NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Duda Anak Kembar

Menjadi Istri Duda Anak Kembar

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / Ibu Tiri
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: editta

Hanna yang dijodohkan oleh orang tuanya dengan CEO tempat dia bekerja, CEO tersebut mempunyai sikap yang baik dan menuntun Hanna dalam pernikahan,tapi yang membuat Hanna terkejut, CEO tersebut sudah memiliki anak kembar!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon editta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12

Hari ini adalah hari yang istimewa bagi Hanna. Dia memiliki rencana untuk mengunjungi orang tuanya yang tinggal di rumah keluarga mereka yang indah di pinggiran kota. Namun, ada satu hal yang membuat Hanna agak khawatir. Anak-anak mereka, Aurora jayren dan Jayson, akan diasuh oleh suaminya, Daren, di rumah.

Hanna memberikan instruksi terakhir kepada Daren sebelum dia pergi, "Ingat, sayang, jaga anak-anak dengan baik. Pastikan mereka makan dengan baik dan tetap aman. Aku akan merindukan mereka dan akan kembali secepatnya."

Daren tersenyum dan mengangguk, "Tentu, Hanna. Jangan khawatir, aku akan menjaga mereka dengan baik. Nikmati kunjunganmu ke rumah orang tuamu."

Hanna memberikan ciuman pada Daren dan anak-anak sebelum berangkat. Dia merasa lega karena tahu bahwa Daren adalah ayah yang bertanggung jawab dan penuh perhatian.

Sesampainya di rumah orang tuanya, Hanna disambut dengan hangat oleh ibunya. Mereka berpelukan erat dan ibu Hanna berkata, "Selamat datang, sayangku. Kami sangat senang bisa melihatmu."

Hanna tersenyum bahagia, "Terima kasih, Ma. Aku juga merindukanmu."

Mereka duduk bersama di ruang keluarga, mengobrol dan tertawa mengenang masa lalu. Hanna merasa begitu nyaman dan bahagia berada di rumah orang tuanya. Dia merindukan momen-momen seperti ini yang penuh dengan canda tawa dan kehangatan keluarga.

Sementara itu, di rumah, Daren sedang sibuk mengurus Aurora, jayren dan Jayson. Dia memastikan mereka makan dengan baik dan melakukan kegiatan yang menyenangkan. Daren membawa mereka ke taman bermain dan bermain bersama mereka.

"Ayo, kita main ayunan!" seru Daren dengan riang.

Aurora, jayren dan Jayson tertawa dan berlari menuju ayunan. Mereka bermain dengan riang dan Daren menikmati setiap momen itu. Dia merasa terhubung dengan anak-anaknya dan merasa bangga menjadi ayah mereka.

Di rumah orang tua Hanna, mereka semua duduk di meja makan dan menikmati hidangan lezat yang disiapkan oleh ibu Hanna. Mereka berbagi cerita dan pengalaman, tertawa bersama, dan saling mendengarkan dengan penuh perhatian.

Hanna merasa begitu bahagia melihat orang tuanya yang bahagia dan sehat. Dia merasa bersyukur memiliki keluarga yang penuh kasih sayang dan dukungan. Waktu yang dihabiskan bersama orang tua adalah waktu yang berharga bagi Hanna, mengingatkan dia akan akar dan nilai-nilai keluarganya.

Setelah makan malam, Hanna membantu ibunya membersihkan meja. Mereka berdua berbicara tentang kehidupan, impian, dan harapan mereka. Hanna merasa terinspirasi oleh ibunya yang kuat dan bijaksana.

"Terima kasih, Ma, atas segalanya. Aku sangat bersyukur memiliki kamu sebagai ibu," kata Hanna dengan suara lembut.

Ibu Hanna tersenyum dan memeluk Hanna erat, "Aku juga sangat bersyukur memiliki kamu sebagai anakku. Kamu adalah kebanggaan dan kebahagiaanku."

Hanna merasa haru dan bahagia. Dia merasa beruntung memiliki keluarga yang saling mendukung dan mencintai satu sama lain. Mereka adalah tempat di mana dia merasa diterima dan dicintai sepenuh hati.

Sementara itu, di rumah, Daren membacakan cerita sebelum tidur untuk Aurora,jayren dan Jayson. Mereka berdua berbaring di tempat tidur dengan senyum bahagia di wajah mereka. Daren merasa penuh cinta dan berterima kasih atas momen indah yang dia bagikan dengan anak-anaknya.

Jayren adalah seorang anak tengah dalam keluarga yang memiliki dua saudara, Jayson sebagai anak pertama dan Aurora sebagai anak bungsu serta satu-satunya perempuan. Namun, belakangan ini Jayren merasa bahwa dia tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang sama dari orang tuanya seperti saudara-saudaranya.

Suatu hari, Jayren duduk sendirian di kamarnya, merenung tentang perasaannya. Dia bertanya-tanya mengapa orang tuanya tampak lebih memperhatikan Jayson dan Aurora. Jayren merasa terabaikan dan tidak dihargai sebagai anggota keluarga yang penting.

Hanna, ibu Jayren, memasuki kamar Jayren dan melihat putranya yang sedih. Dia duduk di samping Jayren dan bertanya dengan lembut, "Apa yang sedang kamu pikirkan, sayang?"

Jayren menatap ibunya dengan mata yang penuh air mata, "Aku merasa bahwa aku tidak disayangi seperti Jayson dan Aurora. Mungkin karena aku anak tengah, orang tuamu tidak memperhatikanku dengan sama."

Hanna merasa sedih mendengar perasaan Jayren. Dia memeluk Jayren erat dan berkata, "Oh, sayangku, itu tidak benar. Kamu sangat disayangi oleh kami semua. Setiap anak memiliki tempat yang istimewa dalam hati kami."

Jayren menatap ibunya dengan wajah penuh keraguan, "Tapi, Mama, aku jarang mendapatkan waktu khusus bersama Papa dan Mama seperti Jayson dan Aurora. Mereka selalu mendapatkan perhatian lebih."

Hanna mengusap lembut pipi Jayren, mencoba memberikan pengertian, "Kamu tahu, sayang, setiap anak berbeda dan memiliki kebutuhan yang berbeda. Jayson adalah anak pertama kami, jadi kami sering memberikan perhatian ekstra untuk membantu dia menyesuaikan diri dengan peran barunya sebagai kakak. Dan Aurora adalah satu-satunya perempuan dalam keluarga kami, jadi kami ingin memastikan dia merasa istimewa. Tapi itu tidak berarti kami tidak menyayangimu, Jayren. Kamu adalah anak yang istimewa bagi kami."

Jayren mengangguk perlahan, mencerna kata-kata ibunya. Dia mulai memahami bahwa perhatian yang diberikan kepada saudara-saudaranya bukan berarti dia tidak disayangi. Setiap anak memiliki tempat yang unik dan penting dalam keluarga.

Beberapa hari kemudian, saat makan malam bersama, Jayren memilih untuk membuka hatinya kepada ayahnya, Daren. Daren mendengarkan dengan penuh perhatian saat Jayren menyampaikan perasaannya.

"Ayah, aku merasa bahwa aku tidak mendapatkan perhatian yang sama seperti Jayson dan Aurora. Aku merasa tidak disayangi," ucap Jayren dengan suara lirih.

Daren menatap Jayren dengan penuh kasih sayang, "Jayren, kamu adalah anak yang sangat istimewa bagi kami. Aku minta maaf jika kamu merasa seperti itu. Kadang-kadang, sebagai orang tua, kami tidak menyadari bahwa perhatian kami mungkin terfokus pada saudara-saudaramu yang lain. Tapi itu tidak berarti kami tidak menyayangimu. Kami mencintaimu dengan segenap hati."

Mendengar kata-kata ayahnya, Jayren merasa lega. Dia merasa dihargai dan disayangi oleh orang tuanya. Jayren menyadari bahwa perasaannya sebelumnya mungkin hanya sebuah persepsi yang salah.

Daren melanjutkan, "Kamu adalah anak yang cerdas, penuh talenta, dan memiliki kepribadian yang unik. Kami bangga memiliki kamu sebagai anak kami, Jayren. Jangan pernah meragukan cinta dan kasih sayang kami."

Jayren tersenyum dan merasa hangat di dalam hatinya. Dia merasa lebih percaya diri dan dihargai sebagai anggota keluarga. Dia tahu bahwa orang tuanya menyayanginya dengan segenap hati mereka.

Dari hari itu, Jayren mulai merasa lebih nyaman dan bahagia dengan dirinya sendiri. Dia belajar untuk menghargai peran dan tempatnya dalam keluarga. Jayren juga menyadari bahwa cinta dan kasih sayang tidak selalu harus diekspresikan dengan cara yang sama, tetapi itu tetap ada dalam setiap tindakan dan perhatian orang tuanya.jayren bersyukur bisa lahir dari keluarga ini.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!