NovelToon NovelToon
Penyesalan Ayah Dari Anak-Anak Ku

Penyesalan Ayah Dari Anak-Anak Ku

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Lari Saat Hamil / Single Mom / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:5.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Inka

Karina Fransiska Arnold tidak pernah menyangka jika dirinya akan dijadikan kambing hitam atas meninggalnya Gloria calon tunangan adik iparnya oleh wanita yang dicintai suaminya. Masyarakat berlomba-lomba mengutuknya dan menghujaninya dengan kalimat-kalimat umpatan dan sumpah serapan. Hingga membuat hidup Karina tidak tenang. Ia meninggalkan kota kelahiran ibunya dan kembali menjadi wanita yang paling dihormati di negaranya.

Kepergian Karina membuat hidup Ocean Dirgantara Gultom berubah 160 derajat.

10 tahun kemudian mereka dipertemukan kembali dalam keadaan tak terduga. Namun, kebencian dari putra-putrinya merupakan penyesalan terbesar kedua yang ia rasakan setelah kehilangan wanita yang selama ini menjadi istrinya.

"Mungkin caraku salah dalam melindungi mu. Tapi, aku sadar menyesal pun tak ada gunanya." Ocean Dirgantara Gultom

"Sejauh apa pun aku bersembunyi. Tapi, takdir justru selalu memihak pada mu." Karina Fransiska Arnold

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Video pertengkaran kecil antara Gloria dan Karina tersebar luas di dunia maya termasuk berita mengenai kematian Gloria. Banyak netizen yang melontarkan kata-kata kasar dan sumpah serapan kepada Karina. Mereka seakan mengutuk Karina karena sudah berani bertingkah laku kasar kepada wanita itu. Padahal Gloria hanya ingin Karina menghentikan tindakan Karina yang ingin menggugurkan kandungannya.

Ocean menatap wajah pucat Karina yang baru saja keluar dari klinik.

"Apa kau sudah melakukannya?"

Hanya pertanyaan itu yang terucap dari bibir pria itu.

"Ya. Apa kau puas?" tanya Karina dengan wajah datar.

"Masuklah ke dalam mobil!" perintah Ocean mengitari mobilnya dan masuk ke dalam pintu kemudi.

Sepanjang perjalanan wanita itu hanya diam tanpa berucap sepatah katapun.

"Ayo turun. Aku ingin memastikan kondisi Gloria." ujar Ocean berniat turun dari dalam mobil.

"Pergilah. Aku akan kembali ke rumah terlebih dahulu. Aku merasa perut ku sakit saat berdiri terlalu lama." kata Karina beralasan berniat keluar dari mobil Ocean dan mencari taksi sekitar rumah sakit.

"Aku akan mengantarmu kembali ke rumah."balas Ocean mengurungkan niatnya masuk ke dalam rumah sakit.

Setibanya di rumah, Karina langsung masuk ke dalam rumah dan masuk ke kamarnya. Sementara Ocean kembali mengemudikan mobilnya keluar dari halaman kediaman Gultom. Karina menatap kepergian pria itu dengan wajah datar.

"Aku meninggalkan semuanya hanya karena ingin hidup bahagia bersama pria yang ku cinta. Ternyata pria yang kucintai tidak layak untuk dicintai wanita sabar seperti ku." gumam Karina menatap dokumen perceraian yang beberapa minggu lalu sudah dipersiapkan oleh Ocean.

"Aku akan melepas mu, Ocean. Aku akan membuat mu menyesali semuanya! Kau akan menyesal memperlakukan ku seburuk ini. Kepergian ku akan menjadi mimpi buruk untuk mu!"

Tiba-tiba suara tawa Karina menggema di dalam kamar. Tawa itu membuat bulu kuduk para maid berdiri saat tanpa sengaja melintas di depan kamar Karina. Sorotan mata membunuh wanita itu benar-benar menyeramkan.

Karina lalu menandatangani dokumen perceraian itu. Ia juga mengemasi barang-barang miliknya dan memasukkannya ke dalam koper.

Karina menyeret kopernya keluar dari kamar. Ia melihat beberapa maid menatap bingung kearahnya. Mereka seakan tidak percaya kalau Karina berniat meninggalkan kediaman keluarga Gultom.

Saat langkah Karina semakin dekat kearah pintu. Tiba-tiba pintu itu dibuka dari luar. Ia melihat mantan ibu mertuanya sudah berdiri di depan pintu dengan wajah marah menatapnya tajam. Di belakang wanita itu terlihat tiga orang polisi berdiri tegap.

"Apa kau berniat kabur setelah kematian calon menantu ku!" bentak Mariana mendorong tubuh Karina dengan kuat.

Karina yang tidak siap dengan dorongan itu langsung terduduk di lantai. Ia merasa perutnya sedikit keram.

"Kau harus mempertanggung jawabkan perbuatan mu. Kau harus di penjara seumur hidup!" timpal Mariana berkacak pinggang menatap wajah pucat Karina dengan penuh kebencian.

"Pak, tangkap wanita ini. Wanita ini merupakan orang terakhir yang bertemu dengan Gloria sebelum meninggal." ujar Mariana dengan wajah datar.

Karina terkejut mendengar perkataan mantan mertuanya itu. Ia tidak ada pikiran mencelakai Gloria sekalipun. Mereka hanya bertengkar kecil dan Karina berniat kembali masuk ke dalam klinik. Hingga dentuman keras dari belakangnya membuatnya kembali membalikkan tubuhnya. Disana ia sudah melihat Gloria telungkup di aspal dengan banyak darah di tubuhnya.

"Nona Karina. Kami akan membawa Anda ke kantor. Kami ingin menanyakan beberapa pertanyaan kepada Anda." jawab salah satu petugas polisi itu berniat membantu Karina berdiri.

Seorang pria muda melangkah mendekati Karina. Saat ingin membantu Karina berdiri, ia melihat darah menetes dari atas kaki wanita itu.

"Apa Anda sedang datang bulan?" tanya petugas itu dengan wajah tenang.

"Tidak. Tolong bawa saya ke rumah sakit sekarang juga." lirih Karina dengan suara bergetar. Pikiran negatif mulai menghantui hati dan pikirannya.

"Come on, kalian harus bertahan." monolog Karina dalam hati. Air mata membanjiri wajah pucat itu.

Polisi muda itu langsung menggendong tubuh Karina menuju mobil patroli yang mereka bawa sebelum mendatangi kediaman Gultom.

Polisi muda itu mengabaikan kedatangan Ocean yang menatap mereka dengan wajah datar. Meskipun wajah itu terlihat datar. Namun, ia ikut bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi dengan Karina.

Sementara Karina memejamkan kedua matanya merasakan sakit di dalam perutnya.

Ia tidak terkejut melihat keberadaan polisi itu. Karena saat berada di rumah sakit, tanpa sengaja Ocean mendengar percakapan Marian dengan ibu Gloria.

Saat melihat mobil patroli itu melaju meninggalkan kediaman Gultom. Ocean langsung menghubungi Charles.

Ocean kemudian melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kediaman Gultom. Ia melihat Mariana duduk di ruangan tamu bersama dua polisi lainnya.

"Aku ingin kalian memasukkannya ke dalam penjara. Jangan biarkan dia bebas! Buat hidupnya menderita selama berada di penjara." ujar Mariana tanpa perasaan.

Ocean menatap kearah mereka dengan wajah datar. Ia kemudian melangkah kearah ruangan tamu dan bertanya dengan wajah tenang.

"Apa kau yang melakukannya?"

Mariana terdiam mendengar pertanyaan Ocean. Sementara kedua polisi itu terlihat canggung.

"Ya. Dia pantas mendapatkannya. Aku akan membalas kematian putri sahabat ku." jawab Mariana dengan wajah angkuh.

"Jangan terlalu bertindak jauh atau kau akan menyesal."

Ocean melanjutkan langkahnya menuju kamarnya. Ia mengacuhkan keberadaan kedua polisi itu. Ia hanya ingin segera mandi dan merilekskan tubuh dan pikirannya.

Saat Ocean membaringkan tubuhnya di dalam bathtub. Ia tiba-tiba menghela napas panjang sembari memijit pelipisnya.

1 jam berlalu

Ocean langsung bangun dari bathtub dan membersihkan tubuhnya. Saat keluar dari kamar mandi. Tanpa sengaja Ocean melihat dokumen yang cukup familiar di matanya.

"Mengapa dokumen itu ada di sini. Apa wanita itu sudah menandatanganinya?" gumam Ocean sembari mengenakan baju tidur.

Sesudah selesai berpakaian, Ocean meraih dokumen itu dan melihat isinya. Ia melihat Karina sudah menandatangani surat perceraian beberapa bulan lalu.

"Akhirnya kau menyerah juga." gumam Ocean tanpa ekspresi sama sekali. Namun, ia lega dengan semua rencana yang sudah Ocean susun dari jauh-jauh hari akhirnya membuahkan hasil.

Tak beberapa lam terdengar suara dering ponsel Ocean.

"Bagaimana?" tanya Ocean kepada si penelpon.

[Nona sudah ditangani dengan baik, Tuan. Nona ternyata mengalami pendarahan setelah didorong oleh Nyonya Mariana.]

Perkataan pria itu membuat pandangan Ocean semakin tajam. Aura membunuh sangat kentara dari sorotan mata hitam legam pria itu.

"Baiklah. Aku akan mengandalkan mu untuk beberapa hari ke depan."

[Baik, Tuan.] jawab Charles sebelum mengakhiri panggilannya.

Di rumah sakit

Berhari-hari Karina dirawat di ruang sakit dan harus berbaring di atas ranjang. Karena kandungan wanita itu sedikit lemah. Berhari-hari itu juga Karina tidak melihat keberadaan Ocean. Karina merasa pria itu benar-benar sudah tidak peduli padanya. Lagian Karina sadar. Mulai hari ini status mereka sudah berubah menjadi mantan suami-istri.

Tak beberapa lama seorang perawat masuk ke dalam ruangan rawat Karina. Dua orang polisi juga terlihat berjaga didepan pintu rawat Karina. Karena mereka masih kekeuh ingin membawa Karina untuk diinterogasi ke kantor polisi.

1
Leela Boo
Ocean ada benarnya sih, saya kira Karina bakal jadi wanita karir yang sukses atas usaha dan kepintaran sendiri tapi kenyataannya malah ke Padrenya yang kejam itu...
kompiang sari
gak ngerti nih ceritanya apa
kompiang sari
Nah siapa pria itu ... penasaran thor
Anonymous
ok
sashi kirana
Luar biasa
Anonymous
ok
Ruzita Ismail
Luar biasa
Feeza_MCI
apakah penculik anak Karina itu Selena temannya Rosalinda dulu, yang kemudian menikah dengan kakaknya Rosalinda?
Ilan Irliana
Karina'y trllu lebay..
Feeza_MCI
sepupuya Karina ternyata...
ira rodi
bagus cla...johnson sebenarnya harus ceraikan mariana....tp minta dl pendapat herald....
Feeza_MCI
pemimpin mafia black mamba
Feeza_MCI
apakah david ini anak nya Gavin dan Lina?
Feeza_MCI
Pablo ini mafia yang gagal di tangkap dalam misi Lina dan Clarence kan?
Noni Noni
𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒋𝒅𝒊 𝒃𝒐𝒅𝒐𝒉 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒌𝒊𝒓𝒆𝒏𝒂
Noni Noni
𝒊𝒃𝒖 𝒐𝒔𝒄𝒂𝒓 𝒏𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒆𝒎𝒂𝒉...𝒕𝒆𝒓𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒐𝒔𝒄𝒂𝒓...𝒂𝒏𝒂𝒌 𝒚𝒈 𝒃𝒊𝒋𝒂𝒌
Feeza_MCI
apakah ini surat dari Ladies?
Feeza_MCI
siapa ya pasangan ini???
Feeza_MCI
ternyata kedua orang tua Karina dan Ocean bersahabat..
Anonymous
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!