NovelToon NovelToon
Story My Life

Story My Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Nikahmuda / Mafia / Berbaikan / Lari dari Pernikahan / Pembaca Pikiran
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ria qomara

Menceritakan Fera seorang wanita yang keras kepala, yang selalu membuat orang tuanya seperti naik darah. Ada saja yang wanita itu lakukan. Hingga pada suatu hari papanya menjodohkan dia dengan pria muda yaitu rekan bisnis papanya tapi Fera menolak. Lalu bagaimana kisah selanjutnya tentang keseharian dan kehidupan Fera ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria qomara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terpaksa berangkat ke kantor

Fera menghela nafas lalu menatap Milani, dia yakin kalau Milani juga takut pada Papanya karena beliau adalah Omnya sendiri, om yang paling galak di antara saudara-saudara papanya yang lain.

"Mil kamu yakin tidak bisa bantu aku," ucap Fera, dia berharap-harap cemas.

"Maaf banget aku benar-benar tidak bisa membantu kamu, begini saja kamu turuti keinginan Papa kamu gak lama kok, bertahan saja selama satu minggu nanti kamu juga akan terbiasa," ucap Milani.

Fera memejamkan mata, sekilas ia berpikir tentang ucapan Milani.

"Yaudah aku coba dulu tapi_" kalimatnya di jeda karena memang benar-benar tak sanggup.

"Fer, aku tau ini sulit tapi, ayolah jika aku anak tunggal seperti kamu, mungkin Papa aku akan memaksa juga aku untuk mengelola bisnisnya," ucap Milani.

"Baiklah akan aku coba selama satu minggu," ucap Fera.

Seketika hatinya sudah merasa lega karena mendapat solusi dari Milani, walaupun tetap saja dirinya tak bisa menghindari pekerjaan papanya.

"Yaudah aku pulang, takut Papa malah nyariin ke teman-temanku lagi," ucap Fera.

"Kamu yakin kan mau pulang," ucap Milani.

"Iya aku yakin," ucap Fera.

Ia pun berpamitan lalu memesan taksi online menuju rumahnya, rasanta jantungnya berdegup dengan kencang seolah tau apa yang akan terjadi sebentar lagi.

"Sudah sampai neng!" Ucap supir taksi itu.

"Iya terimakasih ya pak," ucapnya setelah membayar ia pun turun.

kemudian ia membuka gerbang ternyata belum di gembok, sepi sekali rumahnya biasanya jam segini security ataupun asisten rumah tangganya masih berada di luar rumahnya tapi hari ini tidak ada sama sekali. Lampu rumah masih menyala pertanda sang tuan rumah masih belum tidur.

Jantungnya semakin berdetak kencang, ia memberanikan diri untuk membuka pintu utama tapi ternyata masih belum terkunci juga.

Ia pun berjalan pelan menuju kamarnya, berharap lolos dari omelan papanya malam ini.

Namun....

"Darimana kamu jam segini baru pulang, pergi tidak pamit!" ucap pak Hamdani turun dari tangga.

"Papa," gumamnya pelan.

"Darimana kamu anak gadis jam segini baru pulang, apa kamu masih bertemu dengan teman kamu itu," ucap pak Hamdani.

"Enggak Pa, aku dari rumah Milani," ucap Fera.

"Milani? Lalu kenapa tidak pamit dimana adab kamu padahal di rumah masih ada orang tua," ucapnya lagi.

"Tadi Papa sama Mama kan tidak ada," ucap Fera.

"Oh ya!"

"Pa aku_"

"Mulai hari ini jangan pernah keluar kemana-mana selain ke kantor," ucap pak Hamdani.

"Pa aku tuh bukan tahanan, jangan seenaknya bikin aturan Pa." Fera sangat kesal dengan Papanya kenapa bisa berlebihan seperti itu.

"Papa juga akan bilang ke Milani untuk menyuruh kamu pulang jika ke rumahnya saat malam hari," Imbuhnya.

"Fera akan ke kantor Papa tapi_"

"Tapi apa?"

"Hanya satu minggu setelah itu Fera tidak akan pernah lagi untuk ke sana," ucap Fera melanjutkan kalimatnya yang terjeda.

"Baik kalau itu mau kamu," ucap pak Hamdani lalu pergi.

Fera menghela nafas lega karena Papanya tidak marah besar tapi ia masih kesal saja dengan aturan berlebihan papanya, dari kejauhan bu Hamdani melihat putrinya dan sedikit tidak terima dengan apa yang suaminya itu lakukan tapi ia tidak bisa apa-apa selain menyuruh putrinya itu untuk sabar.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Keesokan paginya, ia telah bersiap memakai pakaian terbaik untuk ke kantor. Walaupun ia tak ingin sekali melakukan hal ini.

"Sarapan dulu sayang," ucap bu Hamdani.

"Iya Ma," ucapnya lalu mengambil roti dan selai yang sudah siapkan.

"Bagaimana kamu sudah siap kan untuk hari ini, Mama tau kamu masih tidak mau kan tapi apapun alasan kamu untuk menolak Papa pasti dia akan terus memaksa kamu untuk tetap memimpin perusahaan Hamdani group," ucap bu Hamdani.

"Iya Ma, sudah ya Fera mau mau berangkat," ucap Fera lalu beranjak pergi setelah menyalami tangan Mamanya.

Ia pun mengeluarkan mobilnya, dirinya bukan tidak mau semua fasilitasnya di sita tapi dia takut jika papanya akan berbuat nekat seperti beberapa tahun yang lalu.

Drrrt drrrt

"Iya Hallo..."

"Hei Fer,kamu semalam bilang kalau pergi ke rumahku," ucap suara seseorang di sebrang telepon sana, tadi Fera langsung mengangkat saja tanpa melihat siapa yang menelpon, saat di lihat rupanya itu dari Milani.

"Hallo... ih jawablah Fer," ucap Milani.

"Iya mau bagaimana lagi, emang semalam aku habis dari rumah kamu kan Mil," ucap Fera.

"Kamu tau tadi subuh Om Hamdan menelponku dan mengomeliku, dia juga menyuruh aku untuk terus menasehati kamu supaya membujuk kamu terus untuk memimpin perusahaannya," ucap Milani.

"Lagian kenapa kamu harus jujur sih, ini itu sama aja kamu yang melakukan kesalahan, aku yang kena getahnya juga," sambungnya.

"Ya mau bagaimana lagi, aku tidak tau harus jawab apa, jadi aku jujur saja," ucap Fera.

"Kamu ada dimana?" Tanya Milani.

"Dijalan!" Jawabnya.

"Yaudah aku matikan panggilannya ya, hati-hati jangan sampai nabrak entar aku juga yang ikut dimarahi sama tuan Hamdani," ucap Milani.

"Iya ya bawel," ucap Fera lalu mereka berhenti berbicara.

Fera terus menyetir, dia menikmati pagi yang indah ini. Melihat kendaraan berlalu lalang, padat dan terkadang macet.

"Kalau saja aku punya kakak seperti Milani mungkin hidupku akan lebih baik dari ini," gumamnya dalam hati tapi mau bagaimana lagi jika takdirnya memang ia harus menjadi anak tunggal.

Terkadang ia bingung kan sepupunya banyak, mereka juga punya kakak ataupun adik, kenapa papanya tidak memberikannya pada mereka saja kan itu lebih baik.

Ditempat lain pak Hamdani sudah keluar dari kamarnya, dia menanyakan keberadaan putrinya karena tidak kelihatan.

"Kemana Fera Ma?" Tanya pada sang istri.

"Fera sudah berangkat kan kamu sendiri yang menyuruh dia ke kantor," jawab sang istri.

"Oh baguslah ternyata dia mau juga berangkat," ucap pak Hamdani.

"Kamu kenapa sih memaksa Fera lebih baik kamu biarkan saja dia dengan apa yang ia suka, karena bisa jadi dia sangat tertekan," ucap bu Hamdani.

"Lalu aku harus apa? Menjual perusahaan itu, kamu tau kan kita hanya punya Fera. Dia satu-satunya anak kita dan dia juga penerus perusahaan Hamdani group, kalau bukan dia siapa lagi," ucap pak Hamdani.

"Iya aku tau, tapi kamu seakan menekan dia Mas, itu dampaknya tidak baik buat dia," ucap bu Hamdani.

"Dia itu sudah dewasa Ma, sudah waktunya mengenal dunia bisnis bukan nongkrong gak jelas, keluar malam gak jelas, Tidak ada gunanya yang ada buang-buang waktu," ucap pak Hamdani.

"Ngomong sama kamu sama aja kayak bicara sama batu," ucap bu Hamdani, namun suaminya tak menggapi. Ia langsung menuju meja makan dengan makanan yang sudah disiapkan oleh istrinya. Nanti dia juga akan ke kantor untuk menemui putrinya untuk melihat kinerjanya.

1
eka siti N
efeknya gini, kalau ayah mau A eh s ibu milih B. jadi ke anaknya bingung 😁✌️
ditampung dulu Thor. . semangat
eka siti N
pemikiran bocah emang 😅
eka siti N
bener loh fer, kasian tuh papa nya hehe
eka siti N
ngakk aku tuh 😅✌️
eka siti N
Fera ternyata anak mami ni ya 😁
eka siti N
imajinasi ku langsung menerka", gimana kalu si Fera tiba" dianterin Sama pria yg mau dijodohkan. secara tidak sengaja ya 🤭 aduh udah nebak kmna aja, maaf kan ya Thor.
eka siti N
pasti pria itu 🤭✌️
eka siti N
dari sini aku mikir ada maksud lain dari papanya. apakah tentang perjodohan itu?
eka siti N
tokoh utamnya Fera ya... duh nona muda
eka siti N
semangat
eka siti N
mampir juga ya kak "Mata Batin"
eka siti N
semangat
eka siti N: aku tampung dulu ya buat Baan bacaan ,ditandai dulu hehe ..
Ria qomara: terimakasih kak
total 2 replies
eka siti N
mampir juga ya kak☺️
Rina Zulkifli
semangat kak ❤️
Ria qomara: insya Allah kak, terimakasih 🙏
total 1 replies
Ria qomara
Hallo kak! Mampir yuk ke cerita ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!