NovelToon NovelToon
Suamiku Pembunuh Ayahku

Suamiku Pembunuh Ayahku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Golden Watermelon Sugar

Kehidupan Freya berubah drastis setelah kematian kedua orang tuanya. Dia mengalami kesedihan yg begitu mendalam dan hanya sebatang kara. Tetapi kecerdasan yg dimilikinya membuatnya bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yg lebih tinggi. Dia berkuliah di kampus bergengsi dengan beasiswa, lalu lulus dengan nilai sempurna. Dia kemudian di terima bekerja di sebuah perusahaan elektronik terkemuka, dan menjalani kehidupannya dengan baik. Dan dia justru terjebak & harus menikah dengan atasannya sendiri bernama Zayn pemilik perusahaan tempatnya bekerja karena sebuah tragedi. Suaminya sangat baik, tampan & mencintainya. Kebaikan hati suaminya membuat Freya akhirnya bisa menerimanya & Freya juga sangat mencintainya. Sayangnya kebahagiaan pernikahan Freya & Zayn harus ternodai dgn rahasia kelam Zayn dimasa lalu serta banyaknya kebohongan Zayn. Fakta bahwa Zayn adlh penyebab kematian Ayahnya, membuat Freya meninggalkan Zayn. Lalu bagaimanakah perjuangan Zayn untuk bisa meyakinkan Freya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Golden Watermelon Sugar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jefri

Freya turun dari taksi dan merapikan pakaiannya. Dia bangun terlambat hari ini karena semalam lembur harus menyiapkan beberapa berkas. Hingga dia telat ikut bus jemputan dai kantor. Karena masih harus memeriksa berkas nya, Freya memilih naik taksi untuk memudahkan nya.

Freya melihat jam tangannya, dia sudah terlambat 5 menit masuk kantor, untungnya dia sekarang sudah sampai disini. Tetapi ini tetap bukan hal yang baik karena dia baru beberapa hari bekerja dan sudah terlambat.

Freya memasuki lift dengan tergesa-gesa sambil membawa map berisi berkas-berkas yang kemarin diserahkan Irene kepadanya. Malangnya, karena kurang hati-hati, map itu terlepas dari tangan Freya dan berhamburan di lantai lift, membuat Freya dengan gugup langsung berjongkok dan memunguti kertas-kertas itu di lantai, sampai kemudian dia sadar ada sepasang kaki dengan sepatu mahal dan terbungkus celana panjang hitam dari bahan khasmir yang mahal.

Freya mendongakkan kepalanya dan bertatapan langsung dengan Pak Callisto, bos barunya. Lelaki itu berdiri dengan elegan dan menatap Freya yang berjongkok di bawahnya dengan sinar geli di matanya.

"Butuh bantuan?" tanya lelaki tampan itu.

Freya langsung merenggut seluruh kertas-kertas yang berhamburan di lantai itu secepatnya. "Eh tidak Pak Callisto. Maafkan, saya ceroboh."

Tiba-tiba Pak Callisto sudah berjongkok di depannya, tangannya yang kuat tetapi berjemari ramping itu membantu Freya memungut kertas-kertas yang berserakan, lalu tanpa kata menyerahkannya kepada Freya.

"Eh... te...terima kasih," gumam Freya gugup sambil memasukkan kertas-kertas itu kembali ke dalam map.

"Lain kali tidak perlu terburu-buru, tidak akan ada yang memarahimu,"

"Eh saya ketinggalan bus angkutan karyawan."

Pak Callisto tersenyum dan memberikan kertas-kertas itu kepada Freya. Freya memasukkannya lagi ke dalam map, dan keduanya berdiri.

"Terima kasih," ucap Freya lagi.

"Lain kali hati-hati," Pak Callisto meluncur berdiri dengan anggun bertepatan dengan pintu lift yang terbuka. Lelaki itu lalu melangkah pergi, meninggalkan Freya yang masih berdiri di dalam lift. Mengamati sesaat lelaki itu tetapi kemudian tersadar dan ikut berjalan keluar dari dalam lift.

***

"Selamat pagi."

Suara itu menyapa ramah dan Freya menoleh, menatap seorang laki-laki yang lumayan tampan sedang berdiri di sebelah mejanya. Lelaki itu tersenyum ramah.

"Selamat pagi juga." Freya tersenyum juga, berusaha mengingat-ingat, sepagian ini Irene telah membawanya ke berbagai ruangan di perusahaan ini, memperkenalkannya sebagai anak baru. Tetapi sepertinya dia tidak ingat pernah diperkenalkan dengan lelaki ini.

Lelaki di depannya ini, meskipun berpakaian rapi dan berdasi tampak urakan dan santai. Senyumnya juga seperti senyum anak nakal di dalam tubuh dewasa.

Lelaki itu mengangkat alis, tampak sadar dengan pengamatan Freya, lalu tertawa dan mengulurkan tangannya. "Hai, kenalkan, beberapa hari ini aku sedang keluar kantor jadi tidak sempat berkenalan. Aku Jefri, IT Manager di sini, aku tadi mendengar ada anak baru yang cantik jadi buru-buru ke sini untuk mengajak berkenalan." ucapnya dalam canda.

Pipi Freya memerah mendengar candaan lelaki itu, tetapi dia menyambut uluran tangan Jefri dengan senyum juga. "Aku Freya."

Jefri meremas tangan Freya sambil tersenyum lucu sebelum melepaskannya, lalu mengedipkan sebelah matanya. "Aku tahu tempat makan siang yang enak, mungkin kita bisa."

"Jefri." Suara dalam yang dingin itu menyela percakapan mereka. Jefri langsung menoleh ke arah suara dan tersenyum.

"Oh Pak Callisto, Selamat pagi."

Zayn sedang berdiri di pintu ruangannya, ekspresinya datar dan tidak terbaca. "Kebetulan kau ada di sini, tolong ke ruanganku sebentar, ada beberapa hal tentang usulan program baru untuk data intregrated yang harus aku tanyakan kepadamu."

Jefri memutar bola matanya lucu ketika menatap Freya, lalu menganggukkan kepalanya dan mengikuti Zayn masuk ke ruangannya.

Sementara itu Freya tersenyum geli sambil menatap punggung Jefri. Meskipun tampak urakan dan tidak serius, lelaki itu tampaknya lelaki yang baik dan menyenangkan.

****

Beberapa bulan kemudian

Freya merapikan berkas-berkasnya sambil melirik jam dinding, sudah jam delapan malam. Besok hari yang sibuk untuk Pak Callisto dan syukurlah Freya sudah selesai menyiapkan semuanya, meskipun akhirnya dia harus ketinggalan bis karyawan.

Suara di pintu membuat Freya mendongakkan wajahnya dengan waspada. Pak Callisto berdiri di sana, sepertinya baru pulang dari pertemuan bisnisnya di luar.

Mata itu sungguh tajam, Freya membatin. "Eh, saya menyelesaikan berkas-berkas ini dulu, untuk besok."

Zayn menatap tidak suka. "Lain kali tinggalkan saja pekerjaan itu dan lanjutkan besok." Dia melirik jam tangannya, "Ini sudah terlalu malam untuk bekerja, seharusnya kau sudah di rumah dan beristirahat. Aku akan menyuruh supir mengantarmu pulang."

Freya menggelengkan kepalanya panik, "Tidak perlu, saya bisa naik ojol."

"Ikuti perintah atasanmu", Zayn menatap tajam membuat Freya menelan ludahnya, "Sebelum itu, aku ingin bicara di ruanganku. Kau tidak keberatan membuatkan kopi untuk kita berdua?"

Freya menganggukkan kepalanya. Dan meninggalkan Zayn untuk ke pantry membuatkan bosnya kopi.

***

Kopi itu mengepul panas dan menguarkan aroma nikmat ke seluruh penjuru ruangan. Freya meletakkannya di meja di depan sofa tempat Pak Callisto duduk dan menunggunya. Lalu dengan gugup dia duduk di depan Zayn, menunggu.

Lelaki itu tercenung, seolah bingung mau bicara apa. Tetapi itu tidak mungkin bukan? Orang sekelas Pak Callisto tidak mungkin bingung harus bicara apa.

"Kau sudah tiga bulan di sini", Zayn memulai, "Bagaimana perasaanmu?"

Freya tersenyum. "Saya senang. Banyak hal yang bisa saya pelajari."

"Apakah rekan-rekan kerjamu menciptakan suasana yang kondusif untukmu?"

Freya mengangguk, "Mereka sangat baik dan membantu."

Kali ini kening Zayn berkerut, "Kudengar kau dekat dengan IT Managerku?"

Pipi Freya memerah. Astaga. Darimana Pak Callisto bisa mendapat informasi macam itu? Dan kenapa pula bos sekaliber Pak Callisto harus peduli dengan gosip percintaan karyawannya?

Jefri. Nama itu menguar di benak Freya. Ya. Mereka dekat. Itu karena Jefri sangat gigih mendekatinya. Dia mengajak makan siang bersama, kadangkala dia menghampiri Freya dan mengajak mengobrol tentang berbagai hal. Ya. Freya nyaman bersama Jefri, cukup nyaman sampai membiarkan Jefri mengantarnya pulang ke asrama beberapa hari lalu. Lelaki itu berkenalan juga dengan ibu asrama. Tetapi, entah kenapa ibu asrama tampak tidak suka dengannya, padahal Jefri begitu baik.

"Freya?" Zayn bertanya lagi, mengembalikan Freya ke dunia nyata.

Freya mengerjapkan matanya, menatap Pak Callisto dan sadar bahwa dia belum menjawab pertanyaan lelaki itu. "Ya.. Kami cukup dekat, hubungan kami cukup baik."

"Begitu." Pak Callisto tercenung, "Aku cenderung tidak menyetujui hubungan dekat dengan sesama rekan kerja. Karena berdasarkan pengalaman, ketika hubungan itu memburuk, performa di tempat kerja ikut memburuk."

1
Anis Rohayati
kurang suka liat krakter freya di buat cinta bgt sma si zayn
🍉Golden Watermelon Sugar
😊 jujur, aku kecewa sekali dgn NT. aku akan menyelesaikan Novel ini smpai akhir stlh itu mgkn ga nulis disini lgi. aku sudah janji utk menyelesaikan ini smpai beberapa eps saja. 🙏 NT sangat mengecewakan, peraturannya sgt merugikan penulis, jd aku akan berhenti stlh novel ini 🙏 terima kasih sudah setia menjadi pembacaku❤
Ketut Eniati: klo nulis di yempat lain bilang ya thor
CheapShop: semoga cepat tamat thor
total 2 replies
✝️Rian@ K
Dari sekian novel yg author terbitkan ini yg terbaik aku baca tapi knp pembacanya kurang. 🫣🫢 promosikan thor
Ketut Eniati
jangan ambil kebahagiaan keluarga zayn dongg
Anis Rohayati
siap2 di benci freya zayn
Any
/Rose//Heart//Coffee/
little
😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!