Rewrite You!

Tidak, Clyde! Kamu tidak mengetahui apapun. Aku ingin sekali berteriak saat ini. Situasi ini terlihat begitu menggelikan untukku.

Ditengah hatiku yang semakin bimbang tiba-tiba saja Tanda Pertunangan padaku berdenyut dan sedikit mengeluarkan cahaya merah darah. Dengan gerakan cepat yang tanpa ku sadari sepenuhnya, aku berusaha menutup dadaku yang sebenarnya juga masih terbungkus gaunku dengan berjongkok dan menunduk. Hati kecilku berkata bahwa aku sangat berharap Clyde tidak melihatnya.

“Argh...” Erangku pelan saat merasakan sakit di dadaku, tempat dimana Tanda Pertunangan milikku berada.

Kenapa Tanda Pertunangan ini terasa sakit saat ini? Apakah dia merespon perasaan kuatku pada Clyde dan berusaha mengingatkanku bahwa pria yang ada di hadapanku ini bukanlah takdirku?

“Lady? Saya rasa memang anda tidak baik-baik saja.” Ucap Clyde dengan nada bicara yang masih terlihat khawatir. “Atau mungkin...”

Namun walaupun aku tidak melihatnya langsung, aku bisa merasakan bahwa cara bicara Clyde mulai berubah menjadi dingin kepadaku. Aku dapat ada nada kecurigaan dan ketidaksukaan darinya.

“Apa anda sebenarnya telah mempunyai Tanda Pertunangan dari Dewa Vattarius?” Tanya Clyde dengan dinginnya.

“Tidak. Ini hanya karena saya mempunyai sakit akibat terkena racun.” Elakku dengan alasan yang tiba-tiba saja muncul di kepala ku.

“Racun?” Tanya Clyde dengan nada yang sedikit meragukan. “Lalu, bagaimana dengan cahaya merah yang saya lihat dari dada anda tadi?”

“Iya, racun. Pendeta kuil telah menyembuhkan saya tapi, terkadang itu masih terasa sakit seperti ini. Dan kekuatan mana pendeta kuil yang tersisa di tubuh saya akan merespon seperti tadi jika racun itu mulai bergerak lagi di tubuh saya.” Jelasku untuk lebih meyakinkannya dengan tanpa melihat mata ataupun wajahnya.

Maafkan aku, Clyde. Maaf karena telah membohongimu tentang Tanda Pertunangan ini. Tapi, aku tidak sanggup untuk mengatakan padamu bahwa aku memang memiliki Tanda Pertunangan ini. Aku sebenarnya sama sekali tidak ingin menjauh darimu hanya karena aku mempunyai Tanda Pertunangan ini.

Tapi, aku merasa sangat ragu tentang hal apa yang sebenarnya harus aku lakukan untuk menyelamatkanmu dari takdirmu yang begitu tragis. Aku tidak mempunyai petunjuk apapun selain apa yang telah ku ketahui dari buku yang telah ku baca.

Clyde menghela napasnya. Ia menunduk dan mengulurkan tangannya pada diriku yang sedang berlutut dan menunduk di hadapannya.

“Lady Seraphina, biar aku bantu kamu untuk berdiri. Seorang Lady tidak baik berjongkok di hadapan seorang pria seperti ini.” Ucap Clyde dengan lembut kepadaku.

Aku mengangkat kepalaku untuk menatap wajah Clyde yang sedang memasang pandangan seperti orang khawatir kepadaku. Aku meraih tangan Clyde yang terulur dan dengan sigap tangan Clyde yang satunya meraih bahuku. Dengan penuh kasih sayang, ia membantuku berdiri dan ia juga membantuku membersihkan bagian bawah dan belakang rok gaunku dengan menepuknya perlahan.

“Siapa orang yang beraninya meracuni seorang putri dari Duke Serenity? Aku ingin tahu orangnya.” Tanya Clyde sambil tetap menggenggam erat tanganku dan terus membantu membersihkan rok gaunku.

“Itu...” Aku kebingungan harus menjawab apa untuk menutupi kebohongan yang ku lakukan dengan spontan tadi.

Clyde menggenggam tanganku dengan kedua tangannya. “Lady, apa kamu masih merasa ketakutan membicarakan tentang hal itu? Tangan dan tubuh anda bergemetar dengan hebat ketika aku membicarakannya.”

Bagaimana ini? Aku benar-benar merasa bingung dengan apa yang harus aku katakan padanya.

“Kamu nampak seperti mamaku dulu saat ia merasa ketakutan.” Ucap Clyde dengan tersenyum manis dan menggenggam tanganku semakin erat. “Lady, tidak perlu takut lagi. Sekarang ada aku yang sedang berada di sisimu. Aku akan melindungi kamu saat aku berada di sampingmu. Seperti aku melindungi mamaku dulu.”

Aku sangat terkejut dengan apa yang baru saja Clyde katakan padaku. Aku tahu bahwa Clyde sedang membicarakan Erika Grimwald, mamanya. Tapi, apakah yang ia maksud dengan ketakutan adalah saat dia membunuh Erika dengan keji?

“Mamaku sudah lama meninggal. Dia adalah sosok seorang mama yang telah banyak mengajariku kehidupan dengan sangat baik. Terkadang aku merindukan saat aku melihatnya tersenyum dan tertawa bahagia.” Lanjut Clyde bercerita dengan memasang pandangan yang sedih.

Kenapa Clyde juga berbohong seperti ini padaku tentang mamanya? Apakah dia memang berusaha menutupi kejahatan Erika kepada dirinya? Atau dia tidak ingin menorehkan garis hitam pada status yang telah ia raih saat ini?

Atau mungkin saat ini dia berusaha meraih simpati ku?

Tunggu sebentar! Lebih dari itu semua...

Sejak kapan Clyde berbicara dengan cara yang lebih santai kepadaku? Dia berbicara seolah-olah sudah merasa dekat denganku dan merasa nyaman. Ini membuatku malah menjadi tidak nyaman berada di dekatnya.

“Tanganmu sangat mungil sekali jika dibandingkan dengan milikku.” Ucap Clyde lagi sambil terus menggenggam tanganku erat dengan kedua tangannya yang besar.

Clyde... Kamu telah berbohong banyak hal padaku saat ini. Aku lebih dari sekedar mengenalmu. Aku sangat tahu bahwa tempat seperti ini bukanlah tempat yang seharusnya kamu tuju dalam keadaan sadar seorang diri seperti yang kamu katakan.

Kamu sangat tidak mungkin berjalan-jalan hingga sampai ke sini. Kediamanmu dari tempat ini sangat jauh, Clyde. Sangat tidak mungkin jika kamu berjalan kaki sejauh itu dan kamu tidak berkeringat atau merasa kelelahan sama sekali.

Kamu bukan sedang berjalan-jalan untuk menghabiskan waktumu. Kamu juga bukanlah tidak sengaja ke tempat ini. Kamu memang sengaja ingin bertemu denganku, putri dari Duke Serenity. Saat ini yang sebenarnya terjadi adalah kamu mencoba menggodaku, kan?

“Wajah kamu juga terlihat sangat cantik sekali tidak seperti gadis biasa lainnya. Pipimu yang merona membuatmu nampak sangat manis.” Clyde memuji lagi dengan tetap tersenyum manis.

Ya, aku yakin dengan pemikiranku.

Aku menarik tanganku dari genggaman tangan Clyde. Tidak, aku tidak seharusnya bersama denganmu seperti ini. Kamu tidak seharusnya mencoba menggodaku. Aku harus menjaga jarak denganmu.

“Lady Seraphina? Apakah aku ada salah berbicara padamu?” Tanya Clyde yang sangat terkejut ketika aku menarik tanganku dari genggamannya.

“Aku harus kembali sekarang.” Ucapku cepat dan tegas.

Aku langsung berbalik badan dan berusaha berjalan pergi menjauh dari Clyde. Aku tidak boleh memberikannya harapan kosong tentang cinta dan kasih sayang dari diriku. Perasaanku padanya ini memang sangat nyata adanya. Tapi, Tanda Pertunangan Dewa Vattarius ini juga nyata adanya.

Aku tidak tahu sampai kapan perasaan ini akan terus bertahan di hatiku. Tapi satu hal yang pasti, saat aku bertemu dengan pria yang merupakan takdirku, maka aku bisa saja akan melupakan perasaanku yang sangat kuat ini.

“Lady, aku mohon...”

Mendengar suara Clyde yang sedikit bergetar membuatku ragu. Aku jadi berpaling kembali kepadanya dan melihat wajah Clyde yang menunjukkan kesedihannya. Mengapa kamu menunjukkan wajah yang seperti itu saat ini, Clyde?

“Jangan tinggalkan aku, Lady... Aku mohon...”