Kisah dua insan yang telah melewati masa remaja akan tetapi tidak pernah merasakan jatuh cinta karena beberapa alasan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titie Artyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apakah Jatuh Cinta ?
-International University-
Daniel dan Yuna tiba di kampus. Daniel memarkirkan mobil mewahnya di area parkir petinggi kampus. Yuna memasang masker untuk menutupi wajahnya. Daniel pun penasaran alasan Yuna selalu menutupi wajahnya dengan masker. Yuna menjelaskan kepada Daniel bahwa cuaca di Kota S sangat panas, ia takut wajah cantiknya berjerawat karena serangan panas.
"Lagian kalau gue nggak pakai masker, lo selalu curi-curi pandang ke gue kan ? Atau jangan-jangan Lo jatuh cinta sama gue ya ??? Makanya lo sering curi pandang ke gue.. Hehehehe.." canda Yuna kemudian turun dari mobil Daniel. Daniel terdiam sejenak memikirkan ucapan Yuna.
"apa iya gue jatuh cinta ?" batin Daniel penuh tanda tanya. Daniel turun dari mobilnya. Ia melihat Yuna sudah jauh dari tempat parkir. Yuna bergegas menemui Icha karena tadi pagi ia meninggalkan Icha begitu saja. Ternyata Icha masih berada di dalam kelas bersama Faisal.
"Lo kemana aja sih ?? Kenapa ninggalin gue Na ??" tanya Icha kesal.
"Sorry Cha, gue tadi ke Rumah Sakit !! Gue lupa ngasih tahu lo." kata Yuna sembari menangkupkan kedua tangannya di depan Icha. Icha terkejut saat Yuna mengatakan ia pergi ke Rumah Sakit. Tanpa mereka sadari Faisal turut serta mendengarkan pembicaraan Yuna dan Icha.
"Lo sakit Na ?" tanya Icha yang khawatir dengan Yuna.
"Nggak kok !!" jawab Yuna. Yuna menceritakan bahwa ia baru saja menjalani operasi usus buntu sejak 10 hari yang lalu dan hari ini benang jahitan di perutnya harus segera dilepaskan.
"Tapi sekarang Lo baik-baik saja kan ??" tanya Icha yang masih khawatir dengan Yuna. Yuna hanya mengangguk dan tersenyum dibalik masker yang menutupi mulutnya.
Faisal juga mengkhawatirkan Daniel yang juga belum menampakkan batang hidungnya. Daniel adalah orang yang sangat disiplin. Tidak biasanya Daniel tidak datang tanpa memberi kabar. Tiba-tiba Daniel masuk ke dalam kelas.
"Lo juga baru datang Niel ? Apakah kalian pergi bersama ?" canda Faisal saat Daniel duduk.
"Gue ada perlu di perusahaan !!" jawab Daniel bohong dengan nada dinginnya sembari melirik Yuna.
"Dia berbohong. Padahal dia ikut gue ke Rumah Sakit kan !!" batin Yuna yang tidak menyangka bahwa Daniel akan berbohong kepada sahabatnya.
Setelah mendengarkan penjelasan Daniel, Yuna dan Icha kembali berbincang. Faisal dan Daniel juga mengobrol dengan topik mereka sendiri. Saat asyik berbincang, Tasya, Cika dan Sela masuk ke kelas Daniel. Tasya menghampiri Daniel yang tengah mengobrol dengan Faisal. Tasya bertanya kepada Daniel tentang wanita yang bersamanya tadi pagi. Faisal menjadi penasaran, karena Daniel bilang bahwa ia ke perusahaan. Sedangkan Tasya bilang Daniel bersama wanita. Bukannya menjawab, Daniel justru mengabaikan Tasya.
"Niel !!! Please jawab gue !!! Siapa wanita yang bersama Lo !!!" kata Tasya dengan kesal.
Daniel melihat Yuna yang masih asyik berbincang dengan Icha dan tidak mempedulikan keberadaan Tasya. Karena Daniel tidak merespon, Tasya pun terus memaksa Daniel untuk menjawabnya. Yuna yang sedang mengobrol dengan Icha pun menjadi terganggu.
"Hei !! Lo kondisikan pacar lo yang berisik ini dong !!! Bikin nggak nyaman tau !!!" tegur Yuna kepada Daniel.
"Beraninya Lo marah sama Daniel, calon suami gue!!" bentak Tasya kepada Yuna. Semua mahasiswa di kelas pun memusatkan perhatian kepada Tasya dan Yuna.
"jadi Daniel sudah punya kekasih ??" batin Yuna.
"Memangnya kenapa kalau gue berani !!! Masalah buat Lo ??!!" kata Yuna dengan kesal dan mulai tersulut emosi.
Tanpa banyak kata Tasya pun menarik rambut Yuna. Merasa dirinya dibully, Yuna pun tidak tinggal diam. Ia membalas menarik rambut Tasya dengan kuat hingga Tasya kesakitan. Mengetahui sahabatnya kesakitan, Cika dan Sela segera melepaskan tangan Yuna dari rambut Tasya.
Gerakan "memaksa" yang dilakukan Sela dan Cika membuat masker yang terpasang di telinga Yuna terlepas. Mahasiswa satu kelas terbengong melihat kecantikan wajah Yuna. Pasalnya mereka tidak pernah melihat wajah Yuna sekalipun karena Yuna selalu memakai masker. Icha yang sedari tadi diam merasa tidak terima jika sahabatnya dikeroyok oleh Tasya, Cika dan Sela. Ia pun mencoba menggagalkan Cika dan Sela yang hendak melepaskan tangan Yuna dari rambut Tasya.
Perhatian Sela dan Cika pun teralihkan ke Icha. Kini Sela dan Cika mengeroyok Icha. Kejadian tersebut terjadi begitu cepat. Sesaat Daniel dan Faisal terpaku menyaksikan perkelahian wanita yang terjadi tepat di depan mereka. Daniel tersadar bahwa Yuna memiliki luka di perutnya. Ia pun bergegas menyingkirkan Tasya yang masih menarik rambut Yuna.
"Apa yang Lo lakukan !!!" bentak Daniel kepada Tasya sembari melepas paksa tangan Tasya kemudian menarik Yuna dalam pelukannya. Suara bentakan Daniel menggema hingga seisi ruangan. Sela dan Cika pun turut menghentikan aksi mereka. Tasya, Cika dan Sela juga terkejut saat melihat wajah cantik Yuna.
"Daniel !! Kenapa lo bentak gue !!! Seharusnya dia yang lo bentak !!! Bukan gue !!!" teriak Tasya sambil menunjuk Yuna. Suara Tasya tercekat karena menahan tangis dan sakit. Hatinya merasa sakit karena lelaki yang ia cintai membentaknya di depan orang banyak.
"Pergi dari sini !!" teriak Daniel sambil menatap tajam Tasya. Air mata Tasya tak terbendung lagi. Ia menangis sambil berlari meninggalkan ruang kelas Daniel kemudian disusul dengan Cika dan Sela.
"Lo gapapa ?" tanya Daniel yang khawatir dengan kondisi Yuna. Yuna hanya mengangguk kemudian diam. Sedangkan Icha, ia ditenangkan oleh Faisal. Tak lama kemudian Dosen datang dan mata kuliah kedua pun dimulai.
Seseorang menghubungi dan memberitahu Roni bahwa Yuna berkelahi di dalam kelasnya. Setelah mendapat laporan dari seseorang, Roni bergegas menghampiri Yuna di kelasnya. Saat dosen memberi kuliah, seseorang mengetuk pintu kelas. Dosen pun menghentikan ceramahnya kemudian membuka pintu.
"Pak Roni ? Ada apa pak ?" tanya Pak Cipto, Dosen Daniel dan Yuna.
"Saya membutuhkan mahasiswa atas nama Ayuna Queen Sanjaya Pak Cip" kata Roni.
"Oh.. Baiklah Pak.." kata Pak Cip kemudian memanggil Yuna. Yuna hanya diam sejak perkelahiannya dengan Tasya. Ia pun menghampiri Roni yang menunggunya diluar kelas.
"Ay.. Kamu tidak apa-apa ?" tanya Roni khawatir. Yuna diam sejenak kemudian menangis di pelukan Roni.
"Om.. Aku mohon jangan bilang Papa yaa.. Aku masih mau kuliah disini hiks..hiks..hiks.." kata Yuna yang menangis tersedu-sedu di pelukan Roni.
Melihat Yuna meninggalkan kelas, Daniel pun menyusul Yuna. Saat ia keluar dari kelas, ia melihat Yuna dan Roni berpelukan. Muncullah fikiran negatif di otak Daniel.
"Jadi Yuna gadis yang seperti itu. Gue tidak menyangka sama sekali" batin Daniel.
Daniel pun berlalu ke Toilet tanpa melepaskan pandangannya kepada Roni dan Yuna. Roni sadar bahwa seseorang tengah mengawasinya dengan Yuna.
"Oke.. Om tidak akan mengadukan kamu ke Papa kamu. Tapi kamu janji, kejadian seperti ini jangan terulang lagi. Sekarang kamu kembalilah ke kelas. Jangan lupa obati luka kamu ini !! Nanti infeksi loh" kata Roni sembari menunjukkan luka cakar di lengan Yuna. Yuna hanya mengangguk kemudian kembali masuk ke kelasnya.
...****************...
