NovelToon NovelToon
LENTERA CINTA

LENTERA CINTA

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Playboy / Aliansi Pernikahan / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:18.8k
Nilai: 5
Nama Author: Arti Channel

Tiara Salsabila biasa dipanggil Rara adalah sosok gadis polos, sederhana dan kekanakan. Dia jatuh hati pertama kali pada Tian, sosok pria yang membuatnya iri karena Tian mempunyai kelebihan yang menjadi kelemahannya.

Namun ternyata cintanya itu membuat kecewa. Tian tidak seperti yang diharapkan gadis tersebut. Tian ternyata diam-diam sosok playboy yang mempunyai banyak wanita.

Semenjak itu Tiara tidak bisa mempercayai yang namanya laki-laki. Tiara berubah dratis dan melindungi dirinya sendiri. Hingga datang seorang pria yang dengan tulus mencintainya. Bahkan melamarnya, Namun pria tersebut tidak lain adalah dosen killernya. Dosen yang selama ini membuat Tiara kesal, emosi bahkan menangis karenanya. Akankah Tiara percaya dengan cinta sang dosen? Dan menerima lamarannya? Baca kisahnya di Lentera Cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arti Channel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu vs First Kiss

Pandangan Tiara yang tidak seperti biasanya, membuat Tian menoleh. Pria itu melihat kakaknya yang sedang memandang tajam ke arah Mereka. Tian pun menganalisis sejenak. Sebenarnya apa yang terjadi.

" Ra, Kalau Kamu terintimidasi sama kakakku. Bilang padaku." Ujar Tian meraih tangan Tiara.

Tiara pun langsung menghempaskan tangan pria tersebut. Benar-benar apes. Pikir Tiara. Hasan kini melangkahkan kakinya menuju istrinya dan adiknya itu. Langkahnya semakin dekat. Kemudian duduk menghadapi meja tepat didepan Tian.

" Jaga tanganmu baik-baik." Ucap Hasan pada adik tirinya tersebut.

Mata pria itu terlihat jelas sangat cemburu. Tian mengetahuinya.

" Ayo!" Pinta Hasan seraya menggandeng tangan Tiara yang masih berdiri. Hingga membuat semua mahasiswinya yang sedang dikantin mengalihkan perhatiannya pada Tiara.

Dan tentunya Mereka berbisik-bisik dengan kejadian tersebut. Banyak yang berasumi dengan pikirannya sendiri-sendiri. Tian sendiri terdiam.

Pria tersebut tersenyum melihat kakaknya bersikap seperti itu.

Apa hubungan Mereka tidak baik-baik saja? Apa gadis itu masih mempunyai rasa padaku? Pikiran Tian jadi menerka-nerka.

Hasan melepaskan tangannya begitu sudah keluar dari kantin.

" Kutunggu dimobil saat pulang nanti." Ucap Pria tersebut. Dan lalu melangkah pergi.

Tiara kembali melanjutkan mata kuliah selanjutnya. Pikirannya tidak begitu fokus. Sepertinya pria itu sangat marah padanya. Melihat dirinya mengobrol dengan adik tirinya.

Setelah selesai, Tiara langsung melangkahkan kakinya menuju sebuah mobil hitam yang terparkir di bagian pojok belakang area parkir. Pria itu sudah terlihat menunggunya. Lalu membukakan pintu mobil untuk Tiara. Setelah gadis itu masuk, Dia juga membantu memasang sealbeth Tiara. Gadis itu terdiam. Percuma menjelaskan saat ini. Pria itu sepertinya masih salah paham padanya.

Begitu mobil dinyalakan mesinnya, Hasan pun langsung meluncur ke luar dari area kampus. Kembang kempis dadanya menahan rasa cemburu, masih terlihat jelas.

Suasana mobil hening dan sunyi. Hanya deruan suara mobil yang terdengar berlalu lalang dijalanan. Tiara melirik pria yang saat ini sedang mengemudi tersebut.

" Maaf. Tapi itu tidak seperti yang Bapak pikirkan." Ucap Tiara memberanikan diri ditengah-tengah keheningan Mereka. Bahkan sampai salah-salah dalam ucapannya.

Pria tersebut masih terlihat diam. Dan tetap fokus mengemudi. Tidak lama kemudian Mereka sampai di depan rumah. Pak Bejo terkejut, karena Mereka pulang bersama.

" Terima kasih Pak." Ucap Hasan begitu pintu pagar terbuka.

" Sama-sama Den,"

Hasan kembali mengemudikan mobil tersebut sampai terparkir di garasi mobil rumahnya.

Pria itu pun kemudian mematikan mesin, mencabut kuncinya dan lalu melepaskan sealbeth miliknya.

Begitu juga Tiara, Dia melepaskan sealbethnya. Mereka beriringan masuk ke rumah. Hingga sampai kamar, Tiara kembali memberanikan diri untuk menjelaskan pada pria tersebut.

" Kami hanya tidak sengaja bertemu dikantin dan mengobrol biasa." Ucap Tiara seraya menaruh tas dan notebook miliknya diatas meja dan lalu duduk diatas sofa. Gadis itu berharap pria tersebut percaya padanya.

Pria tersebut pun ikut duduk disofa panjang berwarna putih tersebut. Sambil tangannya sibuk melepaskan dasi miliknya.

" Tapi Dia berani memegang tanganmu?" Akhirnya pria tersebut meresponnya. Namun sepertinya Dia masih terbakar cemburu. Pria itu melirik gadis yang saat ini duduk disebelahnya. Dia belum bisa sepenuhnya memandang wajahnya.

" Rara tidak tahu maksud Dia itu apa, Mas. Tapi Mas lihat sendiri, Rara langsung menghempaskannya." Jelas Tiara membela diri.

" Berarti Dia masih menyukaimu Ra." Ucap Hasan kini memandang wajah gadis polosnya tersebut.

Tiba-tiba Hasan memegang kedua bahu gadis tersebut dan mengarahkan tubuh gadis tersebut kearahnya.

" Tell me, How much do you like me?" Tanya Hasan seraya memandang mata gadis tersebut. Mencari tahu jawaban terjujurnya.

" Rara tidak suka mas memojokkan Rara seperti ini." Sahut Tiara membuat rasa cemburu Hasan malah semakin bertambah.

" Do you like him more, or do you like me more?" Hasan kembali membuat sebuah pertanyaan pada gadis didepannya saat ini. Mata pria itu memandang dengan tatapan yang tidak bisa Tiara artikan.

" Of course, It's You." Jawab Gadis tersebut seraya langsung menundukkan kepalanya.

Saat itu juga tangan Kanan Hasan memegang dagu gadis tersebut, mendongakkan secara perlahan. Ditatapnya wajah Tiara dalam-dalam. Mata Mereka kembali beradu pandang. Detak jantung Tiara pun berdetak tak terkontrol. Hingga Tiara merasa bisa mendengarkan detak jantungnya sendiri.

Perlahan wajah Hasan mendekat ke arah wajah gadis tersebut. Tiara pun terlihat bingung dan gugup. Gadis itu tidak sanggup memandang sorot mata Hasan yang semakin mendekat dan menatap matanya dalam-dalam. Gadis itupun memejamkan matanya. Saat itu pula pria itu mengecup bibirnya dan lalu beranjak pergi. Sebuah langkah kaki keluar dari kamar dan suara pintu tertutup.

Gadis itu membuka matanya, Tiara memegang bibirnya. Kecupan lembut itu masih terasa. Ciuman pertama bagi Tiara. Tiara menundukkan kepalanya, mengapa ciuman pertamanya, hal yang seharusnya romantis malah terasa menegangkan baginya.

Tiara beranjak dari duduknya dan mengambil sebuah handuk. Gadis itu menyalakan shower. Dibawah derasnya air shower, Tiara masih mengingat kecupan lembut itu.

...***...

Paginya setelah sholat shubuh, Tiara langsung turun dan membantu Bi Inah menyiapkan sarapan pagi. Bi Inah tidak lagi melarangnya. Semenjak gadis itu tetap bersikeras untuk membantunya.

Seperti biasa, Sarapan pagi bersama itu hening dan sunyi. Hanya suara sendok dan piring yang saling beradu. Pria tersebut mengucapkan salam begitu mau keluar dari pintu. Tiara pun menjawabnya. Tidak biasanya begitu. Biasanya pria tersebut memberikan kesempatan pada Tiara untuk nenjabat tangannya dahulu. Apakah Dia masih marah? Pikir Tiara. Gadis itu menjadi overthinking.

Seperti biasa, Pak Bejo yang mengantar Tiara ke kampus. Gadis itu terlihat lesu sepanjang perjalanan. Membuat Pak Bejo tidak tega melihatnya.

" Kenapa Kamu, Nduk? Ada masalah?" Tanya Pak Bejo.

" Tidak kenapa-kenapa kok Pak." Sahut Tiara.

Akhirnya mobil silver tersebut sampai di area kampus. Tiara mengucapkan terima kasih, Lalu gadis itu turun dari mobil tersebut.

Sinar matahari pagi menerobos melalui dedaunan pohon rindang didepan area kampus. Para mahasiswa terlihat hilir mudik. Tiara melangkahkan kakinya menuju ruangan kelas Statistika. Ditengah perjalanan Tiara bertemu Afifah dan Wina.

" Kenapa mukamu ditekuk seperti itu?" Tanya Afifah.

" Iya wajahmu juga semasam sayur asem." Tambah Wina.

Tiara hanya tersenyum. Gadis itu berusaha menutupi keresahannya.

" Oya Ra, Nanti istirahat makan bakso yuk. Lama Kita tidak nongkrong disana." Ujar Afifah.

" Insyaallah, Ok." Jawab Tiara. Dan lalu Mereka kembali ke tujuan utama masing-masing. Begitu sampai kelas. Lagi-lagi kelas sudah terlihat penuh. Setelah mata kuliah statistik selesai. Dilanjut dengan mata kuliah pengantar bisnis. Begitu selesai Tiara langsung melangkahkan kakinya menuju penjual bakso langganan diseberang kampus.

" Ra!" Sebuah suara memanggilnya. Tiara menoleh. Terlihat gadis yang kemarin berkenalan dengannya.

" Lia," Tiara masih mengingat nama gadis tersebut.

" Mau kemana?" Tanya gadis tersebut kepada Tiara.

" Gabung dong." Ucap Lia.

" Boleh. Ayuk!" Tiara dengan senang hati mengajak gadis tersebut untuk bergabung makan dengan kedua teman lainnya.

To be continued

Jangan lupa like dan komentarnya. Terima kasih

1
NurAzizah504
Otw ke karya baru, Kak /Smile/
Dandelion: Terima kasih banyak atas dukungannya 🥰
total 1 replies
NurAzizah504
Eh, beneran tamat? Cepet bgt /Sob/
Dandelion: iya jg sih mgkn blm rejeki. Tapi kyk gmn gtu kalau sdh dikontrakin terus g masuk nilai standar retensi. hehe, ok makasih semangatnya 🥰
NurAzizah504: Oalah, tpi ceritanya ini bagus, menghibur. Dan, ingat, gak ada karya yang sia2. Tetap semangt, ya. Mungkn belum rezekinya /Whimper/
total 3 replies
NurAzizah504
Pak Hasan cemburu /Chuckle/
Qiandra Tsabita Arriza
loh kok tamat?? baru juga bahagia tiara sama hasan
Qiandra Tsabita Arriza: owh oke oke.. semangat kak
Dandelion: Selanjutnya dikarya baru ya 🥹, saya lanjutkan dikarya baru. Karena karya yg ini penilaian retensinya tidak cukup jd kayak sia-sia kalau saya lanjutkan, 😢
total 2 replies
Arthey Cifanblifor
Ceritanya menarik
NurAzizah504
Mawar mendarat. Lanjut, Kak
Dandelion: Terima kasih banyak atas dukungannya
total 1 replies
NurAzizah504
Heh, mau jadi pebinor apa, ya? Geram sama Tian.
Dandelion: Memang Tian terlalu , hehe
total 1 replies
Teteh Lia
jaemin 😍
Dandelion: wah ketahuan nih biasnya jaemin hehe
total 1 replies
Teteh Lia
potek sudah ...... Tian sudah punya cewe ternyata
Dandelion: Tian kan play boy hehe
total 1 replies
Teteh Lia
cemberut menguras hati. mending santuy2 aja dulu.
Dandelion: iya benar bgt
total 1 replies
Teteh Lia
mau cemburu tapi gengsi.
Dandelion: cemburu terpendam dihati hehe
total 1 replies
Teteh Lia
bosan 😱 trus langsung putus gitu aja. 😱
Dandelion: playgirls hehe
total 1 replies
Teteh Lia
aku mau ice cream aja. 🤭
Dandelion: iya lebih enak ice cream hehe
total 1 replies
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Semangat!
Dandelion: Terima kasih atas dukungannya
total 1 replies
IG: arka_novel
Semangat kak❤
Dandelion: Terima kasih. Bismillah tetap semangat hehe
total 1 replies
NurAzizah504
Lanjutttt. Aku kasih dua iklan, ya /Ok/
Dandelion: Terima kasih atas dukungan nya
total 1 replies
NurAzizah504
Pak Hasan bikin greget, deh /Joyful/
Dandelion: Terima kasih banyak atas dukungannya
total 1 replies
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Saya menantikan karya hebat Kakak /Smile/
Dandelion: Terima kasih atas dukungannya kak
total 1 replies
Qiandra Tsabita Arriza
kurangnya komunikasi dan keterbukaan dalam hubungan pasangan suami istri kadang menimbulkan suatu masalah dan kesalah pahaman,, hati" hasan karna kamu masih saja memandang rara sebagai anak kecil bila suatu hari nanti terjadi salah paham jangan salahkan tiara
Dandelion: Insyaallah, bismillah. Semangat
Qiandra Tsabita Arriza: sama sama kak.. semangat terus yak
total 3 replies
NurAzizah504
Dua iklan mendarat, Kak /Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!