NovelToon NovelToon
Berkorban Demi Cinta

Berkorban Demi Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Romansa
Popularitas:24.2k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Morgan Zavierson, dipenjara demi kekasih tercintanya, Kelly Thompson. Akibat kesalahpahaman membuat Morgan membenci sang gadis tersebut.

Apa sebabnya Kelly yang dikenal gadis polos dan ceria, dianggap mengkhianati Morgan? sehingga pada akhirnya Morgan memilih menikahi Zoanna, yang adalah sekretarisnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kelly Kabur

Di sisi lain, Kelly baru membuka matanya. Ia menyadari dirinya berada di rumah sakit dan langsung bangkit dari tempat tidur. Kecemasan dan ketakutan menyelimuti pikirannya, ditambah rasa penasaran yang mendalam."Kenapa aku tidak mati? Kenapa mereka masih selamatkan aku?" gumam Kelly dengan suara bergetar.

Ia menatap sekeliling ruangan, mencoba mengingat apa yang terjadi sebelum ia kehilangan kesadaran. Tidak lama kemudian Kelly mengingat dirinya yang berniat bunuh diri hingga pada akhirnya ia dilarikan ke rumah sakit.

Kelly melepaskan jarum infus yang tertanam di lengannya dengan hati-hati, menahan rasa sakit yang menjalar sesaat. Setelah itu, ia meraih jaket yang terletak di besi ranjang dan memakainya dengan tergesa-gesa.

Dengan langkah perlahan namun pasti, Kelly bergerak menuju pintu kamar. Rasa penasaran yang besar mengalahkan rasa sakit di tubuhnya. Ia harus mencari jalan keluar agar tidak bertemu dengan orang yang membuatnya trauma.

Ia membuka pintu dengan hati-hati dan melangkah keluar ke koridor rumah sakit yang sepi.

"Nona!" sapa dua orang pria yang berjaga di luar kamar itu.

Kelly terkejut dan dengan refleks menyandarkan diri ke dinding. Matanya membesar saat melihat kedua pria itu, jantungnya berdegup kencang."Siapa kalian?" tanya Kelly dengan nada waspada, matanya menatap tajam pada kedua pria tersebut.

"Kami adalah anak buah Tuan Zavierson, ditugaskan untuk mengawasi Anda di sini," jawab salah satu pria dengan suara tenang namun tegas.

"Me-mengawasiku?" tanya Kelly semakin gugup.

"Benar, Nona," jawab mereka serempak dengan ekspresi serius.

Pikiran Kelly berputar-putar, mencoba mencerna informasi yang baru saja dia terima.

"Billy Zavierson dan Harger bekerja sama. Saat aku di rumah sakit saja dia masih menyuruh anggotanya mengawasiku. Tidak bisa, mereka pasti akan mengurungku dan menyiksaku lagi," batin Kelly dengan semakin cemas. Wajahnya semakin pucat, menandakan ketakutan yang menghantuinya.

"Nona, Anda tidak apa-apa? Kami akan menghubungi Tuan Zavierson bahwa Anda sudah sadar," ujar salah satu dari mereka, dengan nada prihatin namun tetap tegas.

Mendengar ucapan itu, Kelly merasakan ketakutannya semakin memuncak. Bayang-bayang siksaan yang pernah dia terima dari mereka kembali menghantui pikirannya. Pengalaman traumatis itu membuat tubuhnya mulai gemetar, dan dia merasa napasnya semakin berat.

Keinginannya hanya satu: melarikan diri sejauh mungkin dari mereka."Tidak! Aku tidak ingin ikut dengan kalian, kalian semua adalah bajingan," teriak Kelly dengan suara serak dan penuh ketakutan.

Tanpa berpikir panjang, dia memutar tubuhnya dan berlari secepat mungkin menjauh dari mereka.

Para penjaga terkejut dan segera berusaha mengejarnya. Kelly berlari melewati koridor-koridor rumah sakit, mengabaikan rasa sakit yang menyerang tubuhnya setiap kali kakinya menyentuh lantai. Di kepalanya hanya ada satu pikiran: melarikan diri. Dia berbelok tajam di sudut koridor, berharap bisa menemukan jalan keluar sebelum mereka berhasil menangkapnya.

Kelly berlari secepat mungkin, tubuhnya bergerak dengan penuh adrenalin meskipun rasa sakit semakin menyerang setiap sendi.

Dalam pelariannya yang panik, dia tak sengaja menabrak seorang suster yang sedang membawa nampan obat-obatan. Suster itu terjatuh, dan begitu pula Kelly.

Tubuhnya terkapar di lantai, namun ia segera melihat dua pria yang mengejarnya semakin mendekat.

Dengan kepala yang berdenyut kesakitan dan napas yang terengah-engah, Kelly tahu dia tidak punya waktu untuk merasakan sakit. Dia memaksakan diri untuk bangkit, meskipun kepalanya terasa berat dan pandangannya sempat berputar.

"Nona, tunggu!" teriak salah satu pria, suaranya penuh desakan dan cemas.

Kelly tidak menggubrisnya. Rasa takut yang meluap membuatnya terus memacu tubuhnya yang sudah kelelahan. "Jangan mendekat! Lebih baik aku mati daripada disiksa kalian lagi," teriak Kelly dengan penuh ketakutan dan keputusasaan.

Kata-kata itu menggema di koridor rumah sakit, membuat beberapa orang lain yang berada di sana memandang mereka dengan tatapan bingung dan khawatir. Tanpa memedulikan pandangan mereka, Kelly segera bangkit dan melanjutkan pelariannya. Ia berlari dengan cepat. berusaha menjauh dari dua pria yang masih mengejarnya.

Kelly yang sedang berlari di koridor rumah sakit, dengan napas tersengal-sengal dan mata yang berkilat penuh ketakutan, melihat seorang petugas kebersihan yang sedang memegang kayu pel lantai. Tanpa berpikir panjang, dia merebut kayu pel tersebut dari tangan petugas itu. Petugas kebersihan tersebut terkejut, tapi sebelum sempat bereaksi, Kelly sudah melesat menuju pintu tangga darurat.

Dia mendorong pintu dengan keras, membuka jalan menuju tangga yang menjulang turun. Sekali lagi, dia melihat ke belakang dan menyadari dua pria yang mengejarnya semakin dekat. Pikirannya bekerja cepat. Dia masuk ke dalam tangga darurat dan, dengan segenap tenaga, menutup pintu di belakangnya. Kelly segera memasukkan kayu pel ke gagang pintu, menguncinya dengan kuat agar kedua pria itu tidak bisa membukanya dari luar.

Anggota Morgan tiba di pintu tangga darurat dan mencoba membukanya, tapi pintu itu tidak bergerak. Mereka menggedor-gedor pintu, berteriak memanggil nama Kelly."Nona, buka pintunya! Kami tidak akan menyakitimu!" teriak salah satu pria dengan nada penuh desakan.

"Sampaikan pada bajingan itu, aku tidak akan disiksa oleh kalian lagi!" teriak Kelly sambil menahan rasa sakit yang menyerang kepalanya.

Ia berlari menuju tangga darurat, mengabaikan rasa sakit yang menusuk di setiap langkah. Tangga itu berputar ke bawah, membuat Kelly merasa seperti terjebak dalam lingkaran tak berujung. Namun, ia terus berlari, tangannya meraih pegangan tangga untuk menjaga keseimbangannya. Ia tahu bahwa berhenti berarti menyerah pada nasib yang tidak ingin ia alami lagi.

Sementara itu, di dalam rumah sakit, Morgan bergegas ikut mencari Kelly. Ketika dia menyadari bahwa Kelly menghilang, dia segera meminta Markus untuk memeriksa rekaman CCTV dan siapa saja yang datang menjenguk Kelly.

Morgan dan Lion berpencar, masing-masing mengambil jalur berbeda untuk mencari Kelly.

"Hallo," sahut Morgan, menjawab panggilan telepon yang masuk dengan cepat.

"Tuan, nona Kelly berlari keluar dari rumah sakit," suara salah satu anak buahnya terdengar tergesa-gesa di ujung telepon.

"Dapatkan dia kembali, jangan sampai Kelly terluka," perintah Morgan dengan nada cemas. Kekhawatiran terpatri dalam setiap kata yang dia ucapkan. Dia tahu bahwa Kelly sedang dalam kondisi depresi dan trauma. Sehingga ia takut kalau gadis itu akan melakukan hal bodoh.

Morgan langsung berlari menuju Lift dan untuk menuruni lantai dasar. akibat kelamaan menunggu pintu Lift terbuka ia pun mengunakan jalan lain.

Anggota Morgan harus melewati Lift akibat pintu tangga darurat yang tidak bisa dibuka.

Beberapa menit kemudian

Kelly yang berlari di pinggir jalan semakin kewalahan. Kakinya terasa berat dan sakit, hampir tidak mampu untuk melangkah lebih jauh. Setiap langkah menjadi beban, dan rasa sakit di kepalanya semakin tak tertahankan.

"Mereka masih mengejarku, sepertinya aku tidak sanggup lagi. Kepalaku mau pecah," rintih Kelly, suaranya hampir tenggelam oleh gemuruh lalu lintas di sekitar. Ia terhenti di pinggir jalan, napasnya tersengal-sengal, tubuhnya gemetar karena kelelahan dan ketakutan.

Ia memandang ke belakang dan melihat dua pria yang semakin mendekat. Wajah mereka penuh determinasi, dan itu membuat Kelly semakin ketakutan. Air mata mengalir di pipinya saat ia melirik sekeliling, mencari jalan keluar yang tampaknya tidak ada. Di sekitarnya, pejalan kaki dan kendaraan berlalu-lalang, acuh tak acuh terhadap penderitaannya.

"Tidak ada jalan untukku. Walaupun aku lolos dari mereka, aku juga tidak bisa pulang. Billy tahu rumahku. Sementara Morgan sudah tidak peduli padaku. Polisi juga di pihak Billy. Aku tidak mau disiksa lagi. Ruangan itu sangat menakutkan," gumam Kelly, suaranya bergetar. Bayangan siksaan yang pernah dia alami—jarinya yang dijepit, tindakan kekerasan yang tak berujung—semakin membuatnya panik dan ketakutan.

Rasa putus asa melanda dirinya. "Iya, hanya mati yang bisa mengakhiri penderitaanku," ucap Kelly dengan putus asa.

Dalam keadaan yang kacau itu, satu pikiran melintas di benaknya: mengakhiri semuanya. Kelly melihat ke jalan yang ramai dengan mobil-mobil yang melintas. Dengan harapan bahwa sebuah mobil akan menabraknya dan mengakhiri penderitaannya, dia berlari ke tengah jalan tanpa berpikir panjang.

1
FITRI LUTHFIA RACHMI
Makanya kamu, markus. jadi orang jangan buat morgan lebih dari keganasan morgan. bisa saja punyamu yang akan di gigit hewan peliharaan morgan. lanjut lagi donk hari ini, soalnya semakin bagus saja alur ceritanya.
Citra Merdeka
ya ampun si jaqob kok lemah banget sih 😂
Lasman Silalahi
lanjut
yuning
mau tau kalau Morgan cemburu 😁
Kinara Widya
🤣🤣🤣🤣Kelly kenapa JD suka gigit2 sih....Morgan cemburu pd Markus...panasin terus Markus...biar Morgan kepanasan...🤣🤣🤣🤣🤣
Linda W
Luar biasa
Lasman Silalahi
lanjut
FITRI LUTHFIA RACHMI
wah cari masalah aja si markus itu. bikin morgan naik darah aja. lanjut lagi donk, ceritanya. makin bagus. aq tunggu kelanjutannya hari ini. klo perlu segera. jangan lama2.
yuning
Markus cari mati 🤣🤣🤣
Citra Merdeka
markuuussssss..... 😁
Kartika Lina
jelaslah kelly berubah setelah sekian banyaknya penderitaan dan kekecewaan yg kelly alami
Kartika Lina
kenapa harus disembunyikan morgan?? apa kau masih menyimpan rasa untuk juny? poor kelly ☹️
Kartika Lina
nyesek bacanya 😭😭😭😭
Kartika Lina
gimana mau ngadu, kamu sendiri aja ga mau ngomong sama kelly, morgan 😡
FITRI LUTHFIA RACHMI
wah gawat morgan bakalan keluar taringnya, nich jika kelly di sakiti sama orang lain. lanjut lagi donk. bikin penasaran saja kelanjutannya seperti apa pastinya akan lebih seru dg kekonyolan kelly.
Kartika Lina
berasa di posisi kelly baca part ini,, rasanya nyuuutttt,, sakitttt 😭😭😭😭
yuning
makin suka sama Kelly yang bar bar
Lasman Silalahi
lanjut
Kinara Widya
siap2d lempar ke hutan lagi ke habitatnya s babi hutan....🤣🤣🤣
.
Citra Merdeka
mantap Kelly... bar2 dan gak kenal takut walau tidak pandai bela diri 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!