Ketika Permohonan Bumi Di Kabulkan

Setelah mendengar penjelasan dari Elena dan Hanifa, aku sudah menganalisa akan menghadapi mereka seperti apa. Aku tidak berpikir untuk melawan mulai dari peringkat 9.

Peringkat tidak menentukan seberapa besar kemampuan supranatural mereka, bisa jadi pengaruh mereka.

Terlihat mereka seperti berpikir bagaimana kita semua harus bertindak. Masing – masing dari target kita pasti memiliki anak buah yang juga memiliki kemampuan khusus yang banyak, sedangkan kita, hanya sedikit.

“Jadi apa yang harus kita lakukan Zavier.” Tanya Rey.

“Kita tidak akan menyerang semuanya sekaligus. Melainkan kita harus menyerang pusatnya.” Ucapku.

“Maksudnya?” Tanya Elena.

“Kemampuan yang diberikan Iblis harus memberikan tumbal nyawa manusia setiap harinya, tapi kita belum tahu, apa yang terjadi ketika pemilik kemampuan tersebut jika tidak bisa memenuhi itu semua. Apakah mereka akan mati? Atau hal yang lainnya, kita belum tahu itu.” Ucapku.

Mereka masih belum paham dengan apa yang aku maksud.

“Kita serang mafia dulu. Yang kita tahu, mafia selalu memiliki bisnis ilegal, yang selalu bertentangan dengan pemerintah. Aku curiga kalau mereka adalah sindikat perdagangan manusia terbesar di negara ini.” Jelasku.

“Jadi Yuven, tugas pertama kau adalah, cari tahu semua pergerakan mafia tersebut, cari semua informasi sekecil apapun. Tapi kita tidak bergerak sekarang, kita mendirikan benteng kita dulu, nanti aku akan beri kabar lagi jika waktunya tepat.” Ucapku.

Semua mengerti apa yang gue maksud, sekarang mereka menjalankan tugasnya masing – masing. Yuven membantu Rey dan yan lain untuk mempersiapkan perlengkapan di ruang dimensi, sedangkan aku, melakukan live streaming, mencari para manusia pilihan tuhan lainnya.

Semua fokus pada tugas mereka masing – masing, Yuven aku tugaskan untuk mendokumentasi dan membuat laporan kegiatan mereka semua. Aku mau mereka saling bekerja sama, walaupun mereka sudah selesai dengan tugs masing – masing.

Setelah selesai melakukan live streaming, tiba – tiba aku merasakan hal yang aneh, kepalaku sedikit pusing, aku berjalan menuju ke pintu kamar, saat melewati cermin, aku terkegut karena bagian tubuhku paling bawah menghilang, tapi setelah aku raba – raba, bagian tubuhku masih ada, tidak hilang, hanya saja tidak terlihat.

“Akhirnya aku mendapakan kemampuan baru lagi.” Gumamku.

Aku merahasiakannya sebentar agar fokus mereka tidak terpecah. Setelah berpikir panjang, aku bisa menyimpulkan, kalau kemampuan untukku adalah, memiliki banyak kemampuan dan jika kemampuan yang sama dengan orang lain, aku bisa mengetahuinya dan lebih memaksimalkannya, contohnya seperti kemampuan Rey, ruang dimensi yang hanya bisa di masuki atas seizin dan portal dari pembuat, aku bisa tahu dan bisa memasukinya tanpa izin pemiliknya.

Karena aku memiliki kemampuan transparan atau menghilang, mungkin aku akan ikut Yuven dalam misi pengintaian besok.

…

Keesokan harinya kami mulai briefing sebelum melaksanakan tugas kembali, dari tim peralatan Irvan, Umar, Tio, dan Intan memberikan sesuatu pada Yuven.

“Tunggu, sebelum itu aku akan menunjukkan sesuatu pada kalian.” Ucapku.

Aku mengaktifkan kemampuanku, lalu menghilang dari hadapan mereka semua. Yang lain sudah pasti terkejut.

“Aku memiliki kemampuan menghilang, baru saja kemarin aku mendapatkannya setelah selesai live streaming. Jadi aku memutuskan untuk ikut bersama Yuven.” Ucapku.

“Bos, biar saya sendiri saja, kami masih butuh sosok pemimpin disini.” Ucap Yuven.

“Tidak Yuven, aku mau ikut, setelah aku pikirkan, berdua lebih baik. Kita bisa saling berpencar untuk mencari informasi.” Ucapku.

“Baiklah kalau itu sudah keputusan kak Zavier, kalian harus pakai ini.” Ucap Intan memberikan softlens kepadaku dan Yuven.

“Softlens ini bisa merekam apa yang kalian lihat, ini sudah kami koneksikan ke komputer, jadi apa yang terekam akan langsung tersave di komputer. Kami juga sudah meminta Rey membuatkan ruangan khusus pengintaian, ya tentu saja ruanganya yang memiliki sinyal yang kuat.” Ucap Intan.

“Dan ini, GPS kecil yang berbentuk baterai jam ini, harus selalu berada di tas kalian, atau kantung, jangan sampai hilang, agar kami dapat memantau posisi kalian diaman.” Ucap Irvan.

“Dan jangan lupa, HT yang berbentuk earphone ini, sinyal mereka sangat kuat, bisa terhubung dengan jarak maksimal 40 kilometer, jadi jaga baik – baik.” Ucap Umar.

“Pokoknya selama misi kalian, kami akan selalu memantau kalian, jadi tolong jaga diri kalian baik – baik.” Ucap Tio.

Semua perlengkapan sudah siap, softlens yang diberikan sangat canggih, karena aku bisa melihat berbagai informasi, dan seperti ada layar juga yang muncul di hadapanku, jadi aku bisa mengetahui lokasi Yuven berada jika dia memakai mode anginya.

“Yuven walaupun kita tidak terlihat, kita bisa tahu posisi kita satu sama lain, usahakan jarak kita jangan terlalu jauh.” Ucapku.

“Baik Bos.” Ucap Yuven.

Aku mulai mengaktifkan kemampuan sayap, setelah itu masuk ke mode transparan. Kami langsung menuju titik lokasi yang sudah ditentukan.

“Wah, mereka cepat sekali.” Ucap Elena sambil mengawasinya di depan monitor.

Sebenarnya aku bisa saja sampai lebih cepat, tapi aku mengimbangi kecepatanku dengan Yuven.

“Yuven, kita berhenti dekat pohon itu ya.” Ucapku.

“Baik bos.” Ucap Yuven.

Aku berhenti agak jauh dari pohon tersebut, agar aku tidak menimbulkan angin yang bersar karena kepakan sayapku. Kalo Yuven bisa mengendalikan itu semua.

“Yuven tadi aku sempat minta 1 GPS lagi, untuk aku taruh di mobil pemimpin mereka, agar dapat kita lacak lokasi dia pergi. Aku yakin mereka menyekap orang banyak di suatu tempat.” Ucapku.

“Baik bos saya paham, apa kita akan berpencar?” Tanya Yuven.

“Iya, kamu kesana, dan aku kesini, kamu bawa GPS ini, jika kamu ketemu dengan mobilnya, kamu langsung letakan. Sedangkan jika aku yang menemukannya. Aku yang akan meletakkan GPSku.” Ucapku.

“Tapi boss,” Ucap Yuven, aku menyanggahnya.

“Aku bisa kabur membuat portal, sedangkan kamu tidak bisa. Jadi yang lebih membutuhkan GPS adalah kamu. Paham kan.” Ucapku.

“Baik bos, saya mengerti.” Ucap Yuven.

Dari penjaga saja aku bisa mengetahui kalau pengawal itu sudah di berkati kemampuan iblis, tapi tidak terlalu kuat.

“Yuven, bagaimana situasi disana?” Tanyaku.

“Masih aman, bos.” Ucap Yuven.

Aku masuk ke dalam ruangan, sepertinya tempat ini ruangan bos mafia, karena ruangan ini tampak sangat mewah. Aku langsung menggeledah ruangan ini, tapi aku harus berhati – hati karena ruangan ini dilengkapi CCTV.

Sebelum itu aku rusak dulu CCTV tersebut, setelah itu aku acak – acak ruangan ini. Dan mencari barang yang menunjukkan informasi.

Aku hanya menemukan uang dan batangan emas yang sangat banyak, aku mengambil semua uang dan batangan emas tersebut. Aku tahu ini uang hak milik mereka, jadi aku akan berikan kepada orang yang membutuhkan.

“Mas, bossnya baru saja tiba, dia menuju ke arah bos.” Ucap Yuven.

“Yuven sambungkan video call, aku akan teleportasi kesana.” Ucapku.

Kami langsung terhubung satu sama lain, dengan cepat aku teleportasi kesana. Yuven juga sudah menaruh GPS di bagian bawah mobil, setelah itu aku langsung membuat portal ke ruang tim monitor.