NovelToon NovelToon
Cinta Terakhir Gus Hamzah

Cinta Terakhir Gus Hamzah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Duda / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:20.2k
Nilai: 5
Nama Author: Anowmuri3__

PERHATIAN!!!
USAHAKAN SELALU BACA SETIAP KALI AKU UPDATE, DAN USAHAKAN JANGAN NUMPUK ATAU NAMBUNG BAB.

Tidak pernah terpikirkan oleh Gus Hamzah ia harus menikahi seorang gadis yang lebih muda darinya.

Bahkan usia mereka terpaut enam belas tahun.

Bagaimana kisahnya? Ikuti terus kisahnya hanya di "Cinta Terakhir Gus Hamzah."

Mentahan cover from : Canva.

Nb : Kisah ini hanya fiksi belaka, jika ada kesamaan dlm alur, nama, tempat, dll, itu tidak di sengaja🙏🙏

Follow ig: Pri_vasyjigeum.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anowmuri3__, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berbincang With Kakak Ipar.

Malam harinya, mereka pun makan malam bersama.

"Abi kemana umi, kenapa Abi gak ikut makan?" tanya Gus Hamzah pada umi nya, yang kebetulan tidak melihat keberadaan Abi nya.

"Abi mu lagi demam nak, jadi sebab itu Abi mu tidak ikut makan. Kalian makan lah, umi mau bawa makanan ke Abi dulu," ucap sang umi, sekaligus menjawab pertanyaan dari putra bungsu nya itu.

Setelah itu umi pun pergi dari sana dengan membawa makanan untuk suaminya.

Sementara yang lain, mereka pun mulai menyantap makan malam mereka.

"Sejak kapan Abi demam bang?" tanya Gus Hamzah pada kakaknya itu.

"Habis pulang dari masjid barusan, tiba-tiba saja Abi demam, badannya menggigil lantaran kedinginan, sebenarnya Abi merasa tidak enak badan ketika kamu dan Fatimah pergi," jawabnya.

"Lalu kenapa tidak dibawa berobat?" tanya Gus Hamzah lagi.

"Abi pinginnya besok saja pergi berobat nya," jawab Hasan.

"Begitu, mudah-mudahan Abi cepat sembuh," ucap Gus Hamzah.

"Aamiin," ucap Fatimah dan Ratna.

"Aamiin, sudah lebih baik sekarang kita makan," ucap kakak dari Gus Hamzah.

"Dek, Abang pergi melihat santri dulu ya," ucap Hasan pada istrinya.

"Iya A," ujar istri dari kakak Gus Hamzah itu.

Hasan pun pergi kini tinggal Hamzah, Fatimah dan juga Ratna.

"Hamzah, kamu dipanggil oleh Abi, nak," ucap umi yang tiba di sana, seraya membawa piring bekas makan dirinya dan juga suaminya.

"Iya mi, Fatimah saya pergi ke kamar Abi dulu," ucapnya pada sang istri.

"Iya Gus," ucapnya.

Gus Hamzah pun pergi dari sana.

"Umi berikan piringnya, biar Fatimah yang cuci," ucap Fatimah pada ibu mertuanya itu.

"Terima kasih sayang," ujar umi, seraya memberikan bekas makan itu pada menantunya.

"Sama-sama umi."

"Kalau begitu umi ke kamar dulu ya," ucap umi pada kedua menantunya itu.

"Iya umi," ujar kedua menantu itu.

Umi pun kembali ke kamarnya, sementara Fatimah dan Ratna mereka bagi tugas untuk membersihkan bekas makan mereka.

Sementara itu didalam kamar Kiyai Abdullah dan juga umi Ijah, kini Gus Hamzah tengah duduk disisi Abi nya yang tengah berbaring di atas tempat tidur.

"Abi sudah minum obat?" tanya Gus Hamzah.

"Sudah nak," jawab Abi Abdullah.

"Terus Abi kenapa gak mau berobat sekarang?"

"Tidak pa-pa, besok saja bertobat nya."

"Yasudah. Oh ya, Abi ada apa panggil Hamzah?"

"Begini nak, Abi kan ada undangan untuk mengisi tausiyah di kampung xx. Tapi kesehatan Abi sekarang tidak memungkinkan untuk mengisi tausiyah itu, dan hal itu sudah tertera di jadwal, tidak mungkin untuk dicancel. Jadi Abi ingin kamu menggantikan Abi untuk mengisi tausiyah besok, kamu bisa kan?" tanya Kiyai Abdullah.

Gus Hamzah pun tidak langsung menjawab, ia diam sebentar.

"Sebenarnya Abi ingin meminta Abang mu untuk menggantikan Abi, tapi Abang pun tidak bisa, lantaran dia juga sibuk dengan urusan yang ada di pondok," ucap Kiyai Abdullah, saat melihat anak bungsunya itu hanya diam saja.

"Kamu tidak bisa ya?" lanjutnya.

"Bukan seperti itu bi, hanya saja, memangnya tidak apa-apa jika Hamzah yang menggantikan Abi. Hamzah hanya takut, orang-orang yang hadir di pengajian itu kecewa, lantaran yang mengisi tausiyah itu bukan Abi," jelas Gus Hamzah.

"Untuk masalah itu, kamu tidak perlu khawatir. Abi sudah mendiskusikan hal itu dengan panitia yang melaksanakan pengajian itu, dan mereka pun tidak keberatan akan hal itu," ujar Kiyai Abdullah.

"Begitu. Yasudah, jika memang tidak keberatan, Hamzah mau kok menggantikan Abi untuk mengisi tausiyah besok," ucap Gus Hamzah.

"Alhamdulillah, Abi pikir tadinya kamu tidak mau menggantikan Abi untuk mengisi tausiyah."

"Abi ini bicara apa, tentu saja Hamzah mau. Abi tidak perlu khawatir dan banyak pikiran, yang penting saat ini Abi harus istirahat, dan Abi harus cepat sembuh," ujar Gus Hamzah.

"Benar apa yang dikatakan oleh putra bungsu Abi, Abi harus cepat sembuh," timpal umi yang baru saja masuk kedalam.

"Iya-iya," ujar Kiyai Abdullah.

"Em, jika tidak ada yang mau dibicarakan lagi, Hamzah ijin ke kamar dulu," ucap Gus Hamzah.

"Yasudah, kamu pergi ke kamar mu, takut istri mu nunggu kamu," ujar Kiyai Abdullah.

"Yaudah, Hamzah ke kamar Hamzah dulu. Abi, umi."

"Iya, jangan lupa cepat kasih Abi sama umi cucu ya," ucap umi dengan nada bercanda.

"Apa sih umi, bisa aja. Udah ah, Hamzah ke kamar dulu."

Gus Hamzah pun keluar dari kamar kedua orang tuanya dan pergi menuju kamarnya.

Sementara itu di dapur, setelah membereskan bekas makan, kini Ratna dan Fatimah duduk sebentar di kursi makan.

"Mbak, Fatimah mau bertanya sesuatu, boleh?" tanya Fatimah.

"Kamu mau bertanya apa? Katakan saja," jawabnya.

"Em, sebelumnya Fatimah minta maaf. Mungkin pertanyaan Fatimah agak sedikit sensitif dan menyinggung privasi mbak. Apa mbak sudah punya anak? Maaf, bukan maksud Fatimah menyinggung atau apa, hanya saja, Fatimah tidak pernah melihat anak nya mbak sama kak Hasan," ujar Fatimah.

Ratna pun tersenyum mendengar pertanyaan dari adik iparnya itu.

"Mbak, pertanyaan ku berlebihan ya. Maaf, mbak gak perlu menjawab pertanyaan ku kok, kalau mbak gak mau menjawabnya juga gak pa-pa," ucap Fatimah.

"Tidak pa-pa, kamu gak perlu minta maaf. Wajar aja kamu bertanya seperti itu, kamu kan baru tinggal disini, lagi pula saat kamu menikah dengan Hamzah, kamu gak lihat anak mbak. Karena memang anak mbak ketika itu tidak mendapatkan ijin dari pihak pondok pesantren untuk pulang. Mbak akan jawab pertanyaan kamu, alhamdulilah mbak punya dua anak, anak pertama mbak sekarang kelas tiga SMP, sementara anak kedua mbak kelas satu SMP, dan kedua anak mbak dua-duanya laki-laki. Saat ini mereka tengah mondok di pondok pesantren yang ada di Jawa Timur, dan untuk si bungsu dia mondok di pesantren yang ada di kota Bogor," ucap Ratna menjelaskan.

"Wah, Fatimah gak nyangka ternyata anak-anak mbak sudah besar-besar."

"Tentu saja sudah besar-besar, orang mbak juga sudah tua. Asal kamu tau, usia mbak ini dua tahun lebih muda dari suamimu, dan mbak sama kakak ipar mu beda lima tahun."

"Tapi mbak kelihatan masih muda tau."

"Ah kamu ini bisa saja."

"Ihhhh beneran tau mbak. Mbak, Gus Hamzah, sama Gus Hasan walaupun sudah tua tapi wajahnya tetap muda," celetuk Fatimah.

"Astagfirullah, maaf mbak bukan maksud ngatain kalian tua," ucap Fatimah setelah sadar dari celetukannya.

"Tidak pa-pa, mbak malahan senang liat kamu bicara terus terang, tanpa harus basa basi."

"Tapi mbak, Fatimah benar-benar minta maaf, sudah bertanya tentang hal itu pada mbak. Tapi Fatimah beneran kok, gak ada maksud apa-apa, Fatimah hanya penasaran aja, soalnya Fatimah tidak pernah lihat anaknya mbak sama Gus Hasan."

"Iya mbak paham, sudah kamu gak perlu minta maaf lagi. Lebih baik kamu segera ke kamar kamu, takut suamimu nungguin kamu, secara kalian kan masih pengantin baru," ucap Ratna dengan menggoda Fatimah di akhir kalimat nya.

"Ihhhh mbak Ratna bisa aja."

"Sudah sana ke kamar, mbak juga mau ke kamar mbak."

"Iya mbak."

Mereka pun pergi ke kamar mereka masing-masing.

...***...

Marhaban ya ramadhan.

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan, baik yang menjalankan puasa kemarin ataupun hari ini🙏

1
Zuny Achmad
lanjut kak
Marya Dina
ini maryam yg judul diari marya. bukan ya
Riee 🕊️: Iya kak
total 1 replies
Selviana
Aku sudah mampir nih.Jangan lupa mampir juga di karya aku yang berjudul (Terpaksa Menikah Dengan Kakak)
Riee 🕊️: Terima kasih kak, aku sudah mampir ya🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!