NovelToon NovelToon
Bukan Sekedar Kebebasan

Bukan Sekedar Kebebasan

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

1 JUN 24 TMT

Menjadi bagian dalam penyelamatan bumi dari Meteor yang akan menghanguskan semua kehidupan yang ada, XF 001 adalah manusia biasa yang tercipta untuk menjadi robot.

XF 001 harus menekan keinginannya dan mendengarkan semua perintah yang ada, mengorbankan dirinya dalam sebuah misi mulia. XF 001 tewas dalam kejadian tabrakan meteor dengan roket itu.

Namun dia tiba-tiba terbangun dalam sebuah tubuh Putri seorang Duke. Sialnya, dia harus menghadapi kenyataan ternyata dia masuk ke dalam sebuah novel yang dia baca secara sembunyi-sembunyi.

Tokoh utama novel itu adalah seorang wanita yang melakukan time travel, seorang mahasiswi yang ingin menjadikan dunia tersebut sebagai dunianya sendiri. Tokoh yang akan bermain dengan banyak pria tanpa adanya status yang jelas.

"Baiklah, aku tidak tertarik dalam kisah percintaannya. Kondisiku lebih genting saat ini, kenapa aku harus menjadi budak untuk jadi penghibur?"

Bagaimana kisah XF 001 dalam mencari kebebasan yang selama ini dia ida

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Aurora menemui Permaisuri kerajaan Timur dengan sangat elegan, dia menggunakan pakaian ala timur dan menemui Permaisuri di sebuah pantai.

Ya, meskipun daerah kerajaan Timur panas karena berada di tepi gurun pasir, namun di sana juga dekat dengan pantai yang sangat indah. Pasir putih yang seperti perak berkilauan itu pantas di sebut sebagai keindahan dunia.

“Salam Baginda Permaisuri, saya Duchess Harvis memberi salam.” Ucap Aurora, meski dia belum resmi menjadi Duchess Harvis namun dia akan mengunakan identitas itu untuk sementara waktu.

“Panggil saja aku Neftri bila anda merasa terbebani dengan gelar sepanjang itu, bagaimana tadi malam?” Permaisuri Neftri mulai kepo dengan kehidupan Aurora.

“Bagaimana?” Bingung Aurora bukankah semuanya sudah selesai dengan di penggalnya wanita itu.

“Ya, bila aku ada di posisi mu aku akan menyuruh suami ku untuk berendam di air laut karena pasti sangat menjijikan akibat telah di sentuh wanita gila.” Omel Permaisuri Neftri, Aurora terkekeh mendengar itu.

“Tidak, saya hanya meminta dia untuk jangan masuk kamar saja. Aku ingin menghukumnya terlebih dahulu karena dia terlalu tidak waspada.” Ucap Aurora, Neftri mengangguk setuju.

“Benar juga, itu adalah siksaan yang besar bagi seorang pria. Menantu ku juga akan ikut berbincang bersama kita, apa anda tidak keberatan?” Aurora tentu saja tidak keberatan, dia malah senang dapat di sambut baik oleh para wanita bangsawan Timur.

“Ayo kita berjalan ke sebelah sana!” Ajak Permaisuri Neftri hingga mereka akhirnya sampai di sebuah tempat indah di bawah pohon kelapa dan seorang wanita nampak tengah menunggu mereka.

“Salam Ibunda, dan dewan perwakilan Kerajaan Barat. Nama saya Tang Yi.” Ucapnya, tentu saja itu bukan nama aslinya, Tang berarti adalah nama Dinasti atau tempat dia lahir sedangkan Yi berarti satu.

Tang Yi berarti Nona pertama dari Dinasti Tang. Aurora tersenyum dan menunduk memberikan hormat.

“Senang berjumpa dengan anda Putri Mahkota, saya Aurora Harvis.” Senyum terukir di kedua wanita itu, sopan santun Aurora dapat mereka akui sekarang.

Permaisuri dan Putri Mahkota memang sudah bekerja sama untuk mengetahui seperti apa sosok Aurora sesungguhnya, mereka juga ingin tahu maksud tertentu dari kedatangannya Aurora selain membentuk kerja sama antara Kerajaan Timur dan Barat.

Mereka mulai berbincang dengan hangat, beberapa kali Aurora hampir terjebak dalam obrolan Putri Mahkota dan Permaisuri. Namun Aurora yang cerdas dapat mengetahui semua maksud terselubung dari dua wanita itu.

Menjadi Ibu Negara memang bukanlah perkara yang mudah, mereka harus pandai beruding dan tidak boleh terjebak dalam politik Negara lain. Meski kerja sama sering kali di lakukan, namun pada dasarnya mereka tetap Negara yang berbeda yang memerlukan kehati-hatian saat berucap. 

“Besok kerajaan Selatan akan turut hadir. Serta Kerajaan Utara juga sudah mengirimkan perwakilan mereka untuk hadir. Kesepakatan kali ini akan menjadi hal besar bagi benua, oleh sebab itu kami sangat menanti akan hal itu.” Ucap Tang Yi, Aurora mengangguk.

“Anda benar Putri,” Mereka kembali berbincang hinga siang datang dan mereka berpisah.

Aurora melihat Henry yang mengamuk di arena pelatihan, dia bahkan menghancurkan banyak boneka kayu yang biasanya di gunakan oleh para prajurit Kerajaan Timur untuk berlatih.

“Dia kenapa?” Tanya Aurora pada pengawal Harvis yang tengah menghitung jumlah boneka kayu yang sudah di hancurkan Tuannya.

“Saya juga tidak tahu Nyonya, sejak bangun tidur dia menjadi ganas. Bahkan dia belum sarapan dan belum makan sedikitpun sejak bangun tidur.” Aurora kini mengerti, dia sedang marah pada dirinya sendiri.

“Biarkan saja,” Ucap Aurora dan masuk ke dalam rumah yang mereka tempati. Aurora memasak dengan tangannya sendiri, para pelayan bahkan di buat ketar-ketir karena tak terbiasa melihat istri seorang pejabat yang masuk ke dapur dan memasak.

Beberapa kali pelayan menegur, namun Aurora tak perduli dan terus memasak hingga beberapa hidangan siap di sajikan. Aurora mengemas semua makanan itu dan berganti pakaian dengan baju latihan.

Dia berjalan menuju tempat pelatihan dan menghentikan Henry yang nampak masih mengamuk, Henry nampak tertegun melihat kedatangan sang istri.

“Sayang ku, kamu masih marah hem?” Henry panik dan melempar pedangnya begitu saja.

“Tidak,” Aurora mengecup bibir Henry sejenak dan membawa pria itu ke pinggir area pelatihan.

“Panggil para kesatria Barrel dan Harvis ke tempat ini.” Perintah Aurora pada salah satu bawahannya.

“Baik Nyonya!” Jawabnya cepat, Aurora membuka bekal makanan yang dia buat sendiri. Henry sedikit kebingungan karena makanan itu berbeda dengan makanan yang sering dia makan, biak itu di Barat maupun di Timur.

“Aku memasaknya sendiri, kita akan makan bersama hari ini.” Ucap Aurora meminta para pelayan lain menyiapkan makan siang yang berbeda untuk para Kesatria.

Henry merasa bahagia, karena hal baik itu adalah pertanda bila Aurora telah memaafkannya. Mereka semua tertawa dan beberapa mata-mata yang di siapkan oleh Kerajaan Barat kini mengetahui seganas apa Duke Harvis itu.

Selain itu, kedekatan antara kedua orang itu bersama para Kesatria dapat berdampak sangat baik bagi kerajaan Barat karena mereka tak melihat adanya politik yang di miliki Kerajaan Barat.

Kerajaan Timur mulai menurunkan tingkat kewaspadaannya, namun hal itu tidak di lakukan oleh Kerajaan Barat. Tentu saja Aurora dan Henry tahu bila mereka sedang di awasi. Itulah mengapa mereka bermain teka-teki dengan kata tak kala makan siang.

Sore itu Henry tak ingin berendam di air panas karena dia takut kejadian yang lalu kembali terulang, namun Aurora meyakinkan Henry bila semua itu tak akan terjadi lagi dan alhasil Aurora ikut berendam bersama dengan Henry.

Henry sama sekali tak berkedip saat melihat keindahan tubuh Aurora yang terbalut pakaian tipis, Henry ingin memiliki Aurora seutuhnya namun dia belum mendapatkan izin dari Aurora.

“Kenapa wajah mu memerah?” Tanya Aurora saat mendapati suaminya tersipu.

“Mungkin karena airnya terlalu panas.”Jawab Henry asal, Aurora terkekeh. Mana ada hal semacam itu pikirnya.

“Tidak kok,” Aurora mendekat ke arah Henry dan mengusap kedu pipi pria itu. 

Aurora mendekatkan wajahnya hingga tanpa sadar bibir mereka menyatu dengan lembut, lambat dan perlahan suara da*cakan terdengar nyaring dari bibir mereka.

Henry tak dapat mengendalikan tubuhnya lagi, dia merangkul tubuh Aurora untuk duduk di atas pangkuannya dan mulai menurunkan kain di pundak Aurora.

Tangannya meremas bagian dua bukit yang sangat menantang adrenalin itu, perasaan liar memenuhi otak Henry.

“Boleh ya?” Pinta Henry, Aurora menganggukkan kepalanya yang di  teruskan dengan sesa*pan di puncak gunung itu dengan gilanya. 

Ah, rasanya sungguh indah pikir Henry. Dia meremas bagian yang satunya hingga suara rintihan terdengar dari bibir Aurora.

“Kita lanjut di kamar ya sayang,” Bisik Henry, Aurora tak menjawab dia hanya melingkarkan lengannya di leher sang suami tak kala tubuhnya di angkat menuju kamar mereka.

Lanjut di eps berikutnya…

Kalo banyak yang minta update aku tambahkan lagi dehhh malam ini…

1
Andry Lenny
Thor ending koq malah aneh, pangeran mahkota nya bs palsu? extra part dong Thor ttg pangeran mahkota aslinya Napa bs menghilang...
Ani
akhirnya happy ending.
ternyata selama ini pangeran mahkotany palsu.
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Smile//Smile//Smile/
total 1 replies
Ani
Seperti apakah visual Henry kenapa Aurora sampai tertawa
𝔑𝔲𝔞𝔥: untuk visual nanti nyari dulu kak wkwkwkwk..
total 1 replies
Ani
taktiknya luar biasa
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Ani
kotoran yang ditendang tentu iya sepatumu bau 😃😃😃😃😃😃
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Proud//Proud//Proud//Proud//Proud/
total 1 replies
Ani
😲😲😲😲😲 baru sekali tamparan 2 gigi yang copot seandainya berkali kali langsung ompong dong 😆😆😆😆😆
Ani: ngeri ya Kak si Aurora. beringas banget
𝔑𝔲𝔞𝔥: hohoho/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Ani
ternyata ada yang ingin bermain main toh ..
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined/
total 1 replies
Ani
dapat GA gelang dung. aku juga mau 😁😁😁😁😁😁
Ani
dasar,ternyata cerdas juga Aurora .bisa digunakan untuk taktik perang nih..
Ani
ini sih namanya akting luar biasa. drama ala ala korea atau thailand 😁😁😁😁😁
𝔑𝔲𝔞𝔥: hahahah, drama india kak🤣
total 1 replies
L K
jd curiga nih mw bikin senjata unik
𝔑𝔲𝔞𝔥: senjata rahasia kak😘
total 1 replies
L K
aku yakin 100% duke harvis yah si henry ini 🤣
𝔑𝔲𝔞𝔥: emang iya
total 1 replies
Ani
ternyata begitu toh ceritanya.. Raja nya pilih kasih dong..
Sri Wahyuningsih
lanjut,tambh seruh sj
𝔑𝔲𝔞𝔥: makasih akak, aaaiaaap
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!