NovelToon NovelToon
Cinta Annisa

Cinta Annisa

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:193.7k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Fia

Cerita ini hanya khayalan Author semata ya...

Menerima kritik dan saran ya namun yang membangun bukan menjatuhkan.

Bercerita tentang Cinta Annisa (36 tahun) harus menikah dengan Rafael Ibrahim (27 tahun) karena sebuah keadaan.

Keadaan seperti apa yang mengharuskan mereka menikah?.

Apa saja yang harus mereka lalui untuk bisa hidup bahagia bersama?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Fia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 Episode 7

Malam itu Mama Nur sangat senang dengan kedatangan kedua cucunya. Sampai-sampai menginginkan Hasan Husein tidur dengannya saja.

Kedua anak itu digendongnya bergantian tanpa rasa pegal, melupakan rasa sakit pada kedua lututnya. Annisa sendiri menyiapkan kamar untuk mereka tiduri. Karena tidak berharap tidur berdua dengan Rafael, Annisa pun membersihkan kamar milik Nesha untuk ditiduri Rafael.

Kamar yang sudah lama ditinggal pemiliknya, karena pindah ke kamar baru yang lebih besar dan tinggal bersama suaminya.

Annisa duduk di depan meja rias, mengistirahatkan badannya yang cukup capek membersihkan kamar Nesha. Merasakan keringat yang bercucuran di balik baju syar'i dan cadarnya.

Seketika pandangannya begitu fokus pada balik cermin yang ada didepannya. Entah ada apa yang mengganggu penglihatannya, hingga tangan Annisa menyentuh ujung kertas yang tertangkap matanya.

Kertas kanvas berukuran besar itu ditariknya perlahan hingga menampilkan sebuah gambar seorang wajah pria yang sudah dikenalnya.

"Evan?." Annisa bergumam.

"Kenapa gambar Evan ada di sini?. Sejak kapan?. Ada apa? Seperti apa hubungan yang mereka miliki?." Annisa menatap gambar Evan sambil mengingat respon Evan saat melihat Hasan dan Husein.

Annisa mengembalikan gambar Evan pada tempatnya. Ia harus mencari tahu ada hubungan apa antara Nesha dan Evan?. Annisa mencoba mengingat teman-teman Nesha yang bisa ditemuinya.

Perempuan itu bangkit dan meninggalkan kamar Nesha, di ruang tengah ada Rafael yang duduk di sofa sambil memainkan handphonenya.

"Hasan Husein jadi tidur sama Mama?."

"Hmmm" Rafael mengangkat wajahnya dan menatap Annisa. Perempuan itu tetap menggunakan cadar walau di rumah Mama nya. Apa mungkin karena ada dirinya di sana?.

"Iya, mereka tidur sama Mama." Lanjutnya.

"Hmmm" Annisa mengangguk.

"Kamar Nesha sudah bisa dipakai."

Rafael menaruh handphonenya di atas meja lalu bangkit mendekati Annisa.

"Kenapa di kamar Nesha? Kamu tidak memiliki kamar sendiri?."

"Ada, kamarku yang itu." Annisa menujukkan kamarnya.

"Saya tidak boleh tidur di kamar kamu?." Rafael menatap tajam manik Annisa.

Perempuan itu pun berani membalasnya, tidak ada alasan untuk merasa canggung atau apapun terhadap pria yang sangat mencintai adiknya. Annisa sudah menanamkan pada dirinya kalau Rafael hanya adik ipar.

"Tentu saja boleh kalau kamu mau."

"Ya udah saya tidur sama kamu."

"Hmmm" Annisa mengangguk lalu mengajak Rafael masuk ke dalam kamar. Annisa sendiri langsung masuk kamar mandi setelah mengambil baju ganti. Badannya sudah sangat lengket dan harus segera diguyur dengan air dingin.

Rafael yang ditinggal ke kamar mandi berkeliling di kamar berukuran sedang itu. Kedua mata Rafael mencari sesuatu yang bisa memperlihatkan wajah Annisa dibalik cadarnya. Namun sayangnya Rafael tidak menemukan itu.

Ternyata itu sudah diantisipasi oleh Annisa, perempuan itu telah menaruh foto-fotonya di dalam lemari yang tidak mungkin dibuka Rafael.

Keluar dari kamar mandi Annisa sudah lengkap dengan baju seperti biasanya.

"Kamu mau mandi?." Annisa mengambil handuk baru untuk Rafael.

"Iya, badan saya juga lengket banget."

"Ini handuknya" Annisa menyodorkan handuknya pada Rafael dan pria itu mengambilnya lalu dibawa masuk ke kamar mandi.

Annisa keluar dan menuju kamar Mama Nur guna mengecek Hasan dan Husein.

"Kamu belum tidur?" tanya Mama Nur saat Annisa masuk ke kamarnya.

"Belum, aku mau cek diapers Hasan Husein."

"Tadi Mama udah cek, masih belum penuh."

"Iya belum, Ma. Susunya udah Ma?."

"Itu di situ" tunjuk Mama Nur ke atas meja yang tidak jauh dari Hasan Husein.

"Iya, Ma. Aku balik ke kamar ya."

"Iya."

Annisa keluar dan menutup pintu kamar Mama Nur. Ia mematikan lampu ruang tengah dan ruang makan. Lalu menuju dapur, ia mengambil satu botol besar air mineral yang ada di dalam kulkas yang langsung dibawanya ke kamar.

Annisa membuka pintu, ia langsung disuguhkan pemandangan yang belum pernah dilihatnya. Malam ini Rafael bertelanjang dada. Badan atletis yang dipenuhi otot-otot menonjol sehingga memperlihatkan sisi macho seorang Rafael.

Annisa segera sadar dan menuju lemari besar yang ada di pojok kamar.

"Saya ada kaos besar, pasti muat untuk kamu." Annisa segera mengambilnya lalu menyerahkan pada Rafael. Pria itu langsung mencoba bajunya dan ternyata sangat pas di badannya.

"Ini milikmu?" tanyanya sambil merapikan setiap ujung bawah koas.

"Iya, tapi enggak apa-apa pakai aja. Ini juga ada minum kalau kamu haus tidak perlu ke dapur." Annisa meletakkan botol mineral di atas meja sebelah kanan tempat tidur. Posisi yang memang akan dipakai Rafael. Sebelah kiri menjadi tempat favoritnya di dalam kamar miliknya.

"Terima kasih."

"Sama-sama."

Annisa lebih dulu naik ke tempat tidur lalu mengambil posisi ternyamannya yaitu membelakangi Rafael. Namun sebelum ia melakukan itu, seperti biasa terlebih dulu ia sudah meminta izin pada Rafael. Sebagai pria yang tidak pernah menganggap Annisa istrinya, bisa apa Rafael selain mengiyakannya. Tidak ada alasan bagi Rafael untuk menolak keinginan Annisa. Walau sekarang ada keinginan untuk bisa melihat dan menatap wajah sang istri yang belum pernah dilihatnya sama sekali.

Dulu pun tidak, sebab sudah dari lama Annisa mengenakan baju-baju syar'i plus cadar.

Lama termenung di samping Annisa, pria itu menatap perempuan yang tidak pernah berbalik menghadapnya walau dalam keadaan tidak sadar sekali pun. Apa itu dikarenakan ia yang tidak ingin menganggap perempuan itu sebagai istri hingga jadinya seperti ini?. Atau Annisa sendiri yang membentengi diri untuk tidak menghadapkan wajahnya pada Rafael?.

Waktu semakin larut, pria itu mengingat banyak hal momen indah dan bahagianya bersama Nesha tiga tahun ini. Dua tahun masa pacaran mereka dan satu tahun sebagai pasangan suami istri. Saat berkenalan dengan Nesha, perempuan itu sudah menjadi model yang memiliki nama besar. Perjalanan cinta mereka terbilang sangat mulus tanpa ada hambatan. Semuanya lancar mengalir begitu saja hingga keduanya bersepakat untuk menikah.

Rafael melirik ke arah Annisa, ada pergerakan dari perempuan itu. Dan ternyata Annisa bangun, ia segera pura-pura memejamkan mata. Berharap saat melihatnya tidur Annisa akan melepas cadarnya.

Akan tetapi, sayangnya itu tidak dilakukan Annisa. Perempuan dewasa itu bergegas ke kamar mandi hanya sebentar lalu keluar lagi. Dengan mata yang sedikit terbuka Rafael melekat Annisa yang bersiap diri melakukan shalat malam. Rafael melihat jam yang melingkar ditangannya, ternyata jam dua pas.

Perempuan yang dianggapnya hanya sebagai pengasuh itu menyebut namanya dalam doa, Nesha apalagi dan kedua anaknya. Jangan ditanya lagi untuk kesembuhan Mama Nur dan Nesha dengan sakit yang berbeda. Annisa mengusap wajah kala terdengar kata aamiin terdengar. Perempuan itu sanggup mendoakan kebaikan dan kebahagiaan untuk keluarganya tanpa meminta kebahagiaannya sendiri.

Rafael memberanikan diri bangun dan bersandar di kepala tempat tidur. Ia menatap lekat perempuan yang sedang merapikan perlengkapan shalatnya. Annisa berbalik dan menemukan senyum Rafael.

"Kamu bangun?."

"Terima kasih sudah mendoakan kami semua." Rafael meneteskan air matanya dan Annisa dapat melihat itu.

Bersambung

Jangan lupa like, komen, gift dan vote. Terima kasih 🙏🙏

1
Novi Fajarsusianti
hasan Husain sama siapa ya
Rono Kustomo
perjalan hidup usahakan akad nikah untuk pertama kali nya untuk laki laki akan mendapatkan perempuan jodoh nya.
Sugiarti
Luar biasa
mahira
terima kasih kk di tunggu cerita selanjutnya
Atik Rahma
nggak ada ekstra part ka,udah Ending aja.....
mahira
siapa ya🤔
Endang Supriati
kenapa ya anisa diam aja tdk klarifikaai!
bodohhh
Endang Supriati
kenapa anisa tdk mati aja ya,, ketabrak container saking tololnya.
Endang Supriati
bisa batal pernikahan itu, klu faisal dan anisa blom melaksanakan ritual suami istri!!! goblog nih penulis!
Retno Harningsih
up
Watinih
selmt atas pernikahannya darwin dan fauziyah samawa sell
Maz Andy'ne Yulixah
Alhamdulilah,semoga bahagia selalu ya Fauzia😇😇
Maz Andy'ne Yulixah
Rina banyak yang suka juga Kakak Adik juga,sama Fero😅😅
Lala Fitriana
Luar biasa
Watinih
salsa bahgia punya papa seperti darwin
Retno Harningsih
up
Atha 😘😘
💪💪💪💪💪👍👍👍👍👍😘😘
Asri Anna
lanjut kk jgn lama"👍👍
Riska Desi
bagus banget ceritanya ,,,
Watinih
sama fauziya aja darwin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!