NovelToon NovelToon
Tuan Muda Yang Dingin Vs Dokter Cantik

Tuan Muda Yang Dingin Vs Dokter Cantik

Status: tamat
Genre:Tamat
Popularitas:2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Acin

Aeleasha Alister gadis remaja, dipaksa menikah oleh keluarga hanya semata kerena uang. Aeleasha yang saat itu baru berumur 17 tahun mau tidak mau menyanggupi permintaan orang tuanya.

Aeleasha dinikahkan dengan putra sulung dari keluarga Carnier, Aciel Aarava Carnier, yang sering dikenal dengan tuan muda dingin. Aeleasha yang berpikir jika dia menikah dengan Acial akan mendapatkan kebahagian tetapi itu malah berkebalikan dari yang dia pikirkan. Aciel terus menyiksa Aeleasha dengan alasan yang tidak jelas, walaupun itu bukan perbuatan Aeleasha.

Aeleasha mulai muak dengan semua siksaan Aciel, dia tidak mau peduli lagi apa kata orang tentang dirinya, Aeleasha mengajukan surat cerai pada Aciel. Aciel tidak menolah bahkan dia sangat menerima perceraian ini karena Aciel menggangap Aeleasha hanya memanfaatkan dirinya dan nama keluarganya.

Selesai bercerai dengan Aciel, Aeleasha pergi keInggris melanjutkan belajarnya. Aeleasha kembali lagi ke Indonesia setelah 7 tahun lamanya di Inggris. Anehnya takdir malah mempertemukan mereka lagi dalam status yang berbeda dan penampilan yang berbeda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Acin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 9

Aciel menaikan salah satu alisnya, matanya kini tertuju pada dokumen yang dibawa Aeleasha ditangan kanannya, Aeleasha menaruh dokumen itu dimeja dan Aciel mengambilnya dan mulai membaca dokumen itu. Selesai membaca dokuemen Aciel menyernitkan keningnya menatap Aeleasha heran.

"Mari kita cerai." Kata Aeleasha dengan wajah datar dan tidak ada senyuman diwajahnya itu.

Aciel tidak menjawab, "Kakak Tinggal tanda tangan, sisanya aku akan urus sendiri. Anggap saja hadiah ulang tahun untukku." Aeleasha memberikan pulpen pada Aciel, hatinya teras teriris-iris mengatakan itu, wanita mana yang mau hadiah ulang tahunnya itu surat cerai.

Aciel mengambil pulpen itu dan mendatanganinya, selesai Aeleasha segera mengambilnya dan bergegas pergi kekamarnya. Baru beberapa menit, Aeleasha sudah keluar dari kamarnya dengan koper besar yang waktu itu dia bawa.

Aciel terkejut dengan semuanya, "Apa semuanya sudah direncanakan?" Pikirnya.

"Selamat tinggal, semoga kakak hidup bahagia." Salam Aeleasha, dia menarik kopernya keluar dari apartement itu. Aciel tidak bergeming, dia masih diposisinya hanya saja tatapan matanya saja yang aneh.

Aeleasha masuk kedalam mobil, sebelum masuk kedalam sana Aeleasha menatap apartement yang dia tinggali dulu. Aeleasha menatap keluar jendela mobil, cairan bening mengalir dimatanya, Aeleasha menangis dalam diam, hidupnya tidak akan lama lagi, Jadi dia harus pergi dari apartement itu agar Aciel tidak tau kalau dia sudah pergi tapi apa pria itu akan peduli?.

Mungkin Aciel akan merayakannya karena wanita yang dibencinya sudah pergi dari hidupnya, tidak ada lagi beban yang ada dipundaknya. Mobil yang dikendarai Aeleasha melaju menuju bandara internasional.

Aciel terus menatap pintu yang tadi digunakan Aeleasha untuk keluar dari apartement miliknya. Aciel bangkit dari duduknya, dia berjalan menuju kamarnya tapi matanya malah melirik kamar Aeleasha. Langkah kakinya berhenti dan berputar balik kearah kamar Aeleasha.

Ceklek

Pintu kamar Aeleasha dibuka, Aciel masuk kedalam sana, dia menemukan beberapa batang lilin yang sudah terpakai dan kasur tipis yang beralas disana.

Aciel menyalakan lilin yang masih baru yang terletak disamping kasur tipis itu. Ruangan itu masih gelap, cahaya yang lilin itu berikan masih belum cukup untuk menerangi ruangan ini.

Aciel duduk dikasur tipis itu, sangat tidak nyaman. Dia seperti duduk dilantai, Aciel tersenyum getir pada dirinya sendiri. Dulu gudang itu penuh dengan debu dan jaring laba-laba, sekarang gudang ini bersih bahkan penuh dengan aroma lavender yang menenangkan.

Tatapan matanya tertuju pada meja yang sudah rusak, disana terdapat beberapa kantong plastik dan surat. Aciel berjalan mendekati meja itu, semakin dia mendekati meja hatinya semakin gusar.

Aciel mengambil dua lembar surat, dan kantong plastik hitam yang entah apa isinya itu. Aciel duduk dikasur tipis itu karena lilinya terletak ada disana. Jantungnya berdegup sangat kencang saat membaca isi pertama yang ada disurat itu.

Aciel meremas surat itu, dikertas itu tertulis surat pemerikasaan kesehatan dengan penyakit yang tertera disana 'kanker otak' bahkan itu sudah berstadium.

Aciel mengepalkan tanganya, matanya kini tertuju pada surat kedua. Surat itu adalah surat tangan yang ditulis Aeleasha.

...* Hahaha... *...

...Kakak senang sekali aku mengenalmu karena kamu sudah membantu diriku pergi dari pukulan dan makian Ibu Fika. Aku pikir aku akan bahagia jika bersama kakak karena aku orang yang sudah tidak diingankan lagi didunia ini. Mama Dea meninggal dunia Papa Jiko membuangku....

...Tapi,...

...siapa yang mengira kalau bersama kakak akan lebih menyiksa lagi dari pada Ibu Fika, walaupun aku hanya anak yang diadopsi tapi aku juga manusia butuh kasih sayang....

...Haha.....

...Maaf Kakak aku jadi curhat, jadi aku mau minta maaf sama kakak, mungkin aku udah berbuat salah sama kakak karena menerima 'pernikahan'ini....

Kalau kakak menemukan surat ini pasti aku sudah pergi dari dunia ini, jadi terima kasih dan maaf*.

^^^Aeleasha Alister^^^

Aciel meninju lantai yang diduduki, dia sekarang merasa menjadi orang paling tidak berguna dan jahat serta kejam pada remaja yang baru berumur 17 tahun.

"Apa aku masih pantas disebut manusia?" Gumam Aciel, menertawakan dirinya sendiri. Aciel membuka kantong plastik itu dan ternyata semuanya hanya obat.

Obat tidur dan obat pereda sakit, Aciel teringat kejadian dimana, dia hendak memukul Aeleasha tapi terhenti karena hidungnya mengeluarkan darah. Aciel benar-benar suami yang paling buruk untuk Aeleasha.

"Hahaha... Aku baru menyadari perasaan ini setelah dia pergi dari hidupku." Tawa Aciel, cairan bening mengalir dipipinya. Dia sudah tau apa penyebab kenapa pikirannnya selalu terpenuhi dengan bayangan Aeleasha, Aciel sudah mulai menyukai Aeleasha.

Tapi sejak kapan? Aciel mengurutiki kebodohannya, dia seharusnya menahan Aeleasha dan dia yang seharusnya berada disamping Aleasha menemaninya. Melewati hari-hari Aeleasha yang sulit dengannya bukan membiarkan Aeleasha pergi.

"Bahkan dengan cepatnya kau menandatangani surat itu." Aciel menertawakan kebodohanya hanya karena ego dan gengsinya, dia harus kehilangan sesuatu yang berharga dan Aciel baru menyadarinya setelah dia pergi.

1
panty sari
thor kenapa si ale itu diculik terus harusnya dia punya bela diri jadi ga ketangkep terus yah
Muawanah
next bc...nieh aku ksh bunga
yazid Abimanyu
kdrt ini
Muawanah
msh bingung cerita nya...🤔🤔🤔
Muawanah
hmmm...main tampar aja 😔
Saro Pah
kok bingungin ya alur cerita nya
¸¸♪·¯·♫¸¸ 𝓑𝔂 ¸¸♫·¯·♪¸¸♩
kenapa cairan sih cukk otak gw kan jadi terveling
mrsdohkyungsoo
Luar biasa
ade
Bawang banget, 😭
evelyn
maaf.... alur ceritanya ngalor ngidul.... ga jelas
evelyn
bingung sm alur cerita..... intinya mo apa yh
evelyn
awal cerita sdh bagus thoorr... lanjut/Heart//Heart//Heart//Heart/
Lia Amel
kurang bagus ceritanya datar...
tak tertata
Mba Wie
Luar biasa
Atik Kiswati
sumpah bc cerita ini dr awal bab sampe bab ini gue mewek......
gk bisa komen lah....
Lusi adelia Putri adelia
nyimak ya baru coba baca e😁
Ayu Juni
benci jadi cinta
panty sari
kan ada datanya pie toh aicel
panty sari
ga pnya perasaan masa di kasih kamar gudang tanpa kasur pula dasar orkay pelit
sugita cahyani
Cukuo bingung sm alur 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!