foto dan tanda tangan. Aku mengaktifkan kemampuan membaca pikiranku.

“Ayo kita culik kak Zavier, kita jadikan pemuas kita.” (Cowok)

“Ahhh, calon suamiku lagi ngapain disini.” (Cewek)

“Kak Zavier gay gak ya.” (Cowok)

“Ven, lebih baik kita beli makanan langsung.” Ucapku yang sudah gemetar ketakutan.

“Oke siap bos.” Ucap Yuven.

Tenang, disisi ku ada Yuven yang jago berantem, walaupun aku juga jago, tapi aku takut, pukulanku bisa memutuskan kepala mereka.

Setelah selesai membeli makanan, aku dan Yuven langsung pulang. Aku yakin Elena pasti sudah sadar, jadi kita bisa makan bersama. Sepertinya nanti aku akan meminta Elena untuk bekerja padaku saja. Supaya aku dapat mengkontrol pola olahraga dia juga. Tubuhnya yang lemah seperti itu saja bisa menghasilkan kekuatan setinggi itu, apalagi ketika badannya vit, pasti bisa lebih parah lagi kekuatannya.

Tanpa disadari, jin Awar tengah mengawasi mereka, sepertinya dia sudah mendapatkan informasi yang cukup untuk di laporkan pada Azazil. Jin Awar langsung pergi dan memberi kabar kepada Azazil.

“Bos, tadi kenapa tidak jadi berkeliling, apakah ada yang menganggu bos.” Tanya Yuven.

“Tidak, aku merasa tidak enak badan saja. Jadi aku tidak jadi berkeliling.” Ucapku.

“Bos, kalau ada masalah, apapun itu, mau itu kecil atau besar, saya mohon ceritakan padaku, jangan di pendam sendiri. Saya berjanji akan membantu bos.” Ucap Yuven sambil mengemudi.

“Iya, terima kasih ven.” Ucapku.

Tapi aku minta maaf, karena aku tidak bisa menceritakannya pada siapapun, manusia pilihan tuhan belum banyak yang muncul, jika aku lemes, habis sudah kita, umat manusia.