NovelToon NovelToon
PARTNER

PARTNER

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Persahabatan / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:70.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

Tidak ada seorang pun yang tidak ingin sukses dalam hidupnya. Oleh sebab itu, dengan berbagai cara orang berusaha untuk mencapai kesuksesan. Salah satu cara adalah memiliki partner yang baik.

Partner adalah pasangan yang dapat saling melengkapi dalam sebuah hubungan. Bisa dalam hubungan apa saja, baik usaha, pekerjaan, asmara dan lain sebagainya.

Jadi jika kalian terlibat dalam suatu hubungan yang mengharuskan untuk saling melengkapi, kalian merupakan partner seorang terhadap yang lain.

Ini adalah kisah bagaimana seseorang yang menjalin hubungan dan manjadi partner terhadap pasangannya untuk membangun usaha, asmara dan keluarga.

Selamat membaca.
❤️🙏🏻🩵

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Rencana.

...~•Happy Reading•~...

^^^Andreas tidak mengatakan dia tahu dari mana, bahwa ada yang mengajak Papahnya kerja sama. Sebab dia bertanya berdasarkan kumpulan analisa kejadian dan sedikit keterangan dari Benjamin. Jadi dia tidak punya informasi yang akurat untuk memastikan ada yang mengajak Papanya kerja sama.^^^

"Iya. Beberapa waktu lalu, sebelum kau kembali ke sini, ada yang ajak kerja sama. Tapi Papa belum setuju. Papa masih mempelajari dokumennya. Ada apa?" Pak Bernad balik bertanya.

"Dokumen kerja samanya ada sama Papah?"

"Iya. Ada di kamar. Mau Papah ambil?"

"Nanti saja, Pah." Andreas mengangkat tangan mencegah Papahnya yang mau berdiri untuk mengambil dokumen.

"Oh, iya, Pah. Pihak yang mau kerja sama itu, Papah kenal atau pernah berhubungan bisnis sebelumnya?" Andreas ingin tahu.

"Entah, pernah berhubungan atau tidak. Karna bisnis restoran bisa berhubungan dengan banyak orang. Papah masih pertimbangkan tawarannya, sebab kantor pihak yang mau kerja sama ada di salah satu gedung di segi tiga emas. Papa gak hapal nama kantornya, karna agak susah diingat." Pak Bernad jelaskan.

^^^Mendengar itu, pikiran Andreas mulai mengaitkan semua yang terjadi dengan keterangan Benjamin tentang Nicky dan yang dikatakan Papahnya.^^^

"Nanti Andre lihat dokumennya dan cek. Apa Papah butuh dana segar?" Andreas ingin tahu, agar dia tidak keliru melakukan sesuatu.

"Untuk sekarang ini tidak, karna tambahan dana dari Mamah. Warisan Mamah masih cukup untuk menopang restoran kita. Makanya Papah tidak langsung menyetujui ajakan pihak ini atau pihak lain sebelumnya." Pak Bernad menjelaskan sambil memperhatikan arah pertanyaan putranya.

"Benar ya, Pah? Papah belum butuh suntikan dana dari pihak luar?" Andreas memastikan.

"Iyaa. Warisan Opah mu untuk Mamah lebih dari cukup untuk kondisi restoran kita. Mamah juga tidak mau buka cabang baru dan Papah setuju dengan Mamahmu."

"Jika mau buka cabang baru lagi, biar Andre dan Yulia yang lakukan itu. Jika kalian anggap perlu." Pak Bernad menyampaikan kesepakannya dengan Bu Marnise tentang rencana mereka.

"Kalau Andre, restoran yang ada sekarang dikelolah dengan baik dan maksimal, juga profesional saja. Baru kita lihat ke depannya, lagi. Andre kira Ade Yulia juga berpendapat sama. Tapi lebih baik kita tunggu dia balik ke sini dulu." Andreas berkata serius, karena sudah memikirkan untuk mengembangkan restoran milik mereka.

"Papah setuju denganmu. Kau bisa bicarakan nanti dengan Yulia. Ademu percaya pada keputusanmu." Pak Bernad hanya menyampaikan sedikit dari pembicaraan mereka dengan Yulia saat membahas restoran milik mereka.

"Iya, Pah. Kalau sudah lebih santai, Andre akan kunjungi Yulia. Sudah lama belum bertemu dengannya. Sekarang yang mau Andre bicarakan dengan Papah juga, mengenai semua menu di restoran kita. Apa Papah sudah patenkan semua?" Andreas bertanya serius. Dia menyadari situasi bisnis yang sering tidak kondisif dan bisa saling memakan.

"Belum semua. Terutama menu yang baru dikembangkan dan menu hasil ciptaanmu. Ada sedang terjadi sesuatu?" Pak Bernad melihat putranya dengan serius, dan balik bertanya.

^^^Pak Bernad agak curiga dengan sikap Andreas. Hatinya mulai bertanya, apakah ada sesuatu atau sedang terjadi sesuatu di restoran, sehingga Andreas tiba-tiba bicara tentang hak paten.^^^

^^^Hal itu belum sempat dilakukan, sebab kesibukan merekrut pegawai baru dan juga mereka lebih sering bersama Yulia di Inggris.^^^

"Kalau begitu, Papah tolong ambil laptop dan dokumen tadi. Andre akan periksa setelah telpon manager. Andre mau minta semua menu yang ada di restoran kita di email. Supaya Andre bisa bantu susun dan pisahkan yang belum dipaten." Andreas segera membuka laptopnya.

"Ok. Papa ambil sekarang. Tolong cek semua cabang, karna menu di setiap cabang tidak sama." Pak Bernad segera berdiri.

"Andre bantu, supaya kita bisa daftarkan secepatnya." Andreas bergerak cepat, karna dia belum tahu niat orang yang lakukan unggahan fotonya dan juga orang ajak kerja sama. Namun terpikirkan, apa yang mereka miliki perlu diamankan sebelum terjadi sesuatu.

Pak Bernad segera keluar ruangan untuk mengambil semua yang diminta oleh Andreas. Namun sebelumnya, beliau teringat untuk telpon pengacara yang pernah bantu mendaftarkan hak paten restoran mereka.

📱"Selamat siang, Pak Danny" Sapa Pak Bernad.

📱"Selamat siang, Pak Bernad. Apa kabar?" Pak Danny yang sedang ada di kantornya langsung merespon, saat melihat Pak Bernad menelponnya.

📱"Baik, Pak. Begini Pak Danny, saya langsung saja. Ini saya mau daftar hak paten beberapa produk baru. Pak Danny bisa kirim seseorang untuk dampingi kami?"

📱"Oh, masih ada tambahan produk lagi? Kalau begitu, saya yang tangani seperti sebelumnya." Jawab pengacara Danny cepat, karena mendengar suara Pak Bernad buru-buru dan serius.

📱"Ok, Pak. Terima kasih. Kami tunggu di rumah." Ucap Pak Bernad lalu mengakhiri pembicaraan setelah saling mengucapkan salam. Kemudian Pak Bernad mengambil dokumen yang diperlukan lalu kembali menemui Andreas.

"Ini dokumen kerja samanya. Coba Andre lihat. Jumlah yang mereka tawarkan cukup besar dan menggiurkan, jika kita mau buka cabang baru." Pak Bernad menjelaskan setelah menyerahkan kepada Andreas.

"Iya, Pah. Sangat besar untuk ukuran restoran kita. Masih ada restoran siap saji yang lebih terkenal, mengapa mereka gak inves di sana, tapi di kita?" Andreas makin curiga terhadap penawaran kerja sama tersebut.

"Itu juga yang Papah pikirkan. Restoran kita gak ada di seluruh Indonesia. Hanya ada di kota besar saja. Sangat sayang, jika mereka mau inves ke restoran kita."

"Bisa begitu juga. Tapi mungkin sangat sayang ke kita. Mereka bisa memakan kita." Andre tidak suka dengan beberapa poin yang ada dalam dokumen kerja sama tersebut.

"Iya. Sebentar lagi Pak Danny datang untuk ikut dengan kita. Sekalian bisa kita bicarakan kerja sama ini dengannya."

"Gak usah bicarakan dulu, Pah. Menurut Andre, kalau kita gak berminat, gak perlu dibahas. Sekarang kita fokus untuk daftar hak paten produk di restoran saja."

"Sekarang ada banyak jenis pencurian yang dilakukan. Bukan saja uang atau materi lainnya. Tapi kekayaan intelektual sudah jadi sasaran orang yang tidak kreatif." Andreas bicara serius, berdasarkan pengalamannya bekerja di Amsterdam.

"Iya, Papah setuju setelah melihat persoalan produk ayam yang jadi sengketa berlarut-larut itu. Makanya Papa tidak begitu saja mau kerja sama dengan pihak luar untuk buka restoran di berbagai tempat."

"Iya, Pah. Ini sudah Andre siapkan semua produk yang di jual di restoran kita. Lengkap dengan semua minuman hasil kreasi Mamah. Supaya tidak menyusahkan kita di kemudian hari, jika berhadapan dengan maling intelektual." Andreas memperlihatkan yang sudah dikerjakan kepada Papahnya.

"Ok. Pak Danny datang, kita langsung ke Kantornya sebab Pak Danny sudah tahu yang harus dilakukan. Sebelumnya, beliau yang pergi dengan Papah untuk mempatenkan nama restoran dan beberapa jenis menu awal." Pak Bernad menjelaskan dengan serius, sebab melihat putranya sangat serius membicarakan hak paten.

"Ok, Pah... Oh iya. Apa belakangan ini ada pegawai yang berhenti atau mengundurkan diri, Pah? Pegawai di bagian dapur, terutama koki." Andreas teringat dengan rencananya.

...~°°°~...

...~●○♡○●~...

1
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
nah loh Andreas dah mau mengomel nih kayaknya
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
karena yang masak pun beda orang jadi rasanya juga beda
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
karena belum saatnya Ophelia bertemu lagi dengan andreas
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
ya kalo namanya meeting harus di silent kan HPnya biar gak ganggu kalo ada orang menghubungi
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
heh Tria kamu terpesona dengan ketampanan Andreas 😄😄
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
heh pak johan selidiki noh dinna dengerin omongan mantan adik iparmu
🏠⃟ͮͮᵐᵒᵐRuyzⷦzⷩ🍁❣️𝐀⃝🥀🥑🤎㊍㊍
hahahahhahaha ingatan pak Andreas kuat dong
🏠⃟ͮͮᵐᵒᵐRuyzⷦzⷩ🍁❣️𝐀⃝🥀🥑🤎㊍㊍
hahahahhahaha
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
nah betul itu
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
noh dengerin pak johan jika selama ini tuh Ophelia sudah bekerja kasar jadi ini semua salah kamu kurang memperhatikan nya
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
lompat lah aku pingin foto kamu Benjamin 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
uhuuuuk uhuuuuk uhuuuuk 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
cocok oeeee 🤪🤪🤪
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
sudah tidak lho Benjamin sekarang Andreas sudah mencair 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
Benjamin kamu PDKT sama Yuliane saja keren ini 🤣🤣🤣
🏘⃝Aⁿᵘ🍾⃝ ᴋɪͩʀᷞᴀͧɴᷡᴀͣ 𝐀⃝🥀
astaga kelakuan Andreas sama Benjamin buat ngakak malam-malam 👉👈🤣💃
🏘⃝Aⁿᵘ🍾⃝ ᴋɪͩʀᷞᴀͧɴᷡᴀͣ 𝐀⃝🥀
Kanebo kering gak thu 🤣🤣🤣
🍁🎧Luka🎶❤
wkwkwk. benjiiiii muncul lagi. jadi ketawa malam2.👣
🍁𝐘𝐖❣️💋🅼ℹ️🅻🅰️👻ᴸᴷ
hi hi main pke Hati y, Ben 🤭👍👌
🍁Hermina🧣❣️
wkwkkkkkk. benjamin bikin ngakak😂🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!