seorang murid SMA biasa yang belajar seni bela diri dari seorang pria tua yang sebenarnya pembunuh bayaran terbaik di dunia.misi barunya adalah pergi ke sekolah untuk melindungi seorang gadis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12
Kelas sudah selesai dan waktunya untuk semua murid SMA makan siang di kantin sekolah tapi tidak dengan Muchen karena dia sudah berjanji untuk makan siang bersama bu Mira. Dan Bu Mira juga sudah menelfon Muchen untuk mengikutinya ke asrama
Asrama Bu Mira adalah asrama staff pengajar dengan struktur apartemen. Satu kamar dan satu ruang tamu untuk setiap orang.
"Muchen kamu duduk di sofa dulu ibu mau ke kamar mandi " Ucap Mira sambil menatap Muchen
Muchen mengangguk perlahan sembari duduk dan melihat lihat ruang tamu Mira yang lumayan sempit tapi barang barangnya tertata rapi.
Setelah Mira keluar dari kamar mandi dia menatap Muchen sambil berkata " kamu sudah lapar yah? Tunggu ibu akan segera memasak"
"ehm, Iyah Bu aku sudah lapar hehe"Jawab Muchen dengan senyum malu malu
"hmm, dasar anak kecil"Mira melihat Muchen senyum dan kemudian berjalan ke arah dapur
Dalam waktu singkat Mira berhasil menyiapkan 2 hidangan dan 2 sup. rasanya sangat enak bisa di lihat kalau Mira sangat mahir dalam memasak
Setelah makan Mira dan Muchen kembali ke sekolah sambil membicarakan banyak hal.
Sepanjang siang itu Muchen mempelajari pelajaran matematika saja.Meskipun dia belajar dengan sangat cepat dia bahkan belum menyelesaikan setengah buku, Dia merasa tugas yang di hadapinya sangat berat. 3 bulan tidaklah cukup untuk mempelajari semuanya
Setelah jam pulang berbunyi, Andi dengan segera berjalan ke arah Muchen sambil berkata " Muchen ayo kita pergi "
"Kemana? Ohh" Muchen bingung, mungkin karena terlalu banyak belajar jadi dia lupa kalau sudah ada janji dengan andi.untungnya dia langsung ingat .
"Aku siap siap dulu!" kata Muchen
Andi hanya mengangguk dan menunggu Muchen kemudian dia melirik Clara yang ad di samping Muchen. Dan dia punya ide untuk mengajak Clara juga " Clara mari makan bersama, aku traktir"
"Maaf aku tidak bisa ibuku sudah menungguku di rumah " ucap Clara dengan rasa bersalah
mendengar Clara tidak akan pergi Muchen terseyum tipis dan dia merasa sedikit kecewa
"Oh, Baiklah" ucap Andi
Akhirnya Muchen dan Andi berjalan keluar dan di pintu sudah ada Sarah yang menunggu
"Cepat sapa Muchen !" ucap Andi kepada Sarah
"Hai Muchen aku Sarah pacar Andi " kata Sarah memperkenalkan dirinya ke Muchen dengan suara lembut dan senyum manis
"Oh Iya, hai juga" Muchen mengangguk, tidak heran Hendri dan Andi memperebutkannya, penampilan cukup menarik, tapi jika di bandingkan dengan Clara dia masih kalah pikir Muchen
"Muchen kamu tunggu disini sebentar aku dan Sarah akan mengambil mobil" ucap Andi sambil menarik Sarah pergi
Muchen terkejut, mereka punya mobil? Jangankan anak SMA anak kuliah saja jarang yang ada mengendarai mobil. Tampaknya keluarga Andi cukup kaya pikir Muchen
Tidak lama kemudian Andi dan Sarah datang dengan mobilnya, kemudian Muchen masuk mobil dan meninggalkan halaman sekolah menuju hotel blossom
meskipun Muchen belum pernah pergi ke hotel blossom tapi dia tahu bahwa hotel itu adalah hotel paling mewah di sekitar sma Wister. Sebenarnya jaraknya hanya 10 menit dengan berjalan kaki
tidak lama mobil Andi sudah sampai di gedung hotel blossom kemudian Andi memarkirkan mobilnya dan mereka keluar dari mobil lalu masuk.
Seperti yang pikirkan Muchen interior hotel ini begitu mewah
Muchen mengikuti Andi menuju resepsionis sesampainya di depan resepsionis Andi berbicara kepada staff " Aku sudah memesan ruangan nomor 32 melalui telepon, mohon bantu di cek"
"Oh,baiklah" ucap staff itu dengan senyum profesional dan mulai mengetik di keyboard Tapi tidak ada informasi pemesanan apa pun Bahkan ruangan itu sudah ada orang di dalam
Staff menatap Andi dengan rasa bersalah "Maff, di sini tidak memiliki informasi tentang pesanan anda, dan juga ruangan nomor 32 sudah ada tamu!"
"Hah!" Andi terkejut dan kemudian berkata
" Aku sudah memesan pagi ini, bagaimana mungkin tidak ada? Dimana pusat pelayanan kalian ! Tolong hubungi dia " Ucap Andi dengan marah , Dia telah memesan bahkan dia sudah memastikan beberapa kali, karena dia takut ada kesalahan, tapi tak di sangka benar-benar ada kesalahan
Staf yang mendengar itu langsung mengangguk dan melakukan panggilan telepon, dan tidak lama setelahnya ada seorang yang berjalan ke arah mereka yang juga menggunakan pakaian yang sama.
"Hana pria ini mengatakan dia telah memesan ruangan nomor 32 melalui telepon pagi ini, benarkah itu?" tanya resepsionis ke staff yang bernama Hana
Hana terdiam sejenak sambil berpikir kemudian dia mengangkat kepalanya "Iyah benar "
"Hai masih ingat suaraku tidak ?" Andi berbicara pada Hana dia takut Hana melupakan suaranya
" Iyah dia " Kata staf Hana sambil mengangguk
"Benarkah?" Staff resepsionis terkejut, jika ada pemesanan bagaimana bisa ada tamu lain?
"Sekarang kamu sudah tau kan?suruh mereka yang ada di ruangan 32 untuk pergi, " Teriak Andi hal ini membuatnya sangat kesal
"Maaf, ini adalah kesalahan kami, aku akan segera memanggil manajer untuk menangani masalah ini" Staff resepsionis itu juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, oleh karena itu dia menatap Aldi dengan rasa bersalah.