Fatima seorang gadis yang sering main jailangkung. Suatu saat yang datang di permainan jailangkung nya adalah roh Dewantara mahasiswa di kampusnya yang hilang saat naik gunung, sudah hampir satu tahun lalu dan tidak ditemukan jasadnya. Ada perkiraan jasad Dewantara dimakan binatang buas, namun juga ada yang mengira Dewantara tersesat di kerajaan jin.
Roh Dewantara terus meneror Fatima namun perjalanan waktu dua makluk beda alam itu justru saling menaruh rasa kasih dan lama kelamaan rasa cinta.
Berkat rasa cintanya pula Fatima pergi ke gunung yang berada di luar jawa itu untuk memenuhi permintaan roh Dewantara . Di sebersit hati Fatima ada harapan jasad Dewantara ditemukan bahkan ada harapan lebih dari pada itu.
Fatima :
“Hmmm ada yang bilang jika tersesat di kerajaan jin bisa kembali pulang roh dan raganya...”
Benarkah yang masuk di jailangkung roh Dewantara? Dan apa yang sebenarnya telah terjadi pada Dewantara, satu tahun lalu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 24.
“Di mana dia?” tanya Pak Hasto sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan di dalam mushola itu. Fatima dan Pungki pun menoleh noleh mencari sosok Syahrul. Sesaat Pungki menunduk melihat sepatu milik Syahrul masih berada di lantai anak tangga bawah di depan pintu masuk mushola itu.
“Pak sepatu Mas Syahrul masih ada di sini.” Ucap Pungki yang masih menunduk melihat sepasang sepatu milik Syahrul, ada di antara sepatu sepatu lainnya.
“Hmmm mungkin dia sedang ke toilet. Ya sudah kita tunggu sambil sembahyang di dalam.” Ucap Pak Hasto lalu mereka bertiga yang sudah membersihkan diri pun masuk ke dalam mushola itu untuk sembahyang. Karena waktu magrib pun juga sudah dekat. Di dalam mushola itu sudah ada perlengkapan untuk sembahyang sebab memang mushola itu digunakan untuk pelayan pelayan dan juga untuk tamu tamu. Fatima pun melangkah mengambil mukena.
Tidak lama kemudian beberapa pelayan pun juga masuk ke dalam mushola itu. Fatima berdiri di barisan belakang berjejer dengan pelayan pelayan perempuan. Sedangkan Pungki dan Pak Hasto berdiri di barisan depan. Mereka semua bersembahyang dengan khusuk.
Beberapa menit kemudian mereka pun selesai melakukan sembahyangnya. Satu persatu pelayan keluar dari mushola itu. Fatima yang masih duduk di belakang tiba tiba matanya melihat sosok Syahrul yang duduk di belakang Pungki dan Pak Hasto.
“Hmmm itu Mas Syahrul. Apa tadi tertutup orang orang ya...” gumam Fatima di dalam hati.
Pak Hasto dan Pungki yang membalikkan badan pun juga terlihat lega saat melihat sosok Syahrul sudah ada. Mereka berdua kembali duduk di dekat Syahrul.
“Mas...” ucap Pungki sambil menatap Syahrul yang masih duduk dan mata masih terpejam.
“Mungkin belum selesai, kita tunggu saja.” Ucap Pak Hasto yang juga menatap sosok Syahrul.
Syahrul lalu terlihat mengusap wajahnya dengan telapak tangannya dan membukakan matanya...
“Bagaimana Mas?’ tanya Pungki dengan tidak sabar...
“Apa kamu sudah bertemu dengan Kakek itu? Bagaimana apa dia bisa membantu kamu?” tanya Pak Hasto yang juga tidak sabar.
“Sudah Pak, dan kata Kakek saya pun bisa masuk di kerajaan jin di gunung itu. Kata dia penguasa kerajaan jin seorang Ratu, dan kerajaan jin itu berada di danau yang sangat indah dan luas yang berada di gunung itu.” Ucap Syahrul dengan hati hati.
“Hah? Terus kamu tanya Kakek tidak anakku Dewa ada di sana tidak?” tanya Pak Hasto sangat penasaran dan tidak sabar.
“Maaf tidak Pak. Saya tadi hanya tanya apa saya bisa masuk di kerajaan jin di gunung itu, dan tanya tanya kondisi kerajaan jin itu agar saya tidak tersesat di sana.” Ucap Syahrul sambil menatap wajah Pak Hasto, ada nada sesal karena tidak menanyakan keberadaan Dewa di sana.
“Hmmm ya sudahlah yang penting kamu bisa masuk di kerajaan jin itu. Tapi apa kamu bisa mencari Dewa anakku?” tanya Pak Hasto lagi yang kini mulai ragu...
“Pak bukannya Fatima yang akan mengantar roh itu pada raga Dewa.” Ucap Syahrul lalu menoleh ke belakang tampak Fatima masih duduk dan sudah melepas mukenanya.
“Oooo iya... iya.... Aku sampai lupa. Apa Fatima juga bisa masuk ke kerajaan jin? Apa kamu bisa membantu dia?” ucap Pak Hasto selanjutnya, dia benar benar ingin memastikan semua rencana bisa berjalan dengan lancar. Syahrul pun menganggukkan kepalanya... lalu....
“Fat... mendekatlah ke sini.” Ucap Syahrul selanjutnya sambil menatap Fatima yang masih duduk agak jauh di belakang sana. Fatima pun lalu bangkit berdiri dan melangkah lalu duduk di dekat tiga orang laki laki itu.
“Kita bisa masuk ke dalam kerajaan jin itu. Tetapi memang harus hati hati agar kita tidak tersesat atau kita malah menjadi abdi di kerajaan jin itu.” Ucap Syahrul dengan nada serius sambil menatap Fatima lalu Pungki dan Pak Hasto.
“Aku nunggu di luar kerajaan saja ya Mas, aku takut Sang Ratu jin tertarik pada aku.” Ucap Pungki sambil menatap Syahrul.
“Mas Pungki harus bertanggung jawab kan yang mengajak aku main jailangkung.” Ucap Fatima sambil menatap Pungki. Pungki pun tampak takut takut, takut diteror Dewa lagi dan takut terperangkap masuk di kerajaan jin yang harus didatangi. Tampak Pungki menggaruk garuk kepalanya.
“Hmmm kita harus ke sana. Pung tolong bantu aku. Kalau kamu tidak mau bantu. Kembalikan utang kamu itu sekarang juga!” ucap Pak Hasto sambil menatap tajam wajah Pungki yang tampak masih bingung dan takut semakin bingung dengan ucapan Pak Hasto kini.
“Iya iya Pak, saya akan bantu..” ucap Pungki selanjutnya. Pungki lalu menatap pada Syahrul...
“Mas, besok aku yang bawa keris kamu itu ya, agar aku tidak tersesat.” Ucap Pungki dengan nada serius sebab dia memang benar benar takut tidak bisa pulang. Syahrul hanya tersenyum menatap Pungki.
“Kalau begitu kita harus cepat cepat ke sana. Aku sudah tidak sabar untuk ketemu anakku Dewa. Kapan kalian bisa berangkat. Aku akan suruh Hananta memesan tiket buat kita.” Ucap Pak Hasto
“Lebih baik kita sampai di danau itu malam jumat Pak. Di saat sore menjelang magrib kita sudah sampai di danau itu. Portal kerajaan jin itu akan lebih mudah terbuka di saat waktu itu.” Ucap Syahrul dengan nada serius.
“Ooo okey okey... “ ucap Pak Hasto dengan penuh semangat lalu mengambil hand phone di saku kemeja nya untuk melihat kalender dan menyuruh Hananta memesan tiket pesawat dan segala akomodasinya.
“Mas, apa portal kerajaan jin di sana juga sama pohon pohon besar dan ada taman bunga di tengahnya?” tanya Fatima kepo sambil menatap Syahrul.
“Hmmm aku tadi sudah diperlihatkan oleh Kakek sekilas tentang kerajaan jin di sana. Portal nya sebuah jembatan emas yang sangat indah, setiap orang yang melihat tertarik untuk melewati jembatan emas itu, karena selain jembatan yang sangat indah pemandangan taman juga sangat indah. Kerajaan di sana juga sangat megah dan indah. Di jaga oleh kera putih.” Ucap Syahrul dengan hati hati dan nada serius, tiga orang yang mendengar cerita Pungki tidak kalah seriusnya.
“Apa Mas Syahrul tadi menghilang ke sana ya?” gumam Fatima di dalam hati.
Di saat mereka masih serius, terdengar pintu mushola itu diketuk ketuk dengan suara keras, hingga Pak Hasto pun sangat kaget...
TOK
TOK
TOK
....
dug..
dug..
dug..
suara apa itu 😳 jgn bilang mas poci lagi latihan 🙄😚
sedangkan closed artinya tutup /Pray/
Selamat Merayakan Idul Adha jg yaa sekeluarga /Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Heart//Heart//Heart//Heart/
🎵 Harta yg paling berharga adalah keluarga...Istana yg paling berharga adalah keluarga.. Puisi yg paling berharga adalah keluarga..
selamat pagi emak,selamat pagi abah 🎵
@Andini Andana
@Ai Emy Ningrum
😅😅
terimakasih thor
andien bkn tuh
author tahu yg terbaik 😁👍