NovelToon NovelToon
Istri Cantik Si Pewaris Lumpuh

Istri Cantik Si Pewaris Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Pengasuh / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Harsie Alive

Arin seorang penyandang disabilitas menyelamatkan David dari serangan preman di tepi pantai. Dia membawa pria itu ke rumahnya dan menemukan bahwa David adalah putra dari penyelamatnya di masa lalu. Tapi gawat, pria itu lupa ingatan!
Bencana dimulai, David Bima Carat sebagai pewaris perusahaan besar dinyatakan hilang oleh teman-teman dan adiknya. Kenyataannya David diserang oleh salah satu sahabatnya atas perintah pria tua di balik layar yang menuduh keluarga David menculik adiknya.
Rekan David berusaha mencari keberadaannya, sedang di sana, David terjebak dalam pernikahan dengan Arin karena jebakan pembenci gadis itu.
Bagaimana teman-teman David mengungkap kasus hilangnya David? siapa pria tua yang memerintahkan orang itu menyerang David dan siapa adik yang dia maksud? bagaimana kelanjutan hubungan antara Arin dan David? Benarkah David lupa ingatan atau hanya sandiwara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

^^^Sia-sia melemparkan mutiara ke mulut babi, sama juga halnya dengan menasehati orang bebal, semua itu sia-sia. Karena sudah jelas akhirnya seperti apa, sia-sia.^^^

^^^-Arin-^^^

...****************...

Arin tiba di klinik Sehati, klinik pengobatan kota yang cukup disenangi masyarakat karena pelayanannya yang memuaskan.

Arin datang dengan wajahnya yang ceria. Seberat apapun keadaan, dia masih bisa tetap tersenyum walau dunianya seperti dihancurkan oleh alat berat.

Dengan langkah ceria dia memasuki bangunan klinik. Tatapan sinis dari beberapa perawat tidak membuatnya terganggu, karena sudah biasa gadis itu menghadapi tatapan merendahkan dari orang-orang seperti mereka.

" ups... Si cacat datang... Masih betah kerja ya!?"

" hihihi.... Lihat kakinya, bagaimana caranya jdi perawat kalau kakinya saja buntung hahahahah!!"

" Jadi perawat jangan sok ramah, pasien yang gak punya uang gak usah dirawat, ini malah ngerepotin diri sendiri dan seisi klinik, orang-orang tuli memang gak bisa dengar nasihat ya!"

''ups... Kan memang gak bisa dengar hahahaha..." ejek mereka bergantian dan sepanjang Arin memasuki klinik.

Seolah sudah memasang tembok tebal di telinga dan hatinya, Arin tidak lagi menanggapi ucapan mereka dan bahkan menganggapnya sebagai kentut yang bau.

" Arin, jangan dengar ucapan mereka!" ucap seorang petugas administrasi di klinik itu.

Arin tersenyum lembut menatap gadis itu," Tidak apa Wanda, aku sudah biasa," balasnya.

"Padahal Arin ini gadis yang baik dan peduli pada sesama, kenapa kalian mengatakan hal-hal yang jahat seperti itu!" ucap Wanda pada rekan-rekan nya.

" Wanda sudahlah, kau terlalu baik mau berteman dengan orang seperti dia!"

" Kemarilah, jangan dekat-dekat dengan si cacat itu!" ucap yang lainnya.

Wanda tersenyum tipis, tapi tak ada yang melihatnya," Hey jangan begitu, biar bagaimanapun Arin itu teman kita!" ucap Wanda sambil menggenggam tangan Arin dengan lembut.

" Jangan dengar apa kata mereka Arin, oh iya, aku tadi memilihkan beberapa bantalan duduk, yang lain sudah kebagian, aku letakkan milikmu di atas.meja, " ucap Wanda sambil tersenyum hangat.

" Terimakasih Wanda, kau tidak perlu melakukan hal seperti itu,"ucap Arin.

Gadis itu pergi dari sana lalu masuk ke kantor dokter kepala klinik.

Dengan tenang Arin menghampiri dokter," Selamat siang dok, " sapanya.

" Ahh... Kau sudah datang, duduklah, apa yang ingin kau bicarakan?" tanya dokter itu, mereka sudah berkomunikasi sebelumnya.

" Saya ingin menyerahkan surat pengunduran diri dok," ucap Arin seraya meletakkan surat pengunduran dirinya di atas meja.

Dokter laki-laki itu tampak terkejut, " Loh Arin... Apa karena perbuatan mereka!?" tanyanya langsung merujuk pada ejekan dan perundungan yang dialami Arin.

Gadis itu menggelengkan kepalanya," tidak dok, saya punya tanggungjawab yang lebih berat sekarang, ada yang harus saya rawat sendiri di rumah. Selain itu, saya juga sudah bosan dengan pekerjaan ini" ucapnya berbohong.

" Selain itu, waktu saya terlalu percuma kalau dibuang untuk bekerja bersama orang bodoh, saya tidak mau melakukan pekerjaan yang sia-sia seperti mereka dok, " balasnya sambil tersenyum simpul.

Derrick selalu dibuat terkejut dengan sifat kerena Arin. Prinsip gadis itu memang tidak bisa diremehkan.

" Dari mana kau mempelajari kata-kata keren itu!?" tanya Derrick tak habis pikir.

"Buku Teragung dan Termulia, anda juga pasti punya di rumah, rajin baca bagian hikmat Salomo dok, anda akan jadi cerdas dan bijak!" ucap Arin seraya menyentuh kepalanya dengan senyumannya yang penuh misteri.

Derrick hanya bisa mati kata di depan gadis itu. Tetapi di satu sisi dia menyayangkan bakat Arin di dunia kesehatan.

Bagi Arin, menjadi perawat adalah cita-cita terbesarnya sejak dia kecil. Dia bahkan tidak menyangka kalau paman baiknya itu menyekolahkan dirinya sampai tamat kuliah dengan beasiswa dan tunjangan hidup yang jumlahnya sangat besar sampai mampu menyokong hidupnya hingga hari ini.

Tetapi karena kondisi yang tidak menyenangkan, Arin memilih untuk keluar dari pekerjaannya.

"Hahh.... Maafkan aku Arin, aku tidak bisa membuatmu nyaman," sesal dokter Derrick.

" Tidak dok, saya sudah sangat senang bisa bekerja selama dua tahun ini bersama dokter, selanjutnya mari kita bertemu di kesempatan yang lebih baik!" ucap Arin dengan senyuman di wajahnya.

Derrick mengangguk," Kalau begitu, ayo, ku traktir makan sebagai perpisahan, "

" Ngomong-ngomong aku juga akan pindah dengan alasan yang sama, aku tidak suka dengan sikap perawat di sini, semuanya munafik!" bisik Derrick seraya merangkul bahu Arin dengan ramah, sudah hal yang biasa di antara keduanya

Tanpa mereka sadari, Wanda mencuri dengar pembicaraan mereka dari luar ruangan.

Gadis itu mengeraskan rahangnya, dia sangat membenci Arin yang tanpa berusaha keras pun sudah disukai oleh banyak orang.

" Padahal dia cacat, dia itu tuli dan buntung, bagaimana bisa manusia manusia bodoh ini sampai begitu menyukainya!" kesal Wanda tidak terima.

" Arin... Awas saja kau, aku tidak akan membuat hidupmu tenang, aku penasaran, apa maksudmu dengan merawat seseorang sekarang? Aku tidak tahu kau memberi layanan seperti itu!" batin Wanda.

" Aku harus memeriksanya!" batin gadis yang selama ini hanya berpura-pura baik di depan Arin tetapi diam-diam menyebarkan berbagai rumor jahat tentang Arin.

Derrick dan Arin keluar sambil tertawa selayaknya teman yang sangat akrab.

" Ehh.. Dokter Derrick, Arin, sepertinya kalian sangat senang, sedang membicarakan apa?" tanyanya dengan suara selembut dan serakah mungkin.

"ohh... Wanda, kami akan maka...

" Bukan apa-apa, lanjutkan pekerjaanmu, ohh iya urus pengunduran diri Arin, dan bayarkan sisa upahnya sampai bulan ini, segera!" potong dokter Derrick.

Dia menatap Wanda dengan tatapan tidak suka, Arin yang tidak tahu apa-apa hanya menatap heran atas sikap Derrick

Wanda sangat terkejut saat mendengar kalau Arin akan mengundurkan diri. Dia ingin menanyakan hal itu lagi, yaoi Derrick tampaknya sangat risih dengan kehadiran nya.

Di saat yang sama, Max tiba di klinik itu.

" Rick!! Derrick kau di mana!" teriaknya melengking.

Setiap pasang mata tertuju pada bocah edan yang senang membuat masalah itu. Para perawat sontak menatapnya dengan tatapan berbinar, jarang-jarang ada pria tampan bagai pangeran yang keluar dari novel datang ke klinik itu.

"Rick, kau di mana!!" teriaknya seperti orang kebelet pipis.

Mendengar suar Max, Derrick memutar malas kedua bola matanya," bocah edan," geramnya.

" Siapa dok?" tanya Wanda dengan suara lembut.

Tapi Derrick sama sekali tidak menanggapinya.

" Arin ayo, ada orang gila yang mengamuk, biar ku kenalkan padamu!!" ucap Derrick yang spontan menggenggam tangan Arin.

"Siapa dok?"tanya Arin.

" Orang sinting, tapi otaknya jenius!" ucap Derrick dengan wajah sumringah.

Wanda yang dicueki habis oleh Derrick berdecak kesal, dia mengeratkan kepala tangannya, menatap tajam ke arah Arin dan Derrick.

" Sialan kau Arin, akan ku buat kau menyesal Arin, akan ku buat kau malu di seluruh kota!" batinnya.

Semakin kesalahan Wanda pada Arin yang disukai banyak orang. Padahal dia merasa dirinya lebih cantik, lebih pintar dan lebih dicintai oleh semua orang.

Seharusnya dia yang salah anak Camat kota itu lebih dihormati dan disayangi, bukan Arin yang cacat itu.

" Sialan kau Arin, akan ku buat kau menyesal!" geram gadis itu terus menerus seolah sedang membaca mantra.

Dia mengikuti mereka dari belakang. Sama seperti perawat lainnya yang langsung menghampiri Wanda begitu melihat Arin digandeng oleh dokter Derrick.

"Wahhh parah si cacat!" ucap mereka menatap ke arah Arin.

"Wanda kamu kan suka sama dokter Derrick, terus dokter juga kayaknya perhatian sama kamu, tapi kok kamu biarkan si cacat itu dekat-dekat dokter Derrick!?" tegur rekannya.

" Jangan begitu, Arin pasti belum tahu, atau gak sadar, padahal aku udah cerita," tuturnya dengan wajah sedih.

" Tuh kan, kamu terlalu baik dan cantik, gini nih kalau cewek polos ditipu sama orang cacat!" bisik mereka yang kerap kali merendahkan Arin atas tuduhan tak berdasar.

" Sudahlah, dia mungkin saja lupa, jangan begitu, kita ini teman" balas Wanda dengan suaranya yang lembut.

Tetapi di dalam hati dia sudah kebakaran janggut, " Seharusnya kalian memperhatikan aku seorang, bukan perempuan cacat tidak berguna.itu!!" kesal Wanda.

" awas saja kau Arin!" kesalnya.

Selama ini Wanda menyebar kebohongan dibalik cara bicaranya yang lembut dan senyumnya yang manis. Tetapi Anna memilih diam dan melarang Derrick menegur orang-orang itu.

Alasannya satu, dia hanya merasa kasihan pada orang bodoh itu, mereka bisa saja dipecat dan mendapat nilai buruk di mata orang.

Percuma menghabiskan tenaga menasehati dan menegur mereka kalau telinga mereka bahkan tidak bisa menyaring mana perkataan sampah, mana perkataan yang benar.

Arin menyebutnya sebagai sebuah bentu 'belas kasih' pada yang derajat kecerdasannya lebih rendah dari dirinya.

1
famida
ok gak cerita ni... cuma jangan terlalu lama update nyer...
famida
jangan lama sangat update nyer Thor.... nanti bosan....
Melvi Ana
apakah Airin....?
Moms Arkha
lanjut
Harsie Alive
sampai sejauh ini, masih sepi 😣
Septian Ramadhan
aku baru buka kotak notifikasi, semangat thor up terus
Harsie Alive
hai yuk letakkan komentar kalian, tunggu kelanjutannya ya 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!