Pilihan Hailey Faye

"apakah dia sudah menghubungimu?"

Hailey menggelengkan kepala nya.

"see! itu sebabnya papi tidak menyukainya, dia sudah membuat keributan, tidak peduli dengan efeknya, dan lagi, kamu yang harus membereskan sisa nya dia tidak pernah membereskan masalah nya sampai tuntas" Tuan Arthur menggelengkan kepalanya.

"sudah lah pi, aku sedang tidak ingin membahasnya"

"baiklah, terserah kamu, papi hanya tidak ingin kamu memikirkan sesuatu yang tidak perlu kamu pikir kan, apalagi itu sampai menyakitimu, dia bukan lah satu² nya di dunia"

"papi pergi dulu, biar papi saja yang urus yang ada di ruang meeting"

"thanks pi"

Arthur mencium kening putri nya dan memeluknya, "i love you darling" dia sangat menyayangi putri nya tersebut, dia masih memperlakukan putrinya seperti anak kecil.

"i love you too pi"

Arthur juga menghampiri Arlo, "Tolong jaga putriku, kalau bisa sampai dia mengontrakmu seumur hidup" bisik Arthur sambil menepuk pundak Arlo

Mendengar tuan Arthur berbicara seperti itu, Arlo terkejut bingung harus menjawab apa, sebenarnya hati nya senang tapi mulut nya tidak bisa berkata apa², karena takut tidak sopan. Dia hanya melihat tuan Arthur yang memberikan senyuman dan anggukan yang menandakan bahwa tuan Arthur menyetujui jika dia menjalin hubungan dengan putri nya. Wajah Arlo terlihat bingung dia menundukkan kepalanya.

Kata-kata tuan Arthur terus terngiang di telinga Arlo, membuatnya jadi tidak bisa konsentrasi bekerja.

"Arlo tolong ambilkan dokumen yang ada di dalam mobil, aku lupa membawa nya tadi"

Namun Arlo diam saja, pandangan nya seperti kosong

"Arlo!"

Arlo masih tidak bereaksi. Hailey menghampiri nya, dan menarik sedikit ujung lengan baju nya lalu menggoyang kan nya.

"Arlo"

Arlo terkejut bos cantik nya sudah berada di samping nya.

"ada apa nona?"

Hailey menyipitkan matanya menatap Arlo. Hailey mendekatkan wajahnya kedepan wajah Arlo yang membuat wajah Arlo menjadi merah semu. Dia pun memegang kening dan pipi Arlo. Ketika Hailey memegang pipi Arlo, tiba-tiba Oliver datang, dia melihat kekasihnya sangat dekat dengan bodyguard nya bahkan kekasihnya tersebut menyentuh pipi bodyguard nya.

Arlo dengan cepat memundurkan langkahnya, memberi jarak antara diri nya dengan Hailey.

Hailey melihat kedatangan Oliver membuatnya terkejut. dia menarik tangannya dari pipi Arlo perlahan.

"apa yang sedang kalian lakukan?!" Oliver nampak kesal

"tidak ada, aku hanya mengecek suhu tubuhnya, sepertinya dia demam" Hailey menjawab nya dengan santai karena memang dia berbicara sesuai fakta

"kamu sakit?" tanya Oliver sambil menatap tajam Arlo

"sepertinya" padahal Arlo tidak merasa dirinya demam, tapi dia menjawab seperti itu, agar Oliver tidak memiliki kesalah pahaman terhadap mereka berdua

"minum obat sana kalau sakit jangan cari perhatian sama pacar orang" ucap ketus Oliver

"Oliver!" pekik Hailey

Oliver menghampiri Hailey lalu memeluknya dan mencium leher Hailey "i miss you so much"

"Oliver ini di kantor"

"kenapa? Apa aku tidak boleh memeluk kekasihku?" ucapnya lembut.

"Arlo pergi lah istirahat, jangan lupa ambilkan dokumen saya yang tertinggal di mobil tadi, letakkan saja di meja Clara"

"Baik nona" dengan suara tegas nya Arlo pergi.

Arlo meninggalkan Hailey dan Oliver diruangan nya. Wajah nya kembali merah karena cemburu. Arlo menghela nafas panjang "Sadar Arlo! simpan rasamu dia milik orang lain" umpat Arlo dalam hatinya. Arlo menyadari perasaan nya terhadap Hailey, dia menyukai bos nya tersebut, berulang kali dia menyangkal perasaan nya sendiri namun ternyata perasaan itu nyata dia tidak bisa mengelak lagi. Tapi Arlo hanya bisa menyimpan perasaan nya itu karena Hailey adalah kekasih Oliver. Lagi-lagi Arlo menghela nafas panjang, dia membuang sesak di dalam dada nya.

"tuan Arlo kenapa?" Clara mencoba menyapanya, karena jujur saja selama ini Arlo terlihat sangat tegas dan menakutkan walau dia berwajah tampan tapi dia terlihat dingin, tidak ada yang berani menyapanya kecuali nona Hailey.

Arlo melihat Clara dingin dan tidak menjawab apa². Clara pun akhirnya diam dan menunduk kan kepalanya. Arlo duduk di sofa ruang tunggu dia menatap dingin di satu titik. Pikiran dan hati nya sangat kacau.

Sedangkan Hailey dan Oliver didalam ruangan sedang sedikit bermesraan.

"apa saham perusahaan mu turun?"

Hailey menggangguk

"maaf aku sudah membuat ke kacauan di perusahaanmu"

"bagaimana kamu bisa menerobos masuk?"

"aku hanya membungkukkan badan dan melambaikan tanganku"

Oliver memeluk Hailey dan mencium nya "sekarang mereka sudah tau kalau kamu milikku" bisik Oliver.

Hailey melihat Oliver dan tersenyum palsu. Entah kenapa hatinya tidak terlalu bahagia, seperti ada rasa yang hilang.

"tapi maaf setelah ini aku akan lama tidak bisa menemuimu, karena aku sudah mulai syuting, aku akan sibuk, aku pasti akan sangat merindukan mu" Oliver mencium bibir Hailey dengan lembut.

"lakukan pekerjaanmu dengan baik, jangan kembali mengecewakan mereka"

"aku memiliki scene adegan ranjang nantinya, aku memberi tahumu agar kamu tidak kaget dan cemburu"

Hailey tersenyum " aku sudah pernah menonton adegan ranjang mu di film lain, dan aku memakimu saat itu juga"

"Benarkah?" Oliver kembali mencium bibir Hailey

"aku mencintaimu Hailey"

"i know, i love you too"

Hailey melepas pelukan Oliver "pergilah, aku mau bekerja"

"awas kamu menyentuh bodyguard mu lagi! Aku tidak tinggal diam jika itu terjadi"

Hailey menatap tajam Oliver dan menggeleng kan kepalanya.

"ya sudah aku pergi dulu, aku pasti akan merindukanmu baby" Oliver memeluk Hailey dan mencium kening nya

Hailey hanya tersenyum melihat kepergian Oliver.