NovelToon NovelToon
I Like Fighting But Also Lazy To Fight.

I Like Fighting But Also Lazy To Fight.

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Reinkarnasi
Popularitas:86.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: This is ME!

Dia berjalan-jalan di kekosongan dengan kedua kakinya, para dewa membungkuk dan gemetar ketakutan.

Dia yang bergelar sebagai Death King, Life King, Supreme Overlord, King Of Destruction, Conqueror, God Slayer, True God King.

"Bisakah kau tidak memiliki terlalu banyak gelar."

Seorang teman lama bertanya padanya.

Dia menjawab dengan acuh.

"Aku tidak meminta, mereka yang datang sendiri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon This is ME!, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Kesayangan Yukihana?

Setelah sampai, Ley langsung diambil ke pelukan Lena dan dibawa kekediaman Yukihana, tempat itu sangat besar dengan beberapa mansion yang besar, ini seperti per komplekan tapi hanya dikhususkan untuk satu keluarga.

Mereka juga berpisah dengan Yae, Yae pergi ke arah lain dengan mobil, tentu saja dia dijemput dengan mobil mewah, lagipula dia adalah sosok yang berpengaruh.

"Nah, sekarang ini akan menjadi rumahmu, kamu bisa memilih kamar..." Sebelum Lena bisa menyelesaikan perkataannya, Yuri menyela.

"Ley-chan akan tidur denganku!" Suara lembut dan dingin itu, itu tidak salah lagi adalah perintah meskipun terdengar sangat halus.

Lena tersenyum lembut da menurunkan Ley dari pelukannya. "Baiklah, baik. Kamu harus menjadi kakak perempuan yang baik dan menjaga adikmu, mengerti?" Lena tersenyum lembut kepada Yuri.

"Tentu saja, aku akan memastikan Ley-chan terawat dengan baik dan akan membuatnya selalu kenyang dan bersih." Yuri mengangguk dengan keyakinan.

'Kenapa aku merasa seperti peliharaan?' Mau tidak mau Ley merasakan menjadi peliharaan kecil. "Aku tidak ingin..."

"Kamu tidak merepotkan siapapun!" Lena dan Yuri langsung menyela tanpa menunggu Ley menyelesaikan perkataannya, mereka berdua tahu kalau Ley tidak terlalu suka merepotkan atau bergantung kepada seseorang.

"Pergilah masuk dan ajak Ley-chan mandi." Lena mendorong keduanya untuk masuk.

Yuri mengangguk dan menarik Ley kedalam sebuah mansion yang paling besar, di pintu masuk tiga orang maid menyambut dengan hangat dan senyuman lembut di wajah mereka. "Selamat datang kembali Nona muda dan...?"

Ketiga maid itu memandang Ley dengan kebingungan.

"Adikku, pastikan kalian semua memperlakukannya dengan baik dari mulai sekarang dan seterusnya!" Tanpa menunggu reaksi ketiga maid itu, Yuri langsung membawa Ley ke kamar mandi untuk mandi.

"Ya Nona Muda, dan selamat datang untuk Tuan Muda." Ketiga maid itu sekali lagi menundukkan kepalanya dan mengikuti keduanya ke kamar mandi untuk membantu menyiapkan air.

Setelah sampai dikamar mandi, Yuri langsung melepaskan baju Ley. "Tunggu, aku bisa melepaskannya sendiri."

Ley benar-benar tidak terbiasa dengan ini, bukannya dia malu, dia justru tidak merasa aneh kalau membuka baju di depan seorang gadis, baginya tidak terlalu berbeda antara perempuan dan laki-laki.

"Tidak, Onee-sama harus merawat Ley-chan, karena itulah aku menjadi Onee-sama, jadi kamu harus membiarkan Onee-sama merawatmu!" Yuri bersikeras untuk melepaskan pakaian Ley, setelah melepaskan pakaian Ley para maid itu mengisi bak mandi dengan air hangat.

Setelah selesai, Yuri membimbing Ley kedalam bak mandi untuk berendam. "Kalian bisa keluar, pergi dan beli beberapa pakaian untuk Ley-chan."

"Pakaian seperti apa yang kamu inginkan atau kamu sukai?" Sambil membersihkan rambut Ley, Yuri bertanya tentang kesukaan jenis pakaian Ley.

"Aku suka celana panjang, jika tidak hitam maka putih baik-baik saja." Menghela nafas ringan, merasa sedikit tertekan dengan perlakuan ini, dihutan saat ingin mandi, Ley hanya harus melompat ke suangai.

"Untuk bajunya, tidak apa-apa kaus, aku ingin um... kaus yang sama seperti yang ku gunakan di hutan waktu pertama kali kita bertemu." (Tidak tahu namanya, tapi yang pasti kaus itu berlengan panjang dengan leher tinggi, bahannya adem dan dapat meregang dengan baik, sedikit ketat sehingga otot-otot akan sedikit terlihat.)

"Kamu memiliki selera yang... sederhana sekali, bukan?" Yuri tersenyum lembut dan memberikan rambut Ley shampo. Para maid yang mendengar itu langsung bergegas keluar dan melakukan apa yang disuruh.

Setelah memastikan Ley bersih, Yuri mengosongkan bak mandi dan kembali mengisinya dengan air hangat yang baru, kemudian dia menanggalkan pakaiannya sendiri dan masuk ke dalam bak mandi untuk berendam juga.

Hanya ada keheningan saat ini, Yuri menutup matanya dan menikmati sensasi air hangat ditubuhnya, Ley juga menutup matanya untuk mempelajari tentang tubuhnya sendiri, dia belakangan ini merasakan tubuhnya menguat lagi.

Beberapa saat kemudian, keduanya selesai berendam, Yuri membalut tubuhnya dengan handuk kemudian membalut tubuh Ley juga, benar-benar memperlakukan Ley seperti anak kecil.

Setelah para maid kembali membawa pesanan yang Yuri suruh, Yuri membawa Ley ke kamarnya dan membantu Ley untuk memakai pakaian, selesai memakai pakaian, Yuri menyuruh Ley untuk berkeliling sementara dia akan memakai pakaian.

Dihalaman depan mansion.

"Tempat ini besar sekali, tapi tidak ada pohon apelnya, sangat disayangkan." Kemudian terdengar jeritan, itu adalah ketiga maid yang tadi, mereka berlari menghampiri Ley dan memeluknya.

"Kyaaa~ kamu sangat imut, benar-benar pangeran kecil." Yang berambut cokelat pendek mencium pipi Ley dengan rakus.

"Ya ampun, ya ampun, ya ampun. Menggemaskan sekali." Yang berambut hitam panjang mengambil Ley ke pelukannya dan memeluknya dengan erat, wajah Ley menempel diantara belahan dadanya.

'Aku tidak bisa bernafas.' Ley benar-benar dipeluk terlalu erat sehingga...

[Skill, Energy Breath, Mid Grade Level 2, dipelajari.]

[Selama ada energi, bahkan jika pengguna tidak menemukan udara, pengguna akan tetap hidup.]

"Hey, hentikan itu." Yang berambut merah menegur kedua lainnya.

'Akhirnya ada yang waras.' Ley yang lepas dari tekanan lembut akhirnya menghela nafas lega, sebelum bisa mengambil nafas lain, yang berambut merah juga melakukan hal yang sama.

'Lupakan, semuanya tidak waras.' Ley hanya bisa diam dan pasrah dengan keadaannya saat ini.

"Baiklah kalian semua, Ley-chan sepertinya tertekan." Kemudian suara Lena terdengar dari belakang, ketiga maid itu melepaskan Ley, menundukkan kepalanya dan pergi dengan perasaan menyesal karena tidak bisa bermain dengannya.

"Kamu baik-baik saja?" Lena berjongkok sejajar dengan Ley dan menangkup pipinya.

"Baik-baik saja, hanya sedikit kesulitan untuk bernafas tadi, tapi tidak apa-apa." Mengangguk ringan.

"Fufufu~ Sepertinya kamu mungkin akan menjadi kesayangan Yukihana, ayo pergi temui ibuku, itu berarti nenekmu." Lena mengangkat Ley dan menggendongnya di lengannya.

"Oh... Nenek?" Ley secara refleks melingkarkan lengannya di leher Lena.

Lena tersenyum lembut dan berjalan kedalam mansion. "Benar, nenekmu. Dia mengatakan kalau dia ingin bertemu dengan cucunya." Setelah itu, keduanya sampai disebuah ruangan yang sederhana bergaya Jepang tradisional.

Seorang wanita tua sekitar 50 tahunan duduk dengan di kursinya dengan sebuah cangkir kecil di tangannya. "Sudah sampai, aku ingin melihat cucuku yang tampan dan menggemaskan."

Meskipun usianya sudah tua, wanita itu masih terlihat cantik, hanya sedikit kerutan di wajahnya. Lena menurunkan Ley ke pangkuan wanita itu.

"Sekarang bawakan dia padaku." Nada suaranya lembut tapi ada sedikit ketidak sabaran.

Lena tertawa kecil dan berjalan mendekat ke wanita itu. "Ini dia ibu, cucumu, dia tampan bukan?" Lena mengatakannya dengan bangga, dadanya memantul sekali lagi.

"Dia tampan, baiklah. Jadi berhenti dengan kebanggaan itu." Wanita itu menghela nafas dan melihat ke mata Ley.

"Baiklah si kecil, kamu akan memanggilku nenek mulai sekarang dan seterusnya, mengerti?" Tatapan wanita itu berubah menjadi tatapan tajam.

"Nenek." Dengan ekspresi bingung sesaat, Ley kemudian langsung menyebutnya Nenek tanpa ragu lagi, hal itu terbukti membuat tatapan wanita itu langsung berubah menjadi tatapan lembut.

Tidak tahan dengan ekspresi bingung Ley, wanita itu menciumi pipi dan dahi Ley dengan penuh kasih sayang, seperti seorang nenek menciumi cucu kandungnya.

Dan begitu saja Ley menghabiskan harinya ini dengan Neneknya, Yuri berjalan mondar mandir dikamar nya karena tidak bisa menghabiskan waktu dengan Ley, dia hanya bisa menerima nasibnya dan tidur sendirian.

Sedangkan di sisi lain, Ley sedikit tertekan karena dimanjakan terlalu berlebihan, akhirnya Neneknya mengetahui kesukaan Ley terhadap apel, dia benar-benar memanjakan Ley dengan menyuapinya apel.

1
Fendi Kurnia Anggara
niceee
Fendi Kurnia Anggara
ok thor
Fendi Kurnia Anggara
ok nice
Fendi Kurnia Anggara
wow lagi dan lagi dan lagi
Fendi Kurnia Anggara
lu yang siskon author
Fendi Kurnia Anggara
wow lagi
Fendi Kurnia Anggara
nice
Fendi Kurnia Anggara
lanjutkan
Fendi Kurnia Anggara
wow nice
Fendi Kurnia Anggara
wow
Fendi Kurnia Anggara
lanjut thor
Fendi Kurnia Anggara
lanjut
Fendi Kurnia Anggara
lanjut thor
Fendi Kurnia Anggara
lanjut
Fendi Kurnia Anggara
up
Fendi Kurnia Anggara
wow
Fendi Kurnia Anggara
hmm
Fendi Kurnia Anggara: betul lagi gabut
Who am I?: Anda gabut pak?
total 2 replies
Fendi Kurnia Anggara
sip
Fendi Kurnia Anggara
wow
Fendi Kurnia Anggara
ok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!