NovelToon NovelToon
Jejak Si Kupu-kupu Malam

Jejak Si Kupu-kupu Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Indaria_ria

Viona adalah seorang gadis yang terjebak di sebuah pekerjaan hiburan malam, sebelumnya dia di ajak Tasya teman yang baru ia kenal di kota untuk bekerja di sebuah club sebagai seorang pramusaji.

Viona tidak mengira setelah dirinya bekerja selama dua minggu Tante Siska selaku pemilik club itu menyuruhnya untuk melayani seorang laki-laki hidung belang tamu di club itu.

Terjebaknya Viona di club itu malah membawa dirinya bertemu dengan seorang CEO tengil yang bernama Yuda.

Yuda kerap sekali mendatangi club itu hanya untuk bersenang-senang tapi dia tidak pernah sedikitpun tergiur dengan wanita penghibur, tapi entah mengapa semenjak dirinya bertemu dengan Viona dia malah mulai jatuh cinta.

Tasya yang sudah lama menyukai Yuda menjadi sangat benci pada Viona karena menurutnya Vionalah yang sudah merebut hati Yuda darinya.

Bagaimanakah kisah seru mereka selanjutnya? yuk langsung baca...

Happy reading!

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dicerita ini ya readers..Terimakasih🙏😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indaria_ria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Menemui Ibu dan Adiknya

"Bu, maafkan aku, aku harus mengambil pekerjaan ini untuk kalian!" batin Viona kini sedang berperang melawan kenyataan yang harus ia hadapi.

Tasya masih terus saja mengawasi Viona yang tadi dia lihat sudah masuk keruangan Siska, dia yakin kali ini Viona pasti terpaksa mengambil tawaran Siska karena tidak ada pilihan lain.

Benar saja, Tasya baru saja melihat Viona keluar dari ruangan Siska, kini ditangannya terlihat sedang membawa segepok uang.

"Apa aku bilang, kamu pasti akan jatuh kelubang sepertiku Viona, sekuat apapun kamu menjaga harga dirimu aku yakin kamu akan kalah!" Tasya menyungging senyuman.

Viona nampak terburu-buru menuju keloker tempat dia menyimpan barang-barangnya, dia tidak ingin salah satu temannya melihat dia baru saja menjual harga dirinya pada Siska.

"Besok pagi aku harus menemui Ibu dan juga Bima, aku harus memberikan uang ini untuk mereka!" dengan mata berbinar Viona meletakkan uang itu didalam lokernya.

"Apapun akan aku lakukan demi keluargaku, entah bagaimana nasib masa depanku nanti. Aku berharap keluargaku tidak akan merasakan kesusahan lagi aku tidak mau kalau keluargaku terus dihina oleh orang-orang."

**

Jam sudah menunjukkan pukul enam pagi, waktunya bagi Viona dan teman-temannya untuk kembali pulang, Tasya nampak sedang mendekati Viona yang sudah bersiap untuk berkemas.

"Viona, apa kamu sudah menemui tante Siska?" Tasya pura-pura tidak tahu apa-apa.

"Ya, Sya, aku mendapat pinjaman dari tante Siska."

"Oya? tante Siska tidak menjual kamu kan?" Tasya nampak menyindir Viona.

"Apa yang kamu katakan? aku hanya meminjam uangnya saja, nanti dia akan memotong gajiku setiap bulannya."

"Tante Siska memang sangat baik bukan? dia meminjamkan kamu cuma-cuma." Tasya terkekeh disana.

"Sepertinya Tasya sudah tahu kalau aku berbohong, mungkin saja dia pernah diposisiku waktu itu."

"Kenapa kamu diam Viona? apa aku salah berbicara?" tanya Tasya kembali.

"Ti-tidak Tasya, maaf aku harus segera pergi, oya pagi ini aku tidak pulang kekontrakan ya, aku akan pulang menemui Ibu serta adikku!"

"Ya sudah, kalau gitu hati-hati ya." Tasya segera meninggalkan Viona yang masih berdiri disana.

Viona segera pergi untuk menemui ibu serta adiknya, kali ini dia memesan taksi agar cepat sampai ketempat ibunya, dengan bekal uang yang dia bawa Viona berharap malam nanti Ibu dan adiknya bisa tinggal dikontrakan yang nantinya akan dia sewa.

Hampir 3 jam Viona melakukan perjalanan akhirnya dia sampai disebuah perkampungan, dia mencoba menghubungi ponsel milik adiknya tapi nyatanya nomer milik Bima sudah tidak aktif lagi.

"Kenapa ponsel milik Bima tidak aktif, sekarang aku harus mencari mereka dimana?" Viona masih mondar mandir disana.

"Viona?" Viona langsung menoleh kearah suara seseorang yang memanggilnya.

"Mba Meri? kebetulan ketemu disini, apa mba tahu Bima dan Ibuku ada dimana sekarang?" bukannya menjawab pertanyan Viona, Meri salah satu tetangga kontrakan Viona malah sibuk memperhatikan pakaian yang Viona kenakan.

"Kerja dimana kamu? pakaianmu seksi begitu? apa kamu bekerja sebagai kupu-kupu malam dikota?" Meri nampak menertawakan Viona.

"Jaga ucapanmu mba, aku bekerja sebagai pramusaji dan memang seragam disana seperti ini." Viona mencoba membela diri.

"Oya? pramusaji yang sampingannya jual diri ya?" tingkah Meri semakin menjadi jadi membuat Viona benar-benar kesal.

"Maaf mba, kalau mba ga tau apa-apa tolong jangan komentar yang tidak-tidak!" sewot Viona.

"Hei Viona, gini-gini aku juga pernah bekerja dikota, aku lihat pramusaji disana juga pakaiannya tidak seseksi yang kamu kenakan!"

"Percuma bicara sama mba Meri sudah pasti tidak akan ada habisnya." Viona segera berjalan meninggalkan Meri yang masih tertawa lebar.

"Dimana kalian bu?" Viona benar-benar bingung harus mencari dimana belum ada petunjuk satu pun yang membantunya menemukan keberadaan adik serta Ibunya.

"Kamu Viona bukan?" kali ini Viona bertemu dengan Ibu Halimah yang sering membantu keluarganya disaat mereka kesusahan.

"Ibu Halimah?" Viona nampak senang sekali semoga kali ini bu Halimah bisa memberi tahu keberadaan ibu dan adiknya.

"Apa kamu sedang mencari ibu dan juga adikmu?"

"Benar bu, apa ibu tahu dimana mereka sekarang?"

"Tadi ibu ketemu mereka dipersimpangan jalan, ibu tanya Bima, katanya mereka mau memulung di tempat pembuangan sampah, katanya juga semalam mereka baru saja di usir sama yang punya kontrakan Viona. Maafin ibu ya, kali ini ibu belum bisa membantu keluarga Viona."

"Tidak apa-apa bu, berarti kemungkinan mereka sekarang ada disana ya bu?"

"Iya, cepat susul mereka takutnya mereka akan pergi jauh." Viona segera berpamitan pada bu Halimah untuk segera pergi ketempat pembuangan sampah, kebetulan tempat itu tidak jauh dari tempat Viona sekarang.

Viona segera berlari menuju ketempat kemungkinan ibu dan adiknya ada disana, dia tidak peduli dengan banyak mata yang kini sedang menatap kearahnya.

"Bu, bukankah itu seperti kak Viona?" ucap Bima yang kebetulan sedang beristirahat dibawah pohon bersama ibunya.

"Mana?"

"Itu?" ibu Fatma langsung melihat kearah perempuan yang sedang berlari kearahnya.

"Ibu, Bima? Viona segera menghambur dan memeluk keduanya, bu Fatma nampak bingung disana, belum pernah dia melihat Viona berpakaian seksi seperti sekarang timbul pertanyaan yang kini ada didalam hatinya.

"Viona ini kamu nak?"

"Ini aku, bu, Viona anak ibu!" bu Fatma langsung menatap tajam kearah Viona.

"Bukankah ibu tidak pernah mengajarkanmu berpakaian seperti ini? kenapa kamu berpakaian seksi seperti ini? apa kata orang nanti nak?"

"Maafkan aku bu, ini pakaian yang harus Viona pakai untuk bekerja sehari-hari, oya kenapa ponsel milik Bima tidak aktif? kakak sudah berulang kali menghubungimu tapi tidak bisa?"

"Maaf kak, semalam terpaksa Bima jual untuk kita bisa makan." Bima nampak bersedih dipelukan kakaknya.

"Sudahlah, nanti kakak belikan ya?"

"Benarkah kak? aku sangat butuh ponsel itu untuk sekolahku kak!"

"Nanti kakak akan belikan untukmu." senyum bahagia terlihat dari wajah Bima.

"Viona apa pekerjaanmu dikota nak?"

"Nanti akan aku ceritakan bu, kenapa kalian sampai memulung seperti ini? dan Bima harusnya dia sekolah bukan?"

"Maafin ibu ya, ibu belum bisa memberi kalian kehidupan yang layak."

Ibu Fatma langsung menangis meratapi nasib dirinya dan juga anak-anaknya. Viona masih beruntung bisa bersekolah sampai lulus SMA karena dia bekerja sendiri untuk membiayai sekolahnya.

"Ibu tenang saja, sekarang kita akan mencari kontrakan baru bu, ini lihat." Viona segera membuka tasnya dan memberikan uang yang diberikan Siska untuk ibunya.

"Viona? ini banyak sekali? kamu dapat uang ini dari mana?" Ibu Fatma nampak syok melihat uang gepokan berada ditangannya.

"Ini karena bos tempat bekerja Viona sangat baik bu, dia meminjamkan uang padaku dan gajiku akan dipotong nantinya setiap bulannya." Viona terpaksa berbohong kali ini.

Sebenarnya Ibu Fatma sedikit ragu menerima uang itu, tapi melihat Viona yang berusaha meyakinkannya dia akhirnya mau menerimanya, kini mereka bertiga langsung mencari kontrakan baru.

Bu Fatma juga sudah melunasi uang tunggakan kontrakan yang belum sempat ia bayar sampai akhirnya mereka semalam diusir dar tempat itu.

Setelah mereka mendapat kontrakan baru, Viona juga mengajak mereka berbelanja membeli kebutuhan mereka, Viona juga menyuruh Bima untuk besok bersekolah kembali, Viona berjanji akan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan Ibu serta adiknya.

Jam sudah menunjukan pukul empat sore, Viona segera berpamitan pada Ibu serta adiknya, dia harus menjalankan pekerjaan yang sudah disepakati oleh Siska.

Jam tujuh malam nanti dia harus bersiap menemui orang yang sudah membayarnya, apapun yang nanti akan terjadi Viona sudah lebih siap dari sebelumnya, dia tidak ingin melihat kehidupan keluarganya menderita seperti sekarang.

Bersambung....

1
Naruto S
Luar biasa
Naruto S
Lanjut thor...
Naruto S
Ferdian vs Viona semakin seru semangat thor...lanjut..
Herlinakiyya Khanza
lanjut thor
Indaria_ria: Siap kak terimakasih dukungannya/Heart/
total 1 replies
Herlinakiyya Khanza
lanjuttt ❤️
Herlinakiyya Khanza
lanjuttt dongg
Herlinakiyya Khanza
lanjuttt ❤️
Indaria_ria: Trmksh kak Herlinakiyya..
total 1 replies
Herlinakiyya Khanza
lanjuttt😁
Indaria_ria: trmksh dukungannya kak/Heart/
total 1 replies
Ida Farida
lanjut
Naruto S
Seru lanjut thor!
Ida Farida
love coming
Indaria_ria: Sepertinya begitu kak Ida/Chuckle/
total 1 replies
Ara Julyana
semangat thor...ayo up lagi
Ara Julyana
like dan subcribe untuk karya yang bagus ini
Indaria_ria: Terimakasih kak Ara Julyana/Pray//Heart/
total 1 replies
Ara Julyana
keren👍🏻👍🏻👍🏻 lanjutkan karyamu thor...
Indaria_ria: Terimaksih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!