NovelToon NovelToon
Kampung Pesugihan

Kampung Pesugihan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Iblis / Dunia Lain / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Suami Tak Berguna
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: mermaidku

Sumin terpaksa menikah dengan setyo akibat hamil duluan, hal itu mengakibatkan sumin mau tidak mau harus berpindah ke desa suaminya karena orang tuanya tidak mau menanggung malu atas perbuatan putrinya.

"Gak gak! Jangan tinggal di sini, kena sial aku punya anak kayak kamu. Bisa bisanya malah meteng disek, kalau prianya sugeh gak papa. La ini? Udahlah min minggaten ae seko kene, setres aku punya anak kayak kamu!" Maki mak jum sambil berkacak pinggang.

*****

"Silahkan dipilih! Mau pesugihan yang bagaimana? Menyusui tuyul? Babi ngepet? Kawin sama buaya? Uang balen? Kandang bubrah Atau pesugihan ikan bandeng dengan cara mengorbankan anak kesayanganmu? Dijamin! Kamu akan kaya mendadak dalam hitungan hari!"

selengkapnya>>>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mermaidku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 12 tidur dengan gendruwo

Aris sedang bermain ponsel di atas ranjangnya, ia mencoba mengusir rasa takutnya pada santi. Ia juga berkomat kamit membaca doa doa yang pernah ia pelajari dulu.

"Mas," panggil santi.

"Hmm?"

"Besok malam aku tidur di kamar emak ya, emak minta di temani,"

"Aku besok mau pergi,"

"Kemana mas?"

"Jenguk bapak dan ibuku, sudah lama aku tidak pulang ke sana padahal hanya beda dusun,"

"Owalah, jangan lupa bawakan sembako dan yang lainnya ya mas, mau tidur di sana?"

"Iya, ibuk lagi sakit. Rencananya aku yang mau gantiin ibuk urus panen dulu. Kasihan bapak kalau sendiri," aris masih fokus pada ponselnya, ia bermain game seperti anak kecil padahal umurnya sudah menginjak 34 tahun.

"Yasudah mas kalau begitu, jadi warungnya mau tutup dulu?" Tanya santi sambil membuka kancing dasternya.

"Iya,"

"Mas aku pengen," rayu santi sambil bergelayut manja di tangan aris.

Aris yang melihatnya lekas mendorong istrinya sedikit keras, "mas capek, gak nafsu begituan. Gak bisa berdiri,"

"Tapikan tadi mas gak kerja kan? Libur tadi,"

"Namanya orang capek, aku tadi bantuin ginanjar. Ke rumah pak rt juga, banyak tadi kegiatan ku, jadi capek aku. Sudahlah lain kali saja ya," tolak aris, ia mematikan ponselnya dan menarik selimut.

"Yasudah deh," ucap santi kecewa, sudah 3 minggu ini aris selalu menolak berhubungan badan dengannya. Ia bahkan lebih memilih menyelesaikannya sendiri daripada bersama istrinya.

......................

"Mas mau kemana?" Tanya sumin yang sedang mencuci motor di temani setyo.

"Mau ke itu, rumah ibuku. Sudah lama tidak pulang,"

Sumin yang melihat gelagat aris akhirnya paham, ia langsung mengangguk dan membiarkan aris pergi tanpa banyak tanya lagi.

"Assalamualaikum, pergi dulu ya tyo, min," pamit aris.

Baru mau membuka mulut, Setyo sudah menarik tangan istrinya, "mas aris lagi marahan sama mbak?"

"Tidak tau mas, tadi malam mas aris marahin mbak santi karena mbak santi marahin aku perkara gethuk tadi malam. Mungkin mbak santi yang marah jadi mas aris mau pulang dulu," jelas sumin.

"Masa sih? Gak mungkin mbak santi ngusir mas aris, di usir pulangnya pake mobil lagi,"

"Ya gak tau juga, setauku sih begitu tadi malam,"

......................

Aris membawa mobilnya menuju rumah kedua orang tuanya, "ayo pak buk, sudah belum?"

"Sudah ayo langsung berangkat,"

Aris membawa mobilnya menuju kecamatan, ia langsung membawa kedua orang tuanya menuju rumah pak somad.

"Silahkan masuk, nak aris ya?" Tanya pak somad.

"Iya pak, saya aris dan ini kedua orang tua saya. Kami minta bantuannya pak, kami sudah sadar dari jerat pelet, tapi kami takut dapat di guna guna lagi karena iman tipis kami,"

"Peletnya mbah darsimah?" Tanya pak somad seakan tau arah tujuan pembicaraan ini.

"Iya pak betul sekali, sudah 3 tahun kami terjerat,"

"Ayo siraman dulu ke belakang,"

Aris dan kedua orang tuanya di bawa ke halaman belakang yang luas, di sana juga banyak orang yang sedang berobat pada pak somad. Ada beberapa sesepuh yang sedang meruqyah, ada juga yang sedang mengaji di ruangan lain.

"Sudah siap ya? Jika nanti saat siraman ada yang menganggu dan mencoba menakuti, tolong jangan berteriak," peringat pak somad.

"Maksudnya siapa yang menganggu pak?"

"Ya dedemit yang di kirim mbah darsimah, lebih baik pingsan daripada menjerit. Karena jeritan kalian itu menjadi kekuatan untuk mereka,"

Aris dan kedua orang tuanya lekas berganti baju dengan kemben dan sarung. Mereka membaca doa doa yang di beri tahukan pak somad dan mandi dengan air yang di campur garam.

Setelah mandi, mereka di arahkan untuk sholat taubat dan mengaji.

"Selama 7 hari, jangan pikirkan yang lain lain. Fokus saja pada apa yang akan kalian lakukan, insyaallah mereka tidak berani menganggu,"

"Baik pak,"

......................

"Mas ayo sholat," ajak sumin.

"Sholat sendiri sana aku males, kan aku sudah bilang aku gak mau sholat," tolak setyo.

"Kenapa sih mas? Kamu jadi berubah gini? Kamu ikut ikutan nyembah demit ya?" Hardik sumin dengan penuh kekesalan yang sudah ia tahan selama ini.

"Kalau ngomong yang bener! Jangan bikin masalah ya kamu! Kamu nuduh aku? Ohhh jangan jangan kamu sengaja cari masalah ya biar bisa cerai dan diam diam menjalin hubungan dengan mas aris?"

Sumin rasanya di hantam gada, hatinya hancur mendengar suaminya berkata begitu padanya, "aku gak pernah kepikiran begitu, aku hanya tanya kenapa kamu gak mau sholat lagi!"

"Halah banyak omong!"

"Mas!"

Setyo yang merasa kesal langsung menampar wajah sumin dengan keras, tak sampai disitu sumin di cekik dan di pukuli oleh setyo.

"Ampun mas," rengek sumin, wajahnya lebam lebam dan mengeluarkan darah. Ia rasanya pusing dan hampir kehilangan kesadaran.

"Awas kamu cari masalah lagi sama aku!"

Cuihhh

Setyo meludah di depan sumin, ia langsung keluar dari kamar dan membanting pintu dengan keras.

"Aduhh sakit...." Sumin mengelap bibirnya yang terasa perih, ada darah yang keluar dari sobekan di ujung bibirnya.

......................

"Gimana mak caranya? Aku takut lihat wujudnya," tanya santi sambil meremas dasternya.

"Kamu tinggal berbaring di ranjang tanpa pakaian, setalah itu tutup mata. Kalau ada yang menyentuh dan melakukan hal itu padamu jangan sesekali kamu membuka mata," peringat mak yem.

"Kenapa mak memangnya kalau aku gak sengaja buka mata?"

"Nanti kamu takut,"

"Beneran bisa makin kaya mak?"

"Iya lah,"

Santi menyisir rambutnya terlebih dahulu sambil menunggu mak yem yang sedang menyalakan dupa dan wewangian lainnya, "baca mantra mak?"

"Tidak perlu, mak yang akan panggil nanti,"

"Mak kapan mas aris mau di pelet lagi? Aku takut mas aris kebal dan tidak bisa lagi aku dapatkan,"

"Memangnya ada perawan disini? Kamu kan tau syaratnya itu,"

"Aku akan cari di kota mak tenang saja,"

"Ya sudah atur saja, sudah lekas tidur di sana mak akan keluar,"

"Ya mak,"

Santi berbaring di ranjang tanpa baju, ia langsung memejamkan matanya. Ia takut namun entah kenapa ia malah merasa tidak sabar melakukan itu dengan demit yang di panggil mak Yem.

Pukul 12 malam, di pojok kamar ada gendruwo yang sangat hitam legam. Bulunya tidak banyak namun tampak mengerikan, "aku datang,"

Mendengar itu, santi sedikit terkejut namun ia berusaha tetap tenang, "nggih, silahkan memakai tubuhku sesuai perjanjian yang sudah di buat dengan mak yem,"

Santi merasa geli saat kulitnya bersentuhan langsung dengan bulu bulu milik gendruwo itu, ia beberapa kali tersenyum karena merasa geli dan bahagia.

Gendruwo itu terus membolak balikkan badan santi sesukanya sampai ia puas, santi rasanya ingin menangis karena kemalu^annya terasa sangat sakit dan perih. Pahanya juga terlihat lebam lebam akibat percintaan yang kasar itu.

1
Riadatul Jannah
lnjut tbor update terusss
Riadatul Jannah
ceritanya bagus bngt thor. cepet dong updatenya thor please
Anonymous
ayo Riis sing wani ngono lhooo
Martin Karnarukma
Luar biasa
Riadatul Jannah
ceritanya bagus. semoga authotnya bisa up smpe END
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!