Hallo selamat datang di karya terbaru aku...
Almeria givanda panggil saja giva seorang wanita cantik yang memiliki karir cukup baik sebagai salah satu manager disebuah perusahaan, karena kerja kerasnya akhirnya dia diangkat menjadi sekertaris sang CEO Giovanni Daniel.
Namun dalam urusan percintaan Giva tidak semulus karirnya karena harus berhadapan dengan pasangan yang cukup cuek dan egosi.
Mari kita lanjutkan cerita kehidupan fiksi ini dengan bijak dalam mengambil setiap keputusan dalam proses kehidupan yang dijalani 💐💐💐
happy reading ❣️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 30
Makan malam kali ini sangat terasa hangat meskipun ada didalam ruang rawat inap namun tidak mengurangi rasa kehangatan sebuah keluarga yang utuh, sebenarnya dirumahpun sama Sarah dan lucky selalu makan malam bersama dengan kedua anaknya bahkan sekalipun ada teman-teman dari giva ataupun Rio akan diperlakukan sama seperti anak jadi tidak heran jika Fandy, Fany, gio, Aldo dan boy akan memanggil mereka dengan sebutan ayah dan mama sama seperti giva dan Rio.
" Emang deh sop iga mama tuh ga pernah ada yang ngalahin aduh ini bisa gagal diet deh yang" celetukan Fany yang kini ikut makan bersama, sore tadi Fany dan Fandy sengaja pulang kerja mereka pergi menengok giva sang sahabat.
" Hmmm emang mama Sarah ga ada duanya sayang, apalagi tuh sambel cumi udah berapa tahun ya ilang didaftar jadwal makan aku" Fandy menjawab ucapan sang kekasih dengan semangat baju kemeja dilengannya sudah digulung jasnya sudah disimpan disofa.
" Yauda makan yang banyak mama sengaja masak banyak buat anak-anak mama kalian pasti kangen kan masakan mama udah sebulan ga ada masakan mama" Sarah dengan telaten menyiapkan makanan untuk semua yang ada dimeja makan.
" Ma perasaan mama tadi pagi bilang kalau giva anak bungsu mama apa telinga giva bermasalah?" giva sengaja menggoda Fany dan Fandy padahal memang sudah biasa hanya saja ingin sekali jiwa manja dan jahilnya keluar.
" Iya sayang benar kok anak mama yang cantik ini memang anak bungsu mama engga ada lagi kalau ada lagi namanya bukan bungsu dong" usapan lembut terasa dikepala giva.
" Kenapa de kamu mau ayah sama mama buatkan adik bayi?" lucky menimpali kejahilan sang anak.
" Ih apaan si yah udah tua juga udah waktunya gendong cucu malah anak, punya giva aja bikin Rio hilang akal karena terlalu aktif dia" Rio yang paham masih ikut menimpali kejahilan adik dan ayahnya sedangkan Sarah hanya bisa menggelengkan kepalanya.
" Kok mama malah nambah anak Fandy dan bang Fandy sih terus aku ini siapa ma? cepat sekali mama berubahnya baru tadi pagi bilang giva anak bungsu malam ini malah nambah 2 anak huft apa itu tidak menyebalkan? apa mama malu memiliki anak seperti giva?" giva terus saja memberikan ekspresi wajah yang sedih.
Pleeetaaakkk....
" Gausah lebay udah jam segini ga ada tenaga buat drama ya giva, seharian kerja malem butuh energi dengan masakan mama perkara panggilan aja lagian udah berapa lama Lo amnesia gini apa jangan jangan ini bukan giva tapi roh jahat?" Fany menyentil jidat giva mengetahui drama sang sahabat membuatnya jengkel.
" Awssshhhhh.... Kak gio lihat Fany jahat sekali padaku masa dia memukul jidatku sepertinya aku akan terkena gegar otak" mood giva sedang bagus sampai-sampai giva tidak sadar menunjukkan rasa nyaman dan manjanya kepada gio dihadapan keluarganya membuat semua yang melihatnya menjadi tenang memang gio orang yang tepat.
" Fany gausah jahil tangan di ciptakan oleh Tuhan untuk kegiatan yang baik bukan untuk memukul" gio akhirnya membuka suara dengan tangan kanan yang mengusap jidat halus giva.
" Mama ayah lihat anak bungsu kalian cih bucin sekali memangnya hanya dia yang memiliki kekasih aku juga punya" Fany bukannya patuh malah kembali meledek sang sahabat.
" Udah udah kalau lagi makan fokus kalau ngobrol gini nanti makanannya kabur loh karena takut sama kalian yang ribut terus" Sarah yang sudah terbiasa dengan drama anak-anaknya akhirnya membuka suara setelah sejak tadi hanya diam memperhatikan.
" Hah emang bisa ma? Serem amat" jawaban absurd Fandy membuat yang mendengarnya hanya bisa menggelengkan kepala.
------------------
2 hari berlalu
Pagi ini Giva sudah mulai aktivitas baru dengan bekerja dikantor sang kakak sebagai sekertaris, dan gio pagi ini akan datang untuk menjemput sang kekasih.
" Ekhemmm nanti malam kita diundang oleh pak Bram dan Bu Siska untuk makan malam dirumahnya akan ada acara ulangtahun pernikahan mereka apa Rio dan giva akan ikut?" pak lucky membuka obrolan pagi ini karena semalam mendapatkan telepon langsung dari pak Bram.
" Ya ikutlah yah kan om Bram dan Tante Siska orangtuanya gio lagian kita ga enak udah diundang langsung masa ga dateng, tapi kalau adek ga bisa ikut gapapa dirumah aja" Rio menjawab dengan roti yang masih didalam mulutnya, dikantor boleh saja ia berwibawa namun dirumah tetap saja anak mama dengan segala kemanjaannya.
" Adek kalau belum bisa bertemu Dandy tidak apa-apa dirumah saja sama mama kita baking date bagaimana?" Sarah yang tidak ingin anaknya kembali mengingat sesuatu yang buruk lebih baik mengalah demi kesehatan sang anak tercintanya.
" Tidak apa-apa giva akan ikut kan calon mertua giva hehehe, kalau sesuatu dihindari bukan selesai malah akan membuat kita semakin terpuruk dan semakin kecil gerak hidup kita jadi giva akan melawan semuanya karena giva punya mama ayah dan kak Rio yang selalu ada buat giva" tanpa ada kebohongan diwajah giva dengan menjawab ucapan sang mama giva memang sudah bertekad untuk ikut.
Sarah, lucky dan Rio yang mendengar jawaban giva merasa sedih padahal mereka tahu sesakit apa perasaan giva saat ini tapi lagi-lagi sang giva menutupi semuanya seperti biasanya ada rasa gundah karena giva tidak mau jujur tapi mereka ingin menghargai usaha giva yang selalu ingin terlihat kuat.
" Baiklah princess akan ikut nanti kita kesana bersama ya jadi pulanglah tepat waktu"
" Sayang apa kamu hari ini tidak ingin bolos saja kerjanya besok aja gimana? hari ini kita ke butik saja yuk beli baju sama mama yaaa boleh ya kak masa tidak kasian mama harus menyiapkan baju kalian sendirian" Sarah mencoba membuat giva nyaman untuk waktu seharian ini hitung-hitung charge energi untuk nanti malam.
" Hahhhh mama ini biasanya juga kan sendiri aku butuh bantuan anak kecil ini ma, udah 3 tahun loh aku ngalah sama si gio biar giva tetap kerja disana masa sekarang di undur lagi karena mama beli baju enak saja tidak bisa" Rio yang memang sedang banyak kerjaan karena kemarin tidak fokus saat sang adik masuk rumah sakit menolak tawaran sang mama.
" Kaka tega sekali sama mama sedih sekali mama, apakah Kaka tidak sayang sama mama?" Sarah tidak habis akal terus saja merengek dengan sang anak sulung.
" Maaa aku udah paham yaa tidak ada korelasi antara pekerjaan dengan kasih sayang seorang anak kepada ibunya jadi aku tidak akan goyah hahahahhaa" bukannya menenangkan sang mama Rio malah mengejek sang mama.
" Dasar anak nakal tega sekali lihat ayah anak sulung kita sudah hilang dia rasa sayang kepada adik dan mamanya huhh bagaimana jika sudah punya istri apakah istrinya akan dibiarkan sendiri juga? Dasar lelaki tidak punya perasaan" Sarah malah menggerutu tidak jelas.
" Hahahaha udah ah malah kemana-mana ayo dek kita berangkat pekerjaan sudah numpuk kalau disini terus nanti Baginda ratu semakin tersakiti, bye mama ayah sampai bertemu nanti sore semangat nyonya menyiapkan baju untuk suami dan anak anak tersayangnya" Rio masih terus mengejek sang mama sambil berlari kecil menuju pintu keluar rumahnya.
peripun iki, thor???
Giva, Rio ternyataaaa?????
Stella.....???
Allohu Akbar!!!
yg namanya Lambe Ember
yaa tetap gitu..
otak dan mulut si Stel emang udah Expired...
Basiiii...
😁🤣🤣🤣
givaaaa
jujur ammaaatttttt
😃🤣🤣
bang gio...
nonton drakor nya diatas pembaringan
bukan di bioskop....
😃🤣🤣
senangnya hatiku..
hilang pening kepalaku...
itu karena dirimu...
yg gk tahu malu....
Lanjut &cemungut, thorqu... 😍
yuk hayuk Demo demo....
byk duit nih bg Rio....
bagi dong, baaangggg
😄🤣🤣
gercep amat....
😃🤣🤣
Emang si Keket kurang malunya yaa
😄🤣🤣
Sahabatku adik iparku...
eh, masih CALON yaaaaaa...