NovelToon NovelToon
MENIKAHI BIDADARI KAMPUS

MENIKAHI BIDADARI KAMPUS

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Arisha Langsa

Demi salah satu proyek besar yang sedang ia rencanakan....Devan..pria tampan dari keluarga kaya raya terpaksa menikahi seorang gadis yang sama sekali tidak ia kenal, bahkan ia belum pernah melihat seperti apa wajah wanita yang akan ia nikahi tersebut.

" Tuan muda saya menginginkan lahan anda tuan,dan pihak kami bersedia memberikan harga tinggi" Ferdy

" Saya tidak akan pernah menjual lahan saya dengan harga berapapun dan pada siapapun,kalian bisa mengambil lahan saya tanpa harus membelinya,namun dengan satu syarat" Al- Habib... Abdullah.

" Katakan?" Ferdy.

" Salah satu dari kalian, yang benar-benar memiliki tanggung jawab dalam proyek tersebut...saya ingin salah satu dari kalian, menikahi cucu perempuan saya" Al- Habib.. Abdullah.

" Akan saya sampaikan pada tuan muda saya" Ferdy.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12

" Annisa...kamu sudah tidur nak?" panggil umi Halimah di depan pintu kamar Annisa.

Mendengar panggilan dari wanita paling di segani di pesantren itu,membuat Annisa segera bangun dari duduknya,ia meninggalkan meja belajarnya berjalan menuju pintu.

Kriet...

Pintu terbuka menampakkan wajah cantik Annisa yang hanya memakai piyama panjang dan hijab instan.

" Ada apa umi? " tanya Annisa seraya memandang wajah umi Halimah.

" Kamu sudah tidur nak?" lagi umi Halimah bertanya.

" Ica sedang baca-baca umi" jawab Annisa apa adanya,ia memang tengah membaca beberapa artikel yang membahas tentang perkuliahan.

" Abi ingin bicara dengan kamu,bisa?" Umi Halimah bertanya lembut, beliau dan suami sudah tau apa yang sedang gadis cantik itu rasakan,sebab sebelum pulang malam itu habib Muhammad terlebih dahulu menemui pasangan paruh baya itu dan menceritakan tentang jawaban yang Annisa berikan.

Sebelum mengatakan semuanya pada sang cucu, habib Muhammad juga terlebih dahulu sudah menceritakan hal penting tersebut pada sang sahabat sekaligus santri beliau tersebut,tak lupa habib Muhammad juga meminta agar Abi Thalib memberikan sedikit nasehat yang mungkin dapat memberikan ketenangan untuk Annisa.

" Bisa Umi..sebentar Ica bersiap dulu" jawab Annisa sopan,ia kembali memasuki kamar nya,meraih sebuah rok panjang yang ia gantung di lemarinya dan memakainya,barulah ia keluar mengikuti umi Halimah menemui Aby Thalib.

" Assalamualaikum Abi.." sapa Annisa pada pria yang paling di hormati dan disegani di tempat tersebut.

" WaalaikumSalam..duduk nak" lembut Abi Thalib menjawab salam dari Annisa,tak lupa memerintahkan gadis cantik itu untuk duduk, karena hampir semua santri di pondok pesantren tersebut saat berbicara dengan yang lebih tua, mereka tidak akan duduk jika belum di persilahkan,itulah salah satu adab yang mereka tunjukkan.

" Iya Abi.. terimakasih" dengan patuh dan santun Annisa duduk di sofa tepat berhadapan dengan sang pimpinan pesantren,namun bagi Annisa pasangan paruh baya itu sudah selayaknya orang tuanya,begitu pula sebaliknya,lima tahun ia bahkan tidak pernah pulang ke kampung halamannya.

" Ada yang ingin abi bicarakan dengan kamu, boleh?" tanya Abi Thalib hati-hati.

" Boleh Abi..apa yang ingin abi tanyakan? Tanya saja, insyaallah akan Ica jawab selagi Ica bisa menjawabnya " begitu sopan dan lembut Annisa menjawab pertanyaan sang guru.

" Apa yang kakek kamu bicarakan saat mengunjungi beberapa hari lalu?" pertanyaan Abi membuat Annisa mengangkat wajahnya sesaat.

" Apa kakek tidak mengatakan nya pada Abi?" tanya Annisa pelan.

" Ada..tapi Abi mau denger fersi kamu,dan Abi juga ingin tau apa tanggapan mu, apakah kaku sudah mendapatkan keputusan,kalau boleh Abi ingin membantu kamu untuk menemukan jawaban nya" panjang Abi Thalib menjawab pertanyaan Annisa seraya sedikit menjelaskan.

" Kakek tidak mengizinkan Ica melanjutkan pendidikan ke luar negeri bi..dan kakek justru menginginkan Ica menikah..." Annisa menceritakan semuanya tanpa ada yang ia tutupi.

" Lalu apa keputusan kamu? Kata habib kamu meminta waktu satu bulan?,ini sudah Minggu kedua" tanya Abi Thalib hati-hati.

" Ica akan mengikuti apapun yang kakek inginkan Bi,restu kakek adalah yang terbaik untuk Ica " dengan wajah menunduk Annisa menjawab lirih,dan Abi Thalib tau bahwa gadis cantik itu merasa sangat keberatan.

" Boleh Abi memberikan sedikit saran?" tanya Abi Thalib hati-hati.

" Silahkan Bi, insyaallah saran Abi juga pasti akan menjadi baik untuk Ica " jawab Annisa pasti,ia memang terkenal sebagai santri paling patuh, paling cerdas, paling lemah lembut dan juga paling perhatian pada siapapun.

" Nak... memang terkadang takdir menghapus senyuman dan menjatuhkan air mata, sehingga kita merasakan kekecewaan,tapi kamu juga harus ingat dan percaya bahwa skenario Allah jangan pernah kita ragukan.

Manusia memang bisa melihat apa saja yang terjadi di detik ini,tapi kita harus percaya bahwa Allah sudah mempertimbangkan hingga ujung waktu yang tidak pernah kita ketahui.

Hidup kita akan terasa lebih baik jika kita mau belajar mengiklaskan apa yang selayaknya terjadi, karena manusia hanya bisa berencana tapi ketetapan Nya lah yang akan terjadi, karena Allah lah yang paling tau apa yang terbaik untuk umat Nya.

Boleh jadi sesuatu yang kaku tak sukai, padahal sesuatu yang tak kamu sukai itu lah yang terbaik untuk mu,begitu pula sebaliknya,bisa saja sesuatu yang sangat kamu sukai , padahal sesuatu yang kamu sukai itu tidak baik untuk mu, percayalah Allah maha mengetahui sedangkan kita tidak"

Abi Thalib tak menuntut jawaban atau memberikan sebuah jawaban pada Annisa,beliau hanya memberikan nya beberapa nasehat tentang bagaimana cara seseorang untuk menerima dengan ikhlas sesuatu yang akan terjadi dalam kehidupan nya.

Abi Thalib sangat tau, santri sekaligus anak angkatnya itu sangat pintar,beliau yakin ia akan dapat memahami dan memaknai apa yang baru saja beliau ucapkan.

" Abi rasa kamu cukup paham kan apa maksud dari yang Abi katakan barusan?" Abi Thalib berucap dengan nada yang sangat tenang.

" Insyaallah.. Abi,Ica juga sudah mendapatkan keputusannya,dari beberapa hari Ica shalat istikharah jawaban nya tetap sama bi,dan insyaallah Ica yakin itu adalah jawaban dari Allah" jawab Annisa lirih.

" Alhamdulillah..Abi percaya kamu mampu melewatinya " yakin Abi Thalib.

" Insyaallah bi,hanya satu yang membuat Ica ragu bi" ucap Annisa pelan.

" Apa nak? Katakan " tanya Abi Thalib.

" Ica masih buta tentang menjadi seorang istri bi,Ica masih buta tentang menjalani kehidupan pernikahan,ica merasa takut tak mampu menjalani ibadah terpanjang itu bi" jawab Annisa apa adanya.

" Tanyakan pada Umi,apa kewajiban dan hak seorang istri" jawab Abi Thalib lembut seraya tersenyum tipis, sedangkan umi Halimah langsung mengusap lembut punggung gadis cantik itu.

Abi Thalib dan umi Halimah adalah pasangan yang belum di karuniai keturunan hingga kini usia pernikahan mereka sudah hampir 35 tahun,sebab itu pasangan paruh baya itu sangat menyayangi Annisa layak nya putri kandung.

" Silahkan kalau kamu ingin beristirahat,Abi rasa cukup itu saja yang ingin abi sampaikan" ucap Abi Thalib.

" Iya Abi.. terimakasih atas nasehat Abi,Ica kembali ke kamar.. Assalamualaikum " ucap Annisa sopan dan terlebih dahulu mengucapkan salam sebelum meninggalkan ruangan tersebut.

"WaalaikumSalam.." jawab Abi Thalib, jawaban salam dari sang guru, menandakan bahwa ia sudah boleh meninggalkan ruangan tersebut.

Annisa melangkah menuju kamarnya dan lagi di dampingi oleh umi Halimah, dengan sangat lembut beliau terus mengusap punggung Annisa hingga berulang kali.

" Sebelum memutuskan.. pikirkan terlebih dahulu secara baik-baik, kakek tidak memaksa , yang beliau lakukan semata-mata untuk kebaikan hidup kamu kedepannya" nasehat umi Halimah sebelum Annisa memasuki kamar nya.

" Iya umi, insyaallah Ica tidak akan mengecewakan kakek,Ica percaya semua yang kakek lakukan itu yang terbaik untuk Ica" jawab Annisa yakin.

" Amiiiin..sudah jangan terlalu dipikirkan ya,ingat kamu juga butuh istirahat cukup,jaga kesehatan kamu kalau kamu berniat untuk mengikuti ujian menuju universitas " ucap umi Halimah lembut.

" Iya umi, terimakasih atas semuanya " jawab Annisa lembut.

Ia memasuki kamar nya setelah mencium punggung tangan umi Halimah dan mengecup lembut kedua pipi wanita paruh baya tersebut, yang di balas dendam sebuah kecupan hangat di keningnya.

Setelah Annisa menutup pintu kamar nya,umi Halimah kembali ke ruangan dimana di sana masih ada sang suami yaitu Abi Thalib yang terlihat tengah duduk dan tampak tengah memikirkan sesuatu.

"Apa yang sedang Abi pikirkan?" tanya umi Halimah pada sang suami.

" Ucapan habib Muhammad...menurut umi,apakah Annisa sudah pasti akan aman jika menikah dengan orang yang habib ceritakan? Seberapa besar pengaruh orang itu? Dan bukankah orang itu sudah semakin berkuasa sekarang?" ucap Abi Thalib penuh dengan tanda tanya.

" Insyaallah..kita doakan yang terbaik untuk Ica, yang umi sesalkan mengapa orang itu masih memendam dendam pada habib? Sedangkan seharusnya mereka sudah puas dengan kejadian naas itu,dan lagi pula di tilik dari manapun memang putri mereka mutlak salah" jawab umi Halimah heran.

" Itulah salah satu sikap buruk dari manusia ini umi,tak pernah mau menerima kesalahan nya walaupun sedikit,hanya ingin mengadili kesalahan orang lain saja" ucap Abi Thalib yang juga merasa heran.

" Entah lag bi, yang pasti Tuhan tidak pernah tidur dan tau segalanya" jawab umi Halimah,beliau bersama sang suami lah satu-satunya orang yang tau tentang Annisa yang masih hidup.

Umi Halimah hanya bisa berharap semoga keputusan habib kali ini akan tepat sasaran.

1
Catur Wahyuningrum Ningrum
lanjut thor,ketemuin Anisa SM Devan donk Thor,,Devan jenguk kakeknya Anisa,,trs ketemu deh
Khoirun Ni'mah
gimana ya kalau rizki tau kalau papanya yang menyebabkan ortu Annisa meninggal secara kan dia polisi,,, apakah dia akan memperkarakan papanya atau diam saja
Catur Wahyuningrum Ningrum
iy kak,,kayanya iya
Khoirun Ni'mah
sepertinya pemuda tadi anak pembunuh ortu Annisa polisi alif klau g salah
Khoirun Ni'mah
akhirnya tabir kematian ortu Annisa terbongkar siapa pelakunya,,,
Tele Vi
update banyak napa kak, GK sabar sama cerita selanjutnya/Grimace/
Khoirun Ni'mah
dinda adiknya devan bukan si
Catur Wahyuningrum Ningrum
yang banyak kak up ny,,udah g sabar pingin lihat Anisa ketemu sama devan
Catur Wahyuningrum Ningrum
jangan2 lluna mau jebak Devan,,semoga aja Devan g terjebak deh SM luna
Catur Wahyuningrum Ningrum
lanjut thor,,semangat💪🏻💪🏻
Khoirun Ni'mah
g sabar Annisa ketemu dg devan,,, penasaran reaksi devan seperti apa setelah mereka bertemu,,, apakah devan tetep melanjutkan pernikahannya apa tidak
Catur Wahyuningrum Ningrum
udah g sabar deh pingin lihat reaksi Dave saat bertemu anisa
Catur Wahyuningrum Ningrum
iy bikin gemes ya kak,,kenapa g bicara ,,kan jd kesannya kaya bisu beneran
Catur Wahyuningrum Ningrum
karyanya bagus,,alur ceritanya sangat bagus
Khoirun Ni'mah
kok gemes ya lamaa aq,,, kenapa Annisa g bicara sekedar menghargai tamu...
Catur Wahyuningrum Ningrum
siap2 patah hati Ferdy,,kenapa g Devan aja yg jemput,,biar surprise😄
Catur Wahyuningrum Ningrum
semangat kak,suatu saat karya kakak pasti sukses2 semua
Khoirun Ni'mah
pasti nanti ferdi akan syok liat yang jadi istri devan... patah hati deh
Khoirun Ni'mah
loh kok g dipertemukan saat ijab qobul,,, mereka g bisa ketemu dong setelah sah menikah... padahal aq tunggu momen pas devan kaget kalau gadis yang membuat penasaran pas di masjid waktu di kapal
Khoirun Ni'mah
kamu pasti senang deh devan kalau tau siapa yang akan kamu nikahi.. dan untuk ferdi akan patah hati
Catur Wahyuningrum Ningrum: iya betul bgt
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!