seorang profesor Penelitian, diburu oleh sekelompok tentara bayaran dan ia tewas secara mengenaskan, akan tetapi dewa Yama memberikan nya kesempatan sekali lagi, dengan memindahkan jiwa nya ke tubuh tubuh seorang raja idiot ,yang hanya bisa bersenang senang yang tidak memikirkan rakyatnya,Pergilah! kami tidak akan mempercayai raja yang bodoh seperti dirimu!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MRG pratama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ras manusia hewan
Vincent duduk di meja kerjanya, di sekitar buku-buku kuno yang tak pernah dibaca. Beban memori masa lalunya sangat berat, seperti beban dunia. Hampir 60% dari masa lalunya telah hilang, meninggalkan hanya sebagian kecil ingatan tentang hidupnya sebelumnya. Tapi, bahkan bagian kecil itu cukup untuk memperkuat keputusannya untuk membangun kembali kerajaannya.
Saat ia sedang mempelajari rencana untuk kota, ia tidak dapat melepaskan rasa frustrasi bahwa ia mulai dari awal. Astoria, tanah yang dilupakan, adalah padang gurun yang benar-benar membutuhkan revitalisasi. Dan lagi, walaupun tantangan sangat besar, Vincent tetap berkeinginan untuk membawa visinya menjadi kenyataan.
Kurang nya tenaga kerja yang berpengalaman, menjadi sebuah tantangan yang cukup besar membebani pikiran vincent saat ini.ditambah dengan pasukan nya, yang hanya tau cara menyerang dan bertahan,sungguh membuat nya geleng-geleng kepala.Ia hanya biaa mengajari mereka secra perlahan demi membangun kejayaan negeri ini kembali.
Ditengah kesunyian, Vincent tenggelam dalam pikiran nya yang dalam.sejenak ia berpikir, ia menyadari suara langkah kaki,datang dari lorong menuju ruang kerja nya.
Tiba-tiba, terdengar suara kunci di pintu. Itu adalah Caspian, salah satu pengawal terpercaya nya.
"Tuan, kita menemukan ruang bawah tanah tersembunyi di rumah lima bangsawan yang kita kalahkan beberapa hari lalu," ia berkata dengan cepat. "Ruang itu penuh dengan budak yang dirantai, termasuk manusia hewan seperti kucing, kelinci, dan serigala. Apa yang kita lakukan dengan mereka, Tuan?"
Vincent mengangkat mata sebagai ia mempertanyakan pertanyaan tersebut.
"Apa?,Bawa aku ke sana," ia kata dengan suara rendah dan mencolok.
Saat mereka tiba di ruang bawah tanah, mata Vincent terbelalak ketika ia melihat pemandangan yang mengerikan. Ruangan itu penuh dengan bau busuk dan bau badan, dan pandangan budak yang dirantai membuat darahnya mendidih.
"Semoga Dewa Yama melumat mereka para bangsawan hingga menjadi debu " ia kata dengan suara penuh kemarahan.
Tapi, saat ia melihat budak-budak itu, Vincent merasa sedih dan simpati. Mereka bukanlah hewan, tapi manusia yang telah dikejar dan disiksa oleh pemiliknya. Ia tahu bahwa ia harus bertindak cepat untuk melepaskan mereka dari siksaan mereka.
"Lepaskan mereka," ia perintahkan Caspian dengan suara tegas. "Dan persiapkan makanan untuk mereka."
Saat mereka membawa budak-budak itu keluar dari sel-selnya, Vincent merasa tidak nyaman dalam hatinya. Mengapa manusia masih mengganggu orang-orang yang berbeda dari dirinya? Itu adalah pertanyaan yang telah mengejutkannya sejak lama.
Saat mereka menjelajahi ruang bawah tanah lebih lanjut, mereka menemukan ruangan lain yang penuh dengan para gadis elf dan penyihir yang terikat oleh rantai. Tubuh mereka penuh dengan luka-luka dan membuat mereka tak sadarkan diri.
Vincent merasa sedih saat ia melihat wajah-wajah mereka yang lemah. Salah satu gadis elf itu melihatnya dengan mata penuh air mata. "to..to..tolong, jangan siksa saya lagi," ia berbisik.
Vincent merasa hatinya dipenggal saat ia melihat wajahnya itu.
Saat mereka meninggalkan ruangan itu, Vincent berbalik kepada Caspian dengan tatapan keras dalam matanya. "Diskriminasi harus dihapus," ia kata dengan suara tegas. "Diskriminasi Yang terhapus bagi mereka yang tak bersalah,adalah bagian dari kedamaian yang berarti."
Caspian melihatnya dengan kombinasi shock dan kebingungan, tidak tahu apa yang harus dipikirkan atas perkataan raja nya tersebut.
Ia pun membawa gadis elf tersebut untuk diobati di istana, karena di sana terdapat seorang dokter terkenal dalam kerajaan yang bernama Ava. Ava adalah nenek dari Felix dan telah mengabdi pada kerajaan selama lebih dari dua puluh tahun untuk menangani urusan medis raja. Meskipun usianya yang sudah mencapai 70 tahun, Ava tetap gigih dalam menyalurkan keahliannya dalam mengobati luka dan penyakit.
Saat itu Ny. Ava sedang meracik obat herbal nya, namun ia langsung terkejut melihat Vincent masuk ke kamarnya dengan membawa gadis elf yang hanya mengenakan sehelai kain putih menutupi tubuhnya.
"Ny. Ava, tolong bantu aku mengobati gadis ini," ujar Vincent tergesa-gesa.
Vincent mulai merebahkan tubuh gadis elf tersebut dengan perlahan. Ny. Ava pun sedikit bingung, namun menyelamatkan gadis itu adalah hal yang terpenting saat ini. Tak berselang lama, Ava mulai menanyakan asal-usul gadis itu sambil memoleskan obat pada lehernya yang terluka.
"Yang Mulia, siapakah gadis ini?" tanya Ava yang sibuk mengobati gadis yang terbaring di kasur.
"Dia adalah seorang elf, berasal dari negeri Ariabasta di selatan kerajaan kakak kandungku. Ia dahulunya adalah mantan pejabat pemerintahan di Ariabasta, namun perang dengan negeri kakakku menyebabkan Ariabasta hancur dan beberapa pejabat mereka ditangkap sebagai tahanan perang. Silakan lanjutkan mengobatinya, aku akan segera keluar. Jangan lupa melaporkan jika terjadi sesuatu," jelas Vincent yang akan segera meninggalkan kamar itu.
Di sela-sela langkah kakinya, ia teringat oleh sesuatu. Dalam ingatan pemilik tubuh yang lama, Vincent melihat dan menyadari bahwa kakaknya lebih kejam daripada Gabriel sang raja bodoh. Kakaknya sering memperbudak tahanan perang dan bahkan membunuh mereka hanya untuk membuat kolam darah dan mandi di dalamnya.
Mengingat hal itu, Vincent bergumam kecil, "Apakah semua anak dari ayah mereka semuanya gila?" gumam Vincent sambil berjalan perlahan ke ruang kerjanya.
Di sepanjang jalan, ia terus berpikir. Vincent harus memperkuat militernya secepat mungkin, guna menghadapi bahaya di kemudian hari nantinya.
Setelah tiba di ruang kerja, ia langsung mencari sebuah buku silsilah keluarga Gabriel. Dari sudut ke sudut, Vincent mencari dan akhirnya menemukan buku tua yang berdebu itu.
Ia melihat bahwa kakek Gabriel adalah seorang raja yang bijaksana dan agung, namun kakek dan kerajaannya telah runtuh dua ratus tahun lalu. Ia juga seorang raja yang berumur sangat tua, yaitu 300 tahun lamanya.
Ia terus membaca buku itu, lembar demi lembar terbaca dan diingat olehnya. Dirasa sudah cukup lama mengeja buku tua tersebut, Vincent memutuskan memanggil semua jenderal untuk hadir di istana.
Vincent mulia menulis sepucuk surat untuk kedua jenderalnya yang berada di perbatasan kerajaan Astoria. Di atas kertas itu tertuang perintah Vincent untuk memanggil William dan Alexander untuk menghadiri sebuah rapat penting di istana.
Setelah menyelesaikan suratnya, Vincent akhirnya bangkit dari tempat duduknya dan beranjak pergi ke markas tentara Caspian. Agar sesuatu yang tak diinginkan terjadi, Vincent memakai jubah hitam berlambang matahari dan tiga pedang di belakang dadanya, serta penutup muka tak ia lepaskan sepeninggalnya dari istana.
Ia mulai berjalan santai,menyaksikan pemandangan di luar istananya.Vincent merasa bersyukur karena mereka tampak bahagia meski penderitaan di negeri ini belum berakhir.
Cukup lama Vincent berjalan, akhirnya ia sampai di gerbang markas nya,tempat itu adalah sabana yang cukup luas, terletak di belakang istana.Jarak nya tidak terlalu jauh, yaitu sekitar 700 meter dari istana.
Ia pun di hadang oleh para penjaga markas tentara elang hitam,yaitu julukan resmi untuk pasukan Caspian dari kerajaan.
Para penjaga itu langsung menghadang dan menanyai Vincent beberapa hal."siapa kamu,?ada keperluan apa kemari?"tanya mereka yang berjaga.
Mengenai hal tersebut,Vincent perlahan menurunkan penutup muka nya,beberapa penjaga itu terkejut bukan kepalang, sampai-sampai mereka melangkah mundur kebelakang.
"Ya... yang mulia?" ucap salah satu penjaga itu dengan heran.
Belum sempat mereka bertanya, Vincent langsung menyela mereka.
"Bawa aku pada Caspian" Perintah Vincent.
Salah satu petugas itupun,menuntun jalan menuju kamp Caspian.Vincent menoleh beberapa kali, melihat kemajuan latihan para tentara Caspian.
Ia pun sampai di tempat tujuan,ia masuk lalu mendapati Caspian sedang membaca laporan dari bawahan nya dengan sangat teliti.
"Kamu sangat sibuk ya jenderal"ujar Vincent.
Mendengar suara Vincent ia pun terkejut dan langsung menoleh kedepan.
" Ya..yang mulia? kenapa anda kemari? jika ada sesuatu perintahkan saja seseorang untuk memanggil saya"ujar jenderal elang hitam itu yang buru-buru berdiri dan mempersilahkan Vincent duduk dengan hormat.
"Kirimkan surat ini pada William dan alex aku menunggu nya di istana" ucap Vincent yang sembari memberi sepucuk surat yang telah ia tulis.
Tak lama setelah surat itu diberikan kepada Caspian,Vincent berlalu pergi karena masih banyak urusan di istana.
Untuk tulisan sudah rapih cuman hapus kutip dua yg ada di narasi.
Fokus ke membangun atmosfer atw feelnya terlebih dahulu jangan buru dan cepet bnget gtu.
Fokus dlu terhadap kondisi MC mnurutku
Misal jelasin dlu kesan Maidnya melihat si MC ini terlihat kebingungan atau kok tiba-tiba nanyain pertanyaan aneh.
Ini Pendapatku aja sih
Misal.
"Tuan, apakah kamu ingin makan sesuatu pagi ini?" tanya seorang perempuan berpakaian maid.