NovelToon NovelToon
EGO

EGO

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Persahabatan / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: WILONAIRISH

Agatha Adara

Sebagai seorang wanita yang menjalani hidup dengan penuh tekanan pada mental dan jiwa, tak urung membuatnya menyerah dalam hidup.

Namun suatu hari harapannya untuk tetap waras menjalani hidup harus pupus. Ketika seseorang yang menjadi pusat dunianya memilih pergi meninggalkannya.

Cheva Dharmarendra

Sementara di sisi lain, seorang pria yang harus menahan rasa lelahnya menghadapi sifat sang kekasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WILONAIRISH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 20

Mereka khawatir melihat keadaan Agatha yang tampak setengah sadar. Cheva membawa Agatha dalam gendongannya, segera melangkah untuk pulang ke rumah kekasihnya itu.

Sementara yang lain, menatap tajam wajah wanita yang membawa Agatha ke hadapan mereka. "Lo apain sahabat gue?" tanya Xania dengan tajam menatap marah pada wanita itu.

"Sahabat lo?" tanya wanita itu dengan wajah remeh. "Mana ada sahabat yang ninggalin sahabatnya, gak peduli sama sahabatnya?" tanya wanita itu masih dengan wajah mengejeknya.

"Itu bukan urusan lo. Jangan dekatin Agatha lagi, atau gue bakal buat lo menyesal." Kini berganti Arlo yang maju untuk memperingati wanita itu.

Sementara Qara dan Bastian menatap tajam wanita itu dengan tatapan memperingati. "Gue ingetin wajah lo" tegas Bastian menarik Qara untuk meninggalkan tempat itu menyusul Arlo dan Xania yang sudah keluar terlebih dahulu.

"Ck munafik" desis wanita itu menatap kepergian mereka.

...***...

"Sayang kamu kenapa?" gumam Cheva mencoba menyadarkan Agatha yang tampak meracau tak jelas.

Saat ini mereka tengah berkumpul di rumah Agatha untuk melihat kondisi Agatha. Mereka sudah menebak jika Agatha dipaksa minum oleh wanita yang sempat mereka temui tadi.

"Mending lo bawa dia ke kamar Chev, besok kemungkinan udah sadar dia." Ujar Arlo yang memang paham dengan hal-hal semacam itu. Karena Arlo dulunya memang dekat dengan hal berbau seperti itu. Kini sudah tobat saja dia.

Sementara Cheva masih tampak khawatir, karena memang dirinya tak tahu menahu tentang masalah minuman terlarang seperti itu. Jadilah rasa khawatirnya tak kunjung berkurang sebelum kekasihnya benar-benar sadar.

"Gue khawatir" gumam Cheva masih dengan mengusap lembut wajah Agatha.

Cheva membawa Agatha ke kamarnya, merebahkan tubuh ringkih kekasihnya itu dengan lembut. Melabuhkan kecupannya di kening Agatha, dan berlalu pergi untuk menemui sahabat-sahabatnya.

"Kalian pulanglah" ujar Cheva tak mau mereka direpotkan oleh masalah kekasihnya.

"Gue mau di sini" tegas Xania tak mau meninggalkan Agatha.

Sedikit banyaknya dirinya merasa bersalah, karena bertengkar dengan dirinya Agatha menjadi salah pergaulan begini. Xania ingin menunggu Agatha sampai benar-benar sadar. Dan sahabatnya itu baik-baik saja.

"Gue juga" Qara pun tak mau meninggalkan Agatha. Ia pun juga merasa bersalah dan menyesal, kurang perduli pada Agatha.

"Lo lihat Chev, mereka gak mau pulang. Kita juga gak bakal pulang, kalau cewek gue gak pulang." Ujar Arlo yang sebenarnya juga khawatir.

"Iya Chev, kita bakal di sini temenin lo. Kita mau jaga-jaga kalau terjadi hal-hal lain." Ujar Bastian menimpali.

Cheva menghela nafasnya dengan berat. "Oke kalau itu mau kalian. Gue akan pantau Agatha di dalam." Ujar Cheva berlalu untuk kembali ke kamar kekasihnya.

Cheva tidak ikut berbaring di samping Agatha, melainkan memilih duduk di dekat kekasihnya itu. Netranya menatap lekat wajah cantik kekasihnya dengan perasaan bersalah.

"Maaf" gumaman lirih itu yang terdengar mengalun dari bibir Cheva.

Diperhatikannya wajah sayu Agatha yang tampak terlelap damai. Hingga Ia teringat akan sesuatu yang perlu Ia selesaikan.

Cheva mengeluarkan ponsel dari kantong sakunya. Menekan salah satu nomor yang saat ini perlu Ia hubungi. "Ada tugas untuk mu" ujar Cheva setelah panggilan terhubung.

"Selidiki rumah dan orang-orang yang tinggal di rumah ini. Akan aku kirimkan alamatnya." Titah Cheva dengan tegas, dan memutus panggilan setelah orang itu mengiyakan.

"Chev .. Cheva ...aku kangen kamu"

Suara yang terdengar lirih dan lemah itu membuat Cheva mengalihkan perhatiannya pada kekasihnya. Cheva mendekat ke arah Agatha, dan membelai wajah kekasihnya.

"Kenapa sayang, aku di sini" bisik Cheva pelan di telinga Agatha.

Agatha menelungkupkan tangannya pada tubuh Cheva, meminta kekasihnya untuk memeluk. Dan Cheva pun semakin mendekat, memeluk Agatha sesuai keinginan wanita itu.

"Aku juga kangen kamu sayang" bisik Cheva lagi, dan direspon oleh Agatha dengan semakin menduselkan kepalanya pada dada bidang Cheva.

...***...

Pagi harinya, Agatha terbangun dalam keadaan kepala pusing. Netranya mencoba terbuka meski luamayan sulit. Wanita cantik itu merasakan beban pada perutnya, tangannya meraba kessana dan dapat dirasakan sebuah lengan yang tengah memeluknya. Agatha membuka matanya dengan cepat, khawatir jika orang asing telah memeluknya.

Namun saat melihat wajah tampak Cheva, detik itu Ia merasa lega rupanya kekasihnya. Namun bagaimana bisa? Bukannya semalam dirinya berada di tempat berkumpulnya geng Alea. Mengabaikan pikiran-pikiran itu, Agatha memilih memandangi wajah Cheva dengan tatapan lekat.

Ia mengangumi pahatan indah Tuhan di hadapannya itu. Tangannya terulur mengusap rahang tegas Cheva yang tampak bersih tak ada bulu-bulu halus sekalipun. Sepertinya kekasihnya baru mencukur bulu-bulu itu di wajahnya.

Dan gerakan nakal tangan Agatha itu berhasil menganggu tidur Cheva, pria itu tampak perlahan membuka matanya. Menyunggingkan senyuman manisnya ke arah kekasihnya. Kemudian melabuhkan kecupan di kening Agatha dengan dalam.

“Kenapa? Kamu baru sadar aku tampan?” tanya Cheva dengan percaya dirinya. Membuat Agatha mencebik.

“Kenapa aku bisa di sini sama kamu?” tanya Agatha dengan rasa penasaran yang tak bisa ditahan lagi.

Terdengar helaan nafas kasar Cheva saat mendengar pertanyaan Agatha. “Aku yang harus tanya kamu, kenapa bisa sama mereka?” tanya Cheva menatap tajam Agatha. Tak habis dengan kekasihnya, mengapa bisa bersama orang-orang yang jelas-jelas perilakunya tak bisa dikatakan baik.

Agatha menunduk, Ia selalu takut dengan tatapan tajam Cheva yang menyelidik seperti ini. “Aku gak bisa sendirian, tapi orang-orang yang aku harapin ada di samping aku pergi. Akun bisa apa Chev?” tanya Agatha dengan sendu. Agatha memaksudkan kedua sahabatnya dan tentu saja kekasihnya juga termasuk.

Terdengar kembali helaan nafas berat dari Cheva. “Aku gak pernah ninggalin kamu, mereka juga gak pernah benar-benar ninggalin kamu sayang.” Ujar Cheva dengan lembut, tak ingin membuat Agatha merasa tersinggung atau semacamnya.

“Tapi mereka ..” perkataan Agatha terpotong saat Cheva menyelanya.

“Mereka ada di sini sekarang, khawatir sama kamu karena semalam kamu dalam pengaruh alkohol.” Ujar Cheva Kembali menatap tajam, Ia menekankan suara diakhir kalimat.

Agatha mendongak menatap Cheva, “benarkah mereka kesini?” tanya Agatha tak menyangka, Ia pikir mereka akan marah pada dirinya. Cheva mengangguk sebagai jawaban.

“Jawab dulu sayang, gimana kamu bisa nyentuh minuman laknat itu?” tanya Cheva dengan marah.

Agatha Kembali menunduk, merasa bersalah dan takut dengan kemarahan kekasihnya itu. “Mereka nawarin, awalnya aku nolak. Tapi mereka terus maksa, sampai akhirnya kau mau Cobain biar gak frustasi lagi sama masalah aku.” Jelas Agatha dengan tertunduk.

Lagi-lagi Cheva menghela nafasnya, kali ini dengan kasar. “Aku gak izinin kamu ketemu mereka lagi.” Putus Cheva tak ingin sampai kekasihnya bergaul dengan orang-orang yang salah.

Next …….

1
Dev
cukup sulit berhubungan dg org yg gk bisa tegas dlm membuat batasan dg lawan jenis kyk Arlo.. hubungannya dg pasangan akan jd rapuh, Krn masalah yg sama akan terus terulang..
Dev
retak..
Dev
masih menunggu cerita selanjutnya gmna..harapannya si Agatha bs survive dan menemukan tujuan hidup yg lebih bermakna..
Dev
ceritanya cukup menyebalkan 😁, tp mngkin di luar sana memang ada beberapa org yg seperti Agatha, yg menggantungkan hidupnya kpd org lain..tujuan hidup yg mudah rapuh..
Dev
yg baca jg lama" gregetan sama si Agatha..hadeh..
Dev
Agatha jangan bergantung sama manusia..
Dev
gpp putus tha..dan buktikan kmu bs menjadi versi terbaikmu nanti..udh fokus aja kuliah dan kejar mimpimu..
Anita Jenius
Salam kenal kak.
5 like mendarat buatmu thor.
Semangat ya kak.
Dev
bakal salah pergaulan nih kyknya..
Dev
si Agatha nih lama" bs bikin cheva muak, dia mau dingertiin tp gk mau ngertiin org..huuft..dan cheva jg kurang tegas menyikapi sifat Agatha yg serba over..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!