Setelah orang tuanya meninggal dan dia terusir dari rumahnya sendiri.
Dan setelah dia terusir dari rumahnya. Gayuh berjalan mencari tempat berteduh
Hujan yang sangat deras sekali langsung mengguyur tubuh Gayuh
Saat akan berjalan kembali, Langkah Gayuh dihentikan oleh seorang ibu dan saat sedang mengobrol tiba-tiba Gayuh jatuh pingsan
Ibu itu meminta bantuan kepada suami dan anaknya untuk membawa Gayuh kedalam rumahnya
Namun siapa sangka saat Ibu itu menyuruh anaknya untuk menjaga Gayuh
Dia malah melakukan hubungan yang tidak seharusnya dilakukan
Apakah Gayuh akan diam saja saat mendapatkan perlakuan seperti itu atau dia akan menerima tawaran dari Ibu itu agar Gayuh menikah dengan putranya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Pukul 7 malam, Yudha dan Gayuh tiba di Pulau Bali. Mereka merasa lega setelah perjalanan panjang dari Jakarta.
Yudha segera menyewa mobil untuk memudahkan perjalanan mereka selama di Bali. Saat mobil melaju menuju hotel, Gayuh bertanya pada Yudha tentang rencana selanjutnya.
"Kita akan ke hotel dulu, sayang. Setelah itu kita cari tempat makan," jawab Yudha sambil tersenyum.
Namun, perut Gayuh sudah sangat lapar. Ia mulai merasa tidak tahan lagi menunggu untuk makan malam.
"Ayo kita cari makan dulu"
"Apa, Mas"
"Tidak usah pura pura. Mas tahu kok kalau kamu lapar"
"He he..."
"Besok lagi langsung bilang ke Mas kalau kamu lapar, ya sayang"
"Iya mas"
Yudha memberhentikan mobilnya di tempat makan yang sederhana tapi sangat ramai sekali
"Sayang mau makan apa?"
"Aku ayam bakar saja mas sama minumnya es sinom aja"
"Mas juga sama kalau gitu "
Kemudian Yudha langsung segera memesan makanan dan minuman yang telah ditulisnya tadi. Sambil menunggu makanan mereka datang. Gayuh menanyakan sesuatu kepada Yudha. Apakah dia sering kemari dan Yudha menjawab dengan santai kalau dia sering kesini bersama Laila
"Owh, Laila.."
Gayuh yang cemburu saat mendengar nama Laila disebut langsung mengambil ponselnya dan membuka aplikasi game
"Sayang, kamu kenapa?" tanya Yudha
"Nggak apa-apa. Aku hanya main game" jawab Gayuh
Kemudian Gayuh mengajak suaminya untuk ke hotel karena nafsu makannya sudah hilang saat nama Laila disebut oleh suaminya. Gayuh langsung bangkit dari duduknya dan masuk ke dalam mobil
"Sayang, kamu kenapa?"
"Nggak apa-apa. Males aja ke sini"
"Owh, kamu cemburu soal tadi"
"Siapa juga yang cemburu"
"Kalau nggak cemburu terus kenapa ngambek? Ayo kita makan dulu. Nggak enak sama penjualnya, sayang"
Gayuh menatap wajah suaminya yang memelas
"Baiklah, ayo kita makan" ucap Gayuh yang turun dari mobil dan kembali ke tempat duduk
Gayuh dan Yudha mulai menikmati makanan yang sudah dihidangkan
"Jangan cemberut saja, nanti cantiknya hilang"
"Hmm...."
Yudha menahan tawanya saat melihat istrinya yang saat ini cemburu dengan Laila
Setelah makan selesai, Yudha langsung mengajak Gayuh ke Hotel untuk menginap.
"Mas, mandi dulu sayang," ujar Yudha sambil tersenyum. Gayuh mengangguk dan menjawab,
"Hmm, iya."
Saat Yudha pergi ke kamar mandi, Gayuh merebahkan tubuhnya di tempat tidur.
Pikirannya terus menerus melayang pada suaminya yang masih belum bisa melupakan Laila yang selalu ada dalam benaknya.
"Laila, Laila, terus aja" gumam Gayuh pelan.
Tiba-tiba, Yudha memanggil Gayuh untuk mengambilkan handuk.
Namun, Gayuh tidak menemukan handuk itu di dalam tas.
"Mas, handuknya dimana? Di tas kok nggak ada?" tanya Gayuh ke arah kamar mandi.
Yudha dengan cepat membuka pintu kamar mandi Tanpa basa-basi, Yudha langsung menarik tangan Gayuh dan mengajaknya mandi bersama.
"Mas mau apa?" tanya Gayuh heran.
Yudha berkata, "Kita olahraga sayang. Bukankah kita bulan madu untuk berolahraga?"
Namun, Gayuh menolak dengan alasan masih marah.
Namun, Yudha berhasil meyakinkan Gayuh untuk bergabung dengannya.
Setelah berolahraga di dalam kamar mandi selama 1 jam
Yudha memeluk Gayuh yang kelelahan dan menempatkannya di tempat tidur.
Yudha kemudian berdiri di balkon sambil menghisap rokok.
Gayuh meminta Yudha untuk mendampinginya tidur
Akhirnya Yudha membuang rokoknya dan bersiap menemani istrinya tidur