NovelToon NovelToon
Between Orion And Cassiopeia

Between Orion And Cassiopeia

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Diam-Diam Cinta
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Claudia Diaz

Sekuel novel Rain & Sunny

Cinta itu berhak memilih kepada siapa ia akan berlabuh dan juga cinta itu tidak memandang status.

Begitulah yang dirasakan pemuda bernama Cyril Orion Stevenson. Ya, ia merasakan cinta itu tumbuh dalam hatinya secara tak sadar.

Jantungnya seakan digedor paksa oleh sesuatu yang bernama cinta kala melihat Irene Cassiopeia Jonathan sang sepupu.

“Jika cinta berhak memilih, lantas mengapa cinta kita seolah ada yang menghalangi?"

- Cyril Orion Stevenson -

“Aku tahu bahwa aku juga mencintaimu, tapi aku juga tahu bahwa perasaanku padamu adalah sebuah kesalahan."

- Irene Cassiopeia Jonathan -

Akankah mereka dapat bersatu?
Atau justru menemukan cinta yang lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Claudia Diaz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perasaan Ini?

Waktu seakan terhenti bagi keduanya, Pandangan keduanya terkunci. Ketika manik sebulat kelereng menatap dalam manik serupa musang yang jernih itu.

Orion merasakan seperti ada sebuah magnet tak kasat mata yang menariknya untuk menyelami jernihnya manis serupa musang tersebut dan betah berlama-lama di sana.

Entah dorongan dari mana, Orion mulai menggerakkan bibirnya perlahan menyesap bagian atas dan bawah cherry lips, gadis yang berada di atas tubuhnya, dan menggapai manis madu yang terasa dari cherry lips itu.

Sejenak tubuh Cassie menegang, tubuhnya seperti disengat oleh sengatan listrik, tetapi usapan tangan Orion pada punggungnya mampu membuatnya merasa rileks.

Lidah Orion yang bergerak dengan lihai mengetuk belahan bibir Cassie seakan meminta izin pada sang empunya.

Cassie yang mulai terbuai dengan perlakuan sepupunya itu seakan menyambut baik apa yang akan dilakukan Orion.

Merasa mendapatkan lampu hijau, Orion melakukan lebih. Ia mengeksplor gua hangat dan menjelajahi setiap incinya.

“Eungh ...." lenguh Cassie pelan.

“Meow!"

Suara kucing mampu mengembalikan kesadaran Orion, dan dengan secepat kilat dia menjatuhkan Cassie yang sedang berada di atas tubuhnya.

“Maaf, aku tidak ingin kau kehilangan sesuatu yang berharga dalam dirimu, jika kita tidak segera mengakhiri apa yang kita lakukan," ucap Orion sambil berusaha menenangkan jantungnya yang berdetak seperti genderang perang yang bertalu-talu.

Sama halnya dengan Orion, jantung Cassie pun terasa seperti akan melompat dari tempatnya. Wajahnya terlihat sangat memerah seperti kepiting rebus.

“Lu ... lupakan. Aku ke kelas dulu, sampai jumpa!" Cassie berseru meninggalkan Orion sambil berlari.

Sedangkan Orion hanya mengangguk kaku, sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

“Argh, bodoh kau Orion. Bagaimana mungkin kau tak mampu menahan diri!?" Orion memandang hamparan langit luas sambil bergumam.

“Mohon maaf, Pak. Kalau mencari kecebong bukan di sini," Orion menoleh ke belakang saat suara yang dikenalnya menyapa indera pendengarannya.

“Ah, aku tidak mencari kecebong, saudaraku. Aku hanya sedang melakukan eksperimen sosial," Orion beralasan.

“Seperti apa?" orang itu bertanya, matanya menatap Orion dengan penuh tanda tanya.

“Misalnya begini, jika ada orang yang membutuhkan sedang kelaparan, kemudian kau lewat di depannya, apa yang akan kau lakukan?"

“Tentu saja aku akan membantunya, dengan membelikan dia makanan," jawab orang itu dengan cepat.

Sejenak mata Orion menjadi berbinar karenanya.

“Benarkah?" Orion memekik antusias, dan dibalas anggukan oleh orang tersebut. “Kalau begitu, tolong belikan makanan untukku, karena aku sangat kelaparan dan juga karena aku sangat butuh makan."

Orang itu pun tak mampu berkomentar, ia terlalu shock sampai menjatuhkan rahang.

“Bukankah kau sendiri memiliki uang, lalu untuk apa, kau menyuruhku membelikan makanan untukmu?"

“Berarti kau ini tidak ikhlas. Menolong orang itu tidak boleh pandang bulu kau tahu," jawab Orion sekenanya.

“Kau benar-benar iblis pemeras, Orion," sungutnya. Orion menggelengkan kepalanya tak setuju, “Hei, aku tak sejahat itu, aku hanya sedang butuh. Dan kau harus belajar berbagi dengan saudaramu, salah siapa kau menganggu kegiatanku?!"

“Dasar menjengkelkan!" umpat orang tersebut lalu pergi meninggalkan Orion.

Orion hanya masa bodoh. Ia kembali melanjutkan kegiatannya memandang langit lepas.

Tangannya bergerak sendiri menuju belahan bibirnya, “Rasanya sangat lembut dan manis."

Selama ini ia hanya mampu berangan bagaimana rasa bibir itu ketika menyentuh bibirnya. Namun, kejadian pagi ini yang tak pernah ia duga sebelumnya, justru menjawab semua pertanyaannya yang selama ini ia simpan rapat-rapat di dalam hatinya.

Angin masih setia membelai lembut wajahnya. Burung-burung menari dengan riang di atas birunya langit, seakan mengerti jika perasaan Orion tengah bahagia.

“Kak Orion!"

Raut wajah Orion langsung suram seketika. Wanita itu tanpa ragu mendekati Orion yang sedang duduk di bawah pohon.

“Kakak sedang apa di sini?" perempuan itu bertanya seraya tersenyum manis. Namun, sayangnya Orion tak menanggapi pertanyaan gadis itu dan tetap bergeming.

Merasa tidak ada tanggapan, lantas tak membuatnya langsung menyerah begitu saja.

“Kakak mau makan siang, denganku?"

“Aku tidak lapar," Orion menjawab singkat. Sesungguhnya ia merasa malas dengan adik tingkatnya ini. Kenal saja juga tidak, tetapi mengapa ia bertingkah sok akrab seakan-akan sudah kenal lama?

“Kakak mau ...."

“.... bisa kau berhenti bicara? Suaramu sangat berisik dan itu menggangguku," Orion memotong ucapan gadis itu dengan telak menonjok hatinya, kemudian Orion pergi dari sana.

“Kak Orion jangan pergi!" seru gadis itu, “sebenarnya, aku mencintaimu, Kak Orion."

Mendengar pengakuan yang begitu mengejutkan, membuat Orion menolehkan kepalanya, “Menjijikan sekali!"

Bagai ditikam sebilah pisau tajam yang tepat menusuk jantungnya. Gadis tersebut menangis, menitikkan air mata, hatinya hancur berkeping-keping mendengar penolakan dari pujaan hatinya.

Orion melangkahkan kakinya ke kantin kampus dengan gerutuan yang mengiringi setiap langkah kakinya.

Lagi-lagi di kantin ia bertemu seorang wanita yang merupakan kakak tingkatnya, wanita itu menghalangi jalannya.

“Orion, jadilah kekasihku!" seru wanita itu dengan lantang, tidak mengacuhkan beberapa pasang mata menatap apa yang dilakukannya.

“Ya ampun apalagi ini?" pikir Orion merasa lelah.

“Maaf, aku tak bisa menerimamu, karena aku tak mencintaimu," jawab Orion telak, tanpa tedeng aling-aling, meninggalkan wanita yang terpaku atas penolakan Orion terhadap cintanya.

“Orion, bagaimana kalau sore nanti kita berkencan?" tiba-tiba seorang gadis muncul, gadis yang diketahui teman seangkatan dengannya itu.

“Tidak bisa aku sibuk ... dan tidak ada lain kali, jika kau ingin menanyakan waktu senggang," Orion menjawab dengan tegas seakan mengerti apa yang wanita itu katakan.

Pemandangan pernyataan cinta tersebut disaksikan oleh dua gadis dari jauh.

“Ya ampun Kak Orion itu sangat dingin," komentarnya.

“Aku tak tahu jika dia seterkenal itu. Sudah mirip idola korea saja," gadis yang satunya menimpali.

“Perawakannya yang tampan dan gagah bagai kesatria kegelapan pembela kebenaran, membuatnya menjadi idola kampus. Bahkan, kupikir dia sama kuatnya dengan Sehun EXO sekarang."

“Sama dalam hal?"

“Pesonanya."

Pucuk dicinta ulam pun tiba, Orion melangkahkan kaki mendekati mereka, karena sudah terlalu muak dengan para wanita yang menyatakan perasaan padanya.

“Hai siluman lumba-lumba," sapa Orion sambil mendudukkan dirinya di sebelah gadis yang ia panggil lumba-lumba itu.

“Kak Orion, kau membuatnya patah hati," komentarnya. Orion hanya menganggap komentar gadis di sampingnya sebagai angin lalu.

“Aku hanya memberikan mereka penegasan saja, agar mereka tak berharap lebih padaku. Lebih baik begitu, kan?"

“Terserah sajalah," gadis itu menanggapi dengan tak acuh.

Berbeda dengan temannya gadis satu lagi hanya bergeming dengan wajah yang sudah memerah seperti kepiting rebus.

Jantungnya seperti akan melompat dari tempatnya, perutnya mendadak geli seperti ada ribuan kupu-kupu yang beterbangan menggelitik perutnya.

Ya ampun ia merasa malu sekali, rasanya tak memiliki wajah hanya sekedar bertemu dan menatap matanya.

“Cassie, ada apa denganmu?" Vega bertanya pada sahabatnya. Ya, dua gadis tersebut adalah Vega dan Cassie.

“A-aku ... aku baik-baik saja, Vega," Cassie mencoba meyakinkan sahabatnya bahwa ia baik-baik saja.

“Lalu kenapa wajahmu memerah?" Vega masih dirundung rasa penasaran, seingatnya sahabatnya tadi baik-baik saja, tapi kenapa sekarang wajah sahabatnya berubah memerah, bahkan sangat merah.

Lain dengan Cassie lain pula dengan Orion, meski wajahnya tak menunjukkan ekspresi apa pun, tapi dalam hatinya ia juga merasa panas-dingin, jantungnya berdegup kencang seperti alunan musik yang dimainkan oleh disjoki.

“Jika kau sakit masuklah ke ruang kesehatan," ucap Orion memberi saran dan menjaga suaranya agar tetap datar seperti biasa. Orion mulai meninggalkan meja kedua gadis itu setelah meminum, minuman milik Vega hingga tandas.

Tak lupa ia membelai lembut kepala Cassie dan berlalu dari kantin.

“Kak Orion!" Vega berseru kesal. Sementara Cassie terjebak dengan pemikirannya sendiri.

“Perasaan apa ini, mengapa jantungku berdetak sangat cepat hanya karena usapan Kak Orion? Ya, Tuhan first kiss-ku juga diambil olehnya, ciuman itu ... ahh!" batin Cassie yang heboh sendiri, tidak mengacuhkan sahabatnya yang sedang menggerutu tidak jelas.

1
Eli priwanti
🐠🌹 untukmu thor 👍
Claudyz Kim 🐻🐧: Thank you 🙏
total 1 replies
Eli priwanti
aku mampir kak,sudah ku subscribe
Claudyz Kim 🐻🐧: makasih Bunda
total 1 replies
Eli priwanti
sakit bgt melahirkan itu,tp aneh gk bikin kapok ya? 🤭
Claudyz Kim 🐻🐧: betul sekali
Eli priwanti: emang bgtu,tp itu adalah kodrat sebagai seorang wanita 😊
total 3 replies
Utayiresna🌷
bisanya tadi aku baca langsung ketiduran 😭😭... 5 iklan untuk kakak.. semangat selalu /Determined/
Utayiresna🌷: smaa sama 😘
Claudyz Kim 🐻🐧: Thank you 🙏
total 2 replies
Claudyz Kim 🐻🐧
Tikus terbang Ya Allah
Utayiresna🌷
hati hati ada tikus terbang 😭😭😭
Utayiresna🌷
widih Pangeran tampan kerajaan😆
Utayiresna🌷: bisa jadi🙈
Claudyz Kim 🐻🐧: Tampan dong kan sambil bayangin Thehun EXO
total 2 replies
Utayiresna🌷
wah berarti bisa teraktir aku juga ya/Sweat/
Claudyz Kim 🐻🐧: boleh
total 1 replies
Utayiresna🌷
hebat Orion🙈
Utayiresna🌷
astaga Orion, berarti telingamu sudah gak polos lagi/Sob/
Utayiresna🌷
syukurlah
Utayiresna🌷
tidak apa - apa asal ketemu Cassie🤪
Utayiresna🌷
Astagaa,, Cassie lebih baik jangan kepolosan mu entar udah gak ada/Sob/
Utayiresna🌷
Persis diriku/Sweat/
Utayiresna🌷
jijik?/Sweat/
Utayiresna🌷
di banting /Grin/
Utayiresna🌷
si boy memang cerdik berbuat alasan/Sweat/
Miyatun Nasa
1🐠+1🌹for U
Claudyz Kim 🐻🐧: Thank you 🙏🥰
total 1 replies
Miyatun Nasa
masih di belum.di kirim sama JNT
Claudyz Kim 🐻🐧: Ora JNE wae, Mak?
total 1 replies
Miyatun Nasa
mulutmu yon
Claudyz Kim 🐻🐧: Gek Sinau biologi kok
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!