NovelToon NovelToon
The Crazy Kultivator

The Crazy Kultivator

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / spiritual
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ancilarry

Saat umur ku sangat muda, aku dikurung di tempat yang sangat gelap oleh seorang wanita jahat. Setiap hari wanita jahat datang untuk melampiaskan amarahnya padaku. Dia membawa algojo yang siap untuk menghukumku yang bahkan tidak melakukan kesalahan apapun.

Makanan sehari hariku adalah makanan basi dan tikus yang menyelinap masuk. Dan makanan paling mewah bagiku adalah makanan sisa.

Suatu hari wanita jahat itu menawarkan kebebasan untukku. Seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Itu tidak gratis. Aku tahu itu karena dia juga gila. Dia meminta sesuatu yang tidak masuk akal… tubuhku.

Tapi kau tahu? aku adalah seseorang yang lebih gila darinya.

'The Crazy Kultivator'

Ini hanya perubahan dari novel pertama 'Return to being the mad antagonis'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ancilarry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11. Pulau awan

Saat pertandingan di mulai, Du Gongjun sebagai lawan Zhen langsung menyerang tanpa basa basi. Hal pertama yang Zhen lakukan adalah menghindar dari tusukan kiri, lalu tusukan kanan, kemudian tebasan bawah, dan tebasan dua arah.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Du Gongjun masih menyerang.

"Hm?"

"Tidak menyerang? Jika begitu aku akan cepat mengalahkanmu merebut kuotanya!?" ujarnya dengan seringai lebar.

"Ugh, ayo serang dia Zhen!? Tunjukkan padanya siapa bos disini!?" seru Qiu.

"Pfft ha ha ha baiklah…"

Du Gongjun terlihat kesal melihat Zhen tersenyum. Dia pikir Zhen meledeknya. "Terima ini!?" namun saat ia menyerang, Zhen menghilang. "Dimana dia?"

"Kau bilang apa tadi? 'Terima ini'?" Zhen menyerang dada Du Gongjun sesaat setelah dia berbalik. "Dragon palm."

Sebuah tenaga dalam besar menghantam dadanya membuat beberapa tulang rusuk panah. "Uhuk!?" darah muncrat dari mulut Du Gongjun.

Sekali mendominasi, Zhen jadi ketagihan.

"A aku menye_"

Duk buk buk

Belum sempat bilang menyerah Zhen sudah lebih dulu memukul wajah Du Gongjun. Ia terlihat sangat bersemangat untuk ini. 'Akan kubunuh dia!?'

"Berhenti!?" teriak seorang kultivator pengawas seleksi. Namun Zhen masih memukul Du Gongjun. "Apa kau tidak dengar, ku bilang berhenti!?" Karena tidak ada jawaban, kultivator muda itu melempar talisman ke tengah tengah mereka berdua.

Sebuah barrier pelindung melindungi Du Gongjun dari orang gila ganas bernama Zhen.

"Apa kau tidak mengerti aku bilang berhenti? Dia bisa saja mati!?"

Zhen melirik Du Gongjun yang masih bernafas meskipun lemah, "Tapi dia kan belum mati." ujarnya sembari menunjuk Du Gongjun.

"A apa?!" kultivator itu tidak percaya ada yang menentang ucapannya dengan jawaban konyol seperti itu. "Jadi maksudmu dia harus mati dulu begitu?"

"Hmm, tentu saja." jawabnya terlampau percaya diri.

"Kau…kau…" kultivator muda tersebut terlihat geram dengan jari telunjuknya gemetar menunjuk Zhen.

"Pwa ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha…" seorang kultivator lain tertawa terbahak bahak. "Ji Fenglan, kurasa adik ini punya kemampuan. Ayo berikan kuotanya saja padanya!?" ujar wanita berparas cantik berambut pirang, Xu Rui.

Ji Fenglan terlihat tidak setuju dengan pendapat Xu Rui. "Aku tidak setuju, itu akan tidak adil untuk yang lain." ujarnya sangat menentang.

"Haih, dasar tuan keadilan. Hmm, kalau begitu bagaimana kalau kita ubah peraturannya." ujar Xu Rui. Dia melirik Zhen yang masih melihat mereka, "Adik kecil, apa kau ingin cepat mendapatkan kuota perburuan lima sekte?" tanya Xu Rui.

"Tentu."

"Kalau begitu kau harus melawan sisa peserta yang lain!? Jika kau menang, kami akan berikan kuota ini padamu!?" ujar Xu Rui dengan senyum cerahnya.

Zhen melirik para peserta dari pertandingan sebelumnya dan peserta yang belum bertanding. Senyum tipis terukir di wajahnya, "Baiklah. Ayo lakukan!?" jawabnya.

...***...

Sangat menyenangkan dapat menghajar banyak orang. Hanya sayang Zhen tidak bisa membunuh mereka. Pada akhirnya ia mendapatkan kuota menuju perburuan besar.

"Adik kecil, selamat sudah mendapatkan kuota perburuan!? Kalau kau menang, pastikan untuk masuk ke sekte kami ya!?" Xu Rui memberi wink untuk Zhen.

"Akan kupikirkan lagi." jawabnya.

"Ha ha ha, baiklah!? Akan kutunggu kalau kau berminat!?" ujarnya.

"Hei, bocah!? kemari!?" panggil Ji Fenglan.

''Pergilah, tuan keadilan sudah memanggilmu!?"

Wanita itu sepertinya agak menyenangkan. Yah, dia memberi kesan ceria ke semua orang. Apalagi parasnya cantik. Sudah pasti menjadi primadona sektenya. Zhen jadi bertanya tanya, apa seseorang yang seceria itu tidak pernah merasakan sakit? Atau karena mereka pernah jadi ingin menyembunyikannya dengan senyuman?

"Bagaimana ya reaksinya kalau ditusuk pisau?" gumam Zhen. Tapi tentu saja ia tidak berminat melakukan itu. Tidak ada alasan untuk membunuhnya. Kalau diberi kesempatan, mungkin…?

"Naik ke atas pedang!? kita akan menuju ke perburuan."

Zhen menatap bingung pedang yang diinjak Ji Fenglan. Apa pedang ini kuat? Kenapa mereka tidak menggunakan kuda dan malah memakai pedang?

"Apa yang kau bengongkan? Cepat naik!? kita tidak punya banyak waktu!?" seru Ji Fenglan.

Akhirnya Zhen naik ke atas pedang. Karena ini hal yang baru ia jadi merasa aneh.

"Pegang pundakku!? Awas, jangan sampai jatuh!?" serunya lagi.

Mereka mulai terbang dengan pedang yang mereka injak.

"Pedang ini terbang? Bagaimana bisa?" ujarnya heran.

"Apa maksudmu 'bagaimana bisa'? Ini hal yang biasa. Memangnya kau tidak pernah melihat kultivator terbang?"

"Tidak, tidak pernah." selama ini Zhen hanya melihat dunia yang kecil didalam kegelapan. Ia tidak pernah tahu ada hal semacam ini diluar.

Dari atas ia bisa melihat semuanya. Bahkan tempatnya mengikuti seleksi bisa dilihat. Dari banyaknya Qi yang dimiliki Ji Fenglan sepernya berada di ranah Chuqiong. Itu artinya Zhen juga bisa melakukan hal yang seperti Ji Fenglan lakukan.

"Senior, bagaimana caramu membuat pedang ini terbang?" tanya Zhen penasaran.

"Hm? Memangnya kau bisa kalau kuajari?" tanya Ji Fenglan memanjang tidak yakin pada Zhen.

"Eeh, siapa tahu kan aku bisa melakukannya?"

Meskipun diberitahu pun Ji Fenglan yakin seratus persen Zhen tidak akan bisa melakukannya. Karena untuk membuat pedangnya terbang diperlukan penguasaan terhadap pedang seumur hidup. Dan penguasaan tersebut memerlukan darah pemiliknya. "Baiklah, pertama harus fokus, kedua kau harus menyalurkan Qi mu ke dalam pedang. Kalau bisa Qi internal, agar Qi mu tidak cepat habis. Dan pedang itu akan terbang sendiri, kau bisa menaikinya kemanapun kau ingin pergi." jelas Ji Fenglan.

"Jadi begitu…" Zhen melirik pedang Ji Fenglan. Ia memejamkan matanya dan akan melakukan apa yang dikatakan Ji Fenglan. 'Pertama fokus pada pedang, kedua salurkan Qi internal ke dalam pedang…' sesuai apa yang dikatakan Ji Fenglan, ia mulai merasakan Qi nya memasuki pedang Ji Fenglan. Perlahan mengambil alih kendali dari Ji Fenglan.

Whoosss

"Hwaaa!?" teriak Ji Fenglan keras.

"Ada apa senior?" tanya Zhen.

"Ada apa matamu?! Apa yang kau lakukan pada pedangku?" teriak Ji Fenglan sembari menjaga keseimbangannya yang goyah. Karena pedangnya begitu cepat seperti angin topan.

"Ah!?" Zhen baru menyadarinya. Ternyata ia berhasil.

"Jangan 'Ah' saja!? Cepat lepas kontrol mu!?" ujarnya sewot.

Tapi Zhen menyeringai licik.

Ji Fenglan jadi curiga dengan apa yang akan Zhen lakukan, "Jangan coba coba!?" ancamnya.

"Tentu saja tidak mau~" sebaliknya, Zhen makin menambah kecepatan pedangnya. Kecepatannya bahkan seperti tornado.

"Kau… SI*LAAAANNNNN!?"

"Aha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha…"

Ini sangat seru untuk dilakukan. Sekarang ia merasa benar benar sudah bebas. Baru beberapa hari yang lalu ia masih memakan tikus dan ular. Dan sekarang ia terbang. Mungkin Zhen harus berterima kasih pada Jiafen yang telah membebaskannya.

Xu Rui melihat kencangnya laju Ji Fenglan, "Cepat sekali mereka akrab. Yah, kurasa aku juga harus cepat!?" serunya sembari menambah kecepatan.

...***...

Tiga jam dalam perjalanan akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Ji Fenglan memuntahkan isi perutnya karena perjalanan yang memicu adrenalin. Sedangkan Zhen terkagum dengan pemandangan tempat ini.

Pulau awan

Sebuah potongan besar tanah yang mengapung seperti awan dan berdiri kantil besar. Ia tidak percaya dapat melihat hal semenakjubkan ini dalam hidupnya. Semua yang ada disini menakjubkan. Taman, kastil, menara, tanah, bahkan udara disini lebih segar daripada di bawah.

Tapi yang membuatnya terpesona adalah jembatan yang seperti aurora berwarna biru menghubungkan ke pulau lain yang hanya hutan saja. "Ini seperti negeri dongeng." ujarnya.

"Dasar bocah si*lan!? Jangan naik pedangku lagi!?" dengus kesal Ji Fenglan.

Zhen rasa dia masih kesal dengan pedangnya yang diambil alih. Apalagi membuat Ji Fenglan sampai mabuk udara.

"Ya ampun, dia mudah sekali marah. Adik kecil, perburuan akan di mulai besok. Kita akan melakukannya di pulau itu. Sekarang akan kutunjukkan tempat tinggalmu." ujar Xu Rui.

Xu Rui mengajak Zhen ke tempat tinggal para kultivator luar. Sejujurnya ia agak heran. Mereka kelima sekte ini membukan perburuan untuk kultivator luar juga. Setahunya, kultivator ada yang berada di jalan benar dan ada juga di jalan yang sesat. Apa mereka tidak takut kalau yang mereka bawa adalah kultivator jalan iblis?

Tapi sekarang ia tahu kalau di sekitar pulau awan ada rune suci yang berlapis lapis menjaga pulau. Zhen bisa bayangkan seorang kultivator iblis masuk dan langsung terbakar hangus karena rune suci. Pasti menyenangkan melihat kultivator iblis itu sengsara. "He he he he he…"

"Kenapa?" tanya Xu Rui heran.

"Bukan apa apa."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Firman Hidayat
up 50 bab dong
Yohan_Ge: gak papa kak gak 50 yang penting authornya selasu up
Happy alone: Maaf, author kagak kuat kalau sampe 50 bab 😵 entar yang ada jalan ceritanya jadi berantakan lagi.
total 2 replies
Yohan_Ge
dari semua novel yang ku baca ini yang paling seru
Yohan_Ge
zhen ini lucu banget😂😂

lanjut kak ceritanya seru

semangat
Firman Hidayat
up lagi Thor yang banyak
Firman Hidayat
knp GK diper**sa dulu itu, sayang banget
Firman Hidayat
ceritanya bagus,
mc op
Firman Hidayat
Lanjutkan thor...Thor...Thor....
Firman Hidayat
bagus
Happy alone: Makasih ya, gak nyangka langsung dapet tanggapan padahal baru update 😶😶😶
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!