Queen Of Mafia

Seseorang sedang menguntit aslan, dia adalah ghea karena sebenarnya dia yang mengajak aslan untuk bertemu di taman itu, tapi dia harus mengurungkan niatnya menemui sang kakak saat melihat aslan sedang bersama caca.

" Hais kenapa dia sangat tidak romantis, nembak cewe tanpa kata-kata romantis, di ajak kemana kek gitu, ini malah langsung nyatain begitu aja, dasar pria kaku ". Gumam ghea merutuki kebodohan kakaknya sendiri, ternyata dia dengar saat aslan menyatakan cintanya pada caca.

Sedangkan saat ini suasana di antara caca dan aslan begitu canggung, mereka malah saling diam membisu satu sama lain setelah pernyataan aslan di lontarkan.

Di dalam mobil milia senyum-senyum sendiri sambil menatap caca dan aslan di kejauhan sana, erika kebingungan melihat tingkah milia.

" Kenapa kamu senyum-senyum seperti itu ? ". Tanya erika penasaran.

" Hehe, paman itu baik pasti kak caca bakalan terima dia ". 

" Haa ? ". Erika semakin bingung, dia tidak mengerti maksud milia barusan.

Sedangkan caca sedang berusaha menetralkan pikiran dan perasaannya, pernyataan aslan sama sekali tidak pernah di duga olehnya, apalagi ini pertama kali ada pria yang menyatakan cinta padanya secara langsung di hadapannya.

" Hah ". Aslan menghembuskan napasnya dengan kasar karena gugup, wajar saja ini juga pertama kali bagi aslan.

" Abaikan saja apa yang aku katakan, mungkin aku terlalu cepat menyatakannya ". Ucap aslan berpikir caca tidak akan menerima pernyataan cintanya.

" Astaga dasar bodoh ! Kenapa dia malah bilang kayak gitu sih ! ". Ucap ghea malah greget sendiri.

Yang menyatakan aslan, yang di tanyakan caca yang gelisah dan kesal malah ghea karena aslan malah ngomong seperti itu pada caca.

" Bukannya kau punya kekasih ? Apa kau ingin menjadikan ku selingkuhan mu ? Maksudmu begitu ? ". Akhirnya caca buka suara juga tapi sekali buka suara, ucapannya begitu tajam dengan tatapan dinginnya.

" Sudah ku bilang kau salah paham, wanita itu bukan kekasih ku ". Aslan berusaha meyakinkan caca jika caca salah paham padanya.

" Dia memelukmu, dia bilang dia mencintaimu, apa kau pikir aku tuli tidak bisa mendengar apa yang dia katakan ? ". Balas caca semakin mengeluarkan aura dinginnya.

Aslan memijit keningnya, entah harus menggunakan cara apa lagi agar caca bisa mempercayainya.

" Hmm, jadi ini alasan kenapa mereka berdua tidak ada di rumah sakit kemarin ? Siapa wanita yang di maksud kak caca ? Sejak kapan kak aslan punya kekasih tanpa memberitahu ku terlebih dahulu ". Gumam ghea penasaran.

" Katakan saja kalau kamu tidak mau menerima ku, tidak perlu menyudutkan ku dengan alasan seperti ini ". Ucap aslan datar.

Caca memicingkan matanya menatap aslan, siapa yang menyudutkan aslan pikir caca.

" Lalu siapa wanita itu ? Apa kau bisa membuktikannya kalau benar bukan kekasih mu ? ". Tanya caca.

" Intinya aku tidak mengenalnya ". Jawab aslan jujur.

" Tidak masalah bagiku jika kamu tidak menerima pernyataan ku, tapi ketahuilah satu hal bahwa aku benar-benar mencintamu dengan tulus, aku juga tidak berniat jahat dalam hal ini, bahkan aku tidak punya alasan kenapa aku bisa menyukai mu ". 

" Pulanglah, hari semakin gelap dan cuaca semakin dingin, jangan lupa pakai pakaian hangat karna kemungkinan akan hujan ". Sambung aslan menurunkan gengsinya demi wanita yang benar-benar dia cintai.

" Huaaaa, sejak kapan kakak bisa seromantis ini ? Apa dia benar-benar mencintai kak caca ? Ibu harus tau soal ini hihi ". Ghea begitu antusias setelah mengetahui aslan menyukai caca.

*****

Erika dan milia sudah pulang ke mansion terlebih dahulu dan ternyata caca malah pulang di antar aslan, sedangkan mobil caca di bawa sama salah satu mafioso.

Sepanjang perjalanan mereka berdua awalnya saling diam, keduanya sama-sama canggung, namun aslan kembali menurunkan gengsinya dan mulai mencairkan suasana.

" Apa kamu benar-benar menolak ku ? ". Tanya aslan tanpa melirik ke arah caca yang duduk di sampingnya, dia fokus mengemudikan mobil.

" Hah ". Caca menghembuskan napasnya dengan pelan.

" Ini pertama kali bagiku, tidak semudah itu untuk menerima seseorang dalam kehidupan ku, apalagi sangat jelas kamu punya pacar ". Jawab caca berusaha berbicara pelan.

Namun perkataan caca seketika membuat aslan kehilangan akal sehatnya, mungkin karna belum terbiasa dan baru pertama kali menghadapi seorang wanita membuat aslan sedikit kesal caca selalu mengulang tentang kejadian di rumah sakit dan terus menuduh aslan memiliki kekasih sehingga aslan spontan menepikan mobilnya.

Caca menautkan kedua alisnya bingung kenapa tiba-tiba aslan menepikan mobilnya, tanpa dia sadari dia telah membuat aslan jengkel dengan sikapnya.

" Berhentilah membahas masalah itu, harus berapa kali aku bilang dia bukan kekasih ku ! ".

" Bilang saja kalau kau menolak ku, aku akan menerima kenyataannya tapi jangan membuatku jengkel dengan sikapmu ".

" Aku benar-benar mencintaimu dengan tulus, tapi kenapa kamu ---- ".

Tiba-tiba tangan kanan caca sudah menempel di pipi aslan sehingga aslan berhenti bicara karena terkejut.

" Ya aku tau, sudah berkali-kali kamu mengatakan kamu mencintaiku , berhentilah mengomeliku, kau membuatku sakit ".

Caca berbicara dengan suara yang terdengar sedikit bergetar, dia menundukkan kepalanya saat berbicara sehingga aslan tidak bisa melihat apakah caca sedang menangis saat ini atau tidak.

Jelas saja caca sudah menyadari perasaannya terhadap aslan, dia sadar dia juga menyimpan perasaan lebih, tapi kehadiran chole di rumah sakit kemarin juga jelas membuatnya sakit, hanya saja aslan tidak peka jika caca sedang cemburu.

Dan sekalipun caca adalah seorang queen mafia paling di takuti, dia juga seorang wanita yang pastinya memiliki sisi perasaan yang mudah rapuh jika di bentak apalagi di bentak oleh pria yang sudah merebut hatinya, caca juga tidak pernah di bentak oleh siapapun bahkan mendiang kedua orang tuanya saja tidak pernah membentaknya selama mereka masih hidup dan aslan adalah orang pertama yang membentak caca.

" Hei, maafin aku ".

Aslan merasa sangat bersalah telah kehilangan kendali emosinya sehingga tanpa sadar dia telah membentak caca.

" Maaf, maafkan aku ". 

Dengan lembut aslan menarik caca ke dalam pelukannya, betapa terkejutnya dia ternyata caca benar sedang menangis walaupun dia menyadari caca sedang menangis dalam diam, aslan benar-benar merutuki kebodohannya telah membuat wanita yang dia cintai meneteskan air mata karena kesalahannya.

" Jangan menangis, aku tidak bermaksud membentakmu ". Semakin erat pelukan aslan, hatinya sakit melihat caca menangis bahkan menangis tanpa mengeluarkan suara.

" Hmm ". Jawab caca berdehem saja dan semakin menyembunyikan wajahnya di leher aslan.

" Nyaman ". Batin caca merasa nyaman dalam pelukan aslan, seakan dia tidak ingin melepaskan pelukan hangat itu.

Tiba-tiba hujan turun sangat deras, udara semakin dingin namun kalah dengan hangatnya pelukan yang masih begitu erat di antara kedua insan yang sedang di mabuk cinta.

Mereka terus berpelukan dalam diam, mereka saling menikmati suasana juga getaran cinta yang baru pertama kali mereka rasakan, sampai-sampai mereka menghabiskan waktu hingga 1 jam lebih hanya saling berpelukan dan akhirnya aslan mengantarkan caca pulang setelah puas berduaan.